Hakim-hakim 4 (disingkat Hak 4) adalah pasal keempat Kitab Hakim-hakim dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Pasal ini berisi catatan keadaan orang Israel setelah Yosua bin Nun mati,[2] di mana Allah membangkitkan hakim-hakim untuk memimpin orang Israel, antara lain yang disebutkan di pasal ini yaitu: Debora, dengan panglima tentaranya Barak bin Abinoam.[3]

Hakim-hakim 4
Kitab Hakim-hakim lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Hakim-hakim
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
7
pasal 3
pasal 5

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi setelah kematian Ehud, seorang hakim di Israel.[4]

Struktur

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN. (TB)[4]
  • "Setelah Ehud mati": Menurut Hakim-hakim 3:30, tanah Israel aman selama 80 tahun, yang seharusnya meneguhkan mereka dalam kehidupan beragama, tetapi karena merasa aman, mereka mulai jatuh ke dalam nafsu, sehingga kemakmuran yang dijalani dengan kebodohan akhirnya menghancurkan mereka.[5]

Ayat 2

Lalu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan, yang memerintah di Hazor. Panglima tentaranya ialah Sisera yang diam di Haroset-Hagoyim. (TB)[6]
  • "Yabin raja Kanaan yang memerintah di Hazor": Nama "Yabin" raja Hazor ("Ibni-Addu") ditemukan dalam prasasti A2/3423/92/17-23086 yang digali dari bekas istana yang terbakar di reruntuhan kota kuno Hazor dari zaman Perunggu Tengah.[7] Prasasti dari arsip Mari juga menyebut raja Hazor dengan nama Ibni-Addad (lihat C.F. Jean, 1951, Vol II, 124). Namun arsip ini berusia 130 tahun lebih tua. Dalam Yosua 11:1 ada raja Hazor lain bernama Yabin/Ibni. Jadi sampai sekarang sudah dikenal tiga orang raja Hazor yang bernama Yabin. Karena itu dapat disimpulkan bahwa Yabin adalah gelar untuk raja-raja Hazor sebagaimana "Hadadezer" merupakan gelar bagi raja-raja Aram-Zobah, atau Ramses sebagai gelar raja-raja dari Dinasti ke-20 Mesir.[8]

Ayat 3

Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, sebab Sisera mempunyai sembilan ratus kereta besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras. (TB)[9]

Ayat 4

Pada waktu itu Debora, seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas orang Israel. (TB)[10]

Debora adalah seorang nabiah; ia memiliki karunia-karunia bernubuat yang memungkinkan dia mendengar berbagai amanat Allah dan menyampaikan kehendak-Nya kepada umat itu (Hakim–hakim 4:6–7). Hubungan erat Debora dengan Allah membuat dirinya sangat berpengaruh di antara umatnya (Hakim-hakim 4:8).[11] Ia mempunyai tempat yang tetap untuk bertugas, yaitu "biasa duduk di bawah pohon korma Debora antara Rama dan Betel di pegunungan Efraim, dan orang Israel menghadap dia untuk berhakim kepadanya" (Hakim-hakim 4:5).

Ayat 5

Ia biasa duduk di bawah pohon korma Debora antara Rama dan Betel di pegunungan Efraim, dan orang Israel menghadap dia untuk berhakim kepadanya. (TB)[12]

Ayat 6

Ia menyuruh memanggil Barak bin Abinoam dari Kedesh di daerah Naftali, lalu berkata kepadanya: "Bukankah TUHAN, Allah Israel, memerintahkan demikian: Majulah, bergeraklah menuju gunung Tabor dengan membawa sepuluh ribu orang bani Naftali dan bani Zebulon bersama-sama dengan engkau (TB)[13]

Ayat 8

Jawab Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju." (TB)[14]

Ayat 14

Lalu berkatalah Debora kepada Barak: "Bersiaplah, sebab inilah harinya TUHAN menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah TUHAN telah maju di depan engkau?"
Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia, (TB)[15]
  • "Bukankah Tuhan telah maju di depan engkau?": Perlu sekali Allah berjalan di muka orang beriman untuk membuka jalan; jika Ia tidak menuntun sepanjang jalan, usaha orang beriman akan gagal. Oleh karena itu, orang beriman harus sungguh-sungguh berusaha untuk terbuka bagi pimpinan Allah yang terus-menerus dalam kehidupannya (bandingkan Keluaran 33:15).[11]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ Hakim–hakim 2:6–9
  3. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  4. ^ a b Hakim–hakim 4:1 - Sabda.org
  5. ^ Matthew Henry, Concise Commentary on the Whole Bible. "Judges 4". Diakses 13 Juli 2018.
  6. ^ Hakim–hakim 4:2 - Sabda.org
  7. ^ Horowitz, W & Shaffer, A. "A Fragment of A Letter from Hazor", IEJ 42, 1992, pp 165-166
  8. ^ Rohl, David (1995). A Test of Time: The Bible - from Myth to History. London: Century. ISBN 0-7126-5913-7. Published in the US as Rohl, David (1995). Pharaohs and Kings: A Biblical Quest. New York: Crown Publishers. ISBN 0-517-70315-7. Chapter 14. p 317.
  9. ^ Hakim–hakim 4:2 - Sabda.org
  10. ^ Hakim–hakim 4:4 - Sabda.org
  11. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  12. ^ Hakim–hakim 4:5 - Sabda.org
  13. ^ Hakim–hakim 4:6 - Sabda.org
  14. ^ Hakim–hakim 4:8 - Sabda.org
  15. ^ Hakim–hakim 4:14 - Sabda.org

Pranala luar