Amangkurat V

Susuhunan dari Mataram
Revisi sejak 19 Juni 2019 09.42 oleh Inayubhagya (bicara | kontrib) (Syzyszune memindahkan halaman Raden Mas Garendi ke Amangkurat V: Untuk memperbaiki citra nama Sunan Kuning sebagai sebutan populer bagi Raden Mas Garendi / Prabu Amangkurat V (penguasa terakhir di Kasunanan Kartasura). Sunan Kuning berasal dari kata Cun Ling (bangsawan tertinggi) yang merupakan salah satu tokoh sentral dalam peristiwa Geger Pacinan)

Raden Mas Garendi, atau Sunan Kuning, dan juga disebut Amangkurat V adalah seorang cucu raja Amangkurat III di Mataram, putra dari pangeran Tepasana. Tahun 1742, ia diangkat sebagai raja Amangkurat V oleh pemberontak yang menantang kekuasaan Susuhunan Pakubuwana II dan VOC. Ia dilahirkan di Keraton Kartasura pada 17 April 1725, dan diharapkan dapat menggantikan tahta Amangkurat IV.[1]

Amangkurat V dan para pemberontak menyerbu Kartasura secara besar-besaran. Pakubuwana II dan von Hohendorff pun melarikan diri ke Ponorogo.

VOC bekerja sama dengan Cakraningrat IV dari Madura pun menyerbu Kartasura dan berhasil merebut kembali Kartasura. Akhirnya Amangkurat V pun bisa ditangkap dan akan dihukum mati, tetapi karena Pakubuwana II kasihan maka akhirnya Amangkurat V dibuang ke Ponorogo, menjadi kyai dan mendirikan desa dengan nama Klaten karena ibunya adalah orang Klaten.

Referensi