Elvis Presley
Elvis Aaron Presley[a] (8 Januari 1935 – 16 Agustus 1977) adalah seorang penyanyi sekaligus penulis lagu dan pemeran Amerika. Dianggap sebagai salah satu ikon kebudayaan paling berpengaruh pada abad ke-20, ia sering disebut dengan sebutan "King of Rock and Roll" atau singkatnya "the King".
Elvis Presley | |
---|---|
Lahir | Elvis Aron Presley 8 Januari 1935 Tupelo, Mississippi, AS |
Meninggal | 16 Agustus 1977 Memphis, Tennessee, AS | (umur 42)
Sebab meninggal | Serangan jantung |
Makam | Graceland Memphis, Tennessee, AS 35°2′46″N 90°1′23″W / 35.04611°N 90.02306°W |
Pekerjaan | Penyanyi, penulis lagu, pemeran |
Suami/istri | |
Anak | Lisa Marie Presley |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | Vokal, gitar, piano |
Tahun aktif | 1953–1977 |
Label | |
Artis terkait | |
Situs web | elvis |
Tanda tangan | |
|
Presley lahir di Tupelo, Mississippi, dan pindah ke Memphis, Tennessee dengan keluarganya saat ia berusia 13 tahun. Karier musiknya dimulai disana pada 1954, saat ia merekam sebuah lagu dengan produser Sam Phillips di Sun Records. Diiringi oleh gitaris Scotty Moore dan pemain bass Bill Black, Presley adalah salah satu orang terawal yang mempopulerkan rockabilly, uptempo, percampuran musik country dan rhythm and blues yang dibawakan dengan backbeat. RCA Victor mengakuisisi kontraknya dalam kesepakatan yang digalang oleh Colonel Tom Parker, yang mengurusi penyanyi tersebut selama lebih dari dua dekade. Singel RCA pertama Presley, "Heartbreak Hotel", dirilis pada Januari 1956 dan menjadi hit nomor satu di Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai figur utama dari rock and roll setelah serangkaian kesuksesan penampilan jaringan televisi dan rekaman-rekaman yang memuncaki tangga lagu. Tafsiran lagu-lagunya yang energik dan gaya tampilan provokatif seksualnya, terkombinasi dengan campuran pengaruh potensi berwarna-warna yang sejalan dengan Gerakan Hak Sipil, yang membuatnya menjadi populer—dan kontroversial.
Pada November 1956, Presley membuat debut filmnya dalam Love Me Tender. Pada 1958, ia bertugas dalam militer. Ia melanjutkan karier rekamannya selama dua tahun kemudian, memproduksi beberapa karya buatannya yang paling sukses secara komersial sebelum memutuskan untuk lebih mencurahkan diri dalam pembuatan film-film Hollywood beserta album-album sountracknya pada 1960an, sebuah keputusan yang banyak dikritik. Pada 1968, setelah cuti selama tujuh tahun dari penampilan langsung, ia kembali tampil dengan muncul pada acara televisi khusus Elvis, yang diikuti dengan konser keresidenan Las Vegas dan serangkaian tur berlaba tinggi. Pada 1973, Presley tampil dalam konser siaran global pertama melalui satelit, Aloha from Hawaii. Pada 16 Agustus 1977, ia terserang serangan jantung di kamar mandi di tempat tinggalnya di Graceland, dan kemudian wafat. Kematiannya diyakini selama beberapa tahun sebagai akibat dari penyalahgunaan obat-obatan yang membuat kesehatannya memburuk dan wafat.
Presley adalah salah satu musisi paling berpengaruh dan terselebrasi pada abad ke-20. Sukses secara komersial dalam beberapa genre, termasuk pop, blues dan gospel, ia adalah salah satu artis solo dengan penjualan terbaik dalam sejarah musik rekaman, dengan perkiraan penjualan rekaman sekitar 600 juta unit di seluruh dunia.[5] Ia memenangkan tiga Grammy, selain juga meraih Grammy Lifetime Achievement Award pada usia 36 tahun, dan telah dicantumkan dalam berbagai hall of fame musik.
Kehidupan dan karier
1935–1953: Tahun-tahun awal
Masa kecil di Tupelo
Presley lahir pada 8 Januari 1935 di Tupelo, Mississippi, sebagai putra dari pasangan Gladys Love (née Smith; 1912–1958) dan Vernon Elvis Presley (1916–1979),[6] di rumah pistol dua kamar yang dibangun oleh ayahnya Vernon dalam persiapan kelahiran anak tersebut. Jesse Garon Presley, saudara kembar identiknya, mengalami lahir mati pada 35 menit sebelum kelahirannya sendiri.[7] Presley menjadi dekat dengan orangtuanya dan secara khusus menjalin hubungan dekat dengan ibunya. Keluarganya mengikuti sebuah Sidang Allah, dimana ia menemukan inspirasi musik awalnya. Meskipun ia berkonflik dengan gereja Pantekosta pada masa-masa berikutnya, ia tak pernah resmi meninggalkannya.[8][9][10] Pendeta Rex Humbard memimpin pemakamannya, karena Presley telah menjadi pengikut pelayanan Humbard.[11][12][13]
Leluhur Presley utamanya adalah Eropa campuran, yang meliputi Jerman,[14] Skotlandia-Irlandia, Skotlandia,[15] dan beberapa Norman Perancis. Leluhur Gladys, Morning Dove White, diyakini adalah orang Amerika Asli Cherokee.[16][17][b] Gladys dianggap oleh para kerabat dan temannya sebagai anggota dominan dari keluarga kecil tersebut. Vernon berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, demi ambisi kecil.[20][21] Keluarganya sering meminta pertolongan dari bantuan pangan para tetangganya dan pemerintah. Keluarga Presley selamat dari tornado F5 dalam perebakan tornado Tupelo–Gainesville 1936. Pada 1938, mereka kehilangan rumah mereka setelah Vernon dikenai dakwaan penyelipan cek yang ditulis oleh tuan tanah, Orville S. Bean, peternak susu dan penjual sapi yang mempekerjakannya. Ia ditahan selama delapan bulan, dan Gladys dan Elvis pindah ke kerabat-kerabatnya.[22]
Pada September 1941, Presley masuk kelas satu di East Tupelo Consolidated, dimana para pengajarnya menganggapnya "rata-rata".[23] Ia ikut sebuah kontes menyanyi setelah dibujuk gurunya dengan membawakan lagu country Red Foley "Old Shep" pada doa pagi. Kontes tersebut, yang diadakan di Mississippi-Alabama Fair and Dairy Show pada 3 Oktober 1945, adalah penampilan publik pertamanya: berbusana koboi, Presley yang berusia sepuluh tahum berdiri di atas kursi untuk mencapai mikrofon dan menyanyikan "Old Shep". Ia meraih peringkat kelima.[24] Beberapa bulan kemudian, Presley diberikan gitar pertamanya pada hari ulang tahunnya; ia mengharapkan sesuatu yang lain—pada sumber-sumber berbeda, sepeda atau senapan.[25][26] Sepanjang tahun berikutnya, ia meraih pelajaran gitar dasar dari dua pamannya dan seorang pastor baru di gereja keluarganya. Presley menyatakan, "Aku ambil gitar tersebut, dan aku menonton orang-orang, dan aku belajar untuk memainkan sedikit irama. Namun, aku tak pernah bernyanyi di publik. Aku sangat malu terhadapnya."[27]
Memasuki sebuah sekolah baru, Milam, untuk kelas enam pada September 1946, Presley dianggap penyendiri. Pada tahun berikutnya, ia mulai mengirim gitarnya ke sebuah basis harian. Ia bermain dan menyanyi pada waktu makan siang, dan seringkali disebut sebagai seorang anak "tempat sampah" yang memainkan musik hillbilly. Keluarganya saat itu tinggal di kawasan yang sebagian besar berpenduduk Afrika-Amerika.[28] Sebagai penonton setia acara Mississippi Slim pada stasiun radio Tupelo WELO, Presley disebut "gila terhadap musik" oleh adik Slim, teman sekelas Presley, yang seringkali memutarkannya acara tersebut. Slim mensuplementasikan kemampuan gitar Presley dengan mendemonstrasikan teknik kunci.[29] Saat menginjak usia 12 tahun, Slim mengajaknya tampil di dua siaran. Presley pun tampil meraih di atas panggung untuk pertama kalinya, dan meraih kesuksesan pada pekan berikutnya.[30]
Masa remaja di Memphis
Pada November 1948, keluarganya pindah ke Memphis, Tennessee. Setelah bermukim selama hampir setahun di asrama, mereka meraih sebuah apartemen dua kamar di kompleks perumahan publik yang dikenal sebagai Lauderdale Courts.[31] Masuk L. C. Humes High School, Presley hanya meraih nilai C dalam pelajaran musik di kelas delapan. Saat guru musiknya berkata kepadanya bahwa ia tak berniat untuk bernyanyi, ia membawa gitarnya pada hari berikutnya dan menyanyikan sebuah hit terkini, "Keep Them Cold Icy Fingers Off Me", dalam upaya untuk meraih sanjungan dari bidang lainnya. Seorang teman sekelasnya menyatakan bahwa gurunya "sepakat bahwa Elvis berhak saat ia berkata bahwa ia tak mengapresiasikan jenis menyanyinya."[32] Ia biasanya terlalu malu untuk tampil terbuka, dan pernah ditindas oleh para teman sekelasnya yang menganggapnya "anak mama".[33] Pada 1950, ia mulai giat mempraktikkan gitar di bawah bimbingan Jesse Lee Denson, seorang tetangga yang lebih tua dua setengah tahun darinya. Mereka dan tiga anak lainnya—termasuk kelak dua pionir rockabilly, kakak-beradik Dorsey dan Johnny Burnette—membentuk sebuah kelompok musikal yang bermain di sekitaran Courts.[34] Pada bulan September, ia mulai masuk ke Loew's State Theater.[35] Pekerjaan lainnya menyusul, yang meliputi Precision Tool, Loew's lagi, dan MARL Metal Products.[36]
Pada masa SMP-nya, Presley mulai beranjak melebihi teman-teman sekelasnya, kebanyakan karena penampilannya: ia memanjangkan jambangnya dan memberikan gaya pada rambutnya dengan minyak mawar dan Vaseline. Pada waktu luangnya, ia datang ke Beale Street, jantung suasana blues Memphis, dan melihat pakaian-pakaian di jendela Lansky Brothers. Pada masa SMA-nya, ia mengenakannya.[37] Berniat tampil di luar Lauderdale Courts, ia berkompetisi dalam acara Humes's Annual "Minstrel" pada April 1953. Sambil menyanyi dan memainkan gitar, ia membukanya dengan "Till I Waltz Again with You", sebuah hit terkini untuk Teresa Brewer. Presley menyatakan bahwa penampilan tersebut meningkatkan reputasinya: "Aku tak populer di sekolah ... aku gagal bermusik—satu-satunya hal yang pernah ku gagalkan. Dan saat mereka memasukkanku ke acara bakat ini ... saat aku tampil di atas panggung, aku mendengar orang-orang berkerumun dan bersemarak dan karena itu, 'tanpa sebab yng jelas kumenyanyi. Hal ini mengangkat tentang bagaimana aku menjadi populer setelah itu."[38]
Presley, yang tak pernah meraih pelatihan musik formal atau belajar membaca musik, belajar dan bermain memakai telinganya. Ia juga mendatangi toko-toko rekaman dengan kotak juke dan menyimak iramanya. Ia memahami semua lagu Hank Snow,[39] dan ia mencintai rekaman-rekaman dari para penyanyi country lainnya seperti Roy Acuff, Ernest Tubb, Ted Daffan, Jimmie Rodgers, Jimmie Davis, dan Bob Wills.[40] Penyanyi Southern gospel Jake Hess, salah satu penampil favoritnya, adalah sebuah pengaruh signifikannpada gaya menyanyi ballad-nya.[41][42] Ia menjadi anggota audien reguler di acara bulanan All-Night Singings, dimana beberapa grup musik white gospel menampilkan musik spiritual Afrika-Amerika.[43] Ia menyanjung musim dari penyanyi black gospel Sister Rosetta Tharpe.[40] Seperti beberapa muridnya, ia menghadiri konser-konser blues—karena pemisahan yang diberlakukan di kawasan Selatan, ia hanya datang pada malam-malam yang dikhususkan untuk para audien kulit putih.[44] Ia juga menyimak stasiun-stasiun radio regional, seperti WDIA-AM, yang memutar "race records": spiritual, blues, dan yang modern, suara backbeat dari rhythm and blues.[45] Beberapa rekamannya di masa mendatang terinspirasi dari para musisi Afrika-Amerika lokal seperti Arthur Crudup dan Rufus Thomas.[46][47] B.B. King menyatakan bahwa ia telah mengenal Presley sebelum ia menjadi populer, saat mereka berdua sedang berada di Beale Street.[48] Pada waktu ia lulus dari perguruan tinggi pada Juni 1953, Presley menyanyikan musik seperti masa mendatangnya kelak.[49][50]
1953–1955: Rekaman pertama
Sam Phillips dan Sun Records
Pada Agustus 1953, Presley mendatangi kantor-kantor Sun Records. Ia dibayar selama beberapa menit di studio tersebut untuk merekam sebuah cakram aketat dua sisi: "My Happiness"[51] dan "That's When Your Heartaches Begin". Ia kemudian mengklaim bahwa rekaman tersebut ditujukan sebagai hadiah untuk ibunya, atau karena ia berminat terhadap apa yang ia anggap "bersuara mirip", meskipun terdapat jasa pembuatan rekaman amatir yang lebih murah di sekitaran toko umum. Biografer Peter Guralnick berpendapat bahwa ia memilih Sun dengan harapan agar mereka tertarik. Saat ditanyai oleh resepsionis Marion Keisker tentang apa jenis nyanyiannya, Presley menjawab, "Aku menyanyikan semua jenis." Saat ia menanyainya tentang siapa yang bersuara mirip dengannya, ia menjawab, "Aku tak bersuara seperti siapapun." Setelah ia rekaman, bos Sun Sam Phillips meminta Keisker agar memberitahukannya nama pemuda tersebut, yang ia lakukan dengan komentarnya sendiri: "Penyanyi ballad yang bagus. Terimalah."[52]
Pada Januari 1954, Presley memotong aketat kedua di Sun Records—"I'll Never Stand In Your Way" dan "It Wouldn't Be the Same Without You"—namun lagi-lagi tak membuahkan hasil.[53] Tak lama setelahnya, ia gagal pada audisi untuk kuatret vokal lokal, Songfellows. Ia menjelaskan kepada ayahnya, "Mereka bilang aku tak bisa bernyanyi."[54] Pakar lagu Jim Hamill kemudian mengklaim bahwa ia menjadi lengah karena ia tak mendemonstrasikan sebuah pendengaran untuk harmoni pada waktu itu.[55] Pada bulan April, Presley mulai berkarya untuk perusahaan Crown Electric sebagai supir truk.[56] Temannya Ronnie Smith, setelah memainkan beberapa irama lokal dengannya, menyatakan bahwa ia menghubungi Eddie Bond, pemimpin band profesional Smith, yang tekah membuka peluang untuk seorang vokalis. Bond menolaknya setelah mengetesnya, menganggap Presley lebih baik menyetir truk "karena kamu tak pernah menjadi seorang penyanyi".[57]
Sementara itu, Phillips selalu menyoroti orang-orang yang memberikan suara musisi kulit hitam kepada audien dalam jumlah besar yang Sun fokuskan. Keisker melaporkan, "Lebih lebih, aku ingat Sam berkata, 'Jika aku menemukan seorang pria kulit putih yang memiliki suara Negro dan rasa Negro, aku akan membuat semiliar dolar.'"[58] Pada bulan Juni, ia mengakuisisi sebuah rekaman demo dari sebuah ballad, "Without You", yang ia tujukan untuk dinyanyikan penyanyi remaja. Presley didatangkan oleh studio tersebut, namun tak dapat menyeimbangkannta. Disamping itu, Phillips membujuk Presley untuk menyanyikan sejumlah lagu yang ia ketahui. Ia diiringi oleh apa yang ia sebut dua musisi lokal undangan, gitaris Winfield "Scotty" Moore dan pemain upright bass Bill Black, untuk berkarya dengan Presley pada sesi rekaman.[59]
Sesi tersebut, yang diadakan pada sore 5 Juli 1954, belum membuahkan hasil sampai larut malam. Saat mereka diberi waktu untuk kembali ke rumah, Presley mengambil gitarnya dan meluncurkan lagu blues tahun 1946, "That's All Right" karya Arthur Crudup. Moore menyatakan, "Semuanya bersiap, Elvis mulai menyanyikan lagu tersebut, melompat ke sekitaran dan bertindak jenaka, dan kemudian Bill menyalakan bassnya, dan ia juga bertindak jenaka, dan aku mulai bermain dengan mereka. Kupikir, Sam memiliki pintu untuk mengkontrol pembukaannya ... ia menggerakan kepalanya dan berkata, 'Apa yang kau lakukan?' Dan kami berkata, 'Kami tak tau.' 'Berbaliklah,' ia berkata, 'berusaha untuk menemukan tempat untuk memulai, dan melakukannya lagi.'" Phillips dengan cepat mulai merekamnya; ini adalah suara yang ia harapkan.[60] Tiga hari kemudian, DJ Memphis populer Dewey Phillips memutar "That's All Right" pada acara Red, Hot, and Blue miliknya.[61] Para pemirsa mulai terkesima dan penasaran terhadap siapa yang menyanyikannya. Phillips menyadari bahwa rekaman tersebuf berulang kali diputar pada uda jam terakhir acara tersebut. Mewawancarai Presley saat siaran, Phillips bertanya kepadanya apakah perguruan tinggi yang ia masuki mengklarifikasi warna kulitnya karena beberapa pendengar menganggap ia berkulit hitam.[51][62] Pada beberapa hari kemudian, trio tersebut merekam sebuah lagu bluegrass, "Blue Moon of Kentucky" karya Bill Monroe, lagi-lagi dengan gaya berbeda dan memakai efek jeda yang Sam Phillips juluki "slapback". Sebuah singel mencantumkan "That's All Right" pada A side dan "Blue Moon of Kentucky" pada reverse.[63]
Penampilan langsung awal dan penandatanganan kontrak dengan RCA
Trio tersebut tampil di depan publik untuk pertama kalinya pada 17 Juli di Bon Air club—Presley masih memakai gitar ukuran anak-anaknya.[64] Pada akhir bulan, mereka tampil di Overton Park Shell, dengan Slim Whitman menjadi perhatian utama. Sebuah kombinasi dari respon kuatnya dengan ritme dan kegelisahan yang dimainkan sebelum kerumunan besar membuat Presley mengocok-kocok lututnya saat tampil: lebar pantatnya turut mendukung gerakannya, menyebabkan yahg menyebabkan lara wanita muda di audien mulai berteriak.[65] Moore menyatakan, "Pada bagian-bagian instrumental, ia berbalik dari mike dan bermain dan mengocok, dan kerumunan menjadi meliar".[66] Seorang penampil kulit hitam terpukau dan tersanjung dengan permainan bassnya, membuat Presley kemudian dikenang sebagai "benar-benar bersuara liar, seperti drum hutan atau suatu hal".[66] Setelah itu, Moore dan Black keluar dari band lama mereka dalam rangka agar giat bermain dengan Presley, dan DJ dan promoter Bob Neal menjadi manajer trio tersebut. Dari Agustus sampai September, mereka giat bermain di Eagle's Nest club dan kembali ke Sun Studio untuk sesi rekaman lebih lanjut,[67] dan Presley cepat mengembangkan kepercayaan dirinya di atas panggung. Menurut Moore, "Gerakannya adalah sebuah hal alami, namun ia sangat terpengaruh terhadap apa yang bereaksi. Ia melakukan beberapa hal sebanyak sekali dan kemudian ia mengembangkannya dengan benar-benar cepat."[68] Presley membuat apa yang menjadi satu-satunya penampilannya di Grand Ole Opry di Nashville pada 2 Oktober; setelah audien bersikap sopan, manajer Opry Jim Denny berkata kepada Phillips bahwa penyanyi "tidak buruk" namun tak sejalan dengan program.[69][70] Dua pekan kemudian, Presley dibukukan pada Louisiana Hayride, saingan utama dan paling terdepan Opry. Acara yang berbasis di Shreveport tersebut disiarkan pada 198 stasiun radio di 28 negara bagian. Presley mengalami serangan kegelisahan lainnya pada kesempatan ini, yang dirutupi dengan perasaan tenang. Sebuah rekor yang lebih energik dan terkomposisi menimbulkan tanggapan antusias.[71] Drummer House D. J. Fontana membawakan unsur baru, memadukan gerakan-gerakan Presley dengan dentuman-dentuman yang dapat diterima yang ia handal memainkannnya dalam klub-klub.[72] Setelah acara tersebut, Hayride menerima Presley untuk tampil setiap Sabtu malam dalam setahun. Menjual gitar lamanya dengan harga $8 (dan dapat ditawar), ia membeli sebuah instrumen Martin dengan harga $175, dan trionya mulai bermain di tempat-tempat baru yang meliputi Houston, Texas, dan Texarkana, Arkansas.[73]
Pada awal 1955, penampilan Hayride reguler, tur konstan, dan perilisan rekaman terkenal Presley membuatnya menjadi bintang regional, dari Tennessee sampai West Texas. Pada Januari, Neal menandatangani kontrak manajemen formal dengan Presley dan membuat penyanyi tersebut disoroti Colonel Tom Parker, yang ia anggap promoter terbaiknya dalam bisnis musik. Sukses memanajeri bintang country papan atas Eddy Arnold, Parker sekarang bekerja dengan penyanyi country nomor satu yang baru, Hank Snow. Parker membukukan Presley pada tur bulan Februari Snow.[74][75] Saat tur mencapai Odessa, Texas, Roy Orbison yang berusia 19 tahun melihat Presley untuk pertama kalinya: "Energinya tak terkira, intriknya menakjubkan. ... Aku tam tau apa yang menjadikannya seperti ini. Tak ada titik rujukan dalam budaya untuk menyandingkannya."[39] Presley membuat debut televisinya pada 3 Maret di siaran KSLA-TV Louisiana Hayride. Setelah itu, ia gagal mengikuti audisi untuk Arthur Godfrey's Talent Scouts pada jaringan televisi CBS. Pada Agustus, Sun merilis sepuluh lagu dalam album "Elvis Presley, Scotty and Bill"; pada rekaman-rekaman terbaru, trio tersebut diberi seorang drummer. Beberapa lagu, seperti "That's All Right", merupakan apa yang seorang jurnalis Memphis sebagai "idiom R&B dari jazz bidang negro"; yang lainnya, seperti "Blue Moon of Kentucky", "lebih ke bidang country", "namun terdapat percampuran dari dua musik berbeda pada keduanya".[76] Pencampuran gaya ini menjadikannya sulit bagi musik Presley untuk disiarkan di radio. Menurut Neal, beberapa disjoki musik country tak bisa memainkannya karena suaranya lebih seperti artis kulit hitam dan tak ada stasiun-stasiun rhythm-and-blues yang menyentuhnya karena "ia lebih bersuara seperti seorang hillbilly."[77] Pencampuran tersebut dikenal sebagai rockabilly. Pada masa itu, Presley banyak dijuluki sebagai "The King of Western Bop", "The Hillbilly Cat", dan "The Memphis Flash".[78]
Presley memperbarui kontrak manajemen Neal pada Agustus 1955, mengangkat Parker menjadi penasehat istimewanya.[79] Grup tersebut megadakan sebuah jadwal perjalanan keliling ekstensif sepanjang paruh kedua dari tahun tersebut.[80] Neal menyataan, "Ini hampir menonjol, reaksi yang datang ke Elvis berasal dari bocah-bocah remaja. Sehingga beberapa dari mereka, meskipun beberapa merupakan perwujudan iri hati, secara pratik membencinya. Terdapat kesempatan-kesempatan di beberapa kota di Texas saat kami diberi penjagaan polisi karena beberapa orang sering berupaya untuk menyerobotnya. Mereka terdiri dari sebuah geng da berusaha untuk menyentuhnya atau melakukan suatu tindakan."[81] Trio tersebut menjadi kuatret saat drummer Hayride Fontana bergabung sebaai angota penuh. Pada pertengahan Oktober, mereka tampil di beberapa acara dalam mendukung Bill Haley, yang "Rock Around the Clock" buatannya telah menjadi hit nomor satu pada tahun sebelumnya. Haley mengamati bahwa Presley memiliki perasaan alamiah pada ritmenya, dan menyarankannya untuk menyanyi yang kurang ballad.[82]
