Gempa bumi Situbondo 2018

gempa yang melanda Indonesia
Revisi sejak 15 Oktober 2018 07.31 oleh Khris249 (bicara | kontrib) (←Suntingan Khris249 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Wira sapta)

Gempa bumi Situbondo 2018 adalah sebuah gempa berkekuatan 6,3 Mw[2][3] yang melanda Jawa Timur dan Bali pada tanggal 11 Oktober 2018, Pukul 01:44 WIB. Pusat gempa di laut berjarak 61 km dari timur laut Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dengan kedalaman 10 Km. Guncangan gempa bumi dirasakan di sebagian besar masyarakat di Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Pulau Madura, bahkan hingga Kota Surabaya, Kota Malang, Pulau Bali dan Pulau Lombok[4].

Gempa bumi Situbondo 2018
Galat Lua: .
Waktu UTC2018-10-10 18:44:55
ISC
USGS-ANSS
Tanggal setempat11 Oktober 2018 (2018-10-11)
Waktu setempat01:44:57 WIB
Kekuatan6,3 Mw
Kedalaman10 km (6,2 mi)
Episentrum7°25′S 114°28′E / 7.42°S 114.47°E / -7.42; 114.47
Intensitas maks.IV (Ringan)
TsunamiTidak
Korban3 tewas[1]
7 luka-luka

Guncangan gempa bumi

Gempa bumi ini berpusat di laut sekitar Selat Madura bagian timur dekat Laut Bali. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan BMKG telah dirasakan masyarakat di sebagian besar wilayah timur Jawa Timur dan Bali. Guncangan gempa bumi terkuat berada di Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Sumenep berupa guncangan III-IV MMI selama 2-5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Kemudian III MMI di Probolinggo, Kota Denpasar, Kota Surabaya, Malang, Gianyar, Lombok dan Mataram[5].

Dampak dan korban

Akibat gempa bumi ini, data sementara mencatat 3 orang tewas merupakan warga Pulau Sapudi di Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep. Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Selain itu, 7 orang di kabupaten yang sama alami luka-luka[6] serta beberapa rumah rusak

Penyebab

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas sesar/patahan di zona back arc thrust. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Bali ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik[7]

Pranala luar

Referensi