Kabupaten Kebumen

kabupaten di Indonesia, di pulau Jawa


Kebumen (bahasa Jawa: ꦏꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀, translit. Kebumèn) adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kebumen.

Kabupaten Kebumen
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀
Daerah tingkat II
Motto: 
Bhumi Tirta Prajamukti
Peta
Peta
Kabupaten Kebumen ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀ di Jawa
Kabupaten Kebumen ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀
Kabupaten Kebumen
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀
Peta
Kabupaten Kebumen ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀ di Indonesia
Kabupaten Kebumen ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀
Kabupaten Kebumen
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀
Kabupaten Kebumen
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀ (Indonesia)
Koordinat: 7°37′46″S 109°34′14″E / 7.6294°S 109.5706°E / -7.6294; 109.5706
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaKebumen
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 26
  • Kelurahan: 449/11
Pemerintahan
 • BupatiKH. Yazid Mahfudz (plt.)[1]
Luas
 • Total1,581, 11 km2 km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total1,155,437 (2.008)
 • Kepadatan738,7/km2 (1,913/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3305 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0287
Kode Kemendagri33.05 Edit nilai pada Wikidata
DAURp1.421.871.180.000.-
Semboyan daerahKebumen Beriman
(Bersih, Indah, Manfaat, Aman, dan Nyaman)
Flora resmiKelapa Genjah Entog
Fauna resmiWalet Putih
Situs webwww.kebumenkab.go.id

Geografi

Secara geografis, Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedangkan pada bagian utara berupa pegunungan dan perbukitan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu Selatan. Sementara itu di barat wilayah Gombong, terdapat Kawasan Karst Gombong Selatan sebuah rangkaian pegunungan kapur yang membujur hingga pantai selatan berarah utara-selatan. Daerah ini memiliki lebih dari seratus gua berstalaktit dan stalagmit. Sementara itu panjang pantai sekira 53 Km yang sebagian besar merupakan pantai dengan fenomena gumuk pasir. Sungai terbesar di Kabupaten Kebumen adalah Sungai Luk Ulo, Sungai Jatinegara, Sungai Karanganyar, Sungai Kretek, Sungai Kedungbener, Sungai Kemit, Sungai Gombong, Sungai Ijo, Sungai Kejawang, dan Kali Medono.

Luas wilayah dan penggunaan

 
Lahan pertanian di daerah Kebumen

Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 158.111, 50 ha atau 1.581, 11 km² dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.

  • Dari luas wilayah Kabupaten Kebumen, tercatat 49.768, 00 hektare atau sekitar 31, 04% sebagai lahan sawah dan 108, 343.50 hektare atau 68.96% sebagai lahan kering.
  • Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah beririgasi teknis dan hampir seluruhnya (46, 18%) dapat ditanami dua kali dalam setahun, sebagian lagi berupa sawah tadah hujan (37, 82%) yang di beberapa tempat dapat ditanami dua kali dalam setahun, serta 11, 25% lahan sawah beririgasi setengah teknis dan sederhana.
  • Lahan kering digunakan untuk bangunan seluas 40.985, 00 hektare (37, 73%), tegalan/kebun seluas 33.777, 00 hektare (33, 57%) serta hutan negara seluas 22.861, 00 hektare (21, 08%) dan sisanya digunakan untuk padang penggembalaan, tambak, kolam, tanaman kayu-kayuan, serta lahan yang sementara tidak diusahakan dan tanah lainnya.

Perbatasan

Utara Kabupaten Banjarnegara
Timur Kabupaten Wonosobo dan kabupaten Purworejo
Selatan Samudra Hindia
Barat Kabupaten Banyumas dan kabupaten Cilacap

Sejarah rakyat

Berkas:Landskap-Kebumen-640x360.jpg
Alun-Alun Kota Kebumen

Dulunya itu Kebumen adalah sebuah kadipaten, yang menyatu dalam daerah Kesultanan Cirebon (1430-1677), disaat itu, Sunan Gunung Djati, yang menyebarkan agama islam di daerah Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah, pernah hilang digigit tikus, di hutan di daerah ini, di tahun 1553. Kemudian, pada tahun 1830, Kebumen menjadi sebuah kabupaten yang termasuk Karesidenan Bagelen, kemudian sejak tahun 1901, ketika digabungkan dengan Karesidenan Kedu, kemudian Kebumen menjadi kabupaten, yang termasuk Karesidenan Kedu.

Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram pada zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer.

Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.

Adapun selain daripada tokoh di atas, ada seorang tokoh legendaris pula dengan nama Joko Sangrib, ia adalah putra Pangeran Puger / Pakubuwono I dari Mataram, dimana ibu Joko Sangrib masih adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun. Setelah dewasa ia memiliki nama Tumenggung Honggowongso, ia bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung Yosodipuro I berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta sekarang ini. Pada kesempatan lain ia juga berhasil memadamkan pemberontakan yang ada di daerah Banyumas, karena jasanya kemudian oleh Keraton Surakarta ia diangkat dengan gelar Tumenggung Arungbinang I, sesuai nama wasiat pemberian ayahandanya. Dalam Babad Kebumen keluaran Patih Yogyakarta, banyak nama di daerah Kebumen adalah berkat usulannya. Di dalam "Babad Mataram" disebutkan pula Tumenggung Arungbinang I berperan dalam perang Mataram/Perang Pangeran Mangkubumi, saat itu ia bertugas sebagai Panglima Prajurit Dalam di Karaton Surakarta[2].

Pembagian administratif

Kabupaten Kebumen terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 449 desa dan 11 kelurahan dengan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 1.930 buah dan dibagi menjadi 7.027 buah Rukun Tetangga (RT). Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kebumen. Di samping Kecamatan Kebumen, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Gombong, Karanganyar, Kutowinangun, Ayah, Petanahan serta Prembun.

Banyaknya Wilayah Administratif di Kabupaten Kebumen tahun 2006-2008
Uraian 2006 2007 2008
Jumlah kecamatan 26 26 26
Jumlah desa 449 449 449
Jumlah kelurahan 11 11 11
Jumlah RW 1.877 1.926 1.930
Jumlah RT 6.755 6.963 7.027

Pegawai Negeri Sipil

Pada tahun 2008 di Kabupaten Kebumen tercatat jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Otonom sebanyak 14.321 orang dan PNS Instansi Vertikal sebanyak 1.846 orang sehingga jumlah PNS secara keseluruhan sebanyak 16.167 orang. Dari jumlah tersebut 57, 86% adalah PNS laki-laki, dan PNS perempuan sebanyak 42, 14%.

Daftar pemimpin Kebumen

Nama-Nama Tumenggung/Adipati/Bupati yang pernah memimpin Kebumen
No. Nama Tahun Nama Daerah
1 Panembahan Bodronolo 1642-1657 Panjer
2 Hastrosuto 1657-1677 Panjer
3 Kalapaking I 1677-1710 Panjer
4 KRT. Kalapaking II 1710-1751 Panjer
5 KRT. Kalapaking III 1751-1790 Panjer
6 KRT. Kalapaking IV 1790-1833 Panjer
7 KRT. Arungbinang IV 1833-1861 Panjer
8 KRT. Arungbinang V 1861-1890 Kebumen
9 KRT. Arungbinang VI 1890-1908 Kebumen
10 KRT. Arungbinang VII 1908-1934 Kebumen
11 KRT. Arungbinang VIII 1934-1942 Kebumen
12 R. Prawotosoedibyo S 1942-1945 Kebumen
13 KRT. Said Prawirosastro 1945-1947 Kebumen
14 RM. Soedjono 1947-1948 Kebumen
15 R.M. Istikno Sosrobusono 1948-1951 Kebumen
16 R.M. Slamet Projorahardjo 1951-1956 Kebumen
17 R. Projosudarto 1956-1961 Kebumen
18 R. Sudarmo Sumohardjo 1961-1963 Kebumen
19 R.M. Suharjo Notoprojo 1963-1964 Kebumen
20 DRS. R. Soetarjo Kolopaking 1964-1966 Kebumen
21 R. Suyitno 1966-1968 Kebumen
22 Mashud Mertosugondo 1968-1974 Kebumen
23 R. Soepeno Soerjodiprodjo 1974-1979 Kebumen
24 DRS. H. Dadiyono Yudoprayitno 1979-1984 Kebumen
25 Drs. Iswarto 1984-1985 Kebumen
26 H. M.C. Tohir 1985-1990 Kebumen
27 H.M. Amin Soedibyo 1990-1995 Kebumen
28 H.M. Amin Soedibyo 1995-2000 Kebumen
29 Dra. Rustriningsih, M.Si 2000-2005 Kebumen
30 Dra. Rustriningsih, M.Si 2005-2008 Kebumen
31 K.H. Nashiruddin Al Mansyur 2008-2010 Kebumen
32 H. Buyar Winarso, SE 2010-2015 Kebumen
33 Drs. HM Arif Irwanto, MSi 2015-2016 Kebumen
34 Ir. H. Mohammad Yahya Fuad, SE 2016-2018 Kebumen
35 KH. Yazid Mahfudz 2018-sekarang Kebumen

Legislatif

Pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, DPRD Kabupaten Kebumen berjumlah 50 orang dengan perwakilan sepuluh partai politik.

