Daftar penguasa Jawa
Berikut ini adalah daftar raja kerajaan-kerajaan di Jawa, Indonesia:
Kalingga
- Kartikeyasingha (648-674)
- Maharani Shima (674-732)
- Sudiwara
- Rakai Panangkaran (770(?) - 792(?))
Mataram Lawas
Wangsa Syailendra
- Wisnuwarman (775-782)
- Dharanindra (782-812)
- Samaratungga (812-899)
- Pramodhawardhani (833-856), menikah dengan Rakai Pikatan (wangsa Sanjaya)
Medang
- Mpu Sindok (929-947)
- Sri Isyanatunggawijaya (947-9xx)
- Makutawangsawardhana (9xx-985)
- Dharmawangsa Teguh (985-1006)
Kahuripan
- Airlangga (1019-1045), mendirikan kerajaan di reruntuhan Medang
- (Airlangga kemudian memecah Kerajaan Kahuripan menjadi dua: Janggala dan Kadiri)
Janggala
- (tidak diketahui silsilah raja-raja Janggala hingga tahun 1116)
Kadiri
- Samarawijaya (1042-....)
- Linggajaya (1052)
- Sri Jayawarsa (1104)
- Bameswara (1117-1130)
- Jayabhaya (1135-1159)
- Sri Sarweswara (1159-1169)
- Aryeswara (1169-1171)
- Gandra (1171-1182)
- Kameswara (1185), mempersatukan kembali Kadiri dan Panjalu
- Kertajaya (1195-1222)
Singhasari
- Ken Arok (1222-1227)
- Anusapati (1227-1248)
- Tohjaya (1248)
- Ranggawuni (Wisnuwardhana) (1248-1254)
- Kertanagara (1254-1292)
Majapahit
- Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana) (1293-1309)
- Jayanagara (1309-1328)
- Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350; Ratu pertama)
- Hayam Wuruk (Rajasanagara) (1350-1389)
- Wikramawardhana (1390-1428)
- Suhita (1429-1447)
- Dyah Kertawijaya (1447-1451)
- Rajasawardhana (1451-1453)
- Girishawardhana (1456-1466)
- Singhawikramawardhana (Suraprabhawa) (1466-1474)
- Girindrawardhana Dyah Wijayakarana(1468-1478)
- Singawardhana Dyah Wijayakusuma (menurut Pararaton menjadi Raja Majapahit selama 4 bulan sebelum wafat secara mendadak) ( ? - 1486)
- Girindrawardhana Dyah Ranawijaya alias Bhre Kertabumi (diduga kuat sebagai Brawijaya, menurut Kitab Pararaton dan Suma Oriental karangan Tome Pires pada tahun 1513) (1474-1519)
Demak
- Raden Patah (1478 - 1518)
- Pati Unus (1518 - 1521)
- Trenggana (1521 - 1546)
- Sunan Prawoto (1546 - 1549)
Kalinyamat
- Sultan Hadlirin (....-1549)
- Ratu Kalinyamat (1546-1579}
- Pangeran Arya Jepara (1579-...)
Kerajaan Pajangkung
- Jaka Tingkir, bergelar Hadiwijaya (1549 - 1582)
- Arya Pangiri, bergelar Ngawantipuro (1583 - 1586)
- Pangeran Benawa, bergelar Prabuwijoyo (1586 - 1587)
Mataram Islam
Daftar ini merupakan daftar penguasa Mataram Baru atau juga disebut sebagai Mataram Islam. Raja-raja Mataram Islam merupakan keturunan dari Ki Ageng Pamanahan, pendiri Wangsa Mataram. Catatan: sebagian nama penguasa di bawah ini dieja menurut ejaan bahasa Jawa.
- Ki Ageng Pamanahan, menerima tanah perdikan Mataram dari Jaka Tingkir
- Panembahan Senopati (Raden Sutawijaya) (1587 - 1601), menjadikan Mataram sebagai kerajaan merdeka.
- Panembahan Hanyakrawati (Raden Mas Jolang) (1601 - 1613)
- Adipati Martapura (1613 selama satu hari)
- Sultan Agung (Raden Mas Rangsang / Prabu Hanyakrakusuma) (1613 - 1645)
- Amangkurat I (Sinuhun Tegal Arum) (1645 - 1677)
Kasunanan Kartasura
- Amangkurat II (1680 – 1702), pendiri Kartasura.
- Amangkurat III (1702 – 1705), dibuang VOC ke Srilangka.
- Pakubuwana I (1705 – 1719), pernah memerangi dua raja sebelumya; juga dikenal dengan nama Pangeran Puger.
- Amangkurat IV (1719 – 1726), leluhur raja-raja Surakarta dan Yogyakarta.
- Pakubuwana II (1726 – 1742), menyingkir ke Ponorogo karena Kartasura diserbu pemberontak; mendirikan Surakarta.
Kasunanan Surakarta
Pakubowono atau lengkapnya Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Prabu Sri Paku Buwana Senopati Ing-Ngalogo Ngabdurahman Sayiddin Panotogomo adalah gelar bagi raja Kasunanan Surakarta sebagai penerus Kerajaan Mataram Islam di Surakarta.
Yang bertahta saat ini adalah Susuhunan Pakubuwana XIII.
Daftar sunan Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
- Pakubuwana II (1745 - 1749); pendiri kota Surakarta, memindahkan keraton Kartasura ke Surakarta pada tahun 1745
- Pakubuwana III (1749 - 1788); mengakui kedaulatan Hamengkubuwana I sebagai penguasa setengah wilayah kerajaannya
- Pakubuwana IV (1788 - 1820)
- Pakubuwana V (1820 - 1823)
- Pakubuwana VI (1823 - 1830); diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia
- Pakubuwana VII (1830 - 1858)
- Pakubuwana VIII (1858 - 1861)
- Pakubuwana IX (1861 - 1893)
- Pakubuwana X (1893 - 1939); diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia
- Pakubuwana XI (1939 - 1945)
- Pakubuwana XII (1945 - 2004); diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia
- Pakubuwana XIII (2004 - sekarang)
- Mahapatih
Kasultanan Yogyakarta
Hamengkubuwana atau Hamengkubuwono atau Hamengku Buwono atau lengkapnya Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing-Ngalogo Ngabdurahman Sayiddin Panotogomo Khalifatullah adalah gelar bagi raja Kesultanan Yogyakarta sebagai penerus Kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta. Wangsa Hamengkubuwana tercatat sebagai wangsa yang gigih memperjuangkan kemerdekaan pada masa masing-masing, antara lain Hamengkubuwana I atau nama mudanya Pangeran Mangkubumi, kemudian penerusnya yang salah satunya adalah ayah dari Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro, yaitu Hamengkubuwana III. Sri Sultan Hamengkubuwana IX pernah menjabat sebagai wakil presiden Indonesia yang kedua.
Yang bertahta saat ini adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Daftar sultan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.