Pusat Kesenjataan Infanteri
Pusat Kesenjataan Infanteri atau Pussenif Kodiklat TNI AD adalah Badan pelaksana Kodiklat TNI AD yang berkedudukan langsung di bawah Dankodiklat TNI AD di bidang doktrin, pendidikan, dan latihan antar kecabangan serta sebagai staf khusus Kasad di bidang pembinaan kesenjataan dan penelitian serta pengembangan Infanteri. Pussenif memiliki tugas pokok menyelenggarakan pembinaan kesenjataan Infanteri, pendidikan dan latihan, penelitian dan pengembangan Infanteri serta Lintas Udara di lingkungan Angkatan Darat dalam rangka pembinaan kemampuan dan kekuatan satuan Infanteri. Pussenif berkedudukan langsung di bawah Dankodiklat TNI AD dan bertempat di Bandung.
Pusat Kesenjataan Infanteri Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Pusat Kesenjataan Infanteri |
Bagian dari | Tentara Nasional Indonesia |
Markas | Bandung, Jawa Barat |
Julukan | Pussenif |
Moto | Cari, Dekati, Hancurkan |
Tokoh | |
Danpussenif | Mayor Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso |
Wadan Pussenif | Brigadir Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa |
Tugas pokok
Pussenif Kodiklat TNI AD bertugas menyelenggarakan pembinaan kesenjataan Infanteri, Pendidikan, Latihan, Penelitian dan Pengembangan Infanteri di lingkungan TNI Angkatan Darat dalam rangka mendukung tugas pokok Kodiklat TNI AD.
Sejarah
Periode 1946 - 1949
Begitu Kemerdekaan Indonesia di Proklamirkan, segera bangkitlah para pemuda dari berbagai lapisan dan berbagai kelompok, untuk secara kesadaran ikut berjuang membela dan mempertahankan kemerdekaan serta menegakan kedaulatan Negara Republik Indonesia yang baru lahir. Mereka itulah yang kemudian hari tumbuh menjadi Prajurit TNI AD. Para pemuda bekas Heiho, PETA, Seinendan dan KNIL telah memiliki bekal latihan/pengalaman kemiliteran; namun tidak sedikit para pemuda yang karena semangat pengabdian telah ikut berjuang walaupun tanpa berbekal pengalaman Kemiliteran. Sejak saat itu fungsi pendidikan dan latihan pada hakekatnya benar-benar telah dirasakan kebutuhannya. Lembaga pendidikan yang tertua dalam ketentaraan adalah “Pusat Pendidikan Ketentaraan” yang lazim di kenal dengan singkatan PPKKP.
Lembaga ini membawahi dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga pendidikan yang ada pada waktu itu, diantaranya:
- Batalyon-Batalyon depot Infanteri yang ada di Solo, Mantingan, Magelang, Sarangan, Magetan dan Jember.
- Sekolah-sekolah kader Infanteri yang ada di Tasikmalaya, Gombong dan Malang.
- Sekolah Olah Raga di Sarangan.
- Akademi Militer di Yogyakarta.
Lembaga-lembaga Pendidikan tersebut mengggunakan tenaga Guru, instruktur dan pelatih para personil yang telah berpengalaman dalam PETA, Heiho, KNIL dan lain-lainnya.
Periode 1950 - 1958
Setelah pengakuan kedaulatan, tepatnya pada tanggal 9 Mei 1950 dimulailah penyerahan lembaga-lembaga pendidikan dari Tentara Kerajaan Belanda kepada Direktorat Pendidikan Angkatan Darat (DPAD). Lembaga-lembaga yang diserahkan tersebut diantaranya; Sekolah Perwira Cadangan, Sekolah Dasar Infanteri, sekolah Perhubungan, Sekolah Pasukan Berlapis Baja, Sekolah Zeni, Sekolah Pengemudi Kendaraan Bermotor dan lain-lain. Dengan modal DPAD dan lembaga-lembaga yang diterima dari Belanda tersebut, pada bulan Agustus 1950 dibentuk:
- Pusat Pendidikan Perwira angkatan Darat disingkat (P3AD) di Bandung, (P3AD) ini membawahi sekolah Perwira Cadangan, sekolah Pelatih dasar Infanteri (SPDI) dan pendidikan Guru dan Instruktur (PGI).