Di Country Disc Jockey Convention pada awal November, Presley dipilih menjadi artis laki-laki paling menjanjikan.[83] Beberapa perusahaan rekaman sekarang menunjukkan peminatannya terhadap nyanyiannya. Setelah tiga label rekaman besar menawarkan sampai $25,000, Parker dan Phillips menjalin kesepakatan dengan RCA Victor pada 21 November untuk mengakuisisi kontrak Sun dari Presley dengan bayaran $40,000.[84][c] Karena masih berusia 21 tahun, Presley dianggap masih kecil, sehingga ayahnya menandatangani kontraknya.[85] Parker menjalin hubungan dengan para pemilik Hill and Range Publishing, Jean dan Julian Aberbach, untuk membuat dua entitas, Elvis Presley Music dan Gladys Music, untuk menangani seluruh material baru yang direkam oleh Presley. Para penulis lagu diobligasikan untuk menangani sepertiga royaltinya dalam pertukaran agar ia menampilkan kompisisi-komposisi mereka.[86][d] Pada Desember, RCA mulai sangat mempromosikan penyanyi barunya, dan telah mengeluarkan beberapa rekaman Sun-nya sebelum akhir bulan.[89]
1956–1958: Puncak komersial dan kontroversi
Penampilan TV nasional pertama dan album debut
Pada 10 Januari 1956, Presley membuat rekaman-rekaman pertamanya untuk RCA di Nashville.[90] Bertindak sebagai penyanyi dengan sekarang dibekingi Moore, Black, dan Fontana, RCA memasukkan pianis Floyd Cramer, gitaris Chet Atkins, dan tiga penyanyi latar, yang meliputi tenor pertama Gordon Stoker dari kuatret populer Jordanaires, untuk memenuhi suaranya.[91] Sesi yang diisi rasa mencekam tersebut dirilis sebagai sebuah singel berjudul "Heartbreak Hotel" pada 27 Januari.[90] Parker akhirnya membawa Presley ke televisi nasional, membukukannya pada acara CBS Stage Show untuk enam penampilan sepanjang dua bulan. Program yang diproduksi di New York tersebut dibawakan selama berpekan-pekan oleh kakak-beradik dan ketua band besar Tommy dan Jimmy Dorsey. Setelah penampilan pertamanya, pada 28 Januari, diperkenalkan oleh disjoki Bill Randle, Presley singgah di kota tersebut untuk melakukan rekaman di studio New York milik RCA. Sesi-sesi yang dilakukan menghasilkan delapan lagu, termasuk sebuah cover dari lagu rockabilly Carl Perkins "Blue Suede Shoes". Pada bulan Februari, "I Forgot to Remember to Forget" buatan Presley, sebuah rekaman Sun yang awalnya dirilis pada bulan agustus sebelumnya, meraih peringkat papan atas pada tangga lagu country Billboard.[92] Kontrak Neal diterminasi dan Parker menjadi manajer Presley pada 2 Maret.[93]
Pada 12 Maret 1956,[94] Elvis mengambil sebuah rumah bergaya peternakan satu lantai dengan dua gerbong yang yang dijadikan garasi[95] di sebuah kawasan pemukiman di Audubon Street, Memphis. Rumah tersebut dicantumkan dalam majalah-majalah nasional, dan kemudian menjadi titik fokal untuk para penggemar, media dan selebriti untuk berkunjung.[94] Elvis tinggal disana dengan orangtuanya antara Maret 1956 dan Maret 1957.[96]
RCA Victor merilis album debut eponim Presley pada 23 Maret. Digabung oleh lima rekaman Sun yang sebelumnya belum dirilis, tujuh lagunya yang baru direkam memiliki keragaman yang besar. Terdapat dua lagu country dan sebuah nada bouncy pop. Yang lainnya utamanya melibatkan suara rock and roll: "Blue Suede Shoes"—"sebuah penekanan atas Perkins dalam hampir setiap cara", menurut kritikus Robert Hilburn—dan tiga lagu R&B yang menjadi bagian dari penampilan panggung Presley sebanyak beberapa kali, cover-cover dari Little Richard,[51] Ray Charles, dan The Drifters. Menurut Hilburn, lagu-lagu tersebut "kebanyakan menguak semuanya. Tak seperti beberapa artis kulit putih ... yang ditaburi versi-versi R&B asli dari lagu-lagu tahun '50an, Presley membentuk ulang mereka. Ia tak hanya menginjeksikan nada-nada dengan karakter vokalnya sendkri namun juga menjadikan gitar, bukannya piano, sebagai alat musim utama dalam seluruh tiga kasus."[98] Ini menjadi album rock-and-roll pertama yang menempati peringkat atas tangga lagu Billboard, sebuah posisi yang dipegang selama 10 pekan.[90] Walaupun Presley bukanlah seorang gitaris inovatif seperti Moore atau rocker Afrika Amerika kontemporer Bo Diddley dan Chuck Berry, sejarawan budaya Gilbert B. Rodman berendapat bahwa citra sampul dari album tersebut, "membuat Elvis memiliki waktu sepanjang hidupnya di atas panggung dengan sebuah gitar di tangannya memainkan peran krusial dalam penempatan gitar tersebut ... sebagai alat musik terbaik yang menangkap gaya dan jiwa dari musik baru ini."[99]
Milton Berle Show dan "Hound Dog"
Presley membuat dua penampilan pertama di acara NBC Milton Berle Show pada 3 April. Penampilannya, di dek USS Hancock di San Diego, diiringi sambutan dan keriuhan dari para pelaut dan para kekasihnya.[100] Beberapa hari kemudian, sebuah penerbangan ditumpangi Presley dan bandnya ke Nashville untuk sesi rekaman meninggalkan luka mendalam bagi ketiganya saat seorang teknisi tewas dan pesawat hampir jatuh di Arkansas.[101] Dua belas pekan setelah perilisan aslinya, "Heartbreak Hotel" menjadi hit pop nomor satu pertama Presley. Pada akhir April, Presley mulai singgah selama dua pekan di New Frontier Hotel and Casino, Las Vegas Strip. Acara-acaranya meraih sambutan rendah dari para tamu hotel kelas menengah konservatif.[102]—"seperti ceret cairan jagung di sebuah pesta sampanye," tulis seorang kritikus untuk Newsweek.[103] Sepanjang masanya di Vegas, Presley, yang memiliki ambisi akting serius, menandatangani kontrak tujuh tahun dengan Paramount Pictures.[104] Ia melakukan perjalanan di Midwest pada pertengahan bulan Mei, mengelilingi 15 jota selama beberapa hari.[105] Ia menghadiri beberapa acara dari Freddie Bell and the Bellboys di Vegas dan membawakan cover mereka "Hound Dog", sebuah hit tahun 1953 untuk penyanyi blues Big Mama Thornton karya penulis lagu Jerry Leiber dan Mike Stoller.[102] Ini menjadi lagu bergaya baru dari aktingnya.[106] Setelah sebuah acara di La Crosse, Wisconsin, sebuah pesan dari surat kabar keuskupan Katolik lokal dikirim ke direktur FBI J. Edgar Hoover. Pesan tersebut menyatakan bahwa "Presley berbahaya bagi keamanan Amerika Serikat. ... Aksi dan gerakan[nya] menimbulkan gairah seksual bagi kaum remaja. ... Setelah acara tersebut, lebih dari 1,000 remaja berusaha untuk memasuki kamar Presley di auditorium. ... Indikasi-indikasi menonjol Presley yang ada di La Crosse adalah dua gadis perguruan tinggi ... yang terhasut dan meniru kepribadian Presley."[107]
Penampilan Milton Berle Show kedua terjadi pada 5 Juni di studio Hollywood NBC, salah satu tir menonjol lainnya. Berle mendorong agar penyanyi tersebut meninggalkan gitarnya di belakang panggung, dengan berkata, "Segeralah mereka melihatmu, bung."[108] Pada penampilan tersebut, Presley mengalami masalah saat membawakan "Hound Dog" karena lengannya tegang dan bergerak lambat, bereeberangan dengan versi sebenarnya dengan gerakan badan yang energik.[108] Penampilan Presley tersebut mengundang kontroversi.[109] Para kritikus surat kabar mengeluarkan celaan: Jack Gould dari The New York Times menyatakan, "Tuan Presley tak memiliki kemampuan menyanyi. ... Kata-katanya, jika dapat disebutkan, terdiri dari ragam-ragam stereotipe yang bermula dari bak mandi. ... Satu keistimewaannya adalah gerakan tubuh yang dapat diterima ... terutama teridentifikasi dengan muncuknya bom pirang dari jalan burlesque."[110] Ben Gross dari Daily News di New York beranggapan bahwa musik populer "memiliki kedalaman terendah dalam keantikan 'gerutuan dan pangkal paha' dari seorang Elvis Presley. ... Elvis, yang merotasikan pelvisnya ... memberikan sebuah pameran yang sugestif dan vulgar, diikuti dengan jenis animalisme yang seharusnya dikendalikan dan dibatasi".[111] Ed Sullivan, yang memiliki acara varietas yang paling populer di negara tereebut, menyebutnya "tak bagus bagi pandangan kekeluargaan".[112] Meskipun Presley dicerca, ia kemudian menyadari bahwa dirinya sendiri disebut sebagai "Elvis the Pelvis", yang ia sebut "salah satu ekspresi paling kekanak-kanakan yang pernah ku dengar, yang datang dari orang dewasa."[113]
Steve Allen Show dan penampilan Sullivan pertama
Acara-acara Berle meraih rating tinggi saat Presley dibukukan untuk 1 Juli pada acara NBC Steve Allen Show di New York. Meskipun bukan penggemar rock and roll, Allen mengenalkan "Elvis baru" dengan dasi kupu-kupu dan ikat pinggang hitam. Presley menyanyikan "Hound Dog" selama kurang dari semenit sambil mengenakan topi dan dasi kupu-kupu. Menurut sejarawan televisi Jake Austen, "Allen menganggap Presley kurang berbakat dan rancu ... [ia] menghimpun hal-hal tersebut sehingga Presley dapat menampilkan kontrisinya".[114] Untuk bagiannya, Allen kemudian menganggap bahwa Presley "aneh, keroyokan, berkarisma bocah country, keimutannya yang sulit terdefinisikan, dan eksentrisitasnya yang langsing berintrik" dan singkatnya membuat penyanyi tersebut menjadi "bahan lawakan" pada programnya.[115] Sebelum penampilan terakhir pada acara tersebut, Presley berkata kepada seorang wartawan, "Aku enyah dari acara ini. Aku tak mau melakukan hal apapun yang membuat orang-orang tak menyukaiku. Ku pikir TV berpengaruh sehingga aku menurutinya, namun aku tak mau memberukan jenis penampilan yang aku lakukan dalam penampilan pribadi."[116] Presley menganggap acara Allen sebagai penampilan paling konyol sepanjang kariernya.[117] Pada malam berikutnya, ia muncul pada Hy Gardner Calling, sebuah acara TV lokal populer. Ditanyai tentang apakah ia memahami hal apapun dari kritikan yang ditujukan kepadanya, Presley menjawab, "Tidak, aku tak berniat, aku tak merasa seperti aku melakukan hal buruk apapun. ... Aku tak memandang bagaimana jenis musik apapun akan memiliki pengaruh buruk apapun pada orang-orang bila itu hanya musik. ... Dalam artian, bagaimana mungkin musik rock 'n' roll akan membuat seseorang melawan orangtua mereka?"[111]
Pada hari berikutnya, Presley merekam "Hound Dog", bersama dengan "Any Way You Want Me" dan "Don't Be Cruel". The Jordanaires menyanyikan harmoni, seperti saat mereka melakukannya pada acara The Steve Allen Show; mereka berkarya dengan Presley sepanjang 1960an. Beberapa hari kemudian, penyanyi tersebut membuat penampilan konser terbuka di Memphis dimana ia mengumumkan, "Kau tau, orang-orang di New York tak mengubahku menjadi tidak ada. Aku menampilkanmu Elvis yang sebenarnya seperti malam ini."[118] Pada bulan Agustus, seorang hakim di Jacksonville, Florida, mendesak Presley untuk menghentikan acaranya. Sepanjang prnampilan berikutnya, ia masih tetap tampil, meskipun jari kecilnya tampak mencemooh desakan tersebut.[119] Sebuah singel yang memasangkan "Don't Be Cruel" dengan "Hound Dog" meraih peringkat atas tangga lagu selama 11 pekan—sebuah tanda yang tak mengejutkan selama 36 tahun.[120] Sesi-sesi rekaman untuk album kedua Presley diadakan di Hollywood pada pekan pertama bulan September. Leiber dan Stoller, penulis "Hound Dog," mengkontribusikan "Love Me."[102][121]
Untuk pertama kalinya, acara Allen dengan Presley telah mengalahkan acara CBS Ed Sullivan Show dalam hal rating. Disamping pengumuman buan Juni-nya, Sullivan membukukan penyanyi tersebut untuk tiga penampilan dengan biaya sejumlah $50,000.[122][102] Yang pertama, pada 9 September 1956, ditonton oleh sekitar 60 juta penonton—meningkatkan 82.6 persen jumlah pemirsa acara televisi tersebut.[123] Aktor Charles Laughton membawakan acara tersebut, menggantikan Sullivan saat pemulihan dari kecelakaan mobil.[112] Presley tampil dalam dua segmen pada malam hari dari CBS Television City di Los Angeles. Menurut legenda Elvis, Presley hanya disorot sampai pinggang.[102] Menonton klip-klip acara Allen dan Berle dengan produsernya, Sullivan beranggapan bahwa Presley "memasang beberapa jenis benda yang menggantung di bawah bokongnya–sehingga saat ia menggerakan lututnya kebelakang dan kedepan, kau dapat melihat jelas tonjolan auratnya. ... Aku menganggapnya sebagai botol Coke. ... Mereka tentu ak bisa memperlihatkannya pada Minggu malam. Ini adalah acara keluarga!"[124] Sullivan berkata kepada TV Guide, "Untuk gerakannya, seluruhnya bisa dikontrol dengan sorotan-sorotan kamera."[122] Pada kenyataannya, Presley ditampilkan dari kepala sampai kaki pada acara pertama dan kedua. Meskipun kerja kamera relatif menghiraukannya dalam debutnya, dengan sorotan jarak dekat ke bagian lutut saat ia menari, audien studio bereaksi dengan gaya khas: berteriak.[125][126] Penampilan Presley dari penampilan selanjutnya, ballad "Love Me Tender", meraih rekor jutaan tawaran.[127] Melebihi acara tunggal manapun lainnya, ini adalah penampilan pertama pada The Ed Sullivan Show yang membuat Presley menjadi selebriti nasional dari proporsi yang terpreseden.[112]
Setelah Presley naik daun, perubahan kebudayaan terjadi yang membuatnya menginspirasi dan mensimbolisasi. Disebut "Hentakan pop terbesar semenjak Glenn Miller dan Frank Sinatra ... Presley membawakan rock'n'roll ke dalam arus utama budaya populer", tulis sejarawan Marty Jezer. "Karena Presley memberikan wadah artistik, yang diikuti artis lainnya. ... Presley, melebihi orang lainnya, membuat kaum muda yakin bahwa mereka sendiri sebagai generasi bersatu dan khas—kemunculan kekuatan budaya kaum kuda pertama yang pertama kali muncul di Amerika."[128]
Kerumunan yang menyeruak dan debut film
Tanggapan audien di acara-acara langsung Presley menjadi makin memanas. Moore menyatakan, "Ia memulainya, 'Kau bukan apa-apa' selain anjing merongrong,' dan mereka menjadi terpecah belah. Mereka selalu bereaksi dengan cara yang sama. Setiap waktu bisa ada kerusuhan."[129] Di dua konser, ia tampil pada bulan September di Mississippi-Alabama Fair and Dairy Show, 50 Penjaga Nasional dikerahkan untuk keamanan agar kerumunan tidak rusuh.[130] Elvis, album kedua Presley, dirilis pada bulan Oktober dan dengan cepat meraih urutan nomor satu. Album tersebut meliputi lagu "Old Shep", yang ia nyanyikan di acara bakat pada 1945, dan sekarang menandai kali pertamanya ia memainkan piano pada sesi RCA. Menurut Guralnick, lagu tersebut dapat didengar "dalam alunan akor dan suatu ritme yang menimbulkan emosi yang jelas dan nilai setara yang jelas dari emosi pada teknik."[131] Terkait dampak musikal dan kebudayaan rekaman-rekaman Presley dari "That's All Right" melalui Elvis, kritikus rock Dave Marsh menyatakan bahwa "rekaman-rekaman tersebut, melebihi yang lain, berisi benih-benih rock & roll yang telah dan sangat memajukannya."[132]
Presley kembali ke acara Sullivan di studio utamanya di New York, dibawakan pada saat itu dengan pencantuman namanya, pada 28 Oktober. Setelah tampil, kerumunan di Nashville dan St. Louis membakar patungnya.[112] Film pertamanya, Love Me Tender, dirilis 21 November. Meskipun ia tak masuk papan atas, judul asli film tersebut—The Reno Brothers—dijadikan judul rekaman nomor satu terbarunya: "Love Me Tender" yang telah menjadi hit tangga lagu peringkat atas pada bulan sebelumnya. Untuk memajukan popularitas Presley, empat lagu musikal ditambahkan pada apa yang awalnya menjadi peran aktingnya. Film tersebut disinggung oleh para kritikus namun sangat terkenal di box office.[104]
Pada 4 Desember, Presley dimasukkan dalam Sun Records dimana Carl Perkins dan Jerry Lee Lewis melakukan rekaman dan ia digabung dengan mereka. Meskipun Phillips tak memiliki hak untuk merilis materil apapun dari Presley, ia menyelesaikan sesi tersebut dengan merekamnya pada sebuah tape. Hasilnya menjadi legendaris sebagai rekaman "Million Dollar Quartet"—Johnny Cash juga turut ikut serta, namun ia hanya tampil di instigasi Phillips untuk kesempatan foto.[133] Tahun tersebut diakhiri dengan kisah laman depan dalam The Wall Street Journal yang mengabarkan bahwa pernak-pernik Presley meraih $22 juta puncak penjualan rekamannya,[134] dan deklarasi Billboard menyatakan bahwa ia memiliki lagu terbanyak dalam 100 lagu papan atas ketimbang artis manapun lainnya semenjak rekamannya pertama kali dicarter.[135] Pada tahun penuh pertamanya di RCA, salah satu perusahaan terbesar dalam industri musik, Presley memegang lebih dari 50 persen penjualan singel dari label tersebut.[127]
Kolaborasi Leiber dan Stoller dan catatan buram
Presley membuat penampilan ketiga dan terakhirnya di Ed Sullivan Show pada 6 Januari 1957—dimana ia hanya disorot sampai pinggang. Beberapa komentator mengklaim bahwa Parker melakukan tampilan penyensoran untuk menyesuaikan publisitas.[126][136] Pada acara manapum, seperti yang kritikus Greil Marcus katakan, Presley "tak dipasangkan sendiri. Di balik itu, ia mengenakan busana ketat ia kenakan pada dua acara pertama, ia bergoyang memakai kostum dari sebuah pasha, jika bukannya gadis harem. Dari tata rias pada matanya, rambutnya jatuh ke wajahnya, perkataan seksual yang berlebihan dari mluutnya, ia memerankan Rudolph Valentino dalam film The Sheik, dengan semua perhentiannya."[112] Sebagai penutup, sesuai dengan keputusannya dan harapan Sullivan, Presley menynyikn lagu spiritual hitam gentle, "Peace in the Valley". Pada akhir acara, Sullivan mendeklarasikan Presley sebagai "seorang pemuda sempurna yang benar-benar layak".[137] Dua hari kemudian, papan buram Memphis mengumumkan bahwa Presley akan diklasifikasikan 1-A dan mungkin akan dikenai catatan buram pada tahun tersebut.[138]
Setiap tiga singel Presley yang dirilis pada paruh pertama tahun 1957 meraih peringkat satu: "Too Much", "All Shook Up", dan "(Let Me Be Your) Teddy Bear". Menjadi bintang internasional, ia meraih penggemar dari wilayah dimana musiknya tidak resmi dirilis. Di bawah berita utama "Presley Records a Craze in Soviet" (bahasa Indonesia: Rekaman Presley Menyeruak di Soviet), The New York Times mengabarkan bahwa musiknya yang dikenai plat sinar X terdiskar mencapai harga tinggi di Leningrad.[139] Antara sesi pengambilan gambar dan rekaman, penyanyi tersebut juga mengambil di sebuah mansion 18 kamar yang berjarak delapan mil (13 km) dari selatan pusat kota Memphis untuk dirinya sendiri dan orangtuanya: Graceland.[140] Saat film keduanya dikabarkan studio filmnya, film Technicolor Loving You, yang dirilis pada bulan Juli, "Tukang tata riasnya berkata bahwa dengan matanya, ia akan bagus difoto dengan rambut hitam, sehingga mereka warnai."[141] Loving You, sebuah soundtrack yang menyertainya, adalah album nomor satu ketiga buatan Presley. Lagu utamanya ditulis oleh Leiber dan Stoller, yang kemudian menulis empat dari enam lagu yang direkam pada sesi-sesi untuk film Jailhouse Rock, film Presley berikutnya. Tim penulis lagunya secara efektif memproduksi sesi-sesi Jailhouse dan mengembangkan hubungan kerja dekat dengan Presley, yang menganggap mereka sebagai "kelompok nasib baik"nya.[142]
Leiber awalnya menganggap Presley "tak terlalu otentik—secara keseluruhan, ia adalah penyanyi kulit putih, dan standarku adalah oranb kulit hitam."[143] Menurut Stoller, duo tersebuf "terkejut saat mengetahui bahwa ia bermusik orang kulit hitam. Mereka menganggap bahwa ia memiliki pipa-pipa tersebut dan semuanya, namun mereka tidak menyadari bahwa ia juga memahami blues. Mereka sangat terkejut saat menyadari bahwa ia mengetahuinya karena ia banyak melakukannya. Ia lebih mengetahuinya ketimbang mereka soal musik country dan musik gospel."[144] Leiber mengisahkan kembali proses rekaman dengan Presley, "Ia cepat. Demo apapun yang kau berikan kepadanya ia pahami dalam hati selama sepuluh menit." [143] Seperti yang Stoller sebutkan, Presley "dilindungi" oleh manajer dan perjalanan kelilingnya. "Ia dilepaskan. … Mereka membiarkannya terpisah."[144]
Presley melakukan tiga perjalanan keliling besar pada tahun tersebut, dalam rangka memenuhi permintaan para audien yang menyeruak.[145] Sebuah surat kabar Detroit menyatakan bahwa "ketegangan dengan pergi untuk melihat Elvis Presley bisa membuatmu terbunuh."[146] Para murid Villanova melemparinya dengan telur di Philadelphia,[146] dan di Vancouver, kerumunan merusuh setelah akhir acara, menghancurkan panggung.[147] Frank Sinatra, yang sangat menginspirasi garis-garis remaja pada 1940an, mengecam fenomena musik baru tersebut. Dalam sebuah artikel majalah, ia menyayangkan rock and roll karena "brutal, jelek, degenerasi, ganas. ... Ini hampir benar-benar mengedepankan reaksi negatif dan destruktif pada kaum muda. Ini berbau kebohongan dan kepalsuan. Ini dinyanyikan, dimainkan dan ditulis secara garis besar oleh maksud-maksud terselubung. ... Afrodisiak berbau tengik tersebut yang ku kecam."[148] Presley menanggapinya dengan berkata, "Aku hargai orang itu. Ia berhak untuk berkata apa yang ia ingin katakan. Ia adalah aktor handal dan sangat sukses, namun kupikir ia tak seharusnya berkata demikian. ... Ini adalah sebuah tren, sama halnya dengan yang ia hadapi saat ia mulai bertahun-tahun yang lalu."[149]
