Orang Malaysia

warga negara atau penduduk Malaysia
Revisi sejak 27 Agustus 2018 18.09 oleh RXerself (bicara | kontrib) (Menolak perubahan teks terakhir (oleh 182.1.206.111) dan mengembalikan revisi 12185732 oleh HsfBot)

Bangsa Malaysia adalah bangsa yang diidentifikasikan dengan negara Malaysia. Bangsa tersebut memiliki hubungan residensial, hukum, sejarah, atau budaya. Bagi kebanyakan orang Malaysia, beberapa (kemudian semua) dari jenis hubungan tersebut ada dan merupakan sumber(-sumber) dari anggapan mereka sebagai bangsa Malaysia. Meskipun warga negaranya meliputi mayoritas orang Malaysia, pemukim non-warga negara dan orang Malaysia perantauan juga mengklaim sebuah identitas Malaysia.[12]

Bangsa Malaysia
Orang Malaysia
Orang-orang Malaysia bekerja dan makan di sebuah gerai Mamak yang buka 24 jam di Kuala Lumpur
Daerah dengan populasi signifikan
 Pulau Natal
Populasi minoritas
Lebih dari 981[1]
 Singapura385,979[2]
 Australia92,337[3]
 Brunei70,000[4][5]
 Britania Raya63,000
 Amerika Serikat26,179[6]
 Tiongkok15,000[7]
 Selandia Baru14,547[8]
 Kanada12,165
 Taiwan10,000[9]
 Jepang8,115[10]
 Uni Emirat Arab6,000
 Qatar5,000[11]
 India2,500
Bahasa
Bahasa di Malaysia
Agama
Agama di Malaysia

Negara tersebut adalah rumah orang-orang dari berbagai jenis asal muasal nasional dan etnisitas yang berbeda. Sehingga, bangsa Malaysia tidak mendasarkan kebangsaan mereka dengan etnisitas, namun dengan kewarganegaraan dan persekutuan. Kebanyakan penduduk di tanah Malaysia terdiri dari para imigran dan keturunannya. Setelah zaman penjajahan Portugis, Belanda dan kemudian Inggris, arus-arus (atau puncak) imigrasi dan pemukiman non-penduduk asli yang berbeda terbentuksepanjang hampir lima abad dan berlanjut sampai sekarang.

Kemerdekaan Malaya dari Britania Raya secara bertahap bertumbuh sepanjang beberapa tahun sejak pembentukan Federasi Malaya pada 1948 (kecuali Koloni Mahkota Singapura, Koloni Mahkota Borneo Utara dan Koloni Mahkota Sarawak). Perang Dunia makin meningkatkan keinginan orang Malaya untuk memiliki negara mereka sendiri yang diakui sebagai negara berdaulat penuh dengan suku bangsa yang beragam.

Referensi

  1. ^ Simone Dennis (2008). Christmas Island: An Anthropological Study. Cambria Press. hlm. 91–. ISBN 9781604975109. 
  2. ^ "GE14: 500,000 Malaysian voters in Singapore to generate friction". The Malaysian Insider. 11 September 2013. Diakses tanggal 3 March 2015. 
  3. ^ "20680-Country of Birth of Person (full classification list) by Sex - Australia" (Microsoft Excel download). 2006 Census. Australian Bureau of Statistics. Diakses tanggal 27 May 2008. 
  4. ^ "Leveraging on Malaysian diaspora". The Star. 16 March 2012. Diakses tanggal 23 April 2015. 
  5. ^ Soong Siew Hoong (29 March 2012). "Some Statistics on Malaysian Working in Overseas Countries in OIC; Commonwealth; BRICS; PIIGS; UN" (PDF). Chinese Chamber of Commerce and Industry of Kuala Lumpur and Selangor. Diakses tanggal 23 April 2015. 
  6. ^ "Total ancestry categories tallied for people with one or more ancestry categories reported 2010 American Community Survey 1-Year Estimates". United States Census Bureau. Diakses tanggal 30 November 2012. 
  7. ^ Sara Cluster (21 August 2012). "Malaysia PM: study hard abroad and return home". The Pie News. Diakses tanggal 23 April 2015. 
  8. ^ "Table 8: New Zealand resident population born in Asia, 1986-2006" (PDF). Asia New Zealand Foundation. hlm. 12/14. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 9 February 2013. Diakses tanggal 25 March 2014. 
  9. ^ Lim Mun Fah (22 July 2010). "More expensive to study in China than Taiwan". AsiaOne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2015. Diakses tanggal 6 July 2015. 
  10. ^ "Japan-Malaysia Relations (Basic Data)". Ministry of Foreign Affairs, Japan. 7 September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 June 2016. Diakses tanggal 26 June 2016. 
  11. ^ "Population of Qatar by nationality". Bq Magazine. 18 December 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2015. Diakses tanggal 23 April 2015. 
  12. ^ Neville Spykerman; Michelle Tam; Victoria Brown (3 May 2015). "Survey: Most prefer to be known as Malaysian". The Star. Diakses tanggal 3 May 2015. 

Bacaan tambahan