- Pusat Pendidikan Infanteri disingkat PPI di Bandung dan Cimahi, yang membawahi sekolah Ulangan Perwira (SUP), Sekolah Senjata Berat Infanteri (SBI) dan Sekolah Pengemudi Kendaraan Bermotor (SPKB). Sejalan dengan perkembangan organisasi, maka untuk mengkoordinasikan kegiatan kegiatan pendidikan tingkat pusat dan daerah dibentuk Direktorat Infanteri yang membawahi Pusat Pendidikan Infanteri yang di Bandung dan Cimahi dan sekolah-sekolah Depot Infanteri (DBI) di teritorium-teritorium tertentu.
Periode 1959 - 1961
Pada tanggal 5 Agustus 1958 keluarlah penetapan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor TAP 0-5. dengan berlakunya TAP 0-5 ini maka Pusat-pusat Pendidikan dari cabang, Kesenjataan, Dinas dan Jawatan dirubah menjadi Resimen-Resimen Induk. Begitu pula untuk memenuhi kebutuhan Pendidikan dan latihan bagi personil cabang Infanteri di daerah dibentuklah Resimen Induk Infanteri (Rinif) dan Kodam-kodam, dengan SKI dan DBI sebagai jajaran bawahannya.
Sedang Pusat Pendidikan Infanteri (PPI) diubah menjadi Resimen Induk Infanteri Pusat (Rinifpus) yang bertugas mengendalikan Pendidikan/latihan yang diselenggarakan di Rinif-Rinif.
Jatuhnya kembali Kota Ambarawa ke tangan pasukan kita pada tanggal 15 Desember 1945 di bawah pimpinan seorang ahli strategi dan taktik yang ulung yaitu almarhum Jenderal Sudirman didahului oleh suatu manuver pasukan secara besar-besaran sebagai pemusatan tenaga. Dengan pengesahan Kasad dalam radiogram Nomor T/5179/1950 tanggal 21 Desember 1959 Rinifpus dirubah kembali menjadi “ Pusat Infanteri” dengan tugas pokoknya: Pembinaan Kesenjataan, Pembinaan Korps, dan pembinaan Pendidikan dan Latihan (Ketiga tupok ini selanjutnya menjadi “Fungsi-fungsi Utama” Pusif TNI AD.
Periode 1962 - 1967
Dengan adanya Revisi TAP 0-5 pada tahun 1961, dibentuklah Pusat Kesenjataan Infanteri (disingkat Pussenif) dan Pusat Pendidikan Infanteri (disingkat Pusdikif). Pengesahan organisasi Pussenif ini dinyatakan dalam radiogram KASAD Nomor T/709/1962 tanggal 16 Maret 1962. Dalam radiogram ini dinyatakan bahwa Pussenif merupakan bagian dari Koplat, namun Surat keputusan Men/Pangad Nomor Kep/1588/XI/1962 tanggal 15 Nopember 1982 kemudian dinyatakan pemisahan Pussenif secara organik dan administratif dari Koplat.
Sedang surat keputusan Men/Pangad Nomor Kep/826/VI/1962 tanggal 20 Juni 1962 menjadi dasar lahir Pusat Pendidikan Infanteri yang merupakan bagian dari Pussenif.
Sementara itu, Sekolah Para dan Komandan angkatan darat (SPKAD) yang menurut TAP 0-5 menjadi organik Pussenif/Pusdikif dialihkan ke dalam Komando Angkatan darat (RPKAD). Surat keputusan Men/Pangad Nomor Kep/271/III/1963 yang terbit tanggal 20 Maret 1963 memberikan kejelasan tentang kedudukan, tugas pokok dan fungsi utama Pussenif.