Leiber dan Stollerkembali ke studio untuk rekaman Elvis' Christmas Album. Menjelang akhir sesi, mereka menulis sebuah lagu atas permintaan Presley: "Santa Claus Is Back in Town", sebuah lagu blues yang sarat dengan innuendo.[150] Perilisan liburan tersebut membuat jumlah album nomor satu Presley menjadi empat dan kemudian menjadi album Natal dengan penjualan terbaik sepanjang masa.[151][152] Setelah sesi tersebut, Moore dan Black—yang hanya meraih gaji bulanan dan tidak mendapatkan sepersen pun dari kesuksesan finansial masif Presley—mengundurkan diri. Meskipun mereka kembali lagi beberapa pekan kemudian, mereka tidak menjadj bagian dari lingkar dalam Presley selama beberapa waktu.[153] Pada 20 Desember, Presley meraih catatan buramnya. Ia diberi kesempatan menyelesaikan film mendatangnya King Creole, dimana $350,000 diinvestasikan oleh Paramount dan produser Hal Wallis. Selama dua pekan pada tahun berikutnya, "Don't", lagu Leiber dan Stoller lainnya, menjadi lagu dengan penjualan terbaik nomor kesepuluh Presley. Ini hanya terjadi dalam 21 bulan sejak "Heartbreak Hotel" yang membawakan ke peringkat papan atas untuk pertama kalinya. Sesi-sesi rekaman untuk soundtrack King Creole yang dilakukan di Hollywood pada pertengahan Januari. Leiber dan Stoller menyediakan tiga lagu dan kembali menanganis, namun menjadi terakhir kalinya mereka berkarya dengan Presley.[154] Sebuah sesi studio pada 1 Februari menandai akhir lainnya: ini adalah kesempatan terakhir dimana Black tampil dengan Presley. Ia wafat pada 1965.[155]
1958–1960: Pelayanan militer dan kematian ibu
Pada 24 Maret 1958, Presley dikonskripsi dalam Angkatan Darat AS atas niatan sendiri di Fort Chaffee, dekat Fort Smith, Arkansas. Kedatangannya menjadi peristiwa media besar. Ratusan orang menyambut Presley saat ia turun dari bus; para fotografer kemudian mengikutinya sampai tempat tujuan.[156] Presley mengumumkan bahwa ia mencurahkan niatan milternya, berkata bahwa ia tak ingin dibedakan dari orang lainnya: "Angkatan Darat dapat melakukan hal apapun yang ia inginkan denganku."[157]
Tak lama setelah Presley mendapatkan pelatihan dasar di Fort Hood, Texas, ia meraih sebuah kunjungan dari Eddie Fadal, seorang pengusaha yang ia temui saat perjalanan keliling. Menurut Fadal, Presley menyatakan bahwa kariernya berakhir—"Ia meyakininya."[158] Namun kemudian, saat cuti dua pekan pada awal Juni, Presley merekam lima lagu di Nashville.[159] Pada awal Agustus, ibunya didagnosa mengidap hepatitis dan keadaannya makin memburuk. Presley diberi cuti darurat untuk mengunjunginya dan datang ke Memphis pada 12 Agustus. Dua hari kemudian, ia wafat karena gagal jantung, pada usia 46 tahun. Presley menjadi terpuruk ;[160] hubungan mereka masih sangat dekat—sampai masa dewasanya, mereka memakai perbincangan bayi satu sama lain, dan Presley memanggilnya dengan nama-nama kesayangannya.[3]
Setelah pelatihan, Presley bergabung dengan Divisi Bersenjata ke-3 di Friedberg, Jerman, pada 1 Oktober.[161] Dikenalkan dengan amfetamin oleh seorang sersan saat bertugas, ia menjadi "secara praktis bersemangat terhadap manfaatnya"—tak hanya energi, namun juga untuk mengurangi berat dan "kekuatan"nya—dan beberapa temannya ikut-ikutan dengannya.[162] Angkatan Darat juga mengenalkan karate kepada Presley, yang ia pelajari dengan serius, kemudian memasukkannya dalam penampilan langsungnya.[163] Para prajurit sejawatnya memahami bahwa Presley berharap bisa menjadi prajurit biasa, disamping ketenaran dan kelihaiannya. Ia mengamalkan ketentaraannya untuk membayar amal, memberikan kotak-kotak TV bagi pangkalan, dan memberikan tambahan semangat bagi siapapun dalam penugasannya.[164]
Saat di Friedberg, Presley bertemu Priscilla Beaulieu yang berusia 14 tahun. Mereka kemudian menikah setelah menjalin hubungan selama tujuh setengah tahun.[165] Dalam autibiografinya, Priscilla berkata bahwa meskipun ia khawatir hal tersebut akan meruntuhkan kariernya, Parker menganggap Presley mendapatkan penghormatan populer, ia bisa melayani negaranya sebagai prajurit biasa ketimbang dalam Pelayanan Sipil, dimana ia dapat memberikan beberapa penampilan musikal dan masih menyentuh publik.[166] Laporan media menyinggung perhatian Presley terhaeap kariernya, namun produser RCA Steve Sholes dan Freddy Bienstock dari Hill and Range telah berhati-hati menyiapkan cuti dua tahunnya. Diiringi oleh sejumlah materil yang belum dirilis, mereka menyimpan arus reguler dari perilisan yang sukses.[167] Antara pengenalan dan kehengkangannya, Presley memiliki sepuluh 40 hit papan atas, yang meliputi "Wear My Ring Around Your Neck", "Hard Headed Woman" berpenjualan terbaik, dan "One Night"[168] pada 1958, dan "(Now and Then There's) A Fool Such as I" dan lagu nomor satu "A Big Hunk o' Love" pada 1959.[169] RCA juga meluncurkan empat album yang mengkompilasikan material lama pada masa ini, yang paling sukses adalah Elvis' Golden Records (1958), yang menjadi hit nomor tiga pada tangga lagu LP.[170]
1960–1967: Fokus pada film
Elvis Is Back
Presley pulang ke Amerika Serikat pada 2 Maret 1960, dan dihormati dengan diberi pangkat sersan pada 5 Maret.[171] Kereta mengangkutnya dari New Jersey ke Tennessee, dan Presley turun di tempat-tempat pemberhentian terjadwal untuk menyambut para penggemarnya.[172] Pada malam 20 Maret, ia masuk studio RCA di Nashville untuk memotong trek untuk sebuah album baru bersama dengan sebuah singel, "Stuck on You", yang kemudian dirilis dan menjadi hit nomor satu.[173] Pada dua pekan lainnya, Sesi Nashville lainnya menghasilkan dua singel dengan penjualan terbaik, lagu-lagu ballad "It's Now or Never" dan "Are You Lonesome Tonight?",[174] bersama dengan lagu-lagu lainnya dari Elvis Is Back! Album tersebut menampilkan beberapa lagu yang disebut oleh Greil Marcus sebagai pemenuhan dari Chicago blues "yang dibawakan oleh gitar akustik bersuara super milik Presley sendiri, permainan brilian yang dibawakan oleh Scotty Moore, dan karya kesetanan dari Boots Randolph. Nyanyian Elvis tidaklah seksi, ini pornografi."[175] Secara keseluruhan, rekaman tersebut "memperlihatkan penglihatan dari seorang penampil yang dapat menjadi segala hal", menurut sejarawan musik John Robertson: "seorang idola remaja dengan hati emas: seorang kekasih yang berbahaya dan menggelora; seorang penyanyi blues gutbucket; seorang penghibur klub malam tersofistikasi; seorang rocker yang terserak-serak".[176]
Presley kembali ke televisi pada 12 Mei sebagai tamu pada The Frank Sinatra Timex Special—suatu ironi bagi kedua bintang tersebut, karena Sinatra sendiri tak menyukai rock and roll. Juga dikenal sebagai Welcome Home Elvis, acara tersebut diluncurkan pada akhir Maret dan hanya sekali dalam setiap tahun dimana Presley tampil di depan audien. Parker memberikan bayaran $125,000 untuk delapan menit menyanyi. Siaran tersebut meraih sambutan meriah.[177]
G.I. Blues, soundtrack untuk film pertama Presley sejak ia kembali, menjadi album nomor satu pada bulan Oktober. Lp pertamanya dari material keramat, His Hand in Mine, menyusul dua bulan kemudian. Karya tersebut meraih peringkat 13 pada tangga lagu pop AS dan peringkat 3 di Inggris, suatu peringkat menonjol bagi sebuah album gospel. Pada Februari 1961, Presley menampilkan dua acara untuk acara amal di Memphis, dengan perantaraann 24 yayasan lokal. Pada acara tersebut, RCA mempersembahkannya dengan sebuah plat yang mensertifikasikan rekor 75 penjualan di seluruh dunia.[178] Sebuah sesi Nashville 12 jam pada pertengahan Maret hampir semuanya dicantumkan dalam album studio Presley berikutnya, Something for Everybody.[179] Seperti yang disebutkan oleh John Robertson, ini mengeksemplifikadikan suara Nashville, gaya kosmopolitan dan tetap yang mendefinisikan musik country pada 1960an. Terpengaruhi apa yang datang dari Presley sendiri pada setengah dekade berikutnya, album tersebut kebanyakan "nyaman, tak mengancam susunan musik yang telah melahirkan Elvis."[180] Karya tersebut menjadi LP nomor satu keenamnya. Konser amal lainnya, yang ditujukan untuj mengumpulkan uang untuk peringatan Pearl Harbor, diadakan pada 25 Maret, di Hawaii. Acara tersebut menjadi penampilan publik terakhir Presley selama tujuh tahun.[181]
Beralih ke Hollywood
Parker sekarang mendorong Presley masuk jadwal pembuatan film, berfokus pada perumusan, terutama film-film komedi musikal berbiaya besar. Presley mula-mula mengambil peran yang lebih serius, namun saat dua film dalam suasana lebih dramatis—Flaming Star (1960) dan Wild in the Country (1961)—kurang meraih kesuksesan komersial, ia kembali ke rumusan tersebut. Diantara 27 film yang ia buat pada 1960an, hanya sedikit yang meraih sambutan meriah.[182] Film-filmnya hampir diacuhkan secara universal; kritikus Andrew Caine menyebutnya sebagai sebuah "panteon rasa buruk".[183] Meskipun demikan , film-film tersebut semuanya meraih keuntungan. Hal Wallis, yang memprodumai sembilan film diantaranya, mendeklarasikan, "Film Presley adalah satu-satu hal yang sempurna di Hollywood."[184]
Dari film-film Presley pada 1960an, 15 film diantaranya disertai dengan album soundtrack dan 5 film lainnya disertai dengan album soundtrack mini. Jadwal perilisan dan produksi cepat dari film-film tersebut—ia kemudian membintangi tiga film dalam setahun—berdampak pada musiknya. Menurut Jerry Leiber, rumusan soundtrack-nya adalah bukti sebelum Presley meninggalkan ketentaraan: "tiga lagu ballad, satu medium-tempo, satu up-tempo, dan satu break blues boogie".[185] Pada dekade tersebut, kualitas lagu-lagu soundtrack bertumbuh "semakin buruk".[186] Julie Parrish, yang tampil dalam film Paradise, Hawaiian Style (1966), berkata bahwa ia membenci beberapa lagu yang dipilih untuk film-filmnya.[187] Gordon Stoker dari Jordanaires menyebut tentang bagaimana Presley hengkang dari mikrofon studio: "Materilnya sangat buruk yang ia rasakan seperti ia tak bisa menyanyikannya."[188] Kebanyakan album filmnya menampilkan satu atau dua lagu dari para penulis ternama seperti Doc Pomus dan Mort Shuman. Namun secara garis besar, menurut biografer Jerry Hopkins, lagu-lagu tersebut terlihat "ditulis atas perintah oleh pria yang tak pernah benar-benar mengerti Elvis atau rock and roll."[189] Selain kualitas lagu-lagunya, ia juga berpendapat bahwa Presley juga umumnya menyanyikannya, dengan komitmen.[190] Kritikus Dave Marsh membalas pendapat tersebut: "Presley tak berusaha, mungkin dalam rangka menghadapi material seperti 'No Room to Rumba in a Sports Car' dan 'Rock-a-Hula Baby.'"[132]
Pada paruh dekade pertama, tiga album soundtrack Presley menjadi hit nomor satu pada tangga lagu pop yang datang dari film-filmnya, seperti "Can't Help Falling in Love" (1961) dan "Return to Sender" (1962). ("Viva Las Vegas", lagu utama dalam film tahun 1964, menjadi hit minor berpangkat B, dan baru benar-benar populer pada masa berikutnya.) Namun, karena hal artistiknya, keuntungan komersialnya menurun. Sepanjang lima tahun—1964 sampai 1968—Presley hanya memiliki satu hit sepuluh besar: "Crying in the Chapel" (1965), sebuah lagu gospel yang direkam pada 1960. Seperti halnya album-album non-film, antara perilisan Juni 1962 Pot Luck dan perilisan November 1968 dari soundtrack tersebut untuk acara televisi khusus yang menandai kembalinya, hanya satu LP dari material baru karya Presley yang dikeluarkan: album gospel How Great Thou Art (1967). Album tersebut membuatnya memenangkan Grammy Award pertamanya, untuk Penampilan Keramat Terbaik. Marsh menyatakan bahwa Presley adalah "penyanyi gospel kulit putih terbesar pada masanya [dan] benar-benar artis rock & roll terakhir yang membuat gospel menjadi bagian penting dari kepribadian musikalnya seperti halnya lagu-lagu sekulernya."[191]
Tak lama sebelum Natal tahun 1966, lebih dari tujuh tahun sejak mereka mula-mula bertemu, Presley menyiapkan hubungannya dengan Priscilla Beaulieu. Mereka menikah pada 1 Mei 1967, dalam sebuah upacara besar di kamar mereka di Aladdin Hotel, Las Vegas.[192] Tak sampai Oktober 1967, saat soundtrack Clambake mengalami penjualan terendah bagi sebuah album baru Presley, para eksekutif RCA mengakui adanya masalah. "Pada akhirnya, terakuilah, kerusakan telah terjadi", kata sejarawan Connie Kirchberg dan Marc Hendrickx. "Elvis dipandang sebagai sebuah lelucon bagi para pecinta musik serius dan telah dianggap demikian selain para penggemarnya yang paling loyal."[193]
1968–1973: Kembali
Elvis: the '68 Comeback Special
Anak tunggal Presley, Lisa Marie, lahir pada Februari 1968, pada masa saat ia makin tak senang dengan kariernya.[194] Dari delapan singel Presley yang dirilis antara Januari 1967 dan Mei 1968, hanya dua singel yang masuk 40 besar, dan tak ada yang meraih lebih dari peringkat 28.[195] Album soundtrack berikutnya, Speedway, jatuh pada peringkat 82 di tangga lagu Billboard. Parker mengalihkan rencananya untuk televisi, dimana Presley tak muncul sejak acara Sinatra Timex pada 1960. Ia memajukan kesepakatan dengan NBC yang mengkomitmenkan jaringan tersebut untuk membiayai fitur teatrikal dan menyiarkan acara khusus Natal.[196]
Direkam pada akhir Juni di Burbank, California, acara khusus tersebut, yang disebut Elvis, ditayangkan pada 3 Desember 1968. Kemudian dikenal dengan sebutan '68 Comeback Special, acara tersebut menampilkan produksi-produksi studio panggung serta lagu-lagu yang ditampilkan dengan sebuah band di depan audien kecil—penampilan langsung pertama Presley sejak 1961. Segmen-segmen langsung menampilkan Presley berbusana hitam, menyanyi dan memainkan gitar pada masa-masa rock-and-roll awalnya. Bill Belew, yang merancang tampilannya, mengenakannya sebuah kerah berdiri Napoleonik (Presley biasanya mengenakan kerah tinggi karena ia meyakini lehernya tampak terlalu panjang), sebuah fitur desain yang kemudian menjadi markah dagang besar dari tampilan Presley yang dikenakan di atas panggung pada masa-masa berikutnya. Sutradara dan produser Steve Binder bekerja susah payah untuk meredam tekanan penyanyi tersebut dan memproduksi acara yang jauh dari lagu-lagu Natal yang Parker awalnya rencanakan.[199] Acara tersebut, musim berating tertinggi NBC, meraih 42 persen total siaran audien.[200] Jon Landau dari majalah Eye menyatakan, "Terdapat suatu hal magis saat menonton seorang pria yang menjadikan dirinya nyasar saat berjalan kembali ke rumah. Ia menyanyi dengan jenis kekuatan orang yang tak memahami penyanyi-penyanyi rock 'n' roll. Ia menggerakkan tubuhnya dengan kurangnya pretensi dan upaya yang harus membuat Jim Morrison iri hati."[201] Dave Marsh menyatakan bahwa penampilan tersebut adalah salah satu "resonansi bersejarah dan sangat emosional."[202]
Pada Januari 1969, singel "If I Can Dream", yang ditulis untuk acara khusus tersebut, meraih peringkat 12. Album soundtracknya meraih peringkat sepuluh besar. Menurut temannya Jerry Schilling, acara khusus tersebut dikenang Presley sebagai apa yang "ia tak dapat lakukan selama bertahun-tahun,bisa memilih orang-orang; bisa memilih lagu-lagu yang bisa dimasukkan pada soundtrack. ... Ia keluar dari penjara, bung."[200] Binder berkata soal reaksi Presley, "Aku bermain dengan Elvis pada acara 60 menit tersebut, dan ia berkata kepadaku di ruang penayangan, 'Steve, ini adalah hal terbesar yang pernah ku lakukan dalam hidupku. Aku memberikanku kata bahwa aku tak akan pernah menyanyikan sebuah lagu yang tak bisa aku percayai.'"[200]
From Elvis In Memphis dan the International
Diiringi pengalaman dari Comeback Special, Presley menjalani serangkaian sesi rekaman menguntungkan di American Sound Studio, yang berujung pada dibuatnya From Elvis in Memphis. Dirilis pada Juni 1969, ini adalah album non-soundtrack sekuler pertama dari sebuah periode yang didedikasikan pada studio tersebut dalam delapan tahun. Seperti yang disebutkan oleh Dave Marsh, ini adalah "sebuah adikarya dimana Presley mendorong tren musik pop yang diliriknya pada masa-masa ia memasuki perfilman. Ia menyanyikan lagu-lagu country, lagu-lagu soul dan rocker dengan tampilan prestasi pendirian nyata."[203]
Presley memutuskan untuk melanjutkan penampilan langsung regulernya. Setelah kesuksesan Comeback Special, tawaran-tawaran datang dari seluruh dunia. London Palladium menawarkan $28,000 kepada Parker untuk penampilan satu pekan. Ia menanggapi, "Itu baik bagiku, sekarang bagaimana bisa kau mendapatkan Elvis?"[204] Pada bulan Mei, merek baru International Hotel di Las Vegas, yang membuat ruang acara terbesar di kota tersebut, mengumumkan bahwa mereka telah membukukan Presley, menjadwalkannya untuk menampilkan 57 acara selama empat pekan dari 31 Juli. Moore, Fontana, dan Jordanaires tidak ikut serta, membuat mereka kehilangan kerja sesi yang mereka miliki di Nashville. Presley didampingi iring-iringan baru, yang dipimpin oleh gitaris James Burton dan meliputi dua grup gospel, The Imperials dan The Sweet Inspirations.[205] Meskipun demikian, ia menjadi tertekan: satu-satunya penampilan sebelumnya di Las Vegas pada 1956 menjadi berantakan, dan ia tak pernah melupakan dan menghiraukan kegagalan tersebut. Untuk memperbaharui penampilannya, Presley mengunjungi ruang acara dan tempat santai hotel Las Vegas, dimana ia bertemu dengan Tom Jones, yang gaya agresifnya mirip dengan gayanya sendiri pada 1950an; keduanya menjadi teman. Ingin belajar karate pada waktu itu, Presley merekrut Bill Belew untuk mengajarinya berbagai gerak karateka baginya; busananya kemudian menjadi "seragam panggung"nya pada masa selanjutnya. Parker, yang berniat untuk mengembalikan Presley ke acara bisnis pada tahun tersebut, mengalami tekanan promosional yang besar. Pada masa itu, pemilik hotel Kirk Kerkorian memutuskan untuk mengirim pesawatnya sendiri ke New York untuk menerbangkan para jurnalis rock untuk penampilan debut tersebut.[206]
Presley tampil di panggung tanpa perkenalan. Penonton sebanyak 2,200, termasuk beberapa selebriti, memberikannya, memberikannya tepuk tangan sambil berdiri sebelum dan setelah ia menyanyi. Lagu ketiganya yang diiringi paduan suara, "Can't Help Falling in Love" (sebuah lagu yang menjadi lagu penutupnya pada 1970an).[207] Di konferensi pers setelah acara tersebut, saat seorang jurnalis menyebutnya sebagai "The King", Presley menunjuk Fats Domino, yang mengambil adegannya. "Tidak," Presley berkata, "yang benar raja rock and roll."[208] Keesokan harinya, negosiasi Parker dengan pihak hotel menghasilkan kontrak lima tahun untuk untuk Presley untuk bermain setiap Februari dan Agustus, dengan gaji tahunan $1 juta.[209] Newsweek menyatakan, "Terdapat beberapa hal tak dipercayai tentang Elvis, namun yang paling tak habis pikir adalah kekuatan bertahannya di sebuah dunia dimana karier-karier meteorik seperti menembak bintang."[210] Rolling Stone menyebut Presley "supranatural, kebangkitannya sendiri."[211] Pada November, film non-konser terakhir Presley, Change of Habit, dibuka. Album gandanya From Memphis To Vegas/From Vegas To Memphis datang pada bulan yang sama; LP pertama terdiri dari penampilan-penampilan langsung dari penampilan the International, yang kedua berasal dadi sesi-sesi American Sound. "Suspicious Minds" meraih peringkat atas pada tangga lagu—lagu pop AS pertama dan terakhir Presley meraih peringkat satu dalam lebih dari tujuh tahun.[212]
Cassandra Peterson, yang kemudian disebut Elvira di televisi, bertemu Presley saat ia berada di Las Vegas, dimana ia bekerja sebagai gadis acara. Ia berkata, "Ia sangat anti-narkoba saat aku menemuinya. Aku berkata kepadanya bahwa aku menghisap ganja, dan ia berkutik. Ia berkata, 'Jangan melakukannya lagi.'"[213] Presley tak hanya sangat menentang narkoba, ia juga jarang minum-minum. Beberapa anggota keluarganya telah menjadi pemabuk, sebuah nasib yang ia putuskan untuk menghindarinya.[214]
Kembali melakukan perjalanan keliling dan bertemu Nixon
Presley kembali ke the International pada awal 1970 untuk pertama kalinya pada acara dua bulan, tampil pada dua acara semalam. Rekaman-rekaman dari acara tersebut dikeluarkan pada album On Stage.[215] Pada akhir Februari, Presley tampil dalam enam acara rekaman di Houston Astrodome.[216] Pada bulan April, singel "The Wonder of You" dikeluarkan—sebuah hit nomor satu di Inggris, selain juga menempati peringkat atas pada tangga lagu kontemporer dewasa AS. MGM merekam rekaman konsernya dan perekaman ulang di the International pada bulan Agustus untuk film dokumenter Elvis: That's the Way It Is. Presley sekarang tampil dengannbusana melompat, yang akan menjadi markah dagang dari aksi langsungnya. Pada acara tersebut, ia diancam dibunuh dengan bayaran kurang dari $50,000. Presley telah menjadi target beberapa ancaman sejak 1950an, seringkali tanpa sepengetahuannya.[217] FBI menganggapnya ancaman serius dan keamanan ditempatkan pada dua acara berikutnya. Presley tampil di atas panggung dengan Derringer di boot kanannya dan pistol .45 di tentengannya, namun konser tersebut berlangsung tanpa insiden.[218][219]
Album That's the Way It Is, yang diproduksi untuk mengiringi sebuah dokumenter dan menampilkan rekaman studio dan langsung, menandai peralihan gaya. Menurut sejarawan musik John Robertson, "Otoritas nyanyian Presley membantu menangkis fakta bahwa album makin menurun dari inspirasi turunan Amerika dari sesi-sesi Memphis menuju suara jalanan yang lebih menengah. Dengan musik country pada bekingannya, dan soul dan R&B meninggalkan Memphis, apa yang hengkang adalah pop kulit putih yang lebih bersih dan lebih klasik—yang disanjung bagi kerumunan Las Vegas, namun sebuah langkah teretrograsi bagi Elvis."[220] Setelah akhir penampilan International-nya pada 7 September, Presley melakukan perjalanan keliling konser satu pekan, kebanyakan di kawasan Selatan, pertama kalinya sejak 1958. Tur sepekan lainnya, di West Coast, menyusul pada bulan November.[221]
