Stasiun Gambringan

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 28 Juli 2019 05.56 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (Menolak perubahan teks terakhir (oleh 103.119.61.72) dan mengembalikan revisi 14850636 oleh Gilang Bayu Rakasiwi)

Stasiun Gambringan (GBN) (bahasa Jawa: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦒꦩ꧀ꦧꦿꦶꦔꦤ꧀, translit. Sêtasiyun Gambringan) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Tambirejo, Toroh, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +40 meter ini berada di Daerah Operasi IV Semarang. Stasiun ini merupakan pertemuan jalur kereta api dari arah Solo Balapan, Semarang Tawang, dan Surabaya Pasarturi. Letak stasiun ini hanya berjarak 1,6 km di sebelah timur Stasiun Ngrombo.

Stasiun Gambringan

Stasiun Gambringan, 2019
Lokasi
Koordinat7°8′35″S 110°54′49″E / 7.14306°S 110.91361°E / -7.14306; 110.91361
Ketinggian+40 m
Operator
Letak
Jumlah peron4 (satu peron sisi yang rendah dan tiga peron pulau yang agak tinggi)
Jumlah jalur6
  • jalur 2; sepur lurus dari dan ke arah Solo
  • jalur 4: sepur lurus arah Surabaya
  • jalur 5: sepur lurus arah Semarang-Jakarta
LayananHanya untuk persilangan atau persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanElektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya Stasiun Gambringan menggunakan sistem persinyalan mekanik dengan sedikit modifikasi berupa perangkat sinyal muka yang berjenis elektrik dan memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 4 sebagai sepur lurus arah Semarang-Jakarta dan Surabaya serta jalur 3 sebagai sepur lurus dari dan ke arah Solo. Sejak jalur ganda beroperasi, jalur 4 hanya difungsikan sebagai sepur lurus arah Surabaya saja, sedangkan jalur 5 yang juga dijadikan sebagai sepur lurus hanya digunakan untuk arah Semarang-Jakarta; jalur 3 dijadikan sebagai jalur buntu, sedangkan sepur lurus dari dan ke arah Solo dialihkan ke jalur 2. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti menggunakan sistem persinyalan elektrik.

Saat ini jalur cabang ke arah Gundih–Solo sudah jarang sekali dilalui kereta api semenjak tidak beroperasinya KA angkutan ketel/BBM ke Stasiun Cepu dan berstatus sebagai "jalur darurat". Jalur cabang tersebut hanya akan digunakan apabila segmen Gundih–Brumbung atau Gambringan–Brumbung mengalami gangguan.[3][4]

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persilangan atau persusulan antarkereta api.

Insiden

Pada hari Rabu, 26 Desember 2007 siang, banjir merendam Stasiun Gambringan sehingga 3 rangkaian kereta api terpaksa tertunda perjalanannya dan dialihkan ke jalur selatan.[5]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Pertamina Kurangi Pengiriman, PT Kereta Nelangsa". Tempo. 2010-02-02. Diakses tanggal 2018-07-18. 
  4. ^ Mediatama, Grahanusa (2010-07-11). "PTKA Tetap Negosiasi Pengiriman BBM Via Kereta Api Ketel". kontan.co.id. Diakses tanggal 2018-07-18. 
  5. ^ "Solo Banjir, 3 KA Eksekutif Telat Datang 5-7 Jam". detiknews. Diakses tanggal 2018-02-26. 
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Terminus Templat:KAI lines
Templat:KAI lines
Gundih–Gambringan
Templat:KAI lines
Brumbung–Gambringan

7°08′38″S 110°54′54″E / 7.14394°S 110.9151042°E / -7.14394; 110.9151042{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman