Dagobert I

Raja Terakhir Dinasti Meroving

Dagobert I (bahasa Latin: Dagobertus; skt. 603 – 19 Januari 639 M) merupakan raja Austrasia (623–634), Raja seluruh Franka (629–634), Raja Neustria dan Bourgogne (629–639). Ia adalah raja terakhir dari Dinasti Meroving yang memegang kekuasaan kerajaan yang nyata.[1] Dagobert merupakan Raja Franka pertama yang dimakamkan di pemakaman kerajaan di Basilika Saint-Denis.[2]

Dagobert I
Sekeping Triens Dagobert I
Raja Franka
Berkuasa629–634
PendahuluClotaire II
PenerusTheuderic III
Kelahiran603
Kematian19 Januari 639
Épinay-sur-Seine
Pemakaman
PasanganGormatrude
Nantilde
Wulfegundis
Berchildis
Ragnetrude (gundik)
DinastiDinasti Meroving
AyahClotaire II
IbuAdaltrudis
Tanda tanganDagobert I

Memerintah di Austrasia

Dagobert adalah putra sulung Clotaire II dan Adaltrudis (575–604). Clotaire telah memerintah sendiri atas seluruh Franka sejak tahun 613. Di tahun 623, Clotaire didesak untuk menjadikan Dagobert Raja Austrasia oleh bangsawan di wilayah tersebut, yang ingin memiliki raja mereka sendiri.

Ketika Clotaire menyerahkan Austrasia kepada Dagobert, ia awalnya mengecualikan Alsace, Vosges, dan Ardennes, namun tak lama kemudian bangsawan Austrasia mendesaknya untuk mengakui wilayah-wilayah ini untuk Dagobert. Pemerintahan Franka dari jantung Austrasia mengikat Alsace lebih dekat ke istana Austrasia. Dagobert menciptakan sebuah kadipaten baru (yang kemudian Kadipaten Alsace) di barat daya Austrasia untuk menjaga wilayah dari Burgundian atau gangguan-gangguan dan ambisi Alemannia. Kadipaten itu terdiri dari Vosges, Lembah Belfort, dan Jalan Tol A16 (Swiss). Dagobert menjadikan punggawanya, Gondoin sebagai adipati pertama pemerintahan baru ini yang berlangsung hingga akhir Dinasti Meroving.

Pemerintahan disatukan

 
"Singgasana Dagobert", yang terbuat dari perunggu. Dasarnya dibentuk oleh kursi Curule yang secara tradisional dikaitkan dengan Dagobert, sedangkan lengan dan bagian belakang kursi ditambahkan di masa Karl yang Botak. Singgasana ini terakhir kali digunakan oleh Napoleon Bonaparte di tahun 1804 ketika ia menciptakan Légion d'honneur. Cabinet des Medailles.

Setelah kematian ayahandanya di tahun 629, Dagobert mendapatkan kerajaan Neustria dan Bourgogne. Saudara tirinya, Caribert II, putra Sichilde, menuntut Neustria namun Dagobert menentangnya. Brodulf, saudara Sichilde, mempetisikan Dagobert atas nama keponakannya, namun Dagobert membunuhnya dan menyerahkan Aquitaine kepada adik kandungnya.

Charibert dan putranya Chilperic dibunuh di tahun 632. Dagobert menempatkan Bourgogne dan Aquitaine dibawah kekuasaannya, yang menjadikan raja Meroving yang paling berkuasa selama beberapa tahun dan yang paling dihormati di wilayah Barat. Di tahun 631, Dagobert memimpin tiga pasukan melawan Samo, pemimpin Bangsa Slavia, namun pasukan Austrasia-nya dikalahkan di Wogastisburg.

Memerintah di Neustria, dari Paris

Juga di tahun 632, para bangsawan Austrasia memberontak di bawah pimpinan [Mayordomo]], Pippin I. Di tahun 634, Dagobert memadamkan pemberontakan bangsawan dengan menempatkan putranya yang buerisa tiga tahun, Sigisbert, ke atas takhta, yang dengan demikian menyerahkan kekuasaan kerajaannya di wilayah paling timur, seperti yang dilakukan oleh ayahandanya sebelas tahun sebelumnya.

Sebagai raja, Dagobert menjadikan Paris sebagai ibukotanya. Selama pemerintahannya, ia membangun Altes Schloss di Meersburg (yang sekarang Jerman), yang saat ini adalah benteng tertua yang dihuni di negara itu. Taat beragama, Dagobert juga berjasa di dalam pembangunan Basilika Saint-Denis, di lokasi situs biara Ordo Santo Benediktus di Paris. Ia juga menunjuk Santo Arbogast, uskup Strasbourg.[3]

Dagobert meninggal di biara Saint-Denis dan merupakan raja Franka pertama yang dimakamkan di Basilika Saint-Denis, Paris.

 
Keterangan makam Dagobert, abad ke-13
 
Makam Dagobert di Saint-Denis, yang dibangun kembali di abad ke-13

Pernikahan dan keturunan

Penulis Kronik Fredegar mengkritik raja atas moralnya dengan memiliki "tiga ratu hampir bersamaan, serta beberapa selir".[4] Kronik itu menyebutkan nama-nama ratu, Nantilde, Wulfegundis dan Berchildis, namun tak satupun dari selir-selir, yang menyatakan bahwa daftar lengkap selir akan terlalu panjang.

Di tahun 625/6 Dagobert menikahi Gormatrude, saudari istri ayahandanya, Sichilde; namun pernikahan itu tidak menghasilkan keturunan. Setelah menceraikan Gormatrude di tahun 629/30 ia menjadikan Nantilde, seorang pelayan Sachsen (puella) dari rombongan pribadinya, sebagai ratunya yang baru.[5] Mereka memiliki keturunan sebagai berikut:

  • Clovis II (lahir 634/5) kemudian raja Neustria dan Bourgogne.

Tak lama setelah pernikahannya dengan Nanthild, ia meniduri seorang gadis yang bernama Ragnetrude, yang melahirkan putra bungsunya:

Diduga bahwa Regintrud, kepala biarawati Biara Nonnberg, juga adalah putri Dagobert, meskipun teori ini tidak cocok dengan tanggal kelahiran Regintrud di sekitar tahun 660 dan 665. Ia menikah dengan keluarga Agilolfing, Bayern (baik Theodo, Adipati Bayern atau putranya Adipati Salzburg).

Pembuatan mata uang

Referensi

  1. ^ Rose Williams, The Lighter Side of The Dark Ages, page 52 (Anthem Press, 2005). ISBN 1-84331-192-5
  2. ^ Georges Duby, France in the Middle Ages 987-1460: from Hugh Capet to Joan of Arc, page 134 (Blackwell Publishers, 1991) ISBN 0-631-18945-9
  3. ^ Arbogast of Strasbourg, Oxford Dictionary of Saints, 5th Edition, Ed.David Hugh Farmer, (Oxford University Press, 2004), 32.
  4. ^ Fredegar IV, 60.
  5. ^ Fredegar IV, 58: Nantechildem unam ex puellis de menisterio matrimonium accipiens reginam sublimavit.

Sumber

Pranala luar

Dagobert I
Lahir: 603 Meninggal: 19 Januari 639
Didahului oleh:
Clotaire II
Raja Austrasia
623–629
Diteruskan oleh:
Sigebert III
Didahului oleh:
Clotaire II
Raja Franka
629–634
Lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Theuderic III
Jabatan baru
Galia dibagi
Raja Neustria dan Bourgogne
634–639
Diteruskan oleh:
Clovis II