Bubungan Tinggi

rumah tradisional di Indonesia
Revisi sejak 25 Januari 2008 03.57 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Bubungan Tinggi adalah bumbungan atap rumah Banjar yang merupakan atap pelana dengan sudut 45° pada posisi melintang yang menutupi ruang induk yang disebut Palidangan.

Atap Bubungan Tinggi pada Rumah Bubungan Tinggi.
Rumah Melayu yang mempengaruhi model atap Bubungan Tinggi

Rumah Banjar yang menggunakan atap Bubungan Tinggi dinamakan Rumah Bubungan Tinggi yaitu jenis rumah bernilai paling tinggi diantara jenis-jenis rumah Banjar karena merupakan jenis rumah yang dipergunakan sebagai kediaman Sultan dalam suatau kompleks keraton.

Atap Bubungan Tinggi terletak diantara atap Pisang Sasikat yang menutupi kedua buah Anjung. Di sebelah depan atap Bubungan Tinggi disebut atap Sindang Langit, sedangkan di belakang atap Bubungan Tinggi disebut atap Hambin Awan. Tetapi untuk rumah Gajah Baliku atap di sebelah depan atap Bubungan Tinggi disebut atap Gajah (atap perisai).

Rumah yang menggunakan atap Bubungan Tinggi :

  1. Rumah Bubungan Tinggi
  2. Rumah Gajah Baliku

Bubungan Cacak Burung

Sementara itu dalam perkembangannya juga dikenal adanya jenis rumah Cacak Burung, dimana pada dasarnya atap sebuah rumah dalam posisi memanjang ke belakang (membujur) kemudian diberi suatu atap limas dalam posisi melintang sehingga berbentuk tanda Cacak Burung ( + ). Dalam hal ini posisi atap limas yang melintang (bahalang) lebih tinggi dari pada posisi atap yang membujur ke belakang.

Rumah Cacak Burung menggunakan suatu bentuk atap limas yang memanjang dalam posisi melintang (bahalang) yang sekaligus menutupi ruang Palidangan dan kedua buah Anjung. Bubungan Cacak Burung ini merupakan suatu perkembangan bentuk dari Bubungan Tinggi yang disederhanakan, jadi posisinya sama dengan Bubungan Tinggi. Posisi Nok Atap (pamuung/wuwungan) Bubungan Cacak Burung yang menutup ruang Palidangan dan kedua anjung ini lebih tinggi dari dari Nok Atap atap pelana yang menutupi ruang Paluaran/Ambin Sayup.

Bubungan Tajug

Dalam perkembangannya suatu jenis rumah Banjar tertentu menggunakan atap tajug (atap piramid) yang sekaligus menutupi ruang Palidangan dan kedua Anjung menjadi satu kesatuan bumbungan atap yang besar. Bubungan tajug ini sebagai bentuk perkembangan dari atap Bubungan Tinggi dan atap Pisang Sasikat yang menjadi satu. Seringkali terdapat Sungkul Atap pada titik pusat (puncak) atap rumah Banjar tersebut.

Rujukan

  1. Imam Santoso, gambar konstruksi Type Rumah Banjar Bubungan Tinggi Baruh Kambang, Museum Negeri Lambung Mangkurat Banjarbaru Kalsel, 11 Februari 1984.
  2. Budiarti, gambar konstruksi Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi Habirau Negara, Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Kalimantan Selatan, Kanwil Depdikbud Kalsel, 03-09-1994.