Anime

animasi yang dibuat di Jepang

Anime (Jepang: アニメ, [anime] ( simak))[a] adalah animasi dari Jepang yang digambar dengan tangan maupun menggunakan teknologi komputer. Kata anime merupakan singkatan dari "animation" dalam bahasa Inggris, yang merujuk pada semua jenis animasi.[1] Di luar Jepang, istilah ini digunakan secara spesifik untuk menyebutkan segala animasi yang diproduksi di Jepang.[2][3] Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa anime dapat diproduksi di luar Jepang.[4][5][6] Beberapa ahli berpendapat bahwa anime merupakan bentuk baru dari orientalisme.[7]

Wikipe-tan yang merupakan sebuah tokoh fiksi yang digunakan Wikipedia sebagai maskot artikel bertopik anime dan manga.

Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru.[butuh rujukan] Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Mereka menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Hal ini yang membuat beberapa televisi kabel yang terkenal akan beberapa film kartunnya, seperti Cartoon Network dan Nickelodeon mengekspor kartunnya. Sekarang anime menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan bagi semua orang, dan banyak juga orang yang memanfaatkan hal ini untuk sebuah tindakan kejahatan. Pembuat anime itu sendiri disebut animator. Para animator bekerja disebuah perusahaan media untuk memproduksi sebuah anime. Di dalam perusahaan itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja sama untuk menghasilkan sebuah anime yang berkualitas. Tapi sangat disayangkan, gaji dari para animator tersebut kecil jika dibandingkan dengan kerja keras mereka. Hal ini yang membuat para animator enggan untuk bekerja secara professional. Mereka merasa hal itu tidak sebanding dengan usaha yang telah mereka lakukan. Para animator itu sendiri sering disebut "seniman bayangan". Karena mereka bekerja seperti seorang seniman yang berusaha mengedepankan unsur cerita dan unsur intrinsiknya.

Pembajakan juga mempersulit para animator untuk mendapatkan keuntungan penuh dari hasil kerja keras mereka, meski ternyata juga ada "gosip" yang mengatakan bahwa ada juga pihak produsen anime itu sendiri yang menyebarluaskan karya mereka di luar jalur perdagangan resmi (mungkin gratisan atau dibajak) dengan tujuan untuk lebih memopulerkan hasil karya mereka.

Tidak sedikit orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai pembuatan anime (dan manga tentunya) karena tertarik setelah melihat berbagai anime yang telah menyebar ke berbagai pelosok dunia di berbagai benua.[butuh rujukan] Adapun pihak yang membuat hasil karya yang serupa atau bahkan mungkin meniru ciri anime, misalnya Korea dan beberapa negara Asia lainnya.

Teknologi CG (Computer Graphics), Teknologi Visual Komputer, dan sebagainya telah mempermudah pembuatan anime sekarang ini, karena itu ada yang menganggap bahwa kualitas artistiknya lebih rendah dibandingkan dengan anime masa lalu. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa kualitas gambarnya pun sekarang ini lebih nikmat dilihat dan lebih mudah dimengerti karena gambarnya lebih proporsional dan warnanya lebih bagus, ditambah keberadaan teknologi HD.

Rata rata penggemar anime adalah wibu

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Secara tidak resmi sering diucapkan sebagai animé.

Referensi

Rujukan

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama japanese
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama webster
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama anna
  4. ^ Rush, Amanda (12 Juli 2013). "FEATURE: Inside Rooster Teeth's "RWBY"". Crunchyroll. Diakses tanggal 18 Juli 2013. 
  5. ^ O'Brien, Chris (30 Juli 2012). "Can Americans Make Anime?". The Escapist. The Escapist. Diakses tanggal 17 Juli 2013. 
  6. ^ Fakhruddin, Mufaddal. "'Torkaizer', Middle East's First Anime Show". IGN. Diakses tanggal 12 Juni 2013. 
  7. ^ Ruh 2014, hlm. 134–135.

Bacaan terkait

  • Poitras, Gilles (2000). Anime Essentials: Every Thing a Fan Needs to Know. Stone Bridge Press. ISBN 978-1-880656-53-2. 
  • Ruh, Brian (2014). Stray Dog of Anime. New York, NY: Palgrave Macmillan. ISBN 978-1-137-35567-6.