Nazaret

kota di Israel
Revisi sejak 24 Agustus 2018 21.37 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (Perbaikan)

Nazaret (Ibrani: נָצְרַת, Natzrat; bahasa Arab: النَّاصِرَة, an-Nāṣira; bahasa Aram: ܢܨܪܬ, Naṣrath; bahasa Inggris: Nazareth) adalah sebuah kota kuno di utara Israel. Saat ini kota ini merupakan kota Arab terbesar di Israel dan dikenal sebagai "Ibukota Arab di Israel" ("the Arab capital of Israel").[2] Merupakan ibukota dan kota terbesar di Distrik Utara Israel. Pada tahun 2022, jumlah penduduknya adalah 78,007,[1], yang terutama adalah warga Arab Israel, di antaranya 69% beragama Islam dan 30,9% beragama Kristen.[2][3][4][5] Nazareth Illit (harafiah: "Nazaret Atas"; "Upper Nazareth"), menyatakan sebagai kota terpisah pada bulan Juni 1974, dibangun di tepi kota Nazaret Tua, dan mempunyai penduduk orang Yahudi sebanyak 40.312 jiwa pada tahun 2014.[6]

Nazaret
נָצְרַת
Natzrat
النَّاصِرَة
an-Nāṣira
Pemandangan panorama kota Nazaret, dengan Basilika Kabar Sukacita di tengah-tengahnya
Pemandangan panorama kota Nazaret, dengan Basilika Kabar Sukacita di tengah-tengahnya
Lambang resmi Nazaret
Nazaret di Kawasan Haifa Utara, Israel
Nazaret
Nazaret
Koordinat: 32°42′07″N 35°18′12″E / 32.70194°N 35.30333°E / 32.70194; 35.30333
Negara Israel
DistrikUtara
Founded2200 BC (Early settlement)
300 AD (Major city)
MunicipalityEst. 1885
Pemerintahan
 • JenisMayor-council
 • BadanMunicipality of Nazareth
 • Mayor ("walikota")Ali Sallam
Luas
 • Total14,123 km2 (5,453 sq mi)
Ketinggian
347 m (1,138 ft)
Populasi
 (2022)[1]
78.007
Demonimorang Nazaret (Nazarene)
Zona waktuUTC+2 (IST)
 • Musim panas (DST)UTC+3 (IDT)
Kode area telepon+972 (Israel)
Situs webwww.nazareth.muni.il Sunting ini di Wikidata

Dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, kota ini dicatat sebagai tempat tinggal Yesus pada masa mudanya,[7] dan karenanya menjadi sebuah pusat ziarah Kristen, dengan banyak tempat-tempat bersejarah memperingati peristiwa-peristiwa alkitabiah.

Sumber Maria - Sebuah sumber kuno dari masa Santa Perawan Maria yang merupakan simbol kota Nazaret

Etimologi

Nama Nazaret diyakini berasal dari akar kata Ibrani "נצר" (netzer; ="Tunas" atau "taruk yang tumbuh"). Huruf "z" pada "Nazaret" dalam bahasa Ibrani ditulis dengan huruf "צ" (tsade [TS atau TZ]), seperti pada "netzer" (= bahasa Indonesia "tunas; taruk"), bukanlah huruf "ז" (zayin [Z]) yang membentuk kata "nazar" (= bahasa Indonesia "kaul"). Hal ini dikuatkan dengan penyebutan kota Nazaret dalam teks rabbinik Yahudi dari abad ke-4 M, misalnya "Midrash Qoheleth", yang menggunakan ejaan "N-TS-R" (menguatkan rujukan Matius 2:23 kepada Yesaya 11:1). Penemuan sebuah tulisan Ibrani di Kaisarea pada tahun 1962 juga menguatkan ejaan "N-TS-R". Meskipun tulisan dari Kaisarea ini bertarikh ~ 300 M, isinya memuat catatan penugasan sebuah keluarga imam ke kota Nazaret pada tahun ~ 150 M, yang menunjukkan bahwa pengejaan nama kota ini jauh lebih tua dari catatan itu sendiri.[8]