Periode 1968 - 1984
Selanjutnya dengan perkembangan organisasi TNI AD, dikeluarkan surat keputusan Kasad Nomor Skep/664/XI/1970 tanggal 7 Nopember 1970 sebagai dasar Penyelenggaraan dan pelaksanaan organisasi dan tugas Pussenif sejak tahun 1970. Syarat keputusan Kasad Nomor Skep/33/XI/1978 tanggal 15 Nopember 1978 tentang organisasi dan tugas pokok Pusifad yang merupakan suatu komando pelaksanaan yang secara organik dan administratif berada di bawah kobang diklat; dan keputusan Kasad Nomor Kep/39/VI/1979 tanggal 15 Juni 1979 tentang DAF/DSPP Pusifad merupakan dasar Penyelenggaraan dan pelaksanaan organisasi dan pelaksanaan organisasi dan tugas Pusifad hingga sekarang. Untuk menyusun dan mengatur pengorganisasian Pusifad sesuai dengan Keputusan-keputusan Kasad tersebut Danpussenif mengeluarkan Surat Perintah Nomor Sprin/106/I/1980 tanggal 22 Januari 1980.
Periode 1985 - 2006
Sejalan dengan perkembangan Organisasi TNI AD, dikeluarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/21/V/1985 tanggal 21 Mei 1985 sebagai dasar penyelenggara dan pelaksanaan organisasi dan tugas pokok Pussenif yang merupakan badan pelaksanaan Pusat di tingkat Mabesad.
Periode 2006 - sekarang
Pussenif Kodiklat TNI AD adalah Staf Khusus Kasad di bidang Pembinaan Kesenjataan dan Penelitian serta Pengembangan Infanteri dan sebagai badan pelaksana Kodiklat TNI AD di bidang Doktrin, Pendidikan dan Latihan yang berkedudukan langsung di bawah Dankodiklat TNI AD.
Lahirnya Hari Infanteri
Latar belakang historis lahirnya hari Infanteri tidak terlepas dari keberhasilan perang gerilya yang dilakukan TNI di bawah komando Panglima Besar Jenderal Sudirman, seperti serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogya, serangan offensif 4 hari 4 malam (7 s.d 10 Agusrus 1949) di Solo dan keberhasilan lainnya diseluruh wilayah tanah air.
Perang gerilya ini dilakukan berdasarkan Keputusan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang tertuang dalam Perintah Kilat No. 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948 maka satuan-satuan Angkatan Perang yang didukung oleh masyarakat melaksanakan Perang Gerilya di seluruh daerah, karena persenjataan dan perlengkapan yang sangat terbatas tidak ada jalan lain kecuali menggunakan cara-cara Infanteri dalam menghadapi Tentara Belanda sehingga setiap pertempuran dapat dimenangkan, oleh karena itu tidak berlebihan bila tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari kebanggaan Korp Infanteri.
Infanteri di TNI AD
Walaupun Indonesia adalah negara kepulauan, sebagian besar tentara Indonesia terdiri dari pasukan Infanteri, hal ini terjadi karena pengadaan pasukan Infanteri adalah hal yang paling mudah dan murah. Infanteri adalah korps yang terbesar dan menjadi tulang punggung di jajaran TNI-AD. TNI AD Memiliki lebih dari 94 Batalyon Infanteri atau sering juga disebut Yonif dan 1 Pusat Pendidikan Infanteri. Setiap tanggal 15 Desember dalam lingkungan TNI-AD diadakan peringatan Hari Juang Kartika TNI-AD atau dulu biasa disebut sebagai hari Infanteri TNI-AD. Selain Batalyon Infanteri yang berada di bawah Komando TNI AD, masih terdapat 10 Batalyon Infanteri Marinir yang berada di bawah komando Korps Marinir TNI AL.
Batalyon Infanteri
Sebagian besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat terdiri dari pasukan Infanteri, hal ini terjadi karena pengadaan pasukan Infanteri adalah hal yang paling mudah dan murah. Infanteri adalah korps yang terbesar dan menjadi tulang punggung di jajaran TNI Angkatan Darat.
- Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia
- Batalyon Infanteri Raider Khussus 111/Karma Bhakti
- Batalyon Infanteri Raider 112/Dharma Jaya
- Batalyon Infanteri 113/Jaya Sakti
- Batalyon Infanteri 114/Satria Musara
- Batalyon Infanteri 115/Macan Leuser
- Batalyon Infanteri 116/Garda Samudera
- Batalyon Infanteri 121/Macan Kumbang
- Batalyon Infanteri 122/Tombak Sakti
- Batalyon Infanteri 123/Rajawali
- Batalyon Infanteri 125/Simbisa
- Batalyon Infanteri 126/Kala Cakti
- Batalyon Infanteri 131/Braja Sakti
- Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti
- Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti
- Batalyon Infanteri Raider Khusus 134/Tuah Sakti
- Batalyon Infanteri 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa
- Batalyon Infanteri 142/Ksatria Jaya
- Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya
- Batalyon Infanteri 144/Jaya Yudha
- Batalyon Infanteri Raider 200/Bhakti Negara
- Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha
- Batalyon Infanteri Mekanis 202/Taji Malela
- Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning
- Batalyon Infanteri Raider 300/Raider Banjar Kedaton
- Batalyon Infanteri 301/Prabu Kian Santang
- Batalyon Infanteri Raider 303/Setia Sampai Mati
- Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak
- Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana
- Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam
- Batalyon Infanteri 315/Garuda
- Batalyon Infanteri 320/Badak Putih
- Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna
- Batalyon Infanteri Raider 323/Buaya Putih
- Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu
- Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma
- Batalyon Infanteri Raider 400/Banteng Raiders
- Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista
- Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma
- Batalyon Infanteri 406/Candra Kusuma
- Batalyon Infanteri 407/Padma Kusuma
- Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrasta
- Batalyon Infanteri 410/Alugoro
- Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa
- Batalyon Infanteri Mekanis 412/Bharata Eka Shakti
- Batalyon Infanteri Mekanis 413/Bremoro
- Batalyon Infanteri Para Raider 431/Satria Setia Perkasa
- Batalyon Infanteri Para Raider 432/Waspada Setia Jaya
- Batalyon Infanteri Para Raider 433/Julu Siri
- Batalyon Infanteri Raider 500/Sikatan
- Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha
- Batalyon Infanteri Para Raider 502/Ujwala Yudha
- Batalyon Infanteri Para Raider 503/Mayangkara
- Batalyon Infanteri Raider 509/Balawara Yudha
- Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha
- Batalyon Infanteri Mekanis 512/Quratara Yudha
- Batalyon Infanteri Raider 514/Sabbada Yudha
- Batalyon Infanteri Raider 515/Ugra Tapa Yudha
- Batalyon Infanteri Mekanis 516/Caraka Yudha
- Batalyon Infanteri Mekanis 521/Dadaha Yudha
- Batalyon Infanteri 527/Baladibya Yudha
- Batalyon Infanteri Raider 600/Modang
- Batalyon Infanteri Mekanis 611/Awang Long
- Batalyon Infanteri Raider Khusus 612/Modang
- Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam
- Batalyon Infanteri Raider Khusus 614/Raja Pandita
- Batalyon Infanteri Raider Khusus 621/Manuntung
- Batalyon Infanteri Raider Khusus 623/Bhakti Wira Utama
- Batalyon Infanteri 631/Antang Elang
- Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang
- Batalyon Infanteri 642/Kapuas
- Batalyon Infanteri Mekanis 643/Wanara Sakti
- Batalyon Infanteri Raider Khusus 644/Walet Sakti
- Batalyon Infanteri 645/Gardatama Yudha
- Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti
- Batalyon Infanteri 711/Raksatama
- Batalyon Infanteri Raider 712/Wiratama
- Batalyon Infanteri 713/Satyatama
- Batalyon Infanteri 714/Sintuwu Maroso
- Batalyon Infanteri 715/Motuli’ato
- Batalyon Infanteri 721/Makkasau
- Batalyon Infanteri 725/Waroagi
- Batalyon Infanteri 726/Tamalatea
- Batalyon Infanteri 731/Kabaresi
- Batalyon Infanteri Raider Khussus 732/Banau
- Batalyon Infanteri Raider 733/Masariku
- Batalyon Infanteri 734/Satria Nusa Samudra
- Batalyon Infanteri Mekanis 741/Satya Bhakti Wirottama
- Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha
- Batalyon Infanteri 743/Pradnya Samapta Yudha
- Batalyon Infanteri Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti
- Batalyon Infanteri 746/Nitya Yudha Bhakti
- Batalyon Infanteri Raider 751/Vira Jaya Sakti
- Batalyon Infanteri Raider Khussus 752/Vira Yudha Sakti
- Batalyon Infanteri Raider Khussus 753/Arga Vira Tama
- Batalyon Infanteri 754/Eme Neme Kangasi
- Batalyon Infanteri 755/Yalet
- Batalyon Infanteri Raider 756/Wimane Sili
- Batalyon Infanteri 761/PMK
- Batalyon Infanteri 764/Iamba Baua
- Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama
Komandan Pussenif
Komandan Pussenif saat ini dijabat oleh Mayjen TNI Winston Pardamean Simanjuntak (Akmil 1981) menggantikan Mayjen TNI I Made Agra Sudiantara (Akmil 1985) yang meninggal dunia.
