Kereta api Argo Sindoro
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Kereta api Argo Sindoro adalah kereta api kelas eksekutif plus yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Semarang Tawang - Gambir dan sebaliknya. Sebelumnya, kereta ini adalah kereta api Argo Muria I serta perjalanannya berkebalikan dengan Argo Muria saat ini.
Berkas:Argo Sindoro.svg | |||||
Berkas:Argo Sindoro Ls Poncol.JPG | |||||
<mapframe>: Isi JSON bukan GeoJSON+simplestyle yang sah. Daftar ini menunjukkan semua upaya untuk menafsirkannya menurut Skema JSON. Tidak semuanya merupakan galat.
|
|||||
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api ekspres jarak jauh | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Daerah operasi | Daerah Operasi IV Semarang | ||||
Pendahulu | Argo Muria I | ||||
Mulai beroperasi | 20 Mei 2001 | ||||
Penerus | Argo Muria (GMR-SMT) | ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Jumlah penumpang harian | 700-900 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan] | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Semarang Tawang | ||||
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah. | ||||
Stasiun akhir | Gambir | ||||
Jarak tempuh | 460 km | ||||
Waktu tempuh rerata | 6 jam | ||||
Frekuensi perjalanan | Pulang pergi sehari sekali | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Eksekutif Plus | ||||
Pengaturan tempat duduk | 50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat | ||||
Fasilitas restorasi | Ada, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia. | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas. | ||||
Fasilitas hiburan | Ada | ||||
Fasilitas bagasi | Dirangkaikan jika dibutuhkan | ||||
Fasilitas lain | Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara. | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Elektrifikasi | - | ||||
Kecepatan operasional | 70 s.d. 120 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal | 11-12 | ||||
|
Rangkaian KA Argo Sindoro terdiri dari 9 kereta kelas eksekutif argo (K1), 1 Kereta Makan (M1), dan 1 kereta pembangkit (P) dan sepanjang perjalanannya kereta api ini hanya berhenti di Stasiun Pekalongan, Tegal, Cirebon, dan Jatinegara (arah Jakarta).
Asal usul nama
Nama Argo Sindoro menggunakan nama Gunung Sindoro yang berada di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pemakaian nama ini karena argo [baca: harga (Jawa)] itu sendiri berarti gunung. Walaupun dahulu brand name atau penamaan argo menandakan fasilitas dan ketepatan waktu yang lebih dari kelas kereta api yang lain yakni eksekutif, bisnis, maupun ekonomi, namun sekarang layanan ini tidaklah jauh berbeda dengan kereta api kelas eksekutif pada umumnya.
Sejarah
Pengoperasian awal (2001-2010)
Pada awalnya, kereta api Argo Sindoro merupakan salah satu dari dua kereta api Argo Muria yang melayani rute Gambir - Semarang Tawang PP sejak tahun 1997 untuk Argo Muria 1 dan 2001 untuk Argo Muria 2. Saat itu, kereta api Argo Muria menggunakan rangkaian kereta yang sama dengan Argo Bromo Anggrek yaitu rangkaian Anggrek K9. Namun sejak tahun 2002, bersamaan dengan Argo Gede dan Harina, kedua rangkaian Argo Muria ini diganti dengan kereta eksekutif baru dari INKA, buatan tahun 2002 dan merupakan kereta eksekutif Argo biasa.
Sejak kereta api Argo Muria 1 dan 2 menggunakan kereta eksekutif Argo biasa, maka kereta kelas Anggreknya pun mulai digunakan oleh kereta api Argo Lawu sejak tahun 2004. Meskipun demikian, ternyata kereta Anggrek K9 ini sering anjlok saat dioperasikan di jalur selatan sebagai kereta api Argo Lawu, sehingga pada tahun 2007 kereta Anggrek K9 milik Argo Lawu ini dikembalikan kepada Argo Muria 1, dan namanya diubah menjadi Argo Sindoro untuk membedakan dengan kereta Argo Muria 2 yang masih menggunakan kereta eksekutif buatan tahun 2002. Sebagai gantinya, kereta eksekutif keluaran 2002 milik Argo Muria 1 dihibahkan kepada Dipo Kereta Solo Balapan (SLO) untuk digunakan sebagai kereta api Argo Lawu dan Dwipangga.
Sejak Desember 2011 lalu, kereta api Argo Sindoro akhirnya tidak lagi menggunakan kereta Anggrek K9 dikarenakan semua kereta Anggrek yang sering mengalami masalah ditarik untuk diperbaiki di PT Inka Madiun, dan saat selesai diperbaiki sebagai kereta "Go Green", seluruh kereta Anggrek K9 hanya dialokasikan untuk kereta api Argo Bromo Anggrek.