Nama Partai Jumlah Kursi
Lambang PDI-P PDI Perjuangan 9
  Partai Kebangkitan Bangsa 6
Lambang Partai GolkarPartai Golkar 5
 Partai Keadilan Sejahtera 3
  Partai Gerakan Indonesia Raya 7
  Partai Hati Nurani Rakyat 1
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 4
  Partai Amanat Nasional 5
  Partai NasDem 5
Lambang PPP Partai Persatuan Pembangunan 3
Total 50

Bahasa

Masyarakat Kabupaten Kebumen umumnya menggunakan bahasa jawa dalam penturan sehari-hari. Namun jika dilihat dari logat bahasanya, bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kabupaten Kebumen terbagi dalam beberapa logat/dialek bahasa. Sebelah timur aliran Sungai Kedungbener berbahasa dengan didominasi vokal o, dan mbandek (poko'e) atau lebih dekat dengan logat Bagelen dan Bahasa Kedu. Masyarakat yang menuturkan logat ini meliputi Kecamatan Ambal, Kecamatan Mirit, Kecamatan Kutowinangun, Kecamatan Poncowarno, Kecamatan Padureso, Kecamatan Prembun dan Kecamatan Bonorowo. Sementara di sebelah barat aliran sungai Luk Ulo didominasi vokal a dan k medok, (pokoke) atau dikenal dengan Dialek Banyumasan[3]. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Kebumen menuturkan bahasa jawa dengan logat ini seperti di Kecamatan Rowokele, Kecamatan Ayah, Kecamatan Buayan, Kecamatan Sempor, Kecamatan Gombong, Kecamatan Kuwarasan, Kecamatan Puring, Kecamatan Petanahan, Kecamatan Adimulyo, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karanggayam, Kecamatan Pejagoan, Kecamatan Sruweng, dan Kecamatan Klirong. Sedangkan di antara aliran sungai Luk Ulo dan aliran Sungai Kedungbener bahasanya campur bawur, ada yang memakai poko'e, ada yang memakai pokoke. Masyarakat yang menuturkan logat ini meliputi Kecamatan Kebumen, Kecamatan Alian, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Sadang dan Kecamatan Buluspesantren. Namun jika diperhatikan masyarakat di wilayah Kecamatan Alian, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Sadang lebih fasih berbicara dengan logat Wonosoboan dengan memanjangkan fonem akhir.

Penduduk

Penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2005 tercatat 1.212.809 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 0, 79% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 293.373 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar 947 jiwa/km², dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 2.867 jiwa/km² dan Kecamatan Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 351 jiwa/km².

Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 612.467 jiwa dan perempuan sebanyak 600.342 jiwa sehingga sex-ratio-nya sebesar 102. Ditinjau dari distribusi/persebaran penduduknya, penduduk terbanyak di Kecamatan Kebumen, yaitu sebesar 9,94 persen, dan penduduk paling sedikit di Kecamatan Padureso sebesar 1,16% dari seluruh penduduk Kabupaten Kebumen.

Dilihat menurut kelompok umur, penduduk di bawah 15 tahun sebesar 30, 45% atau 369.329 jiwa dan penduduk usia 65 tahun ke atas berjumlah 92.600 jiwa atau 7, 64 persen, sedang penduduk usia 15 – 65 tahun sebanyak 750.880 atau 61, 91 persen.