Pada 21 Desember 1970, Presley bertemu dengan Presiden Richard Nixon di Gedung Putih, dimana ia mengekspresikan patriotismenya dan sorotannya terhadap hippies, pertumbuhan budaya narkoba, dan kontra-budaya secara umum.[222] Ia dianugerahi lencana Bureau of Narcotics and Dangerous Drugs oleh Nixon, untuk menambahkan hal-hal serupa yang ia mulai kumpulkan dan resmi menegakkan upaya patriotiknya. Nixon, yang menyanjung pendiriannya, meyakini bahwa Presley dapat mengirim pesan positif kepada kaum kuda dan sehingga pengaruhnya "memacu keedibilitasnya". Presley berkata kepada Nixon bahwa the Beatles, yang lag-lagunya giat ia tampilkan di konser pada masa itu,[223] mengeksemplifikasikan apa yang ia pandang sebagai tren anti-Amerikanisme dan penyalahgunaan obat-obatan dalam budaya populer.[224] Saat mendengar laporan pertemuan tersebut, Paul McCartney berkata bahwa ia "merasa sedikit terkhianati" dan berpendapat: "Lawakan besar adalah bahwa mereka menyinggung obat-obatan [ilegal], dan tampak apa yang terjadi kepadanya", suatu rujukan kepada kematian Presley, yang diduga akibat penyalahgunaan obat-obatan berlebihan.[225]
U.S. Junior Chamber of Commerce mengangkat Presley menjadi salah satu dari Ten Most Outstanding Young Men of the Nation tahunannya pada 16 Januari 1971.[226] Tak lama setelahnya, Kota Memphis menamakan salah satu jalan dari Highway 51 South dengan sebutan "Elvis Presley Boulevard". Pada tahun yang sama, Presley menjadi penyanyi rock and roll pertama yang dianugerahi Lifetime Achievement Award (kemudian dikenal sebagai Bing Crosby Award) oleh National Academy of Recording Arts and Sciences, organisasi Grammy Award.[227] Tiga album studio non-film baru Presley dirilis pada 1971, beberapa telah diluncurkan delapan tahun sebelumnya. Terbaik yang diraih oleh para kritikus adalah Elvis Country, sebuah rekaman konsep yang berfokus pada standar-standar genre.[228] Penjualan terbesarnya adalah Elvis Sings the Wonderful World of Christmas, "pernyataan terbenar dari semuanya", menurut Greil Marcus. "Di tengah-tengah sepuluh lagu Natal paling merasuk, setiap lagu dinyanyikan dengan ketulusan dan kerendahan hati, salah satunya menampilkan Elvis memakai caranya dalam enam menit membawakan 'Merry Christmas Baby,' sebuah lagu blues lama buatan Charles Brown."[229] Menurut Guralnick, "satu sorotan nyata" dari salah satu sesi tahun 1971 adalah rekaman "I Will Be True," "It's Still Here," dan "I'll Take You Home Again, Kathleen," tiga lagu yang Presley rekam dalam set solo langka, duduk di piano setelah setiap orang pulang ke rumah: "Kerinduan, kesengsaraan, kesendirian, kebutuhan—semuanya terkomunikasi dengan kurangnya perhiasan terbuka yang Elvis tampilkan untuk memperlihatkan makin sulitnya keadaan dalam proses rekaman formal."[230]
Teretakan rumah tangga dan Aloha from Hawaii
MGM kembali memfilmkan Presley pada April 1972, kali ini untuk Elvis on Tour, yang memenangkan Film Dokumenter Terbaik (Golden Globe Award) pada tahun tersebut. Album gospelnya He Touched Me, yang dirilis pada bulan tersebut, membuatnya meraih Grammy Award keduanya, untuk Penampilan Inspirasional Terbaik. Sebuah perjalanan keliling 14 hari diadakan dengan empat acara penjualan ludes berturut-turut di Madison Square Garden, New York.[231] Konser sore hari tanggal 10 Juli direkam dan dikeluarkan dalm bentuk LP sepekan berikutnya. Elvis: As Recorded at Madison Square Garden menjadi salah satu album dengan penjualan terbesar Presley. Setelah perjalanan keliling, singel "Burning Love" dirilis—hit sepuluh besar terakhir Presley pada tangga lagu pop AS. Singel paling berkesan Elvis yang dibuat sejak 'All Shook Up'", tulis kritikus rock Robert Christgau. "Dalam rangka membuat kedatangan'nya', wadah-wadahnya sekarang menangkap suara tubuhnya seperti yang dilakukan band bekingan James Brown?"[232]
Sementara itu, Presley dan istrinya makin merenggang, kemudian terpisah. Pada 1971, hubungannya dengan Joyce Biva menyebabkan ia mengandung dan melakukan aborsi.[233] Ia seringkali menyatakan niatan untuk pindah ke Graceland, dengan berkata bahwa ia tampaknya meninggalkan Priscilla.[234] Pasutri Presley terpisah pada 23 Februari 1972, setelah Priscilla menjalin hubungannya dengan Mike Stone, seorang pembimbing karate Presley yang telah direkomendasi kepadanya. Priscilla menyatakan bahwa saat ia berkata kepadanya, Presley "bergumam ... dan memaksa untuk menjalin cinta kepada"nya, mendeklarasikan, "Ini adalah bagaimana seorang pria sebenarnya yang membuat cinta kepada wanitanya."[235] Lima bulan kemudian, pacar baru Presley, Linda Thompson, seorang penulis lagu dan sempat menjadi ratu kecantikan Memphis, berpindah dengannya.[236] Presley dan istrinya bercerai pada 18 Agustus.[237] Menurut Joe Moscheo dari the Imperials, kegagalan rumah tangga Presley "timbul karena ia tak pernah pulih."[238]
Pada January 1973, Presley menampilkan dua konser untuk Yayasan Kanker Kui Lee dalam hubungannya dengan acara khusus TV yang mencapai puncaknya, Aloha from Hawaii. Acara pertamanya menyajikan penayangan praktik dan bekingannya harus mengatasi masalah-masalah teknikal saat siaran langsung pada dua hari kemudian. Dijadwalkan ditayangkan pada 14 Januari, Aloha from Hawaii adalah siaran satelit konser global pertama, mencapai jutaan penonton siran langsung dan tunda.[239][240][241] Kostum Presley menjadi contoh paling diakui dari konser bersama dengan pesona masa berikutnya menjadi sangat berkaitan. Seperti yang dideskripsikan oleh Bobbie Ann Mason, "Pada akhir acara, saat ia melentangkan Elang Amerika-nya, dengan sayap-sayap elang yang terbuka penuh melampaui belakangnya, ia menjadi figur dewa."[242] Album ganda yang mengiringinya, dirilis pada bulan Februari, meraih nokor satu dan kemudian terjual lebih dari 5 juta salinan di Amerika Serikat.[243] Karya tersebut menjadi album pop nomor satu AS terakhir Presley sepanjang masa hidupnya.[244]
Pada acara tengah malam pada bulan yang sama, empat pria naik ke atas panggung dalam melakukan sebuah serangan. Petugas keamanan segera mengamankan Presley, dan kemampuan karate penyanyi tersebut membuatnya dapat menangkis serangan dari seorang penyerangnya di atas panggung. Setelah acara tersebut, ia mengeluarkan anggapan agar pria tersebut dikirim oleh Mike Stone untuk membunuhnya. Meskipun mereka dinyatakan hanya para penggemar yang bersikap berlebihan, ia menyatakan "Itu terlalu melukaiku ... Stone [harus] mati." Ia kemudian menyatakan bahwa seorang dokter tak dapat mendiamkannya, meskipun diberi dosis medikasi yang besar. Dua hari kemudian, Red West, teman dan penjaganya, mendapatkan tawaran bayaran untuk membunuhnya dan terbongkar saat Presley menyatakan, "Aw hell, lekaslah pergi sekarang. Ini terlalu pahit."[245]
1973–1977: Penurunan kesehatan dan kematian
Krisis medikal dan sesi studio terakhir
Perceraian Presley berdampak pada 9 Oktober 1973.[246] Ia sekarang menjadi makin tak pugar. Dua kali pada tahun tersebut ia mengalami overdosis barbiturat, menjalani tiga hari dalam keadaan koma di kamar hotelnya setelah insiden pertama. Menjelang akhir 1973, ia dibawa ke rumah sakit, menderita dampak dari kecanduan petidina. Menurut dokter pertolongan pertamanya, Dr. George C. Nichopoulos, Presley "merasa bahwa dengan memakai [obat-obatan] dari dokter, ia tak bisa berkegiatan setiap hari di jalan."[247] Sejak ia kembali, ia tampil dalam acara-acara langsung pada setiap pergantian tahun, dan tahun 1973 diwarnai dengan 168 konser, jadwal tersibuknya.[248] Meskipun kesehatannya menurun, pada 1974, ia memgambil jadwal perjalanan keliling lainnya.[249]
Kondisi Presley makin menurun pada bulan September. Pemain keyboard Tony Brown menyatakan bahwa saat penyanyi tersebut datang ke konser Universitas Maryland: "Ia jatuh dari limousine, sampai kakinya. Orang-orang melompat untuk menolong, namun ia berkata kepada mereka 'Jangan menolongku.' Ia berjalan ke panggung dan memegang mike selama tiga puluh menit pertama seperti sebuah pos. Setiap orang melihat satu sama lain, Apakah perjalanan keliling akan berlanjut?"[250] Gitaris John Wilkinson menyatakan, "Ia benar-benar belibet. Ia berantakan. Ia sangat kacau. ... Ini terlihat dari ia dalam keadaan mabuk. Ini terlihat dari sesuatu hal yang tampak buruk dari tubuhnya. Ini sangat buruk, kata-kata dari lagu-lagunya samar-samar. ... Aku ingat tangisan. Ia kurang bisa mendapatkannya melalui pengenalan-pengenalan".[251] Wilkinson menuturkan bahwa beberapa malam kemudian di Detroit, "Aku menyaksikannya di ruang busananya, tergeletak di kursi, tak dapat bergerak. Sehingga aku sering berpikir, 'Bos, kenapa tak kau tunda perjalanan keliling ini dan mengambil cuti setahun ...?' Ia berkata beberapa hal yang sampat diingat. Ia memintaku ke belakang dan berkata, 'Itu akan baik-baik saja. Jangan kau khawatirkan tentang ini.'"[251] Presley masih bermain untuk kerumunan yang meludeskan penjualannya.
Pada 13 Juli 1976, Vernon Presley—yang menjadi sangat terlibat dalam urusan keuangan putranya—memecat para penjaga "Mafia Memphis" Red West (teman Presley sejak 1950an), Sonny West, dan David Hebler, dengan alasan kebutuhan untuk "memotong pengeluaran".[252][253][254] Presley berada di Palm Springs pada waktu itu,[255] dan beberapa orang beranggapan bahwa penyanyi tersebut terlalu pengecut untuk menghadapi tiga orang tersebut sendirian. Orang sejawat Presley lainnya, John O'Grady, berpendapat bahwa para penjaga tersebut dikeluarkan karena mereka terlalu melonggarkan beberapa penjagaan kepada para penggemar.[256] Namun, saudara tiri Presley, David Stanley, mengklaim bahwa para penjaga tersebut dipecat karena mereka terlalu terbuka terhadap ketergantungan obat-obatan Presley.[257]
RCA, yang menikmati arus deras dari produk Presley sepanjang satu dekade, terus mendorong keikutsertaannya dalam studio tersebut sepanjang waktu. Setelah sesi Desember 1973 yang memproduksi 18 lagu, yang dicantumkan pada hampir dua album, ia tak masuk studio tersebut pada 1974.[258] Parker menjual RCA ke rekaman konser lainnya, Elvis Recorded Live on Stage in Memphis.[259] Direkam pada 20 Maret, ini meliputi sebuah versi dari "How Great Thou Art" yang membuat Presley memenangkan Grammy Award kompetitif ketiga dan terakhirnya.[260] (Seluruh tiga kemenangan Grammy kompetitifnya—dari 14 total nominasi—adalah untuk rekaman gospel.) Presley kembali ke studi tersebut di Hollywood pada Maret 1975, namun upaya Parker untuk mengaransemen sesi lainnya menjelang akhir tahun gagal.[261] Pada 1976, RCA mengirim sebuah studio bergerak ke Graceland yang memungkinkan dua sesi rekaman berskala penuh di rumah Presley.[262] Bahkan dalam konteks yang nyaman, proses rekaman tersebut sekarang diperjuangkan untuknya.[263]
Bagi seluruh perhatian label dan manajernya, dalam sesi-sesi studio antara Juli 1973 dan Oktober 1976, Presley secara virtual merekam seluruh konten dari enam album. Meskipun ia tak hadir pada tangga lagu pop besar dalam jangka panjang, lima albumnya masuk lima tangga lagu papan atas di negara tersebut, dan tiga meraih nomor satu: Promised Land (1975), From Elvis Presley Boulevard, Memphis, Tennessee (1976), dan Moody Blue (1977).[264] Ceritanya sama dengan singel-singelnya—tak ada yang menjadi hit pop besar, namun Presley meraih jumlah signifikan dalam bukan hanya pasaran negara tersebut, namun juga radio kontemporer dewasa. Delapan singel studio dari periode tersebut yang dirilis pada masa hidupnya adalah sepuluh hit papan atas pada satu atau dua tangga lagu, empat pada tahun 1974 sendiri. "My Boy" merupakan hit kontemporer dewasa nomor satu pada 1975, dan "Moody Blue" memuncaki tangga lagu negara tersebut dan meraih tempat kedua pada tangga lagu kontemporer dewasa pada tahun 1976.[265] Meyakini rekamannya pada pada itu meraih sambutan meriah, dengan apa yang Greil Marcus sebut sebagai "serangan apokaliptik"nya terhadap lagu klasik soul "Hurt".[266] "Jika ia merasa cara yang ia suarakan", Dave Marsh menyatakan soal penampilan Presley, "ketakjuban tersebut tak hanya ia miliki selama setahun namun ia mengurusinya agar bertahan lama."[267]
Tahun akhir dan kematian
Presley dan Linda Thompson berpisah pada November 1976, dan ia berpacaran dengan Ginger Alden.[268] Ia bertunangan dengan Alden dua bulan kemudian, meskipun beberapa temannya mengklaim bahwa ia tak memiliki niat serius untuk menikah lagi.[269] Jurnalis Tony Scherman menyatakan bahwa pada awal 1977, "Presley menjadi karikatur aneh dari bentuk ramping dan energiknya. Secara berlebihan, pikirannya membayanginya setaip hari, ia kurang bisa mendorong dirinya sendiri bahkan pada konser-konser tersingkatnya."[270] Di Alexandria, Louisiana, pehyanyi tersebut berada di atas panggung kurang dari sejam dan "tidak mungkin untuk dimengerti".[271] Presley batal tampil di Baton Rouge; ia tak bisa bangun dari kasur hotelnya, dan sisa perjalanan kelilingnya ditunda.[271] Disamping keseharannya menurun, ia masih sangat berniat untuk melakukan konser. Di Rapid City, South Dakota, "ia sangat tertekan di atas panggung sehingga ia sulit bicara", menurut sejarawan Presley Samuel Roy, dan tak bisa "menampilkan gerakan signifikan apapun."[272] Guralnick menyatakan para penggemar "menjadi makin khawatir terhadap ketidakmampuannya, namun semuanya memaklumi Presley, yang sekarang dunia hampir secara keseluruhan yakin terhadap ruang dan buku-buku spiritualisme-nya."[273] Sepupunya, Billy Smith, menyatakan tentang bagaimana Presley duduk di kamarnya dan berbincang-bincang selama berjam-jam, terkadang menyinggung sketsa-sketsa Monty Python kesukaannya dan pengalaman-pengalaman masa lalunya sendiri, namun lebih sering menunjumkan obsesi paranoid saat mengingat Smith dari Howard Hughes.[274] "Way Down", singel terakhir Presley yang dikeluarkan pada masa hidupnya, diluncurkan pada 6 Juni. Pada perjalanan keliling berikutnya, CBS menayangkan dua konser untuk acara TV khusus Elvis in Concert pada bulan Oktober. Pada konser pertama, yang diadakan di Omaha pada 19 Juni, suara Presley, tulis Guralnick, "hampir tak jelas, tampak kecil dan seperti anak-anak dimana ia lebih seperti berbicara ketimbang menyanyikan sebagian besar lagunya, bertingkat tak jelas pada melodi dalam bagian lainnya, dan sekilas tak bisa berartikulasi atau berproyek."[275] Ia tampil lebih baik pada konser keduanya, dua hari kemudian di Rapid City: "Ia tampak lebih sehat, terlihat kehilangan sedikit berat badannya dan juga bersuara lebih baik", meskipun penampilannya masih dengan "wajah pucat dengan rambut hitam kebiruan dimana keringat bercucuran di pipinya."[276] Konser terakhirnya diadakan di Market Square Arena, Indianapolis, Indiana , pada 26 Juni.
Buku Elvis: What Happened?, yang ditulis oleh tiga penjaganya yang dipecat pada setahun sebelumnya, diterbitkan pada 1 Agustus.[277] Buku tersebut adalah karya pertama yang menjelaskan tahun-tahun penyalahgunaan obat-obatan Presley. Ia disudutkan oleh buku tersebut dan gagal berupaya menghalangi perilisannya dengan menawarkan uang kepada para penerbit.[278] Pada titik ini, ia mengalami berbagai gangguan: glukoma, tekanan darah tinggi, kerusakan hati, dan pembesaran kolon, masing-masing ditimbulkan—dan mungkin disebabkan—oleh penyalahgunaan obat-obatan.[247] Analisis genetik dari sampel rambut pada tahun 2015 menemukan bukti ragam genetik yang menyebabkan ia glukoma, migrain dan kardiomiopati hipertrofik.[279][280]
Presley dijadwalkan terbang ke Memphis pada sore 16 Agustus 1977, untuk memulai perjalanan keliling lainnya. Pada siang harinya, Ginger Alden menemukannya tak bernyawa di kamar mandinya. Upaya untuk memulihkannya gagal, dan ia resmi dinyatakan wafat pada pukul 15:30 di Baptist Memorial Hospital.[281]
Presiden Jimmy Carter mengeluarkan pernyataan bahwa Presley "secara permanen mengubah wajah budaya populer Amerika".[282] Ribuan orang berkumpul di luar Graceland untuk menyaksikan peti matinya yang terbuka. Salah satu sepupu Presley, Billy Mann, menerima $18,000 untuk diam-diam memfoto jasadnya; gambarnya muncul pada sampul keluaran berpenjualan terbesar National Enquirer yang pernah ada.[283] Alden diberi $105,000 oleh Enquirer agar ia bercerita, namun dibatalkan saat ia menyudahi perjanjian eksklusivitasnya.[284] Presley tak meninggalkan kehendaknya kepadanya.[285]
Upacara pemakaman Presley diadakan di Graceland pada Kamis, 18 Agustus. Di luar gerbang, sebuah mobil menabrak sekelompok penggemar, menewaskan dua wanita dan tiga orang luka parah.[286] Sekitar 80,000 orang mengikuti upacara prosesional menuju Forest Hill Cemetery, dimana Presley dikubur di samping ibunya.[287] Dalam beberapa hari, "Way Down" memuncaki tangga lagu pop Inggris dan lagu country.[265][288]
Setelah sebuah upaya untuk mencuri jasad penyanyi tersebut pada akhir Agustus, jasad Presley dan ibunya dipindahkan ke Meditation Garden, Graceland pada 2 Oktober.[284]
Sejak ia wafat, terdapat sejumlah tuduhan penglihatan Presley. Teori jangka panjang di beberapa penggemar menyatakan bahwa ia memalsukan kematiannya.[289][290] Para penggemar menuduh sertifikat kematiannya palsu, peti mati aslinya dimasukkan boneka lilin dan sejumlah catatan menyatakan bahwa Presley merencanakan pengalihan tersebut agar ia pensiun dengan damai.[291]
Pertanyaan soal sebab kematian
"Penggunaan obat-obatan terlalu disangkutpautkan" dalam kematian Presley, tulis Guralnick. "Tidak ada kemungkinan syok anafilaktik yang dibawa oleh pil-pil kodein ... dimana ia mengetahui dampak alerginya." Sepasang laporan lab yang diberkaskan dua bulan kemudian masing-masing menguatkan pernyataan bahwa polifarmasi adalah sebab utama kematiannya; yang satu melaporkan "empat belas obat-obatan dalam sistem Elvis, sepuluh dalam kuantitas signifikan."[292] Patologis dan sejarawan forensik Michael Baden memandang keadaannya terkomplikasi: "Elvis telah mengalami pembesaran hati dalam jangka panjang. Hal itu, bersama dengan kebiasaan obat-obatannya, menyebabkan kematiannya. Namun ia sulit didiagnosa; ini adalah panggilan keadilan."[293]
Kompetensi dan etika dua pakar medis yang terlibat benar-benar dipertanyakan. Sebelum otopsi ramping dan hasil toksikologi diketahui, pakar medis Dr. Jerry Francisco menyatakan bahwa sebab kematiannya adalah aritmia kardiak, sebuah keadaan yang hanya bisa ditentukan jika seseorang masih hidup.[294] Tuduhan penutup-nutupan merebak.[293] Meskipun dokter utama Presley, Dr. Nichopoulos, menyangkal adanya dugaan kejahatan terhadap kematian penyanyi tersebut, pada kenyataannya mencuat pernyataan "Pada delapan bulan pertama tahun 1977 sendiri, ia telah [menenggak] lebih dari 10,000 dosis sedatif, afetamin dan narkotik: semuanya atas nama Elvis." Lisensinya ditangguhkan selama tiga bulan. Ia resmi dicabut pada 1990an setelah Badan Kedokteran Tennessee mengeluarkan dakwaan-dakwaan baru terhadap kelebihan tenggakan tersebut.[247]
Menjelang masa berkabung pada 1994, otopsi Presley dibuka lagi. Dokter Koroner Joseph Davis menyatakan, "Tak ada data apapun yang mendukung kematian akibat obat-obatan. Pada kenyataannya, setiap titik mengarah ke serangan jantung dadakan."[247] Apakah intoksikasi obat-obatan terkombinasi adalah sebabnya atau bukan, terdapat sedikit keraguan bahwa polifarmasi turut ikut andil dalam kematian mendadak Presley.[294]
Sejak 1977
Antara 1977 dan 1981, enam singel buatan Presley yang dirilis anumerta menjadi hit country sepuluh besar.[265] Graceland dibuka untuk umum pada 1982. Meraih lebih dari satu setengah juta pengunjung setiap tahun, tempat tersebut menjadi rumah paling banyak dikunjungi kedua di Amerika Serikat, setelah Gedung Putih.[295] Tempat tersebut diangkat menjadi National Historic Landmark pada 2006.[296]
Presley dicantumkan pada lima hall of fame musik: Rock and Roll Hall of Fame (1986), Country Music Hall of Fame (1998), Gospel Music Hall of Fame (2001), Rockabilly Hall of Fame (2007), dan Memphis Music Hall of Fame (2012). Pada 1984, ia meraih W. C. Handy Award dari Blues Foundation dan Golden Hat Award pertama dari Academy of Country Music. Pada 1987, ia meraih Award of Merit dari American Music Award.[297]
Sebuah remix Junkie XL dari "A Little Less Conversation" buatan Presley (disebut sebagai "Elvis Vs JXL") dipakai dalam sebuah kampanye periklanan Nike pada Piala Dunia FIFA 2002. Lagu tersebut memuncaki tangga-tangga lagu di lebih dari 20 negara, dan dimasukkan dalam sebuah kompilasi hit nomor satu Presley, ELV1S, yang juga meraih kesuksesan internasional. Pada 2003, sebuah remix dari "Rubberneckin'", sebuah rekaman Presley tahun 1969, memuncaki tangga lagu penjualan AS, demikian pula dengan perilisan ulang peringatan ke-50 "That's All Right" pada tahun berikutnya.[298] "That's All Right" menjadi hit di Inggris, meraih peringkat tiga pada tangga lagu pop.