Tradisi Kristen

Yesus Kristus dibesarkan di Nazaret, sehingga dikenal dengan sebutan "Yesus orang Nazaret" (lihat INRI). Kata Ibrani "נצר" (netzer ="Tunas" atau "taruk yang tumbuh") mungkin merupakan akar kata dari nama Nazaret. Yesus disebut sebagai "orang Nazaret" (Matius 2:23; bahasa Yunani: Ναζωραῖος, Nazōraios; bahasa Ibrani: נצרי‎, netzeri) yang bisa berarti "orang dari Nazaret" atau "sang Tunas". Dia akan timbul sebagai Tunas dari tunggul Isai, yaitu ayah Daud,[9] sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Yesaya dalam kitabnya pasal 11:1:

"Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah."[10]

Dengan demikian sebutan di atas kayu salib INRI, yang biasanya diartikan: "Yesus orang Nazaret raja orang Yahudi" dapat pula diartikan: "Yesus sang Tunas raja orang Yahudi".

Nazaret modern

Nazaret terletak di antara celah selatan di Pegunungan Libanon, di kaki bukit yang terjal, sekitar 23 kilometer dari Laut Galilea dan sekitar 6 km barat Gunung Tabor, pada ketinggian kaki. Kota modern ini terletak lebih rendah di kaki bukit di banding zaman kuno. Jalan utama untuk lalu lintas antara Mesir dan Asia dalam melewati Nazaret dekat kaki Tabor, dan ke arah utara ke Damaskus. Kota ini memiliki populasi 60.000 orang.

Mayoritas penduduk Nazaret adalah Arab Israel, sekita 35-40% adalah Kristen dan sisanya Muslim. Pemerintah Israel membuat sebuah kota baru sejak 1950-an disebut Natzrat Illit (נצרת עילית "Nazareth Atas", (Ibrani Baku) Náẓərat ʿIllit) dan mengisinya dengan komunitas Yahudi.

Wakil rakyat di Nazaret seringkali mengeluh tentang perlakuan kota ini oleh pemerintah Israel, yang mereka anggap sebagai diskriminasi pemerintah terhadap populasi Arabnya. Tahun-tahun belakangan ini, juga ada kontroversi tentang rencana pembuatan masjid besar di samping Basilika Annunciation.

Referensi

  1. ^ a b "Regional Statistics". Israel Central Bureau of Statistics. Diakses tanggal 21 March 2024. 
  2. ^ a b Laurie King-Irani (Spring 1996). "Review of "Beyond the Basilica: Christians and Muslims in Nazareth"". Journal of Palestine Studies. 25 (3): 103–105. doi:10.1525/jps.1996.25.3.00p0131i. JSTOR 2538265. 
  3. ^ "2005" (PDF). Cbs.gov.il. Diakses tanggal 2012-11-16. 
  4. ^ Dumper, Michael; Stanley, Bruce E.; Abu-Lughod, Janet L. (2006). Cities of the Middle East and North Africa: a historical encyclopedia (edisi ke-Illustrated). ABC-CLIO. hlm. 273–274. ISBN 9781576079195. 
  5. ^ Kanaaneh, Rhoda Ann (2002), Birthing the nation: strategies of Palestinian women in Israel, University of California Press, hlm. 117, ISBN 978-0-520-22379-0, All-Arab cities such as Nazareth, the largest Palestinian city in Israel Quigley, John (1997), Flight into the maelstrom: Soviet immigration to Israel and Middle East peace, Garnet & Ithaca Press, hlm. 190, ISBN 978-0-86372-219-6, The other major Jewish population centre in Galilee was Upper Nazareth, established next to Nazareth, the principal Palestinian city in Arab-populated Galilee. 
  6. ^ "Table 3 – Population of Localities Numbering Above 2,000 Residents and Other Rural Population" (PDF). Israel Central Bureau of Statistics. 2010-06-30. Diakses tanggal 2010-10-31. 
  7. ^ Jeffrey, David L. (1992). A Dictionary of biblical tradition in English literature. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 538–40. ISBN 978-0-85244-224-1. 
  8. ^ Michael. Avi-Yonah, “A List of Priestly Courses from Caesarea.” Israel Exploration Journal 12 (1962):137-139.
  9. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  10. ^ Yesaya 11:1

Pranala luar