Jumlaha rumah tangga dan penduduk kabupaten Kebumen tahun 2003-2005
Uraian 2003 2004 2005
Rumah Tangga 288.852 291.104 293.373
Penduduk laki-laki 603.022 607.670 612.467
Penduduk perempuan 590.956 595.645 600.342
Penduduk usia produktif (15-64 tahun) 739.212 744.972 750.880
Penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun & 65 tahun+) 454.766 458.343 461.929
Angkatan kerja 649.632 654.634 659.809
Bukan angkatan kerja 313.134 315.661 318.133

Daftar kecamatan di Kabupaten Kebumen beserta data lainnya

Nama kecamatan Jumlah penduduk Luas wilayah (km2) Jumlah kelurahan Jumlah desa
Adimulyo 53.634 Jiwa 54, 4 km2  - 22
Alian 44.723 Jiwa 67, 7 km2  - 16
Ambal 54.963 Jiwa 60, 4 km2  - 32
Ayah 50.371 Jiwa 116, 4 km2  - 18
Bonoworo 19.321 Jiwa 30, 8 km2  - 11
Buayan 44.472 Jiwa 93, 4 km2  - 20
Buluspesantren 48.072 Jiwa 53, 7 km2  - 20
Gombong 68.593 Jiwa 25, 5 km2  2 12
Karanganyar 105.758 Jiwa 62, 8 km2  4 7
Karanggayam 58.547 Jiwa 151, 2 km2 - 19
Karangsambung 32.441 Jiwa 95, 1 km2  - 14
Kebumen 128.956 Jiwa 52,04 km2  5 24
Klirong 55.246 Jiwa 56,7 km2  - 23
Kutowinangun 46.562 Jiwa 38,7 km2  - 18
Kuwarasan 30.811 Jiwa 49,8 km2  - 22
Mirit 40.609 Jiwa 56,5 km2  - 22
Padureso 13.795 Jiwa 38,5 km2  - 9
Pejagoan 42.991 Jiwa 61, 7 km2  - 13
Petanahan 47.018 Jiwa 58, 8 km2 - 19
Poncowarno 15.479 Jiwa 37, 4 km2  - 11
Prembun 36.289 Jiwa 32, 9 km2  - 12
Puring 40.433 Jiwa 61, 9 km2  - 23
Rowokele 32.568 Jiwa 83, 7 km2  - 11
Sadang 16.422 Jiwa 69, 2 km2  - 7
Sempor 50.346 Jiwa 130, 2 km2  - 16
Sruweng 59.811 Jiwa 64, 6 km2  - 21

Profesi Masyarakat Kebumen

Sebagian besar penduduk Kabupaten Kebumen berprofesi sebagai petani, nelayan, pedagang, pengusaha, Politikus, Buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Guru, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatera, Bali, dan Kalimantan. Selain itu juga menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang hingga Tahun 2015 sebanyak 3.931 Orang. Bahkan terhitung sejak awal tahun 2016 jumlah TKI asal Kabupaten Kebumen yang berangkat ke luar negeri mencapai 780 orang. Negara tujuan tempat mereka bekerja rata-rata ke Jepang, Korea, Malaysia, Hong Kong, Singapura, Taiwan, dan Brunei[4].

Pendidikan

Di bidang pendidikan, Kebumen memiliki sarana dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK hingga Perguruan Tinggi.

TK (Taman Kanak-Kanak)

  • TK Islam Bhakti Ibu - Ambal
  • TK Aisyiyah 9 Kalibeji
  • TK Pertiwi Kalirancang
  • RA Masyithoh Gombong
  • TK Perwanida Karangsari
  • KBIT Wildani Karangmaja
  • TK Pertiwi Ginandong
  • PAUD Dahlia Indah Ginandong

SD (Sekolah Dasar)

  • SD N 1 Kebulusan
  • SD N Klepusanggar
  • SD N 2 Kebulusan
  • SD N 3 Kebulusan
  • SD N 1 Kutosari
  • SD N 2 Kutosari
  • SD N 4 Kutosari
  • SD N 7 Kutosari
  • SD N 1 Klirong
  • SD N 1 Pringtutul
  • SD N Sitirejo
  • SD N 4 Karanganyar
  • SD N 2 Pringtutul
  • SD N 2 Wonokromo
  • SD N Purwodadi
  • SD N 2 Sukomulyo
  • SD N 1 Candi
  • SD N Pondok Gebangsari
  • SD N 1 Sawangan
  • SD N 1 Kalirancang
  • SD N 2 Kalirancang
  • SD N 3 Kalirancang
  • MI N Grogolpenatus
  • SD N Jatiluhur
  • MI S Islamiyah Logede
  • SD N Ginandong
  • SD N 1 Kritig
  • SD N Panjatan
  • SD N 3 Klapasawit
  • SD N 1 Brecong
  • SD N 1 Jatijajar
  • SD N 1 Pangempon
  • SD N Menganti
  • SD N 1 Karangsari
  • SD N 2 Karangsari
  • SD N Rogodadi
  • SD N 1 Kuwayuhan
  • SD N 3 Jatisari
  • SD N Arjosari
  • SD N 1 Kajoran
  • SD N 2 Kajoran
  • SD N 1 Karanggayam
  • SD N 2 Karanggayam
  • SD N 3 Karanggayam
  • SD N 1 Kalirejo
  • SD N 1 Karangtengah
  • SD IT Al Madinah
  • SD IT Ibnu Abbas
  • SDN Rantewringin

SMP (Sekolah Menengah Pertama)

  • SMP Islam Al Kahfi Somalangu Kebumen
  • SMP N 1 Gombong
  • SMP Negeri 1 Alian
  • SMP Ma'arif 1 Alian
  • SMP N 1 Karanganyar
  • SMP N 2 Karanganyar
  • SMP N 3 Karanganyar
  • SMP N 1 Rowokele
  • MTs S Plus Nururrohmah Tambaksari
  • MTs S Mafatikhul Huda
  • SMP N 1 Kutowinangun
  • SMP N 4 Gombong
  • SMP Muhammadiyah 1 Gombong
  • SMP Muhammadiyah 1 Karanganyar
  • SMP Muhammadiyah Ayah
  • SMP Taman Dewasa Kebumen
  • MTs N Kaleng Puring
  • MTs N 2 Kebumen
  • MTs N Klirong
  • SMP N 1 Klirong
  • SMP N 1 Kebumen
  • SMP N 2 Kebumen
  • SMP N 3 Kebumen
  • SMP N 4 Kebumen
  • SMP N 5 Kebumen
  • SMP N 6 Kebumen
  • SMP N 7 Kebumen
  • SMP Muhammadiyah 1 Kebumen
  • SMP Muhammadiyah 2 Kebumen
  • SMP N 1 Karanggayam
  • SMP N 2 Karanggayam
  • MTs N 1 Kebumen
  • SMP N 1 Buluspesantren
  • SMP N 2 Buluspesantren
  • SMP PGRI Buluspesantren

SMA / SMK / MA

  • SMA Negeri 1 Kebumen
  • SMA Negeri 2 Kebumen
  • SMA Negeri 1 Gombong
  • SMA Negeri 1 Karanganyar
  • SMA Negeri 1 Ayah
  • SMA Negeri 1 Buluspesantren
  • SMA Negeri 1 Karangsambung
  • SMA Negeri 1 Kutowinangun
  • SMA Negeri 1 Pejagoan
  • SMA Negeri 1 Mirit
  • SMA Negeri 1 Klirong
  • SMA Negeri 1 Petanahan
  • SMA Negeri 1 Prembun
  • SMA Negeri 1 Rowoekele
  • SMA Negeri 1 Karanggayam
  • SMK Negeri 1 Kebumen
  • SMK Negeri 2 Kebumen
  • SMK Negeri 1 Alian
  • SMK Negeri 1 Gombong
  • SMK Negeri 1 Karanganyar
  • SMK Negeri 1 Puring
  • SMK Negeri 1 Ambal
  • SMK Ma'arif 1 Kebumen
  • SMK Ma'arif 4 Kebumen
  • SMK Batik Sakti 1 Kebumen
  • SMK Batik Sakti 2 Kebumen
  • SMK Taman Karya Madya Kebumen
  • SMK Purnama 2 Gombong
  • SMK Tamtama Karanganyar
  • SMK Bina Karya 1 Karanganyar
  • SMK Plus Nurrohmah Kuwarasan
  • SMK Bina Nusantara Kebumen
  • SMK Ristek Rowokele
  • SMK Bina Teknika Sruweng
  • SMK Wongsorejo Gombong
  • SMK Muhammadiyah Kutowinangun
  • SMK Komputer Karanganyar
  • SMK Farmasi Bhakti Husada Karanganyar
  • SMK Mutiara Alian
  • SMA PGRI Prembun
  • MAN 1 Kebumen
  • MAN 2 Kebumen
  • MAN Gombong
  • SMK VIP Al-Huda
  • MA YAPIKA PETANAHAN

Perguruan Tinggi

 
STIKES Muhammadiyah Gombong


Media Massa

Kebumen memiliki media massa yang relatif lengkap, baik media cetak maupun elektronik. Saat ini di wilayah Kebumen telah terbit surat kabar harian "Kebumen Ekspres", yang merupakan bagian dari Jawa Pos Group. Di samping itu juga terdapat "Radar Kebumen" dan Suara Merdeka. Untuk media elektronik, terdapat beberapa stasiun radio komersial dan satu radio publik milik Pemkab Kebumen, serta sebuah stasiun televisi lokal.