Pada 2005, tiga singel lainnya yang dikeluarkan, "Jailhouse Rock", "One Night"/"I Got Stung", dan "It's Now or Never", meraih peringkat satu di Britania Raya. Sebanyak 17 singel Presley dikeluarkan lagi pada tahun tersebut; semuanya meraih peringkat lima besar di Inggris. Atas pencapaian tersebut, Forbes mengangkat Presley menjadi selebriti almarhum papan atas, dengan pemasukan keuntungan sebanyak $45 juta.[299] Ia meraih peringkat kedua pada 2006,[300] kembali memuncaki pada dua tahun berikutnya,[301][302] dan meraih peringkat keempat pada 2009.[303] Pada tahun berikutnya, ia meraih peringkat kedua, dengan pemasukan tahunan tertinggi yang pernah ia raih—$60 juta—yang terjadi pada perayaan ulang tahunnya yang ke-75 dan peluncuran acara Viva Elvis oleh Cirque du Soleil di Las Vegas.[304] Pada November 2010, Viva Elvis: The Album dirilis, menyetingkan suaranya pada lagu-lagu instrumental yang baru direkam.[305][306] Pada pertengahan 2011, terdapat sekitar 15,000 produk Presley terlisensi.[307] Ia kembali menjadi selebriti almarhum dengan pendapatan tertinggi kedua.[308]
Presley meraih rekor lagu terbanyak yang masuk tangga lagu dalam 40 besar dan 100 besar Billboard: pakar statistik tangga lagu Joel Whitburn mengkalkulasikan totalnya masing-masing sejumlah 104 dan 151;[309] Sejarawan Presley Adam Victor memberikan jumlah 114 dan 138.[310] Peringkat Presley untuk hit sepuluh besar dan nomor satu tergantung pada bagaimana singel ganda "Hound Dog/Don't Be Cruel" dan "Don't/I Beg of You", yang telah ada sebelum pembentukan tangga lagu terunifikasi Hot 100 buatan Billboard, dianalisis.[e] Menurut analisis Whitburn, Presley dan Madonna berbagi rekor hit sepuluh besar terbanyak dengan jumlah 38;[311] sejalan dengan anggapan Billboard pada saat ini, ia meraih peringkat kedua dengan jumlah 36.[312] Whitburn dan Billboard menganggap bahwa the Beatles memegang rekor hit nomor satu terbanyak dengan jumlah 20, dan bahwa Mariah Carey berada di peringkat kedua dengan jumlah 18. Whitburn menyatakan bahwa Presley juga memiliki jumlah 18, sehingga ia sama-sama berada pada peringkat kedua;[311] Billboard menempatkannya pada peringkat ketiga dengan jumlah 17.[313] Presley mempertahankan rekor pekan kumulatif di peringkat satu: dengan jumlah 80, menurut Whitburn dan Rock and Roll Hall of Fame;[314][315] berpasangan dengan Carey dengan jumlah 79, menurut Billboard.[316][317] Ia memegang rekor hit nomor satu Inggris terbanyak dengan jumlah 21, dan hit sepuluh besar dengan jumlah 76.[318][319] Pada 2016, album The Wonder of You, yang mengeset suara Presley dengan musik dari Royal Philharmonic Orchestra, dirilis dan meraih peringkat 1 di Inggris pada bulan Oktober. Menurut Billboard, karya tersebut memecahkan dua rekor baru untuk Presley: dengan 13 album peringkat 1 di Inggris (jumlah The Beatles adalah 15), ia adalah artis solo dengan album nomor satu terbanyak, dan album tersebut memecahkan rekor baru untuk "jangka terlama antar album peringkat 1 di Inggris": Presley mula-mula memuncaki tangga lagu pada 1956 dengan album debut berjudul namanya sendiri.[320]
Pada 2008, sebuah patung dada Romawi berusia 1,800 tahun yang disebut mengingatkan pada penampilan Elvis dilelang.[321] Seorang jurubicara untuk para pelelang menyatakan bahwa para penggemar bisa "melupakan untuk berpikir bahwa idola mereka juga hidup pada kehidupan sebelumnya di Roma."[321]
Pada tanggal peringatan kematiannya, setahun tahun sejak 1997, ribuan orang berkumpul di rumahnya di Memphis untuk mengenangnya, dengan acara menyalakan lilin.[322]
Artistik
Pengaruh
Pengaruh musik terawal Presley datang dari musik gospel. Ibunya menyatakan bahwa dari usia dua tahun, di gereja Sidang Allah di Tupelo yang dihadiri oleh keluarganya, "ia akan duduk di pangkuanku, berjalan di lorong dan mengarah ke platform. Disana, ia akan berdiri melihat paduan suara dan berusaha untuk menyanyi dengan mereka."[323] Di Memphis, Presley kemudian menghadiri acara menyanyi gospel sepanjang malam di Ellis Auditorium, dimana grup-grup seperti Statesmen Quartet membawakan musik dalam sebuah gaya yang, Guralnick anggap, menaburkan benih-benih aksi panggung masa depan Presley:
Negarawan adalah sebuah kombinasi elektrik ... menampilkan beberapa nyanyian emosif yang sangat seru dari jendela Lansky. ... Penyanyi bass Jim Wetherington, yang banyak dikenal sebagai Ketua Besar, mengutapakan tampilan belakang, menggerak-gerakkan mula-mula panggul kirinya, kemudian kanannya, dengan bokong melenggak-lenggok. "Ia ingin agar kamu melebihi musik gospel," kata Jake Hess. "Wanita akan melompat, seperti yang mereka lakukan pada acara-acara pop." Para pengkotbah kemudian menentang gerakan tak senonoh tersebut ... namun para audien menanggapinya dengan teriakan dan jatuh pingsan.[324]
Pada masa remaja, peminatan musik Presley makin berkembang, dan ia sangat memahami idiom musikal Amerika Amerika serta orang kulit putih (lihat "Masa remaja di Memphis"). Meskipun ia tak pernah meraih pelatihan formal apapun, ia memiliki ingatan yang kuat, dan pengetahuan musiknya telah dianggap pada masa ia membuat rekaman-rekaman profesional pertamanya pada 1954 di usia 19 tahun. Saat Jerry Leiber dan Mike Stoller bertemu dengannya pada dua tahun kemudian, mereka memberikannya pemakaman ensiklopedik blues kepadanya.[325] Saat sebuah konferensi pers pada tahun berikutnya, ia dengan bangga menyatakan, "Aku mengetahui praktik setiap lagu keagamaan yang pernah ditulis."[147]
Genre dan gaya musik
Presley adalah seorang figur sentral dalam pengembangan rockabilly, menurut para sejarawan musik. Katherine Charlton banyak menyebutnya "originator rockabilly",[326] meskipun Carl Perkins secara jelas menyatakan bahwa "[Sam] Phillips, Elvis, dan saya tidak membuat rockabilly."[327] dan, menurut Michael Campbell, "Bill Haley merekam hit rockabilly besar pertama."[328] "Ini telah ada sejak dulu", kata Scotty Moore. "Carl Perkins secara dasar melakukan suatu bentuk hal yang sama dari Jackson, dan aku tau karena pada kenyataannya Jerry Lee Lewis telah memainkan jenis musik tersebut bahkan sejak ia berusia sepuluh tahun."[329] Namun, "Rockabilly terkristalisasi ke dalam gaya yang diakui pada tahun 1954 dengan perilisan pertama Elvis Presley, pada label Sun", tulis Craig Morrison.[330] Paul Friedlander menyebut unsur-unsur terdefinisi dari rockabilly, yang ia sama-sama karakteristikkan "secara esensial ... sebuah konstruksi Elvis Presley": "mentah, emosif, dan gaya vokal ringan dan mengikuti perasaan ritmik [dari] blues dengan iringan band dan petikan ritme gitar [dari lagu] country".[331] Dalam "That's All Right", rekaman pertama trio Presley, permainan gitar solo Scotty Moore merupakan "sebuah kombinasi permainan jari lagu country gaya Merle Travis, sisi-sisi henti berganda dari dentuman akustik, dan nada berbasis blues, karya petik tunggal, adalah sebuah mikrosom dari perpaduan tersebut."[331]
Di RCA, suara rock and roll Presley berkembang khas dari rockabilly dengan vokal paduan suara grup, gitar elektrik yang lebih teramplifikasi[332] dan perilaku yang lebih intens.[333] Meskipun ia dikenal memawakan lagu dari berbagai sumber dan memberikannya perlakuan rockabilly/rock and roll, ia juga merekam lagu-lagu dari genre lainnya dari awal kariernya, dari lagu pop standar "Blue Moon" di Sun, lagu country ballad "How's the World Treating You?" pada LP keduanya, sampai lagu blues "Santa Claus Is Back In Town". Pada 1957, rekaman gospel pertamanya dirilis, album mini empat lagu Peace in the Valley. Tersertifikasi terjual jutaan, karya tersebut menjadi album mini gospel berpenjualan papan atas dalam sejarah rekaman.[334] Presley kemudian merekam lagu gospel secara periodik sepanjang sisa masa hidupnya.
Setelah ia kembali dari penugasan militer pada 1960, Presley melanjutkan penampilan rock and roll, namun gaya karakteristiknya perlahan menurun. Alasan kenapa musik dari periode tersebut mengurangkan drama dari rekaman-rekamannya pada tahun lima puluhan, kritikus Dave Marsh menyatakan, "karena apa yang mereka mendengar adalah tak cerdas menemukan diri sendiri namun suara cerdas yang bekerja."[335] Singel pasca-ketenaraan pertamanya, hit nomor satu "Stuck on You", mengubah kekhasannya. Material-material publisitas RCA menyebutnya "dentuman rock sederhana"-nya; diskografer Ernst Jorgensen menyebutnya "pop yang lebih mendentum".[336] Suara blues/R&B modern yang ditangkap secara sukses pada Elvis Is Back! secara esensial bertahan selama enam tahun sampai rekaman tahun 1966–67 seperti "Down in the Alley" dan "Hi-Heel Sneakers",[337] meskipun Marsh menyatakan bahwa walaupun ia merekam beberapa lagu blues pada awal sampai pertengahan enam puluhan, "blues hampir menginformasikan segala hal disini."[335] Penampilan penyanyi tersebut pada sebagian besar 1960an mengangkat musik pop, seringkali dalam bentuk ballad seperti "Are You Lonesome Tonight?" yang meraih peringkat satu pada 1960. Meskipun karya tersebut adalah lagu dramatis, kebanyakan karya yang Presley rekam untuk soundtrack filmnya berunsur lebih ringan.[338] Lagu-lagu terkenal dalam genre lainnya adalah hit peringkat 1 "It's Now or Never" dari tahun 1960, berdasarkan pada lagu Italia "O Sole Mio" dan berisi "penuh suara cadenza operatik," [339] dan hit tahun 1962 "She's Not You" yang "mengintegrasikan Jordanaires secara keseluruhan, ini mempraktikkan doo-wop."[335]
Meskipun Presley menampilkan beberapa lagu ballad klasiknya pada '68 Comeback Special, suara dari acara tersebut didominasi oleh rock and roll agresif. Ia merekam beberapa lagu rock and roll baru setelahnya; saat ia menjelaskan bahwa karya-karya tersebut "sulit untuk ditemukan".[340] Sebuah pengecualian signifikan adalah "Burning Love", hit besar terakhirnya pada tangga lagu pop. Seperti karyanya pada 1950an, rekaman-rekaman Presley pada masa selanjutnya berisi lagu-lagu pop dan country, serta soul dan funk. Sebagian besar lagu pada album Elvis In Memphis, serta lagu "Suspicious Minds", yang dipotong pada sesi yang sama, merefleksikan perpaduan rock dan soul-nya. Pada pertengahan 1970an, beberapa singelnya menemukan sebuah rumah dalam bentuk radio country, sebuah ladang dimana ia mula-mula menjadi bintang.[341]
Rangkaian dan gaya vokal
Perkembangan umum suara Presley disebutkan oleh kritikus Dave Marsh dengan menyatakan "meningkat dan menyenangkan pada masa-masa awal, menurun dan membosankan pada bulan-bulan akhir."[342] Marsh menyinggung Presley dengan pengenalan "stater vokal" dalam "Baby Let's Play House" pada tahun 1955.[343] Pada "Don't Be Cruel", Presley "berucap 'mmmmm' yang menandakan peralihan antar dua bait pertama," ia menunjukkan "bagaimana kemampuannya benar-benar merelaksasi gayanya."[344] Marsh menyebut nyanyian pada "Can't Help Falling in Love" bersifat "kejantanan mutlak dan mengikuti frase," dengan kalimat "'Shall I stay'" (bahasa Indonesia: Haruskah ku bertahan) menyatakan bahwa jika kata-katanya rapuh seperti kristal."[345] Pada lagu "It's Now or Never", Presley "mencapai beberapa hal melebihi yang ia telah upayakan sebelumnya,"[339] dan, menurut diskografer Jorgensen, kemudian pada tahun yang sama, melodi pada lagu "Surrender", sebuah lagu yang juga berdasarkan pada lagu Italia "Torna A Sorrento", "mensyaratkan demonstrasi yang lebih besar dari kekuatan vokal."[346]
Jorgensen menyatakan rekaman tahun 1966 "How Great Thou Art" sebagai "sebuah pemenuhan luar biasa dari ambisi vokalnya," karena Presley telah "menjadikan dirinya sendiri beraransemen ad-hoc dimana ia mengambil setiap bagian dari vokal empat bagian tersebut, dari intro bass sampai puncak hentakan dari klimaks operatik lagu tersebut," dalam proses menjadi "sebuah jenis dari kuartet satu pria."[347] Guralnick menyatakan bahwa "Stand By Me", dari sesi yang sama, memiliki "artikulasi indah, hampir memperlihatkan penampilannya dengan jelas," namun, sebaliknya, merasa bahwa Presley kelewatan kemampuannya pada "Where No One Stands Alone" dimana "ia menurun pada jenis tak elegan yang mengharuskan penekanan suara" yang Jake Hess tak mempermasalahkannya. Hess sendiri berpikir bahwa meskipun orang-orang lain memiliki suara besar atau lebih besar ketimbang Presley, "ia memiliki beberapa hal yang setiap orang cari untuk segalanya pada masa hidup mereka."[348] Guralnick berupaya untuk menitikberatkan beberapa hal: "kehangatan suaranya, penggunaan kendalinya terhadap teknik vibrato dan rangkaian falsetto alami, kehalusan dan keyakinan yang terasa mendalam dari nyanyiannya adalah seluruh kualitas yang diakui merasuk pada bakatnya namun tetap tak mengakui pencapaian tanpa dedikasi dan upaya berkelanjutan."[349]
Nyanyian Presley pada ia "batasi sendiri, secara ritme dan melodi" dengan iringan piano, seperti yang terdengar pada rekaman tahun 1967 "You'll Never Walk Alone", yang bagi Guralnick selalu menjadi karya istimewa, karena "itu selalu menjadi ukuran penjalinannya saat ia duduk di keyboard untuk bermain."[350] Menyebut teknik pianonya sebagai "gaya staccato,"[351] Jorgensen menyatakan bahwa pada lagu "Without Love" dari sesi tahun 1969, "perlakuan rasa gospelnya menempatkannya pada tingkat spiritualitas yang tak tertandingi pada kariernya."[352] Presley juga memainkan instrumen pada "versi bersemangat" dari lagu berikutnya dari sesi tersebut, "I'll Hold You in My Heart," yang Guralnick nyatakan bahwa "terdapat beberapa hal magis pada momen yang hanya nyanyian paling menginspirasi yang bisa membawakannya, karena Elvis mengalahkan diri sendiri dalam musik, kata-katanya tak memandu diri mereka sendiri pada terjemahan literal, dan penyanyi dan penyimak sama-sama menjadi emosional saat lagu tersebut akhirnya berakhir."[353]
Marsh memuji bacaannya tahun 1968 dari "U.S. Male", "mematahkan lirik-lirik sulit, tak mengirimkannya atau memainkan mereka terlalu berlebihan namun menggubah mereka dengan tindakan jantan yang ia bawakan pada rekaman-rekaman Sun-nya."[354] Menurut Jorgensen, penampilannya pada "In the Ghetto" "menampilkan trik-trik atau tindakan karakteristik vokalnya," selain menunjukkan "kejelasan dan kesensitivan suaranya."[355] Guralnick menyebut kemampuannya dalam nyanyian dari lagu yang sama "tak terhalang, hampir merintanginya, ini benar-benar meyakinkan dalam kesederhanaannya," yang menjadikan lagu tersebut mengingatkan pada periode Sun, "menawarkan bagian setara dan pemanduan sosial."[356] Pada lagu "Suspicious Minds" dari sesi yang sama, Guralnick mendengar secara esensial "campuran kelembutan dan ketenangan" yang sama, namun disuplementasikan dengan "sebuah kualitas ekspresif antara sikap tabah (ketidakterbatasan berkelanjutan) dan penderitaan (kekalahan tak tertunda)."[353]
Kritikus musik Henry Pleasants mengamati bahwa "Presley banyak disebut sebagai bariton dan tenor. Sebuah kompas luar biasa ... dan sebuah rangkaian yang sangat besar dari warna vokal yang memiliki beberapa hal untuk dilakukan dengan keragaman opini ini."[357] Ia mengidentifikasikan Presley sebagai baritone tinggi, mengkalkulasikan rangkaiannya sebagai dua dan tiga oktaf, "dari bariton rendah G sampai tenor tinggi B, dengan tampilan tingkat tinggi dalam falsetto sampai setidaknya D-flat. Oktaf terbaik Presley berada pada pertengahan, D-flat sampai D-flat, memberikannya langkah penuh tambahan untuk naik atau turun."[357] Dalam pandangan Pleasants, suaranya "beragam dan tak terprediksi" di bawah, "seringkali brilian" di atas, dengan kapasitas "suara penuh GS tinggi dan A yang menyaingi sebuah opera baritone".[357] Cendekiawan Lindsay Waters, yang menganggap suara Presley berjenis 2¼ oktaf, menyatakan bahwa "suaranya memiliki rangkaian emosional dari ketenangan sampai tindakan untuk teriak, bersorak, berderu, dan bersuara kencang yang dapat mengalihkan penyimak dari keadaan tenang dan redam, menjadi takut."[358] Presley selalu "bisa menduplikasikan suara terbuka, serak, gembira, menjerit, teriak, pilu dan sembarang dari para penyanyi rhythm-and-blues kulit hitam dan gospel," tulis Pleasants, dan juga mendemonstrasikan sebuah kemampuan mengenang untuk mengasimilasikan beberapa gaya vokal lainnya.[357]
Citra publik
Masalah rasial
Saat Dewey Phillips mula-mula menyiarkan "That's All Right" pada radio Memphis, beberapa penyimak mengkontak stasiun tersebut melalui telepon dan telegram untuk menanyai apakah penyanyinya berkulit hitam.[62] Dari permulaan ketenaran nasionalnya, Presley mengekspresikan penghormatan terhadap para penampil Afrika Amerika dan musik mereka, dan menentang norma pemisahan dan penekanan rasial yang saat itu berlaku di kawasan selatan. Diwawancarai pada 1956, ia menyebutkan tentang bagaimana saat masa kecilnya ia menyimak musisi blues Arthur Crudup—pelopor "That's All Right"—"dentuman kotaknya [adalah] cara yang aku lakukan sekarang, dan aku berkata jika aku mendapatkan tempat saat aku merasakan semua perasaan Arthur lama, aku menjadi seorang pria musik seperti tak ada yang pernah menonton."[46] The Memphis World, sebuah surat kabar Afrika Amerika, mengabarkan bahwa Presley, "fenomena rock 'n' roll", "mematahkan hukum pemisahan Memphis" dengan menghadiri acara lokal pada apa yang dirancang sebagai "malam berwarna"nya.[46] Pernyataan dan tindakan semacam itu membuat Presley umumnya dihormati dalam komunitas orang kulit hitam pada masa-masa awal ketenarannya.[46] Sebaliknya, menurut Arnold Shaw dari Billboard, beberapa orang kulit putih dewasa "tidak melakukan seperti ia, dan mengutuknya karena bejat. Keraguan penghakiman anti-negro menimbulkan antagonisme dewasa. Terkait apakah orangtuanya menyadari asal muasal seksual Negro dari frase 'rock 'n' roll', Presley menganggapnya sebagai perwujudan visual dan aura dari seks."[359]
Meskipun sebagian besar pandangan positif terhadap Presley dipegang oleh Afrika Amerika, sebuah rumor merebak pada pertengahan tahun 1957 bahwa ia mengumumkan pada beberapa pihak, "satu-satunya hal yang kaum Negro dapat lakukan bagiku adalah membeli rekamanku dan mengkinclongkan sepatu-sepatuku." Seorang jurnalis dari mingguan Afrika Amerika nasional Jet, Louie Robinson, mengecam kisah tersebut. Saat pengambilan gambar pada film Jailhouse Rock, Presley diwawancarai Robinson, meskipun ia tak benar-benar sepakat dengan pers umum. Ia menyangkal membuat pernyataan semacam itu atau memegang pandangan rasis: "Aku tak pernah mengatakan hal apapun seperti itu, dan orang-orang yang mengenalku tau bahwa aku tak akan berkata demikian … Orang-orang menganggapku memulai bisnis ini. Namun rock 'n' roll telah ada sejak lama sebelum aku ada. Tak ada yang bisa menyanyi jenis musik itu seperti orang kulit berwarna. Ayo hadapilah: Aku tak bisa menyanyi seperti yang bisa dilakukan Fats Domino. Aku tau itu."[360] Selain itu, Red Robinson berkata, "Taruhlah sebuah pandangan pada hal-hal yang baru dipublikasikan sekarang, dari bagaimana ia mengemudi di jalan dan memandang wanita kulit hitam dengan anak kecil. Ia datang dan membawakannya sebuah Cadillac. Sekarang, jika orang ini benci orang kulit hitam, ia tak akan pergi mendekatinya".[361] Robinson menyatakan tak ada bukti bahwa pernyataan tersebut pernah dibuat, dan pernyataan sebaliknya dari beberapa orang menandakan bahwa Presley adalah hal lain selain rasis.[46][362] Penyanyi blues Ivory Joe Hunter, yang mendengar rumor tersebut sebelum ia mengunjungi Graceland pada suatu sore, mengabarkan kepada Presley, "Aku menontonmu pada setiap rekaman, dan ku pikir ia adalah salah satu yang terbesar."[363] Dudley Brooks, seorang komposer dan musisi studio Afrika-Amerika yang berkarya dengan Presley pada 1950an dan 1960an, juga mempersengketakan tuduhan bahwa Presley rasis.[364] Meskipun pernyataan yang dirumorkan tersebut didiskreditkan secara utuh pada masa itu, pernyataan tersebut masih dipakai untuk melawan Presley berdekade-dekade kemudian.[365] Dugaan rasisme terhadap Presley—entah pribadi atau simbolik—banyak ditunjukan pada lirik-lirik hit rap tahun 1989 "Fight the Power", karya Public Enemy: "Elvis was a hero to most / But he never meant shit to me / Straight-up racist that sucker was / Simple and plain" (bahasa Indonesia: Elvis adalah pahlawan bagi banyak orang / Namun ia tak pernah memberikan keburukan kepadaku / Serangan rasis yang menghisap adalah / Sederhana dan datar).[366]
Kegigihan tindakan semacam itu didorong oleh dengan timbulnya fakta bahwa Presley, yang penampilan musikal dan visualnya disanjung sumber-sumber Afrika-Amerika, memberikan pengetahuan budaya dan kesuksesan komersial yang kebanyakan disangkal orang-orang kulit hitam sebayanya.[362]Sampai abad ke-21, pernyataan bahwa Presley telah "mencuri" musik orang kulit hitam masih dipegang beberapa orang.[365][366] Salah satu entertainer Afrika Amerika terkenal yang menunjukkan penyangkalan pandangan tersebut adalah Jackie Wilson, yang menyatakan, "Sejumlah orang menuduh Elvis mencuri musik orang kulit hitam, saat pada kenyataannya, hampir setiap entertainer solo kulit hitam menjiplak perilaku panggungnya dari Elvis."[367] Dan sepanjang kariernya, Presley benar-benar mengetahui utang budinya, Saat tampil di '68 Comeback Special, ia berkata, "Musik rock 'n' roll pada dasarnya adalah gospel atau rhythm and blues, atau hal terkait dengan itu. Orang-orang menambahkannya, menambahkannya alat-alat musik, mengeksperimenkannya, namun semuanya mengikis[nya]." Sembilan tahun sebelumnya, ia berkata, "Rock 'n' roll telah ada selama beberapa tahun. Ini digunakan untuk menyebut rhythm and blues."[368]
Simbol seks
Keatraktifan fisik dan gairah seksual Presley banyak dikenal. "Ia adalah sebauh keindahan, benar-benar indah," dalam kata-kata dari kritikus Mark Feeney.[369] Sutradara televisi Steve Binder, yang bukan penggemar dari musik Presley sebelum ia menyaksikan '68 Comeback Special, mengabarkan, "Aku terhempas seperti tombak dan aku berkata kepadamu, kau berhenti, entah kau laki-laki atau perempuan, untuk melihatnya. Ia tampak bagus. Dan jika kau tak mengetahui ia adalah superstar, ini tak akan membuat perbedaan apapun; jika ia berjalan di sebuah ruangan, kau mengetahui beberapa hal istimewa berada dalam presensimu."[370] Gaya tampilannya, seperti keindahan fisiknya, bertanggung jawab terhadap citra erotis Presley. Ditulis pada 1970, kritikus George Melly menyebutnya sebagai "master simile seksual, memperlakukan gitarnya seperti phallus maupun gadis."[371] Dalam obituari Presley buatannya, Lester Bangs menyebutnya sebagai "pria yang membawakan keadaan seksual yang berlebihan kepada seni rupa populer di Amerika."[372] Deklarasi Ed Sullivan bahwa ia melihat sebuah botol soda dalam celana panjang Presley digemborkan oleh rumor-rumor tabung gulung toilet atau batang timah yang dilibatkan pada posisi yang sama.[373]
Meskipun Presley dipasarkan sebagai ikon heteroseksualitas, beberapa kritikus kebudayaan berpendapat bahwa citranya ambigu. Pada 1959, Peter John Dyer dari Sight and Sound menyebut pesona layar lebarnya sebagai "biseksual dalam gairah agresif".[374] Brett Farmer menganggap "tindakan orgasmik" dari tarian utama dalam sebuah baris dari lagu musik layar lebar Jailhouse Rock menawarkan "erotikisasi spektakuler, jika bukannya homoerotikisasi, dari citra laki-laki".[375] Dalam analisis Yvonne Tasker, "Elvis adalah seorang figur ambivalen yang mengartikulasikan sebuah versi terobyektifikasi dan terfeminisasi dari maskulinitas orang kulit putih kelas buruh sebagai tampilan seksual agresif."[376]
Penegakan citra Presley sebagai simbol seks menjadi laporan kemesraannya dengan berbagai bintang Hollywood, dari Natalie Wood pada 1950an, Connie Stevens dan Ann-Margret pada 1960an, sampai Candice Bergen dan Cybill Shepherd pada 1970an. June Juanico dari Memphis, salah satu pacar awal Presley, kemudian mengecam Parker atas bujukannya untuk memilih mitra-mitra kencannya dengan pemikiran publisitas.[213] Presley tak pernah nyaman dengan suasana Hollywood, dan kebanyakan hubungannya tak langgeng.[377]
Gaya hidup
Presley dikenal karena hidup mewah dan berlebihan, seperti yang tercontoh oleh lahannya di Graceland. Ia memiliki sejumlah mobil mahal, termasuk tiga Pink Cadillac, yang ditampilkan dalam versinya dari lagu "Baby, Let's Play House", dimana Presley mengganti baris "you may get religion" (bahasa Indonesia: kau bisa memeluk agama) dengan "you may have a Pink Cadillac" (bahasa Indonesia: kau bisa memiliki sebuah Pink Cardillac).