Pengoperasian saat ini (2011-sekarang)
Setelah tidak lagi menggunakan rangkaian Anggrek K9, KA Argo Sindoro menggunakan kereta eksekutif keluaran tahun 2002 yang dialokasikan di depo kereta api Semarang Poncol yang merupakan cadangan Argo Muria dan Harina. Rangkaian yang digunakan adalah kereta eksekutif produksi 2002 milik Argo Muria (K1-028xx) dan eks-Harina (K1-025xx). Sekarang semua rangkaian tersebut berkode K1 0 02 xx sejak era penomoran baru.
Pada bulan Juni 2015, kereta api Argo Sindoro kembali menggunakan rangkaian kereta eksekutif dengan bogie K9 bekas Argo Bromo Anggrek Go Green (maupun kereta yang sudah menggunakan livery "Kesepakatan" setelah menjalani pemeliharaan akhir di Balai Yasa Gubeng), karena kereta api tersebut telah mendapatkan rangkaian yang direhabilitasi total di PT Inka, Madiun. Namun akhirnya kereta Anggrek K9 ini pun mulai dikembalikan kepada pemiliknya, ke Daerah Operasi VIII Surabaya karena saat ini seringkali kereta Kereta api Argo Bromo Anggrek membawa 8-10 kereta kelas 1 pada satu rangkaian. Meskipun begitu, pada musim lebaran dan akhir tahun, kereta kelas Anggrek K9 ini bisa saja digunakan oleh Kereta api Argo Muria / Kereta api Argo Sindoro Lebaran/Tambahan Kereta ini mulai 2015 lebaran tidak menggunakan kereta bagasi mengingat adanya kereta layanan Over Night Service atau bagasi yang dirangkaikan ke kereta api malam.
Sejak 2017, kereta api Argo Sindoto terkadang juga membawa satu atau dua kereta eksekutif terbaru. Pada 24 Oktober 2018, Kereta api Argo Sindoro mendapatkan kereta eksekutif berbodi eksterior stainless steel keluaran tahun 2018 produksi PT INKA Madiun.
Tarif
Tarif kereta api ini adalah Rp 255.000,00 - Rp 500.000,00, bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan pada stasiun-stasiun yang berada di dalam rute berikut.
Rangkaian KA
Berikut Ini Rangkaian Kereta api Argo Muria/Kereta api Argo Sindoro (Reguler dan Tambahan)
KA Argo Muria
- 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206
- 1 Kereta Priority (K1 JAKK)
- 4 Kereta Eksekutif (K1 2017 SMC)
- 1 Kereta Makan (M1 2017 SMC)
- 4 Kereta Eksekutif (K1 2017 SMC)
- 1 Kereta Pembangkit (P SMC)
KA Argo Sindoro
- 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206
- 4 Kereta Eksekutif (K1 2018 SMC)
- 1 Kereta Makan (M1 2018 SMC)
- 5 Kereta Eksekutif (K1 2018 SMC)
- 1 Kereta Pembangkit (P 2018 SMC)
KA Argo Muria Tambahan
- 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206
- 4 Kereta Eksekutif (K1)
- 1 Kereta Makan (M1)
- 4 Kereta Eksekutif (K1)
- 1 Kereta Pembangkit (P)
KA Argo Sindoro Tambahan
- 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206
- 4 Kereta Eksekutif (K1)
- 1 Kereta Makan (M1)
- 4 Kereta Eksekutif (K1)
- 1 Kereta Pembangkit (P)
Jadwal perjalanan
Jadwal Perjalanan KA Argo Sindoro berdasarkan GAPEKA 2017.
KA 11 Argo Sindoro (Semarang Tawang - Gambir) | KA 12 Argo Sindoro (Gambir - Semarang Tawang) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan | Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
Semarang Tawang | - | 06.00 | Gambir | - | 16.15 |
Pekalongan | 07.10 | 07.13 | Cirebon | 19.05 | 19.12 |
Tegal | 07.58 | 08.04 | Tegal | 20.09 | 20.14 |
Cirebon | 09.00 | 09.07 | Pekalongan | 20.57 | 21.01 |
Jatinegara | 11.43 | 11.45 | Semarang Tawang | 22.15 | - |
Gambir | 12.00 | - |
Galeri
-
Interior KA Argo Sindoro dengan seorang kondektur memeriksa tiket.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia