Soemitro Djojohadikoesoemo
Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo (29 Mei 1917 – 9 Maret 2001) adalah salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Murid-muridnya banyak yang berhasil menjadi menteri pada era Suharto seperti JB Sumarlin, Ali Wardhana, dan Widjojo Nitisastro. Selain itu, Soemitro juga merupakan ayah dari Mantan Danjen Kopassus, Prabowo Subianto, ayah mertua dari mantan Gubernur Bank Indonesia, Soedradjad Djiwandono, dan juga besan dari mantan Presiden Indonesia, Soeharto.
Soemitro Djojohadikoesoemo | |
---|---|
Menteri Negara Riset Indonesia ke-3 | |
Masa jabatan 28 Maret 1973 – 28 Maret 1978 | |
Presiden | Soeharto |
Pendahulu Suhadi Reksowardojo (Kabinet Dwikora III, 1966) | |
Menteri Keuangan Indonesia ke-8 | |
Masa jabatan 3 April 1952 – 30 Juli 1953 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Wilopo |
Masa jabatan 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Burhanuddin Harahap |
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia ke-7 | |
Masa jabatan 6 September 1950 – 27 April 1951 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Mohammad Natsir |
Masa jabatan 6 Juni 1968 – 28 Maret 1973 | |
Presiden | Soeharto |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kebumen, Jawa Tengah, Hindia Belanda | 29 Mei 1917
Meninggal | 9 Maret 2001 Jakarta, Indonesia | (umur 83)
Partai politik | Partai Sosialis Indonesia |
Suami/istri | Dora Marie Sigar |
Anak | Biantiningsih Miderawati Djiwandono Marjani Ekowati le Maistre Prabowo Subianto Hashim Sujono |
Almamater | Universitas Sorbonne |
Pekerjaan | Ekonom, politikus |
Sunting kotak info • L • B |
Soemitro adalah anak dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua DPAS pertama dan anggota BPUPKI.
Dalam pemerintahan, posisi yang pernah diembannya adalah sebagai Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Riset atau Menristek saat ini.
Karier
Di usia ke-33, Sumitro pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian RI dan ikut mendirikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia meraih gelar doktor di Nederlandse Economise Hogeschool, Rotterdam, Belanda pada tahun 1943 dengan disertasi berjudul Het Volkscredietwezen in de Depressie.
Sumitro dikenal aktif menulis, dengan cakupan khusus masalah ekonomi. Buku terakhir ia tulis adalah Jejak Perlawanan Begawan Pejuang, diterbitkan Pustaka Sinar Harapan, April 2000. Selama 1942-1994, Sumitro menulis sebanyak 130 buku dan makalah dalam bahasa Inggris.
Sumitro memperoleh banyak penghargaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Misalnya, Bintang Mahaputra Adipradana (II), Panglima Mangku Negara, Kerajaan Malaysia, Grand Cross of Most Exalted Order of the White Elephant, First Class dari Kerajaan Thailand, Grand Cross of the Crown dari Kerajaan Belgia, serta yang lainnya dari Republik Tunisia dan Prancis.(RSB)
Wafat
Soemitro meninggal dunia di Rumah Sakit Dharma Nugraha, Jalan Balai Pustaka, Rawamangun, Jakarta Timur pada 9 Maret 2003 dalam usia 84 tahun setelah cukup lama menderita penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah.[1] Jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Metro Kencana IV/22, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Banyak sekali pelayat yang hadir, di antaranya pengusaha Dali Tahir, pasangan pengusaha keturunan India Marimutu Manimaren dan Marimutu Sinivasan, Prof. Widjojo Nitikusumo beserta istrinya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Eddy Nalapraya, tokoh Petisi 50 Kemal Idris, pengusaha Ciputra dan tokoh Poros Tengah, Fuad Bawazier, Menteri Pendidikan Fuad Hasan dan mantan Wakil Presiden Try Soetrisno. Sesuai wasiatnya agar dimakamkan dengan cara dan di tempat sederhana, pihak keluarga pun memilih Taman Pemakaman Umum Karet Bivak Blok A III sebagai tempat persemayaman terakhir begawan ekonomi ini.[2]
Bibliografi
- (Belanda) Raden Mas Soemitro Djojohadikoesoemo (1943) Het volkscredietwezen in de depressie, Harlem : Bohn
- (Indonesia) Sumitro Joyohadikusumo (1947) Beberapa soal keuangan, Djakarta : Poestaka Rakjat
- (Indonesia) Soemitro Djojohadikoesoemo (1946) Soal bank di Indonesia, Djakarta : Poestaka Rakjat
- (Indonesia) Soemitro Djojohadikoesoemo (1952) Laporan devisen tahun 1950 dan 1951, Djakarta : Kementerian Keuangan
- (Indonesia) Soemitro Djojohadikoesoemo (1954) Pandangan tjara2 menghadapi kesukaran2 ekonomi di Indonesia, Kementerian penerangan Republik Indonesia
- (Indonesia) Soemitro Djojohadikoesoemo (1954) Koperasi-koperasi di luar Indonesia, Djakarta : Kementerian PP dan K
- (Indonesia) Soemitro Djojohadikoesoemo (1977) Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan hankanmas
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di TokohIndonesia.com
- (Indonesia) Biodata Sumitro Djojohadikusumo
- (Indonesia) Biodata pada Kepustakaan Presiden RI
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Suhadi Reksowardojo (Kabinet Dwikora III, 1966) |
Menteri Negara Riset Indonesia 1973–1978 |
Diteruskan oleh: Bacharuddin Jusuf Habibie |
Didahului oleh: M. Jusuf |
Menteri Perdagangan Indonesia 1968–1973 |
Diteruskan oleh: Radius Prawiro |
Didahului oleh: Ong Eng Die |
Menteri Keuangan Indonesia 1955–1956 |
Diteruskan oleh: Jusuf Wibisono |
Didahului oleh: Jusuf Wibisono |
Menteri Keuangan Indonesia 1951–1952 |
Diteruskan oleh: Ong Eng Die |
Didahului oleh: Tandiono Manu |
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia 1950–1951 |
Diteruskan oleh: Sujono Hadinoto |
- ^ https://m.liputan6.com/news/read/9221/sumitro-djojohadikusumo-meninggal-dunia
- ^ "Sumitro Minta Dimakamkan Secara Sederhana". Tempo.co. 29 Oktober 2003. Diakses tanggal 16 Desember 2018.