Sejumlah cerita, entah nyata atau karangan, menjelaskan bahwa hidangan Presley adalah makanan berat dan kaya bahan. Ia dikatakan menikmati masakan Southern saat ia pergi, yang meliputi bistik ayam goreng dan biskuit dan saus.[378] Presley umumnya dikaitkan dengan roti isi kaya bahan, yang meliputi Fool's Gold Loaf[379] dan roti isi daging babi, pisang dan selai kacang,[378][380] yang sekarang umum disebut "roti isi Elvis".
Orang sejawat
Colonel Parker dan the Aberbachs
Sempat menjadi manajer Presley, Colonel Tom Parker menyatakan ketakjuban atas kendali terhadap karier kliennya. Penulis lagu Robert B. Sherman (dari Sherman Bersaudara) menjadi saksi kesepakatan antara salah para pemilik Hill and Range, Jean Aberbach dan The Colonel pada 1955.[381] Awalnya, "The Colonel" dan sekutu-sekutu Hill and Range-nya, kakak beradik Jean dan Julian Aberbach, menganggap hubungan dekat yang berkembang antara Presley dan penulis lagu Jerry Leiber dan Mike Stoller sebagai ancaman serius pada kontrol tersebut.[382] Parker efektif mengakhiri hubungan tersebut, entah terpaksa atau tidak, dengan kontrak baru yang ia kirimkan kepada Leiber pada awal 1958. Leiber menganggap itu adalah kesalahpahaman—lembar makalah adalah bentuk samar dari tanda tangan Presley dan sebuah kalimat yang memasukkannya. "Ini bukanlah kesalahpahaman, bung, tanda tangani dan serahkan," perintah Parker. "Jangan khawatir, kita penuhi nanti." Leiber menolak, dan kolaborasi berbuah Presley dengan tim penulisannya berakhir.[383] Para penulis lagu lainnya yang kehilangan kehormatan menjadi hilang selera atau singkatnya menghindari penulisan untuk Presley karena persyaratan yang mereka minta tiga kali royalti mereka yang biasanya.[384]
Pada 1967, kontrak Parker dengan Presley memberikannya 50 persen dari sebagian besar pendapatan penyanyi tersebut dari rekaman, film, dan pernak-pernik.[385] Bermula pada Februari 1972, ia mendapatkan lama ketiganya dari penampilan langsung;[386] sebuah perjanjian Januari 1976 menyebutkan bahwa ia juga meraih setengahnya.[387] Priscilla Presley menyatakan bahwa, "Elvis mengesampingkan bisnis dalam kariernya. Ia akan menandatangani kontrak bahkan tanpa membacanya."[388] Teman Presley, Marty Lacker, menganggap Parker sebagai seorang "penipu dan pemerdaya. Ia hanya mementingkan 'uang saat ini'—dapat uang dan pergi."[389]
Lacker adalah tokoh utama dalam membujuk Presley untuk rekaman dengan produser Memphis Chips Moman dan para musisi yang menjadi kaki tangannya di American Sound Studio pada awal 1969. Sesi-sesi American Sound mewakili keberangkatan signifikan dari kendali yang dipegang oleh Hill and Range. Moman masih bersepakat dengan staf penerbit pada masa itu, yang saran-saran lagunya dianggap tak diterima. Ia memutuskan untuk keluar, sampai Presley meminta personil Hill and Range keluar dari studio tersebut.[390] Meskipun eksekutif RCA Joan Deary kemudian meraih pujian dari pilihan-pilihan lagu produser tersebut dan kualitas rekamannya,[391] Atas kemurkaannya, Moman tak meraih kredit pada rekaman maupun royalti pada karyanya.[392]
Sepanjang kariernya, Presley hanya tampil di tiga tempat di luar Amerika Serikat—semuanya di Kanada, pada perjalanan keliling besar disana pada 1957. Rumor bahwa ia akan tampil pertama kali di kawasan seberang laut pertama kali dimulai pada 1974 oleh sebuah tawaran sejuta dolar untuk perjalanan keliling Australia. Parker menolaknya, membuat orang-orang dekat Presley beranggapan soal masa lalu manajernya dan alasan-alasannya untuk tak mengkehendaki pengeluaran sebuah paspor. Parker beralasan bahwa Presley tak memiliki alasan apapun untuk berkarya di luar negeri, mengklaim bahwa keamanan di luar negeri rendah dan tempat-temparnya tak cocok bagi seorang bintang sekelasnya.[393]
Parker dianggap sangat mengkontrol sepanjang karier film Presley. Pada 1957, Robert Mitchum membujuk Presley untuk beradu peran dengannya dalam film Thunder Road, dimana Mitchum menjadi penulis dan produser.[394] Menurut George Klein, salah satu teman tetuanya, Presley ditawari membintangi film West Side Story dan Midnight Cowboy.[395] Pada 1974, Barbra Streisand menunjuk Presley untuk beradu peran dengannya dalam remake A Star is Born.[396] Dalam setiap kasus, ambisi apapun dari penyanyi tersebut untuk bermain dalam bagian semacam itu diatur oleh tuntutan negosiasi atau penolakan darat dari manajernya. Dalam penuturan Lacker, "Satu-satunya hal yanh menjaga Elvis berjalan setelah tahun-tahun awal adalah tantangan baru. Namun Parker menaungi pergerakan setiap hal sampai kedalam-dalamnya."[389] Tindakan menaungi tersebut dianggap terbaik oleh tanggalan Leiber dan Stoller yang dikeluarkan saat merema membawa sebuah proyek film serius bagi Presley untuk Parker dan para pemilik Hill and Range untuk pengabulan mereka. Dalam pengakuan Leiber, Jean Aberbach memperingatkan mereka untuk tidak lagi "berupaya untuk ikut campur dengan pengerjaan proses bisnis atau artistik yang dikenal sebagai Elvis Presley."[185]
Mafia Memphis
Pada awal 1960an, sekelompok pertemanan yang mengelilingi Presley sampai ia wafat dikenal sebagai "Mafia Memphis".[397] "Dikelilingi oleh keberadaan parasitik", ujar jurnalis John Harris, "ini tak mengejutkan seperti halnya ia terjerumus dalam kecanduan dan penurunan, tak ada satupun yang menimbulkan alarm: bagi mereka, Elvis adalah tepian, dan itu masih terbuka."[398] Tony Brown, yang giat bermain piano untuk Presley pada dua tahun terakhir kehidupan penyanyi tersebut, menyaksikan ia mengalami penurunan kesehatan dengan cepat dan kepentingan dibutuhkan untuk mengalamatkannya: "Namun kami semua tau itu adalah tak mungkin karena Elvis dikelilingi oleh sekelompok kecil orang ... semua orang yang disebut teman".[399] Dalam pembelaan Mafia Memphis, Marty Lacker berkata, "[Presley] adalah dirinya sendiri. ... Jika kami tak mengelilinginya, ia akan mati lebih dulu."[400]
Larry Geller menjadi penata rambut Presley pada 1964. Tak seperti orang-orang lainnya dalam Mafia Memphis, ia meminati pernyataan spiritual dan menyatakan soal bagaimana Presley membongkar pemikiran dan unek-unek rahasianya, dari perbincangan pertama mereka: "Aku mengartikan itu "telah" menjadi sebuah keperluan ... itu menjadi sebuah alasan ... kenapa aku memilih Elvis Presley. ... aku bersumpah kepada Allah, tak ada orang yang tau bagaimana ia memegangnya sendiri. Dan bagaimana aku benar-benar merasakan kekosongan."[401] Setelah itu, Geller memberikannya buku-buku tentang agama dan mistisisme, yang penyanyi tersebut baca dengan teliti.[402] Presley kemudian dihinggapi oleh materi-materi semacam itu sepanjang masa hidupnya, dan terbiasa membawa buku-buku tersebut saat ia melakukan perjalanan keliling.[247]
Warisan
"Aku tau ia menemukan rock and roll, dalam hal suara, namun ... itu bukan kenapa ia dipuja bak dewa saat ini. Ia dipuja bak dewa karena, selain menemukan rock and roll, ia adalah penyanyi ballad terbesar disamping Frank Sinatra—karena hawa spiritual dan aura seksualitas dari tangis lambatnya dan sentuhan blues pop masih mengaktifkan hormon dan pencurahan jutaan sosok manusia perempuan di seluruh dunia."
—Robert Christgau
24 Desember 1985[403]
Kebangkitan Presley saat meraih perhatian nasional pada 1956 mengubah bidang musik populer dan memiliki dampak besar pada cangkupan budaya populer yang lebih besar.[404] Sebagai katalis bagi revolusi kebudayaan yang menjadi rock and roll, ia menjadi sentral tak hanya terdefinisikan pada sebuah genre musik namun menjadikannya batu pijakan budaya kaum muda dan perilaku memberontak.[405] Dengan asal muasal ras campuran—yang tetap dimaklumi oleh Presley—kedudukan rock and roll dari posisi sentral dalam budaya umum Amerika mewadahi penerimaan baru dan sanjungan budaya orang kulit hitam.[406] Dalam anggapan ini, Little Richard berkata bahwa, "Ia adalah seorang integrator. Elvis adalah sebuah berkat. Kita tak bisa memikirkan musik orang kulit hitam. Ia membuka pintu bagi musik orang kulit hitam."[407] Al Green sepakat: "Ia memecahkan es bagi kita semua."[408] Presiden Jimmy Carter menyinggung warisannya pada 1977: "Musiknya dan kepribadiannya, mencampur gaya country kulit putih dan rhythm and blues kulit hitam, secara permanen mengubah wajah budaya populer Amerika. Yang mengikutinya berjumlah besar, dan ia menjadi simbol bagi bangsa dunia atas vitalitas, rasa berontak, dan humor bagus dari country-nya."[282] Presley juga melampau sebagian besar pencapaian selebriti pada era komunikasi massal: pada usia 21 tahun, pada tahun penampilaj pertamanya di jaringan televisi Amerika, ia menjadi salah satu tokoh paling terkenal di dunia.[409] Menurut penulis Ray Connolly, Elvis mempopulerkan grup empat orang yang akan menjadi pola acu bagi setiap generasi band rock yang disusul dari The Beatles sampai Creedence Clearwater Revival, Genesis, The Clash beserta Arctic Monkeys, Franz Ferdinand dan ribuan band lainnya.[410]
Nama, citra, dan suara Presley secara instan diakui di seluruh dunia.[411] Ia telah menginspirasi sejumlah peniru.[412] Dalam jajak pendapat dan survei, ia diakui sebagai salah satu artis musik populer paling menonjol dan orang Amerika berpengaruh.[f] "Elvis Presley adalah pasukan kebudayaan terbesar pada abad kedua puluh", kata komposer dan konduktor Leonard Bernstein. "Ia mengenalkan dentuman kepada setuap hal dan ia mengubah setiap hal—musik, bahasa, busana. Ini adalah seluruh revolusi sosial yang baru—enam puluhan datang darinya."[420] Bob Dylan menyebut sensasi saat pertama kali mendengar Presley "seperti menerobos keluar dari penjara".[408]
Pada peringatan kematian Presley ke-25, The New York Times menyatakan, "Seluruh peniru yang kurang berbakat dan lukisan-lukisan velvet hitam membuatnya tampak lebih kecil ketimbang memori yang telah ada dan tersaji. Namun sebelum Elvis muncul, ia adalah sebaliknya : sepasukan kebudayaan cerdas. ... Puncak karier Elvis kurang diapresiasi karena dalam zaman rock-and-roll ini, musik hard rock dan gaya khasnya bertiup secara keseluruhan."[421] Tak hanya prestasi Presley, namun juga kegagalannya, dipandang oleh beberapa pengamat kebudayaan sebagai tambahan kekuatan warisannya, seperti yang dijelaskan oleh Greil Marcus:
Elvis Presley adalah seorang figur tertinggi dalam kehidupan Amerika, seseorang yang hadir, entah dangkal atau mudah ditebak, tak memiliki perbandingan nyata. ... Rangkaian kebudayaan dari musiknya terhampar dari titik dimana ini tak hanya meliputi hit0hit hari ini, namun juga pengutipan patriotik, lagu gospel-country murni, dan dirty blues sebenarnya. ... Elvis telah dipandang sebagai seorang artis besar, rocker besar, pemasok barang besar, getaran jantung besar, dentuman besar, lambang potensi besar, pukulan besar, orang baik besar, dan, ya, orang Amerika besar.[422]
Diskografi
Sebagian besar rekaman dikeluarkan atas nama Presley. Jumlah rekaman master aslinya telah banyak dihitung sejumlah 665[310] dan 711.[369] Kariernya dimulai dan ia meraih kesuksesan pada sebuah era saat singel-singel menjadi wadah komersial utama bagi musik pop. Dalam kasus album-albumnya, pembedaan antara rekaman-rekaman studio "resmi" dan bentuk lainnya seringkali samar. Pada sebagian besar 1960an, karier rekamannya berfokus pada album-album soundtrack. Pada 1970an, perilisan LP buatannya yang berpenjualan terbaik dan sangat dijadikan album-album konser. Daftar penjelasan diskografi ini hanyalah album dan singel yang meraih peringkat atas pada satu tangga lagu berikut atau lebih: tangga lagu pop Billboard AS; tangga lagu country Billboard, tangga lagu genre dimana ia banyak diidentifikasikan (tak ada tangga album country sebelum 1964); dan tangga lagu pop Inggris resmi.
Pada tabel di bawah ini, tahun yang diberikan adalah tahun dimana remana tersebut mula-mula meraih peringkat satu, ketimbang tahun perilisan aslinya. Contohnya: Elvis' 40 Greatest, dirilis pada 1974, sebuah kompilasi berlabel Arcade, menjadi album berpenjualan tertinggi keempat pada tahun tersebut di Britania Raya; pada masa itu, tangga lagu utama Inggris tak memberikan peringkat kepada kompilasi semacam itu, menempatkannya pada tangga lagu untuk album periklanan TV dan berbiaya menengah, dimana Elvis' 40 Greatest memuncuakinya selama 15 pekan.[423] Kebijakan yang dikeluarkan pada 1975, membolehkan album tersebut menjadi hit nomor satu dalam tangga lagu utama pada 1977, setelah kematian Presley.[424]
Sebelum akhir 1958, karena tangga lagu singel country dan pop digabung, Billboard memiliki beberapa empat tangga lagu pada masing-masing rekaman berperingkat terpisah menurut penjualan, permainan jukebox, spin joki (seperti penyiaran udara), dan, dalam kasus pop, "Top 100" secara umum. Billboard sekarang menganggap tangga lagu penjualan secara definitif untuk periode tersebut. Statistikawan tangga lagu Joel Whitburn banyak mengutip catatan sejarah perilisan peringkat tertinggi yang mereka capai pada tangga-tangga lagu terpisah. Diskografer Presley, Ernst Jorgensen, hanya menyebut tangga lagu Top 100 untuk hit pop. Seluruh lagu tahun 1956–58 yang dimasukkan disini adalah hit pop AS nomor satu yang meraih peringkat atas dalam penjualan, kecuali tiga lagu: "I Want You, I Need You, I Love You" (peringkat tiga), "Hound Dog" (peringkat dua, berpasangan dengan "Don't Be Cruel"), dan "Hard Headed Woman" (peringkat dua).
Beberapa singel Presley meraih peringkat satu di Britania Raya sebagai singel ganda; di Amerika Serikat, setiap lagu dari singel tersebut dipisah oleh Billboard. Di Amerika Serikat, Presley juga memiliki lima atau enam lagu-satu singel R&B dan tujuh singel kontemporer dewasa peringkat satu;[g] Pada 1964, "Blue Christmas" buatannya memuncaki tangga lagu singel pada masa saat Billboard tak memberikan peringkat kepada singel hari raya dalam tangga lagu pop utamanya.[264][425] Ia juga memiliki hit-hit nomor satu di beberapa negara selain AS dan Inggris.
