Kenari Solo

Revisi sejak 6 Oktober 2016 11.48 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Kenari Solo (Lat.: Canarium asperum)[1] adalah sejenis kenari yang dalam ilmu tumbuh-tumbuhan dikenal dengan nama Canarium asperum Bth dan termasuk dalam suku Burseraceae.[1][2] Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan tinggi sampai 40 m dan diameter sampai 100 cm, jarang berbanir.[2] Batangnya tegak, lurus, dengan kulitnya yang agak halus dan berwarna kelabu coklat.[1][2] Daunnya majemuk , menyirip ganjil, terdiri atas 2-6 pasang anak daun yang berbentuk jorong bundar telur.[1][2] Perbungaannya berbentuk tandan; bunganya kecil dan berwarna kuning.[1][2] Buahnya berbentuk bulat telur atau hampir bulat.[1][2] Penyebaran jenis ini meliputi Bawean, Kangean, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Irian Jaya, Papua Nugini, Filipina, Sarawak, Sabah dan Kepulauan Solomon.[2] Jenis tumbuh ini di tanah rendah pada ketinggian 500 m , kadang- kadang juga pada ketinggian diatas 1000 m dpl., dalam hutan primer, hutan sekunder, savana dan hutan berawa.[1][2]

Berkas:Kenari.png
Kenari Solo
Kenari Solo
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. asperum
Nama binomial
Canarium asperum

Kayunya keras, dengan berat jenis 0.61, kelas kekuatan IV-V dan kelas keawetan IV-V.[1] Biasanya kayu ini digunakan untuk bahan bangunan, kayu lapis, lantai, papan dinding, dan rangka pintu dan jendela.[1] Damar yang dihasilkan dari batangnya digunakan untuk bahan bakar lampu, dempul kapal dan cat.[1] Untuk pembudidayaannya sebaiknya biji yang akan ditanam disemaikan dahulu di bawah lindungan.[2] Biji yang baik mempunyai daya perkecambahan 70% dan kemungkinan untuk tumbuh sampai dewasa mencapai 70%.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-4. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. hal 2207.
  2. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) "Jenis-jenis Kayu Indonesia" (PDF). Kenari Solo (Canarium asperum). Diakses tanggal 13 Juni 2014.