- Mayor Jenderal TNI Soemitro (1959 - 1962)
- Mayor Jenderal TNI Agus Siswadi (1962 - 1966)
- Mayor Jenderal TNI R. Soenaryadi (1966 - 1970)
- Mayor Jenderal TNI Mung Parahadimulyo (1970 - 1971)
- Mayor Jenderal TNI R. Djohari (1971 - 1971)
- Mayor Jenderal TNI Suprapto (1971 - 1973
- Mayor Jenderal TNI Amir Yudowinamo (1973 - 1975)
- Mayor Jenderal TNI Kisrat Soetrisno (1975 - 1977)
- Mayor Jenderal TNI M. Sanif (1977 - 1979)
- Mayor Jenderal TNI Ngudiono (1979 - 1983)
- Mayor Jenderal TNI H. Simanjuntak (1983 - 1983)
- Mayor Jenderal TNI Feisal Tanjung (1983 - 1985)
- Mayor Jenderal TNI Samsudin (1985 - 1987)
- Mayor Jenderal TNI Sintong Panjaitan (1987 - 1988)
- Mayor Jenderal TNI Suparman Achmad (1988 - 1992)
- Mayor Jenderal TNI Sofian Effendi (1992 - 1993)
- Mayor Jenderal TNI Yunus Yosfiah (1993 - 1994)
- Mayor Jenderal TNI Arifin Tarigan (1994 - 1995)
- Mayor Jenderal TNI HA Rivai (1995 - 1995)
- Mayor Jenderal TNI Rachmat HS. Mokoginta (1995 - 1996)
- Mayor Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan (1996 - 1997)
- Mayor Jenderal TNI Sumardi (1997 - 1998)
- Mayor Jenderal TNI Sutardjo (1998 - 1999)
- Mayor Jenderal TNI H.A.Rachman Gaffar (1999 - 2000)
- Mayor Jenderal TNI Ismed Yuzairi (2000 - 2002)
- Mayor Jenderal TNI Songko Purnomo (2002 - 2003)
- Mayor Jenderal TNI Asril H. Tanjung (2003 - 2004)
- Mayor Jenderal TNI Arief Budi Sampurno (2004 - 2005)
- Mayor Jenderal TNI Bambang Darmono (2005 - 2006)
- Mayor Jenderal TNI Tri Subagio (2006 - 2008)
- Mayor Jenderal TNI Drs. Nartono, S.H (2008 - 2009)
- Mayor Jenderal TNI Soenarko (2009 - 2010)
- Mayor Jenderal TNI Siswondo, S.Ip (2010 - 2011)
- Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya (2011 - 2011)
- Mayor Jenderal TNI Erwin Hudawi Lubis (2011 - 2011)
- Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo (2011 - 2012)
- Mayor Jenderal TNI Dedi Kusnadi Thamim (2012 - 2012)
- Mayor Jenderal TNI M. Nasir Majid (2012 - 2013)
- Mayor Jenderal TNI I Made Agra Sudiantara (2013 - 2013)
- Mayor Jenderal TNI Winston Pardamean Simanjuntak (2014 - 2014)
- Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian (2014 - 2015)
- Mayor Jenderal TNI Prihadi Agus Irianto (2015 - 2016)
- Mayor Jenderal TNI Surawahadi (2016 - 2018)
- Mayor Jenderal TNI Tri Soewandono (2018 - 2018)
- Mayor Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso (2018 - Sekarang)
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web Kodiklat TNI AD
- (Indonesia) Situs web resmi