Album nomor satu
Tahun | Album | Jenis | Peringkat tangga lagu | ||
---|---|---|---|---|---|
AS[426] | Lagu Country AS[427] | Inggris[288][428] | |||
1956 | Elvis Presley | studio/komp. | 1 | n.a. | 1 |
Elvis | studio | 1 | n.a. | 3 | |
1957 | Loving You | sound./studio | 1 | n.a. | 1 |
Elvis' Christmas Album | studio | 1 | n.a. | 2 | |
1960 | Elvis Is Back! | studio | 2 | n.a. | 1 |
G.I. Blues | soundtrack | 1 | n.a. | 1 | |
1961 | Something for Everybody | studio | 1 | n.a. | 2 |
Blue Hawaii | soundtrack | 1 | n.a. | 1 | |
1962 | Pot Luck | studio | 4 | n.a. | 1 |
1964 | Roustabout | soundtrack | 1 | — | 12 |
1969 | From Elvis in Memphis | studio | 13 | 2 | 1 |
1973 | Aloha from Hawaii Via Satellite | langsung | 1 | 1 | 11 |
1974 | Elvis: A Legendary Performer Volume 1 | kompilasi | 43 | 1 | 20 |
1975 | Promised Land | studio | 47 | 1 | 21 |
1976 | From Elvis Presley Boulevard, Memphis, Tennessee | studio | 41 | 1 | 29 |
1977 | Elvis' 40 Greatest | kompilasi | — | — | 1 |
Moody Blue | studio/langsung | 3 | 1 | 3 | |
Elvis in Concert | langsung | 5 | 1 | 13 | |
2002 | ELV1S: 30 No. 1 Hits | kompilasi | 1 | 1 | 1 |
2007 | Elvis the King | kompilasi | — | — | 1 |
2015 | If I Can Dream | kompilasi | 21 | — | 1 |
2016 | The Wonder of You | kompilasi | 47 | — | 1 |
Singel nomor satu
Filmografi
|
|
|
Acara khusus konser TV
- Elvis (1968)
- Elvis: Aloha from Hawaii via Satellite (1973)
- Elvis in Concert (1977)
Catatan
- ^ Meskipun beberapa sumber menyebut marganya ['prɛzli] (PREZ-lee), Presley sendiri memakai pengucapan bahasa Inggris Amerika Selatan, ['prɛsli] (PRES-lee), seperti halnya yang dilakukan keluarganya dan orang-orang yang bekerja dengannya.[1] Pengucapan sebenarnya dari nama tengahnya telah lama menjadi bahan perdebatan. Dokternya menyebutnya "Elvis Aaron Presley" dalam catatannya.[2] Sertifikat kelahirannya yang dikeluarkan negara tertulis "Elvis Aron Presley". Nama tersebut diambil dari nama teman dan anggota kongregasi sejawat Presley, Aaron Kennedy, meskipun penyebutan A tunggal dipakai oleh orangtua Presley dalam rangka sejajar dengan nama tengah saudara Presley yang lahir mati, Jesse Garon.[3] Namanya disebut Aron pada kebanyakan dokumen resmi yang diproduksi sepanjang hidupnya, termasuk diploma perguruan tingginya, kontrak rekaman RCA, dan lisensi pernikahan, dan umumnya memakai pengucapan tersebut.[4] Pada 1966, Presley menyatakan keputusan lepada ayahnya agar memakai pengucapannya menjadi lebih ke arah biblikal tradisional, Aaron, untuk digunakan kedepannya, "khususnya pada dokumen-dokumen hukum".[2] Lima tahun kemudian, kutipan Jaycees yang menghargainya sebagai salah satu Pria Muda Menakjubkan di negara tersebut menggunakan sebutan Aaron. Pada masa berikutnya, ia resmi mengubah penyebutannya menjadi Aaron dan menyadari bahwa catatan-catatan negara siap untuk memakai sebutan tersebut. Mengetahyi keinginannya untyk bama tengahnya, Aaron dicantumkan oleh ayahnya pada nisan Presley, dan penyebutannya pada lahannya telah dirancang secara resmi.[4]
- ^ Menurut sepupu ketiga Presley, salah satu leluhur Gladys adalah Yahudi.[18] Tak ada bukti bahwa Presley atau ibunya berbagi keyakinan dalam warisan Yahudi. Kolumnis tersindikasi Nate Bloom telah menantang catatan sepupunya, yang ia sebut "kisah dongeng".[19]
- ^ Dari $40,000, $5,000 menutupi lagi royalti ya dimiliki oleh Sun.[84]
- ^ Pada 1956–57, Presley juga disebut-sebut menjadi salah satu penulis pada beberapa lagu dia ia tak menangani proses penulisannya: "Heartbreak Hotel"; "Don't Be Cruel"; selurh empat lagu dari film pertamanya, termasuk lagu utama, "Love Me Tender"; "Paralyzed"; dan "All Shook Up".[87] (namun, Parker gagal mendaftarkan Presley kepada firma-firma lisensi musik seperti ASCAP dan/atau pesaingnya BMI, yang kemudian menyangkal pemegangan Presley atas royalti penulis lagu.) Ia meraih kredit pada dua lagu lainnya yang ia bawakan: ia menyediakan lagu untuk "That's Someone You Never Forget" (1961), yang ditulis oleh sahabat dan mantan teman satu sekolahnya di Humes Red West; Presley dan West berkolaborasi dengan teman lainnya, gitaris Charlie Hodge, pada "You'll Be Gone" (1962).[88]
- ^ Whitburn mengikuti sejarah Billboard sebenarnya dalam menyikapi empat lagu pada singel "Don't Be Cruel/Hound Dog" dan "Don't/I Beg of You" secara khusus. Ia menganggap setiap lagu pada singel tersebut meraih peringkat satu (tangga lagu penjualan Billboard menempatkan "Don't Be Cruel" pada peringkat nomor satu selama lima pekan, kemudian "Hound Dog" selama enam pekan) dan "I Beg of You" meraih sepuluh besar, karena karya tersebut meraih peringkat delapan pada tangga lagu Top 100 lama. Billboard sekarang menganggap kedua singel tersebut sebagai karya yang terunifikasi, menghiraukan pernyataan bahwa dulunya karya tersebut dipisah dalam penjualan dan tangga lagu Top 100 lama. Whitburn kemudian menyatakan bahwa diantara empat lagu tersebut, tiga meraih peringkat satu dan empat meraih peringkat sepuluh besar. Billboard sekarang menyatakan bahwa masing-masing dua lagu meraih peringkat satu dan dua lagu meraih peringkat sepuluh besar, menghindari anggapan penampilan tangga lagu terpisah dari "Hound Dog" dan "I Beg of You".
- ^ VH1 memberi Presley dengan peringkat 8 dalam "100 Greatest Artists of Rock & Roll" pada 1998.[413] BBC memberikannya peringkat 2 dalam "Voice of the Century" pada 2001.[414] Rolling Stone memberikannya peringkat 3 dalam daftar "The Immortals: The Fifty Greatest Artists of All Time" buatannya pada 2004.[415] CMT memberikannya peringkat 15 dalam "40 Greatest Men in Country Music" pada 2005.[416] Discovery Channel memberikannya peringkat 8 pada daftar "Greatest American" buatannya pada 2005.[417] Variety menempatkannya pada peringkat sepuluh besar dalam "100 Icons of the Century" pada 2005.[418] The Atlantic Monthly memberikannya peringkat 66 dalam "100 Most Influential Figures in American History" pada 2006.[419]
- ^ Whitburn mengkalkulasukan sebanyak enam singel R&B peringkat satu, termasuk "Don't Be Cruel", yang dirilis berpasangan dengan "Hound Dog";[425] Keith Caulfield dari Billboard mengkecualikan "Don't Be Cruel".[264]
Referensi
Catatan kaki
- ^ Elster 2006, hlm. 391.
- ^ a b Nash 2005, hlm. 11.
- ^ a b Guralnick 1994, hlm. 13.
- ^ a b Adelman 2002, hlm. 13–15.
- ^ Kyriazis, Stefan (January 8, 2015). "Elvis would be 80 today: Watch ten of his most sensational performances here". Daily Express. Diakses tanggal January 28, 2015.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 3.
- ^ The Chase. Challenge TV. June 9, 2014.
- ^ Alexander, Paul (March 30, 2009). "Signs and Wonders: Why Pentecostalism Is the World's Fastest Growing Faith". John Wiley & Sons – via Google Books.
- ^ Conn, J. Stephen (March 1, 2006). "Growing Up Pentecostal". Xulon Press – via Google Books.
- ^ Milburn, Dan (January 13, 2015). "Stupid People Are Smarter Than You Think!". Lulu Press, Inc – via Google Books.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 13–14.
- ^ Burgess & Dregni 2011, hlm. 16.
- ^ US TV evangelist Rex Humbard dies September 22, 2007
- ^ Kamphoefner 2009, hlm. 33.
- ^ Dundy 2004, hlm. 60.
- ^ "Southern Genealogy Yields Surprises". VOA.
- ^ Dundy 2004, hlm. 13, 16, 20–22, 26.
- ^ Dundy 2004, hlm. 21.
- ^ Bloom 2010.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 11–12, 23–24.
- ^ Victor 2008, hlm. 419.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 12–14.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 15–16.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 17–18.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 19.
- ^ Dundy 2004, hlm. 101.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 23.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 23–26.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 19–21.
- ^ Dundy 2004, hlm. 95–96.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 32–33.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 36.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 35–38.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 40–41.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 20.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 43, 44, 49.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 44, 46, 51.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 52–53.
- ^ a b Guralnick 1994, hlm. 171.
- ^ a b Matthew-Walker 1979, hlm. 3.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 46–48, 358.
- ^ Wadey 2004.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 47–48, 77–78.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 51.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 38–40.
- ^ a b c d e Guralnick 2004.
- ^ Bertrand 2000, hlm. 205.
- ^ Szatmary 1996, hlm. 35.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 54.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 8.
- ^ a b c Gilliland 1969, show 7, track 2.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 62–64.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 65.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 77.
- ^ Cusic 1988, hlm. 10.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 80.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 83.
- ^ Miller 2000, hlm. 72.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 10–11.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 94–97.
- ^ Ponce de Leon 2007, hlm. 43.
- ^ a b Guralnick 1994, hlm. 100–01.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 102–04.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 105, 139.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 106, 108–11.
- ^ a b Guralnick 1994, hlm. 110.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 117–27, 131.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 119.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 128–30.
- ^ Mason 2007, hlm. 37–38.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 127–28, 135–42.
- ^ Burke & Griffin 2006, hlm. 61, 176.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 152, 156, 182.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 144, 159, 167–68.
- ^ Nash 2003, hlm. 6–12.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 163.
- ^ Bertrand 2000, hlm. 104.
- ^ Hopkins 2007, hlm. 53.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 45.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 29.
- ^ Rogers 1982, hlm. 41.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 217–19.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 31.
- ^ a b Stanley & Coffey 1998, hlm. 28–29.
- ^ Escott 1998, hlm. 421.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 36, 54.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 35, 51, 57, 61, 75.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 157–58, 166, 168.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 29.
- ^ a b c Stanley & Coffey 1998, hlm. 30.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 235–36.
- ^ Slaughter & Nixon 2004, hlm. 21.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 50, 54, 64.
- ^ a b Moore, Scotty. "1034 Audubon Drive". Scotty Moore. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 28, 2016. Diakses tanggal 27 October 2016.
- ^ "NRHP Registration Form". National Park Service. US National Park Service. Diakses tanggal 31 March 2017.
- ^ "Elvis Presley's 1956 Home : 1034 Audubon Drive, Memphis, TN". Elvis Presley News. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 27, 2016. Diakses tanggal 27 October 2016.
- ^ Guffey 2006, hlm. 127.
- ^ Hilburn 2005.
- ^ Rodman 1996, hlm. 28.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 262–63.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 267.
- ^ a b c d e Gilliland 1969, show 7, track 4.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 274.
- ^ a b Victor 2008, hlm. 315.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 72–73.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 273, 284.
- ^ Fensch 2001, hlm. 14–18.
- ^ a b Burke & Griffin 2006, hlm. 52.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 49.
- ^ Gould 1956.
- ^ a b Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 73.
- ^ a b c d e Marcus 2006.
- ^ Marsh 1982, hlm. 100.
- ^ Austen 2005, hlm. 13.
- ^ Allen 1992, hlm. 270.
- ^ Rock 'N Roll Stars 1956.
- ^ Keogh 2004, hlm. 73.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 51.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 80–81.
- ^ Whitburn 1993, hlm. 5.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 60–65.
- ^ a b Austen 2005, hlm. 16.
- ^ Edgerton 2007, hlm. 187.
- ^ Brown & Broeske 1997, hlm. 93.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 338.
- ^ a b Gibson 2005.
- ^ a b Victor 2008, hlm. 439.
- ^ Jezer 1982, hlm. 281.
- ^ Moore & Dickerson 1997, hlm. 175.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 343.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 335.
- ^ a b Marsh 1980, hlm. 395.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 71.
- ^ Palladino 1996, hlm. 131.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 37.
- ^ Clayton & Heard 2003, hlm. 117–18.
- ^ Keogh 2004, hlm. 90.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 95.
- ^ Salisbury 1957, hlm. 4.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 395–97.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 388.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 406–08, 452.
- ^ a b Fox 1986, hlm. 178.
- ^ a b Fox 1986, hlm. 179.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 399–402, 428–30, 437–40.
- ^ a b Guralnick 1994, hlm. 400.
- ^ a b Guralnick 1994, hlm. 430.
- ^ Turner 2004, hlm. 104.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 437.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 431.
- ^ Freierman 2008.
- ^ Grein 2008.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 431–35.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 448–49.
- ^ Colin Larkin (2011). The Encyclopedia of Popular Music. Omnibus Press. hlm. 2006.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 461–74.
- ^ Victor 2008, hlm. 27.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 466–67.
- ^ Flynn, Keith. "Recording Sessions 1950s". Keith Flynn's Elvis Presley Pages.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 474–80.
- ^ Ponce de Leon 2007, hlm. 115.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 21.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 47, 49, 55, 60, 73.
- ^ Clayton & Heard 2003, hlm. 160.
- ^ Victor 2008, hlm. 415.
- ^ Presley 1985, hlm. 40.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 107.
- ^ Gilliland 1969, show 8, track 2.
- ^ Whitburn 2004, hlm. 501.
- ^ Marcus 1982, hlm. 278.
- ^ Slaughter & Nixon 2004, hlm. 54.
- ^ Matthew-Walker 1979, hlm. 19.
- ^ Slaughter & Nixon 2004, hlm. 57.
- ^ Gilliland 1969, show 8, track 5.
- ^ Marcus 1982, hlm. 279–80.
- ^ Robertson 2004, hlm. 50.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 44, 62–63.
- ^ Gordon 2005, hlm. 110, 114.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 148.
- ^ Robertson 2004, hlm. 52.
- ^ Gordon 2005, hlm. 110, 119.
- ^ Ponce de Leon 2007, hlm. 133.
- ^ Caine 2005, hlm. 21.
- ^ Fields 2007.
- ^ a b Guralnick 1994, hlm. 449.
- ^ Kirchberg & Hendrickx 1999, hlm. 67.
- ^ Lisanti 2000, hlm. 19, 136.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 201.
- ^ Hopkins 2002, hlm. 32.
- ^ Matthew-Walker 1979, hlm. 66.
- ^ Marsh 2004, hlm. 650.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 261–63.
- ^ Kirchberg & Hendrickx 1999, hlm. 73.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 171.
- ^ Whitburn 2004, hlm. 502–03.
- ^ Kubernick 2008, hlm. 4.
- ^ a b Keogh 2004, hlm. 263.
- ^ Rolling Stone 2009.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 293, 296.
- ^ a b c Kubernick 2008, hlm. 26.
- ^ Hopkins 2007, hlm. 215.
- ^ Marsh 2004, hlm. 649.
- ^ Marsh 1980, hlm. 396.
- ^ Gordon 2005, hlm. 146.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 283.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 346–47.
- ^ Gordon 2005, hlm. 149–50.
- ^ Cook 2004, hlm. 39.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 259, 262.
- ^ Moyer 2002, hlm. 73.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 287.
- ^ Whitburn, Joel (2010). The Billboard Book of Top 40 Hits (edisi ke-9). Billboard Books. hlm. 520–21. ISBN 9780823085545.
- ^ a b Stein 1997.
- ^ Mason 2007, hlm. 81.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 94.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 95.
- ^ Hopkins 2007, hlm. 253.
- ^ Hopkins 2007, hlm. 254.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 96.
- ^ Robertson 2004, hlm. 70.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 99.
- ^ Glen Jeansonne; David Luhrssen; Dan Sokolovic (2011). Elvis Presley, Reluctant Rebel: His Life and Our Times. ABC-CLIO. hlm. 172–. ISBN 978-0-313-35904-0.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 284, 286, 307–08, 313, 326, 338, 357–58.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 419–22.
- ^ The Beatles 2000, hlm. 192.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 321.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 299–300.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 319.
- ^ Marcus 1982, hlm. 284–85.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 438.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 308.
- ^ Marcus 1982, hlm. 283.
- ^ Williamson 2015, hlm. 253–254.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 451, 446, 453.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 456.
- ^ Hopkins 2007, hlm. 291.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 474.
- ^ Moscheo 2007, hlm. 132.
- ^ Victor 2008, hlm. 10.
- ^ Brown & Broeske 1997, hlm. 364.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 475.
- ^ Mason 2007, hlm. 141.
- ^ RIAA 2010.
- ^ Gaar, Gillian G. (2010). Return of the King: Elvis Presley's Great Comeback. Jawbone Press. hlm. 175.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 488–90.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 329.
- ^ a b c d e Higginbotham 2002.
- ^ Keogh 2004, hlm. 238.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 481, 487, 499, 504, 519–20.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 547.
- ^ a b Hopkins 1986, hlm. 136.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 50, 148.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 601–04.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 139.
- ^ Rumah Presley di Palm Springs, dimana ia menjalani akhir pekan dari 1970 sampai 1977, dikenal sebagai Graceland West. Chapman University Huell Howser Archive. Elvis House (12005); November 8, 2010.
- ^ Hopkins 2007, hlm. 354.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 140.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 560.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 336.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 381.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 584–85.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 593–95.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 595.
- ^ a b c Caulfield 2004, hlm. 24.
- ^ a b c Whitburn 2006, hlm. 273.
- ^ Marcus 1982, hlm. 284.
- ^ Marsh 1989, hlm. 430.
- ^ Victor 2008, hlm. 8, 526.
- ^ Victor 2008, hlm. 8, 224, 325.
- ^ Scherman 2006.
- ^ a b Guralnick 1999, hlm. 628.
- ^ Roy 1985, hlm. 71.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 634.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 212, 642.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 638–39.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 638.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 148.
- ^ Humphries 2003, hlm. 79.
- ^ The Guardian 2014.
- ^ "Dead Famous DNA – S1-Ep1: Death of a King". Channel 4. March 2014. Diakses tanggal February 14, 2017.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 645–48.
- ^ a b Woolley & Peters 1977.
- ^ Hopkins 2007, hlm. 386.
- ^ a b Guralnick 1999, hlm. 660.
- ^ Victor 2008, hlm. 581–82.
- ^ Matthew-Walker 1979, hlm. 26.
- ^ Pendergast & Pendergast 2000, hlm. 108.
- ^ a b c Warwick et al. 2004, hlm. 860–66.
- ^ Coady 2003, hlm. 197–209.
- ^ Harrison 1992, hlm. 42, 157–160, 169.
- ^ Harrison 1992, hlm. 159–160.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 652.
- ^ a b Baden & Hennessee 1990, hlm. 35.
- ^ a b Ramsland 2010.
- ^ Brown & Broeske 1997, hlm. 433.
- ^ National Park Service 2010.
- ^ Cook 2004, hlm. 33.
- ^ Bronson 2004, hlm. 1.
- ^ Goldman & Ewalt 2007.
- ^ Rose 2006.
- ^ Goldman & Paine 2007.
- ^ Hoy 2008.
- ^ Pomerantz et al. 2009.
- ^ Rose et al. 2010.
- ^ Baillie 2010.
- ^ Bouchard 2010.
- ^ Lynch 2011.
- ^ Pomerantz 2011.
- ^ Hilburn 2007.
- ^ a b Victor 2008, hlm. 438.
- ^ a b c Whitburn 2004, hlm. 500–04.
- ^ Billboard 2008.
- ^ Moody 2008.
- ^ Whitburn 2004, hlm. 830.
- ^ RRHF 2010.
- ^ Bronson 1998.
- ^ Trust 2010.
- ^ everyHit.com 2010a.
- ^ everyHit.com 2010b.
- ^ Billboard 2016.
- ^ a b Clout, Laura (July 23, 2008). "Elvis lives: in 2,000-year-old carving". The Daily Telegraph. London. Diakses tanggal March 8, 2014.
- ^ Cf. Segré 2002.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 14.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 47–48.
- ^ Bertrand 2000, hlm. 211.
- ^ Charlton 2006, hlm. 103.
- ^ Dikutip dalam Wayne Jancik, The Billboard Book of One-Hit Wonders (1998), p.16.
- ^ Michael Campbell, Popular Music in America (3rd edition, 2009), p.161.
- ^ Cited in Peter Guralnick, Lost Highway: Journeys & Arrivals of American Musicians (1989), p.104.
- ^ Morrison 1996, hlm. x.
- ^ a b Friedlander 1996, hlm. 45.
- ^ Gillett 2000, hlm. 113.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 39.
- ^ Wolfe 1994, hlm. 14.
- ^ a b c Marsh 1982, hlm. 145.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 123.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 213, 237.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 142–43.
- ^ a b Guralnick 1999, hlm. 65.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 343.
- ^ Ponce de Leon 2007, hlm. 199.
- ^ Marsh 1982, hlm. 234.
- ^ Marsh 1989, hlm. 317.
- ^ Marsh 1989, hlm. 91.
- ^ Marsh 1989, hlm. 490.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 140.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 212.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 232.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 231.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 279.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 238.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 273.
- ^ a b Guralnick 1999, hlm. 335.
- ^ Marsh 1989, hlm. 424.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 271.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 332.
- ^ a b c d Pleasants 2004, hlm. 260.
- ^ Waters 2003, hlm. 205.
- ^ Denisoff 1975, hlm. 22.
- ^ "Why I stopped hating Elvis Presley – Atlanta Music Blog – Atlanta Concerts & Shows – Crib Notes – Creative Loafing Atlanta". Creative Loafing Atlanta. Diakses tanggal November 13, 2015.
- ^ "Civil Rights and Elvis Presley". Diakses tanggal December 23, 2015.
- ^ a b Pilgrim 2006.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 426.
- ^ Bertrand 2000, hlm. 220.
- ^ a b Kolawole 2002.
- ^ a b Myrie 2009, hlm. 123–24.
- ^ Masley 2002.
- ^ Bertrand 2000, hlm. 198.
- ^ a b Feeney 2010.
- ^ Ashley 2009, hlm. 76.
- ^ Rodman 1996, hlm. 58.
- ^ Rodman 1996, hlm. 58–59.
- ^ Garber 1997, hlm. 366.
- ^ Dyer 1959–60, hlm. 30.
- ^ Farmer 2000, hlm. 86.
- ^ Tasker 2007, hlm. 208.
- ^ Kirchberg & Hendrickx 1999, hlm. 109.
- ^ a b Smith, Liz (November 10, 2002). "Ain't Nothin' but a Chow Hound". New York Times. Diakses tanggal February 26, 2016.
- ^ Adler, David. (1993), The Life and Cuisine of Elvis Presley, Three Rivers Press.
- ^ Dundy, Elaine (2004). Elvis and Gladys. Oxford, Mississippi: UP of Mississippi. hlm. 227, 256. ISBN 978-1-57806-634-6.
- ^ Sherman 2013, hlm. 313–315.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 415–17, 448–49.
- ^ Guralnick 1994, hlm. 452–53.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 198.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 248.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 304, 365.
- ^ Guralnick & Jorgensen 1999, hlm. 358, 375.
- ^ Presley 1985, hlm. 188.
- ^ a b Nash 2005, hlm. 290.
- ^ Clayton & Heard 2003, hlm. 262–65.
- ^ Clayton & Heard 2003, hlm. 267.
- ^ Jorgensen 1998, hlm. 281.
- ^ Stanley & Coffey 1998, hlm. 123.
- ^ Brown & Broeske 1997, hlm. 125.
- ^ Clayton & Heard 2003, hlm. 226.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 563–65.
- ^ Ponce de Leon 2007, hlm. 139–40.
- ^ Harris 2006.
- ^ Clayton & Heard 2003, hlm. 339.
- ^ Connelly 2008, hlm. 148.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 174.
- ^ Guralnick 1999, hlm. 175.
- ^ Christgau 1985.
- ^ Collins 2002.
- ^ Sadie 1994, hlm. 638.
- ^ Bertrand 2000, hlm. 94.
- ^ Rodman 1996, hlm. 193.
- ^ a b Victor 2008, hlm. 356.
- ^ Arnett 2006, hlm. 400.
- ^ http://www.telegraph.co.uk/culture/music/rockandjazzmusic/3667263/What-if-Elvis-Presley-had-never-been-born.html
- ^ Doss 1999, hlm. 2.
- ^ Lott 1997, hlm. 192.
- ^ VH1 1998.
- ^ BBC News 2001.
- ^ Rolling Stone 2004.
- ^ CMT 2005.
- ^ Discovery Channel 2005.
- ^ Variety.com 2005.
- ^ The Atlantic Monthly 2006.
- ^ Keogh 2004, hlm. 2.
- ^ The New York Times 2002.
- ^ Marcus 1982, hlm. 141–42.
- ^ Mawer 2007a.
- ^ Mawer 2007b.
- ^ a b Whitburn 2004, hlm. 500–01.
- ^ Whitburn 2007.
- ^ Whitburn 2008.
- ^ a b everyHit.com 2009.
- ^ Whitburn 2006, hlm. 271–73.
Sumber
- Adelman, Kim. The Girls' Guide to Elvis: The Clothes, the Hair, the Women, and More! Random House; 2002. ISBN 0-7679-1188-1.
- Allen, Steve. Hi-Ho, Steverino!: My Adventures in the Wonderful Wacky World of TV. Thorndike Press; 1992. ISBN 1-56054-521-6.
- Arnett, Jeffrey Jensen. Adolescence and Emerging Adulthood: A Cultural Approach. 3rd ed. Pearson Prentice Hall; 2006. ISBN 0-13-195071-1.
- Ashley, Martin. How High Should Boys Sing? Ashgate; 2009. ISBN 978-0-7546-6475-8.
- The Top 100. The Atlantic Monthly. December 2006 [Diambil December 29, 2009].