Radio

Radio Siaran dari Kota Kebumen

  • Radio In FM
  • Bimasakti FM
  • Mas FM
  • Radio DVK
  • Ardana FM
  • Yapika FM

Radio Siaran dari Kota Karanganyar

  • Radio Ardana FM
  • Ratih FM
  • Mandala FM
  • Swara Kedu FM
  • Hasta Brata FM
  • Kedu Comunity FM
  • Radio Rodja AM
  • At Tarbiyah FM

Radio Siaran dari Kota Gombong

  • SKB Pop FM
  • RP FM
  • INSAGO FM

Stasiun Televisi

Stasiun Televisi Lokal

  • Ratih TV (Gelombang 47 UHF), stasiun televisi milik pemerintah kabupaten Kebumen.

Transportasi

 
Stasiun Kebumen

Kabupaten Kebumen berada di jalur lintas selatan Pulau Jawa. Angkutan umum antarkota dilayani oleh bus dan kereta api. Stasiun Kebumen, Gombong dan Karanganyar adalah stasiun besar yang ada di Kebumen, di samping itu terdapat stasiun kecil lainnya seperti Prembun, Soka, Kutowinangun dan di antara kereta api yang melintasi Kebumen adalah Senja Utama dan Fajar Utama (Jakarta Pasar Senen-Yogyakarta), Argo Wilis (Bandung-Surabaya Gubeng), Bima (Jakarta Kota-Surabaya Gubeng), Logawa (Purwokerto-Jember), dan Kutojaya (Kutoarjo-Jakarta) Sawunggalih (Jakarta-Kutoarjo).

Untuk menuju Bandara Adisutjipto, Maguwoharjo, Yogyakarta, dapat ditempuh dengan menggunakan Bus Damri tujuan Bandara. Selain itu, bisa juga digunakan jasa Kereta api KRD Maguwo Ekspres (Purwokerto-Kebumen-Maguwo), langsung turun di stasiun Maguwo yang berada di lingkungan bandara.

Tokoh terkenal

Referensi

  1. ^ Pemprov Jateng Tunjuk Yazid Mahfudz Jadi Plt Bupati Kebumen
  2. ^ Catatan dari Babad Mataram: Di dalam perang tersebut hal yang tidak masuk akal adalah ia tidak menyerah ke Pangeran Mangkubumi, yang seharusnya berpihak ke Pangeran Mangkubumi karena dia termasuk putra Pakubuwono I/ Pangeran Puger. Ternyata ia bertugas sebagai mata-mata penghubung antara pihak Keraton Surakarta dengan Pangeran Mangkubumi, setiap kali ia sebagai utusan Kraton Surakarta untuk membawakan biaya perang kepada Pangeran Mangkubumi. Cara membawa biaya perang tersebut yang dalam bentuk emas dan berlian yang dimasukkan di dalam sebuah Kendang besar, tidak ada satupun yang tahu, baik Belanda, para punggawa Kraton Solo maupun para prajurit pihak Pangeran Mangkubumi sendiri. Cara membawanya dengan diselempangkan di belakang badannya sambil naik naik kuda, begitu berhasil menembus posisi yang dekat dengan Pangeran Mangkubumi maka dengan cepatnya Kendang tersebut ditaruh di dekat Pangeran Mangkubumi, kemudian pergi lagi. Demikian saat tiap kali Arungbinang melaksanakan misi rahasia tersebut, sehingga perang Pangeran Mangkubumi mendapatkan biaya, bahkan peperangan ini ada yang menyebutkan sebagai "perang Kendang". Tampaknya alasan inilah yang membuat posisi Arungbinang sebagai utusan rahasia. Tugas seperti itu dilakukan berulangkali.
  3. ^ Masyarakat Kebumen Masih Cari Jati Dirinya
  4. ^ Tahun Ini Jumlah TKI Kebumen Capai 780 Orang

Pranala luar