Batalyon infanteri
Batalyon Infanteri atau Yonif merupakan satuan dasar tempur pasukan infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bawah brigade atau resimen, Batalyon infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Batalyon umumnya terdiri dari unsur:
- Sebuah Markas Batalyon,
- Kompi Markas (umumnya terdiri dari Peleton Angkutan, Kesehatan, Komunikasi atau Perhubungan, Perbekalan dan lainnya),
- Kompi Senapan (biasanya tiga- lima Kompi, disesuaikan dengan luas wilayah tugas), dan
- Kompi Bantuan (mengoperasikan senapan mesin berat, Mortir, STTB, Senjata Anti Tank dsb).
Seloka/Semboyan Batalyon Infantri di Indonesia adalah Yudha Wastu Pramuka, di mana Yudhawara : berarti pelaksanaan atau alat perang, sedangkan Pramuka : secara harfiah berarti paling depan atau secara wujud berarti termuka, jadi Yudhawastu Pramuka berarti pelaksana/alat perang yang terdepan atau alat perang yang utama.
Personil
Jumlah personel batalyon infanteri kurang lebih 700 hingga 1000 orang, dalam penyusunan sebuah yonif, TNI-AD menggunakan Tabel Organisasi Peralatan - Rangka Organisasi Infanteri atau TOP-ROI. Batalyon biasanya dipimpin seorang Mayor (senior) atau Letnan Kolonel. Dalam satu batalyon biasanya terdapat 3-6 kompi. Setiap Kompi terdiri atas beberapa peleton, dan setiap peleton terdiri atas beberapa regu.
Kategori Yonif
Berdasarkan induk pasukan, Terdapat dua macam Batalyon infanteri ke dalam dua kategori yakni :
- Batalyon Infanteri Tempur Organik Kostrad
Batalyon infanteri tempur berada di bawah komando Kostrad misalnya Yonif 411/Pendawa, - Batalyon Infanteri Teritorial Kodam
Batalyon infanteri teritorial di bawah komando Kodam seperti Yonif 405/Surya Kusuma.
Berdasarkan kualifikasi pasukan
- Batalyon Infanteri Raider, misal Yonif Raider 323/Buaya Putih
- Batalyon Infanteri Para Raider , misal Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha
- Batalyon Infanteri Lintas Medan, misal Yonif 511/Dibyatara Yudha
- Batalyon Infanteri Biasa, misal Yonif 121/Macan Kumbang
- Batalyon Infanteri Mekanis, misal Yonif 201/Jaya Yudha
Penomeran Batalyon
Batalyon Infanteri memiliki nama dan kode kesatuan yang berupa 3 digit angka. Angka pertama menunjukkan Kode Kodam tempat batalyon tersebut berada, sedangkan dua digit terakhir menunjukkan angka urutan batalyon tersebut. Misal : Batalyon Infanteri di wilayah Jawa Tengah dan DIY menggunakan kode awal 4, dimulai dari Batalyon Infanteri 401/Banteng Raiders (sekarang berubah menjadi Batalyon 400/Raiders), hingga Batalyon 413-Bremoro. Meskipun demikian dalam sebuah Kodam angka dua digit terakhir bukan merupakan sebuah urutan yang pasti, sebab mungkin ada yonif yang telah dibekukan atau dilikuidasi, seperti Yonif 402 dan Yonif 404 (digabung dengan Yonif 403) dan Yonif 409. Ketiga Yonif tersebut di atas sudah tidak ada lagi dalam struktur organisasi Kodam IV/Diponegoro.
Sedang batalyon 411, 412 dan 413 tidak termasuk dalam satuan Kodam IV Diponegoro karena telah di masukkan ke organik KOSTRAD dalam satuan Brigade Infanteri-6 Divisi 2 Kostrad. Demikian juga Yonif 431, Yonif 432 yang merupakan batalyon konversi dari seleksi anggota Kopassandha serta Yonif 433 yang merupakan alih kendali dari Yonif 724 ke KOSTRAD juga bukan merupakan satuan Kodam IV diponegoro meski memakai angka 4 sebagai nomor awal batalyon.
Batalyon Infanteri Raider di TNI AD
Batalyon Infanteri Mekanis di TNI AD
Batalyon Infanteri Para Raider di TNI AD
Tradisi Korps Infanteri
- Peringatan Hari Infanteri/Hari Juang Kartika. Tradisi ini ditujukan bagi korps Infanteri dilaksanakan setiap tanggal 19 Desember yang sebelumnya dilakukan rangkaian kegiatan mulai Karya Bhakti bersama masyarakat, lomba Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya, hingga peringatan Hari Infanteri tanggal 19 Desember. Oleh karena itu diperlukan tahapan dalam perencanaan, persiapan, hingga pengakhiran guna menjamin rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara tertib dan lancar serta membawa rasa kebanggaan khususnya sebagai prajurit Infanteri.
- Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya. Untuk menumbuhkan jiwa korsa dan rasa bangga terhadap Korps Infanteri maka perlu adanya Tradisi Korps Infanteri Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya karena melalui kegiatan ini akan timbul rasa persatuan dan kesatuan dan rasa kebersamaan yang terjadi antara sesama prajurit yang dalam kondisi capek, lelah, haus, mereka harus berjuang bersama untuk mempertahankan keutuhan satuannya sampai kesasaran sehingga apabila hal ini tercapai maka akan membawa rasa bangga yang tinggi sebagai prajurit Infanteri.
- Tradisi Korps Pengukuhan Prajurit Baru Infanteri. Tradisi ini ditujukan bagi personel/siswa/pelajar yang melaksanakan pendidikan pertama di Pusdik Infanteri maupun Rindam-Rindam sebagai prajurit Korps Infanteri dengan harapan ada rasa kebanggaan sebagai prajurit Infanteri.
Yonif dalam proses
TNI Angkatan Darat merencanakan membentuk Yonif baru di beberapa wilayah, yakni:
- Yonif 507/Sikatan, berlokasi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, nantinya berada di bawah Korem 082.
- Yonif 147, berlokasi di wilayah Kabupaten Belitung Timur, nantinya berada di bawah Korem 045.
- Yonif 146, berlokasi di wilayah Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, nantinya berada di bawah Korem 043
- Yonif 612/Modang, berlokasi di Sendawar untuk melengkapi Yonif 611 dan 613 agar memenuhi syarat sebagai sebuah brigade infanteri yang terdiri dari 3 yonif.
- Yonif 622, berlokasi di Kabupaten Tanah Laut
- Yonif 632/Panglima Batur, di Muara Teweh
- Yonif 645 di Sambas
- Yonif 723 di Bone, merupakan pengembangan dari Kompi Senapan B dan C Yonif 726/Tamalatea
- Yonif 735, berlokasi di Morotai, merupakan satuan organik dari Korem Korem 152/Babullah
- Yonif 746, berlokasi di Insana, NTT, merupakan satuan organik dari Brigade Infanteri 21/Komodo
Pranala luar & Referensi
- (Indonesia) Infanteri di TNI Angkatan Darat
- (Indonesia) Tradisi Corps Infanteri