- Austen, Jake. TV-A-Go-Go: Rock on TV from American Bandstand to American Idol. Chicago Review Press; 2005. ISBN 1-55652-572-9.
- Baden, Michael M.; Hennessee, Judith Adler. Unnatural Death: Confessions of a Medical Examiner. Ballantine; 1990. ISBN 0-8041-0599-5.
- Baillie, Russell. New Zealand Herald. Album Review: Elvis Presley Viva Elvis The Album; November 6, 2010 [cited November 9, 2010].
- The Beatles. The Beatles Anthology. Chronicle Books; 2000. ISBN 0-8118-2684-8.
- Bertrand, Michael T.. Race, Rock, and Elvis. University of Illinois Press; 2000. ISBN 978-0-252-02586-0.
- Billboard. Madonna Leads Busy Billboard 200 With 7th No. 1; May 7, 2008 [cited February 6, 2011].
- Billboard. The King Reigns Again as Elvis Presley Takes U.K. Album Honors; October 28, 2016 [cited November 4, 2016].
- Bloom, Nate. InterfaithFamily.com. The Jews Who Wrote Christmas Songs; 2010 [cited February 6, 2011].
- Bouchard, Dany. Toronto Sun. Priscilla Presley Keeps King Alive; November 5, 2010 [cited November 9, 2010].
- Bronson, Fred. "Chart Beat". Billboard. May 9, 1998.
- Bronson, Fred. "Chart Beat". Billboard. July 3, 2004.
- Brown, Peter Harry; Broeske, Pat H. Down at the End of Lonely Street: The Life and Death of Elvis Presley. Signet; 1997. ISBN 0-451-19094-7.
- Burgess, Sonny; Dregni, Michael. Rockabilly : the Twang Heard 'Round the World. Voyageur Press; 2011. ISBN 0-760-34062-5.
- Burke, Ken; Griffin, Dan. The Blue Moon Boys: The Story of Elvis Presley's Band. Chicago Review Press; 2006. ISBN 1-55652-614-8.
- Caine, Andrew. Interpreting Rock Movies: The Pop Film and Its Critics in Britain. Palgrave Macmillan; 2005. ISBN 0-7190-6538-0.
- Caulfield, Keith. "The King of Crossover's No. 1 Hits". Billboard. September 18, 2004.
- Charlton, Katherine. Rock Music Styles: A History. 5th ed. McGraw-Hill; 2006. ISBN 0-07-312162-2.
- Christgau, Robert. Christgau's Consumer Guide. (New York) December 24, 1985 [cited August 26, 2012].
- Clayton, Dick; Heard, James. Elvis: By Those Who Knew Him Best. Virgin Publishing; 2003. ISBN 0-7535-0835-4.
- CMT. 40 Greatest Men in Country Music; 2005 [cited December 29, 2009].
- Coady, David. Conspiracy Theories and Official Stories. International Journal of Applied Philosophy. 2003;2(17).
- Collins, Dan. CBS News/Associated Press. "How Big Was The King?"; August 7, 2002 [cited December 27, 2009].
- Connelly, Charlie. In Search of Elvis: A Journey to Find the Man Beneath the Jumpsuit. Little, Brown; 2008. ISBN 0-349-11900-7.
- Cook, Jody. Graceland National Historic Landmark Nomination Form [PDF]. United States Department of the Interior; 2004.
- Cusic, Don. "Singing with the King". Rejoice! The Gospel Music Magazine. Summer 1988.
- Denisoff, R. Serge. Solid Gold: The Popular Record Industry. Transaction Books; 1975. ISBN 0-87855-586-2.
- Discovery Channel. Greatest American; 2005 [archived January 29, 2010; cited December 29, 2009].
- Doss, Erika Lee. Elvis Culture: Fans, Faith, and Image. University of Kansas Press; 1999. ISBN 0-7006-0948-2.
- Dundy, Elaine. Elvis and Gladys. 2nd ed. University Press of Mississippi; 2004. ISBN 1-57806-634-4.
- Dyer, Peter John. "The Teenage Rave". Sight and Sound. Winter 1959–60.
- Edgerton, Gary R. The Columbia History of American Television. Columbia University Press; 2007. ISBN 0-231-12165-2.
- Elster, Charles Harrington. The Big Book of Beastly Mispronunciations. Houghton Mifflin; 2006. ISBN 978-0-618-42315-6.
- Elvis Presley. Rock 'N Roll Stars. 1956 [Diambil December 5, 2013].
- Escott, Colin. "Elvis Presley". In: Kingsbury, Paul, editor. The Encyclopedia of Country Music. Oxford University Press; 1998. ISBN 0-19-517608-1.
- EveryHit. UK Top 40 Hit Database; 2009 [archived July 18, 2007; cited December 28, 2009].
- EveryHit. The 'Battle' For Most Number 1s; 2010a [archived July 18, 2007; cited January 20, 2010].
- EveryHit. Record Breakers and Trivia: Singles: Artists: Sales/Chart Performance; 2010b [archived July 18, 2007; cited January 20, 2010].
- Farmer, Brett. Spectacular Passions: Cinema, Fantasy, Gay Male Spectatorships. 2nd ed. Duke University Press; 2000. ISBN 0-8223-2589-6.
- Feeney, Mark. "Elvis at 75: Can We Ever Again See the Performer, Not the Punch Line?" Boston Globe. January 3, 2010 [cited February 1, 2010].
- Fensch, Thomas. The FBI Files on Elvis Presley. New Century Books; 2001. ISBN 0-930751-03-5.
- Fields, Curt. "A Whole Lotta Elvis Is Goin' to the Small Screen". Washington Post. August 3, 2007 [cited December 27, 2009].
- Fox, Ted. In the Groove: The People Behind the Music. St Martin's Press; 1986. ISBN 0-312-01776-6.
- Friedlander, Paul. Rock and Roll: A Social History. Westview; 1996. ISBN 0-8133-2725-3.
- Freierman, Shelly. "Popular Demand". The New York Times. January 7, 2008 [cited January 1, 2010].
- Garber, Marjorie. Vested Interests: Cross-Dressing and Cultural Anxiety. Routledge; 1997. ISBN 0415919517.
- Gibson, Christine. "Elvis on Ed Sullivan: The Real Story". American Heritage. December 6, 2005 [archived September 24, 2009; Diambil December 31, 2009].
- Gillett, Charlie. "The Five Styles of Rock'n'Roll". In: McKeen, William, editor. Rock and Roll Is Here To Stay: An Anthology. W. W. Norton; 2000. ISBN 0-393-04700-8.
- Gilliland, John (1969). "The All American Boy: Enter Elvis and the rock-a-billies" (audio). Pop Chronicles . University of North Texas Libraries.
- Goldman, Lea; Ewalt, David M.. Top-Earning Dead Celebrities. Forbes. October 29, 2007 [archived June 11, 2008; Diambil January 5, 2010].
- Goldman, Lea; Paine, Jake. Top-Earning Dead Celebrities. Forbes. October 29, 2007 [cited June 5, 2011].
- Gordon, Robert. The King on the Road. Bounty Books; 2005. ISBN 0-7537-1088-9.
- Gould, Jack. "TV: New Phenomenon—Elvis Presley Rises to Fame as Vocalist Who Is Virtuoso of Hootchy-Kootchy". The New York Times. June 6, 1956 [cited December 31, 2009].
- Grein, Paul. Yahoo! Music. Chart Watch Extra: The Top 40 Christmas Albums; December 5, 2008 [cited February 1, 2010].
- The Guardian. Channel 4 show 'discovers cause of Elvis Presley's death'; March 25, 2014 [cited February 14, 2017].
- Guffey, Elizabeth E. Retro: The Culture of Revival. Reaktion; 2006. ISBN 1-86189-290-X.
- Guralnick, Peter. "How Did Elvis Get Turned Into a Racist?" The New York Times. January 8, 2004 [cited August 11, 2007].
- Guralnick, Peter. Last Train to Memphis: The Rise of Elvis Presley. Little, Brown; 1994. ISBN 0-316-33225-9.
- Guralnick, Peter. Careless Love: The Unmaking of Elvis Presley. Back Bay Books; 1999. ISBN 0-316-33297-6.
- Guralnick, Peter; Jorgensen, Ernst. Elvis Day by Day: The Definitive Record of His Life and Music. Ballantine; 1999. ISBN 0-345-42089-6.
- Harris, John. "Talking about Graceland". The Guardian. March 27, 2006 [cited January 4, 2010].
- Harrison, Ted. Elvis People: The Cult of the King. Fount; 1992. ISBN 978-0-00-627620-3.
- Higginbotham, Alan. "Doctor Feelgood". The Observer. August 11, 2002 [cited December 29, 2009].
- Hilburn, Robert. "From the Man Who Would Be King". Los Angeles Times. February 6, 2005 [cited January 4, 2010].
- Hilburn, Robert. "This Fan of Charts Is No. 1, with a Bullet". Los Angeles Times. October 30, 2007 [cited January 17, 2010].
- Hopkins, Jerry. Elvis: The Final Years. Berkley; 1986. ISBN 0-425-08999-1.
- Hopkins, Jerry. Elvis in Hawaii. Bess Press; 2002. ISBN 1-57306-142-5.
- Hopkins, Jerry. Elvis—The Biography. Plexus; 2007. ISBN 0-85965-391-9.
- Hoy, Peter. Top-Earning Dead Celebrities. Forbes. October 27, 2008 [cited June 5, 2011].
- Humphries, Patrick. Elvis the No. 1 Hits: The Secret History of the Classics. Andrews McMeel Publishing; 2003. ISBN 978-0-7407-3803-6.
- Jezer, Marty. The Dark Ages: Life in the United States 1945–1960. South End Press; 1982. ISBN 978-0-89608-127-7.
- Jorgensen, Ernst. Elvis Presley—A Life in Music: The Complete Recording Sessions. St Martin's Press; 1998. ISBN 0-312-18572-3.
- Kamphoefner, Walter D. "Elvis and Other Germans: Some Reflections and Modest Proposals on the Study of German-American Ethnicity" (2009). In: Kluge, Cora Lee, editor. Paths Crossing: Essays in German-American Studies. Peter Lang; 2010. ISBN 978-3-0343-0221-0.
- Keogh, Pamela Clarke. Elvis Presley: The Man, The Life, The Legend. Simon & Schuster; 2004. ISBN 0-7434-5603-3.
- Kirchberg, Connie; Hendrickx, Marc. Elvis Presley, Richard Nixon, and the American Dream. McFarland; 1999. ISBN 0-7864-0716-6.
- Kolawole, Helen. "He Wasn't My King". The Guardian. August 15, 2002 [cited December 27, 2009].
- Kubernick, Harvey. The Complete '68 Comeback Special. CD Booklet RCA/BMG. UPC 88697306262; 2008.
- Lisanti, Tom. Fantasy Femmes of 60's Cinema: Interviews with 20 Actresses from Biker, Beach, and Elvis Movies. McFarland; 2000. ISBN 0-7864-0868-5.
- Lott, Eric. "All the King's Men: Elvis Impersonators and White Working-Class Masculinity". In: Stecopoulos, Harry; Uebel, Michael, editors. Race and the Subject of Masculinities. Duke University Press; 1997. ISBN 0-8223-1966-7.
- Lynch, Rene. "Elvis Presley, Who Died 34 Years Ago Today, Spurs Fresh Tears". Los Angeles Times. August 16, 2011 [cited August 17, 2011].
- Marcus, Greil. Mystery Train: Images of America in Rock 'n' Roll Music. Revised ed. E.P. Dutton; 1982. ISBN 0-525-47708-X.
- Marcus, Greil. Dead Elvis: A Chronicle of a Cultural Obsession. Doubleday; 1991. ISBN 978-0-385-41718-1.
- Marcus, Greil. Elvis Presley: The Ed Sullivan Shows. DVD Booklet Image Entertainment. UPC 01438137302; 2006 [cited February 1, 2010].
- Marsh, Dave. "Elvis Presley". In: Marsh, Dave; Swenson, John, editors. The Rolling Stone Record Guide. 2nd ed. Virgin; 1980. ISBN 0-907080-00-6.
- Marsh, Dave. Elvis. Times Books; 1982. ISBN 0-8129-0947-X.
- Marsh, Dave. The Heart of Rock & Soul: The 1001 Greatest Singles Ever Made. Penguin Books; 1989. ISBN 0-14-012108-0.
- Marsh, Dave. "Elvis Presley". In: Brackett, Nathan; Hoard, Christian, editors. The New Rolling Stone Album Guide. 4th ed. Simon & Schuster; 2004. ISBN 0-7432-0169-8.
- Masley, Ed. "It's Good To Be King". Pittsburgh Post-Gazette. August 15, 2002 [cited January 31, 2010].
- Mason, Bobbie Ann. Elvis Presley. Penguin; 2007. ISBN 0-14-303889-3.
- Matthew-Walker, Robert. Elvis Presley. A Study in Music. Midas Books; 1979. ISBN 0-85936-162-4.
- Mawer, Sharon. The Official UK Charts Company. Album Chart History—1974; 2007a [archived December 17, 2007; cited February 1, 2010].
- Mawer, Sharon. The Official UK Charts Company. Album Chart History—1977; 2007b [archived April 15, 2008; cited February 1, 2010].
- Miles, Barry; Scott, Grant; Morgan, Johnny. The Greatest Album Covers of All Time. Collins & Brown; 2008. ISBN 1-84340-481-8.
- Miller, James. Flowers in the Dustbin: The Rise of Rock and Roll, 1947–1977. Fireside; 2000. ISBN 0-684-86560-2.
- Moody, Nekesa Mumbi. "Mariah Carey Surpasses Elvis in No. 1s"; April 2, 2008 [cited April 14, 2010].
- Moore, Scotty; Dickerson, James. That's Alright, Elvis. Schirmer Books; 1997. ISBN 0-02-864599-5.
- Morrison, Craig. Go Cat Go!: Rockabilly Music and Its Makers. University of Illinois Press; 1996. ISBN 0-252-02207-6.
- Moscheo, Joe. The Gospel Side of Elvis. Center Street; 2007. ISBN 1-59995-729-9.
- Moyer, Susan M. Elvis: The King Remembered. Sports Publishing LLC; 2002. ISBN 1-58261-558-6.
- Myrie, Russell. Don't Rhyme for the Sake of Riddlin': The Authorized Story of Public Enemy. Canongate; 2009. ISBN 1-84767-182-9.
- Nash, Alanna. The Colonel: The Extraordinary Story of Colonel Tom Parker and Elvis Presley. Simon & Schuster; 2003. ISBN 0-7432-1301-7.
- Nash, Alanna, et al. Elvis and the Memphis Mafia. Aurum; 2005. ISBN 1-84513-128-2.
- National Park Service. Graceland; 2010 [archived December 30, 2011; cited January 7, 2010].
- "Long Live the King". The New York Times. August 16, 2002 [cited December 30, 2009].
- Palladino, Grace. Teenagers: An American History. Westview; 1996. ISBN 0-465-00766-X.
- Pendergast, Sara; Pendergast, Tom. St. James Encyclopedia of Popular Culture. 4th ed. St. James Press; 2000. ISBN 1-55862-404-X.
- Pilgrim, David. Jim Crow Museum at Feris State University. Question of the Month: Elvis Presley and Racism; March 2006 [cited December 28, 2009].
- Pleasants, Henry. Elvis Presley. In: Frith, Simon, editor. Popular Music: Critical Concepts in Media and Cultural Studies, Volume 3: Popular Music Analysis. Routledge; 2004. ISBN 0-415-33269-9.
- Pomerantz, Dorothy. The Top-Earning Dead Celebrities. Forbes. October 25, 2011 [cited January 6, 2012].
- Pomerantz, Dorothy; Lacey, Rose; Streib, Lauren; Thibault, Marie. Top-Earning Dead Celebrities. Forbes. October 27, 2009 [cited January 5, 2010].
- Ponce de Leon, Charles L. Fortunate Son: The Life of Elvis Presley. Macmillan; 2007. ISBN 0-8090-1641-9.
- Presley, Priscilla. Elvis and Me. G.P. Putnam's Sons; 1985. ISBN 0-399-12984-7.
- Ramsland, Katherine. TruTV. "Cyril Wecht: Forensic Pathologist—Coverup for a King"; 2010 [archived November 5, 2013].
- Reaves, Jessica. "Person of the Week: Elvis Presley". Time. August 15, 2002 [cited December 26, 2009].
- Recording Industry Association of America. Top 100 Albums; 2010 [archived January 17, 2010; cited January 31, 2010].
- Robertson, John. Elvis Presley: The Complete Guide to His Music. Omnibus Press; 2004. ISBN 1-84449-711-9.
- Rock and Roll Hall of Fame. Elvis Presley; 2010 [cited July 22, 2010].
- Rodman, Gilbert B. Elvis After Elvis, The Posthumous Career of a Living Legend. Routledge; 1996. ISBN 0-415-11002-5.
- Rogers, Dave. Rock 'n' Roll. Routledge & Kegan Paul; 1982. ISBN 0-7100-0938-0.
- The Immortals: The First Fifty. Rolling Stone. April 15, 2004 [archived June 25, 2008; Diambil December 29, 2009].
- 1969 Rolling Stone Covers. Rolling Stone. 2009 [archived July 5, 2008; Diambil November 20, 2015].
- Rose, Lacey. Top-Earning Dead Celebrities. Forbes. October 24, 2006 [cited June 5, 2011].
- Rose, Lacey; Pomerantz, Dorothy; Greenburg, Zack O'Malley; Paine, Jake. In Pictures: The 13 Top-Earning Dead Celebs—No. 2 Elvis Presley. Forbes. October 25, 2010 [cited June 5, 2011].
- Roy, Samuel. Elvis: Prophet of Power. Branden; 1985. ISBN 0-8283-1898-0.
- In: Sadie, Stanley, editor. The Norton/Grove Concise Encyclopedia of Music. Revised ed. W. W. Norton; 1994. ISBN 0-393-03753-3.
- Salisbury, Harrison. "Presley Records a Craze in Soviet". The New York Times. February 3, 1957.
- Scherman, Tony. "Elvis Dies". American Heritage. August 16, 2006 [Diambil December 29, 2009].
- Segré, Gabriel. "Le Rite de la Candlelight". Ethnologie française. 2002 [Diambil February 12, 2014].
- Semon, Roger; Jorgensen, Ernst. elvis.com.au. "Is Elvis the Biggest Selling Recording Artist?"; February 12, 2001 [cited February 4, 2011].
- Sherman, Robert B.. Moose: Chapters From My Life. First ed. AuthorHouse; 2013. ISBN 978-1-491-88366-2.
- BBC. "Sinatra Is Voice of the Century"; April 18, 2001 [cited December 29, 2009].
- Slaughter, Todd; Anne E. Nixon. The Elvis Archives. Omnibus Press; 2004. ISBN 1-84449-380-6.
- Stanley, David; Coffey, Frank. The Elvis Encyclopedia. Virgin Books; 1998. ISBN 0-7535-0293-3.
- Stein, Ruthe. "Girls! Girls! Girls!" San Francisco Chronicle. August 3, 1997 [cited December 29, 2009].
- Szatmary, David. A Time to Rock: A Social History of Rock 'n' Roll. Schirmer Books; 1996. ISBN 0-02-864670-3.
- Tasker, Yvonne. "Cowgirl Tales". In: Codell, Julie F., editor. Genre, Gender, Race, and World Cinema: An Anthology. Blackwell; 2007. ISBN 1-4051-3232-9.
- Trust, Gary. "Chart Beat". Billboard. June 2, 2010 [Diambil July 22, 2010].
- Turner, John Frayn. Frank Sinatra. Taylor Trade Publications; 2004. ISBN 1-58979-145-2.
- 100 Icons of the Century. Variety. 2005 [cited December 29, 2009].
- VH1. 100 Greatest Artists of Rock & Roll; 1998 [cited December 29, 2009].
- Victor, Adam. The Elvis Encyclopedia. Overlook Duckworth; 2008. ISBN 1-58567-598-9.
- Wadey, Paul. "Jake Hess". The Independent. January 8, 2004 [archived July 13, 2010].
- Warwick, Neil; Kutner, Jon; Brown, Tony. The Complete Book of the British Charts: Singles & Albums. 3rd ed. Omnibus Press; 2004. ISBN 1-84449-058-0.
- Waters, Lindsay. "Come Softly, Darling, Hear What I Say: Listening in a State of Distraction—A Tribute to the Work of Walter Benjamin, Elvis Presley, and Robert Christgau". Boundary 2. Spring 2003 [Diambil February 25, 2017].
- Whitburn, Joel. Billboard Top 1000 Singles 1955–1992. Billboard Books; 1993. ISBN 0-7935-2072-X.
- Whitburn, Joel. The Billboard Book of Top 40 Hits. 8th ed. Billboard Books; 2004. ISBN 0-8230-7499-4.
- Whitburn, Joel. The Billboard Book of Top 40 Country Hits. 2nd ed. Billboard Books; 2006. ISBN 0-8230-8291-1.
- Whitburn, Joel. Joel Whitburn Presents the Billboard Albums. 6th ed. Record Research; 2007. ISBN 0-89820-166-7.
- Whitburn, Joel. Joel Whitburn Presents Hot Country Albums: Billboard 1964 to 2007. Record Research; 2008. ISBN 0-89820-173-X.
- Williamson, Joel. Elvis Presley: A Southern Life. Oxford University Press; 2015. ISBN 978-0-19-986317-4.
- Wolfe, Charles. Amazing Grace: His Greatest Sacred Performances. CD Booklet RCA/BMG. UPC 7863664212; 1994.
- Woolley, John T.; Peters, Gerhard. American Presidency Project. University of California, Santa Barbara. Jimmy Carter: Death of Elvis Presley Statement by the President; August 17, 1977 [cited December 29, 2009].
Bacaan tambahan
- Allen, Lew (2007). Elvis and the Birth of Rock. Genesis. ISBN 1-905662-00-9.
- Ann-Margret and Todd Gold (1994). Ann-Margret: My Story. G.P. Putnam's Sons. ISBN 0-399-13891-9.
- Cantor, Louis (2005). Dewey and Elvis: The Life and Times of a Rock 'n' Roll Deejay. University of Illinois Press. ISBN 0-252-02981-X.
- Dickerson, James L. (2001). Colonel Tom Parker: The Curious Life of Elvis Presley's Eccentric Manager. Cooper Square Press. ISBN 0-8154-1267-3.
- Finstad, Suzanne (1997). Child Bride: The Untold Story of Priscilla Beaulieu Presley. Harmony Books. ISBN 0-517-70585-0.
- Goldman, Albert (1981). Elvis. McGraw-Hill. ISBN 0-07-023657-7.
- Goldman, Albert (1990). Elvis: The Last 24 Hours. St. Martin's. ISBN 0-312-92541-7.
- Klein, George (2010). Elvis: My Best Man: Radio Days, Rock 'n' Roll Nights, and My Lifelong Friendship with Elvis Presley. Virgin Books. ISBN 978-0-307-45274-0
- Marcus, Greil (2000). Double Trouble: Bill Clinton and Elvis Presley in a Land of No Alternative. Picador. ISBN 0-571-20676-X
- Nash, Alanna (2010). Baby, Let's Play House: Elvis Presley and the Women Who Loved Him. It Books. ISBN 0-06-169984-5.
- Sherman, Robert B. (2013). "Evvis Something" in Moose: Chapters From My Life. AuthorHouse. pp. 313–318. ISBN 978-1-491-88366-2.
- West, Red, Sonny West, and Dave Hebler (as told to Steve Dunleavy) (1977). Elvis: What Happened? Bantam Books. ISBN 0-345-27215-3.
Pranala luar
- Elvis Presley di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- (Inggris) Elvis Presley di TCM Movie Database
- (Inggris) Elvis Presley di AllMovie
- Diskografi Elvis Presley di Discogs
- Elvis Presley Enterprises situs resmi merek Elvis Presley
- Elvis The Music situs label rekaman resmi
- Elvis Presley Interviews di situs Elvis Australia resmi
- Elvis Presley di Curlie (dari DMOZ)