Matius 20
Matius 20 (disingkat Mat 20) adalah bagian dari Injil Matius pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, yang diyakini disusun menurut catatan Matius, salah seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[1][2][3][4]
Matius 20 | |
---|---|
Kitab | Injil Matius |
Kategori | Injil |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 1 |
Teks
sunting- Naskah aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani, meskipun ada catatan mengenai beredarnya versi bahasa Ibrani/Aram.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Bezae (~400 M)
- Codex Washingtonianus (~400 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M)
- Codex Purpureus Rossanensis (abad ke-6)
- Codex Petropolitanus Purpureus (abad ke-6; terlestarikan: ayat 7-34)
- Codex Sinopensis (abad ke-6; terlestarikan: ayat 9-34)
- Papirus 83 (abad ke-6; terlestarikan: ayat 23-25, 30-31)
- Pasal ini dibagi atas 34 ayat.
Struktur isi
suntingPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Matius 20:1–16 = Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur
- Matius 20:17–19 = Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus (Markus 10:32–34; Lukas 18:31–34)
- Matius 20:20–28 = Permintaan ibu Yakobus dan Yohanes. Bukan memerintah melainkan melayani (Markus 10:35–45)
- Matius 20:29–34 = Yesus menyembuhkan dua orang buta (Markus 10:46–52; Lukas 18:35–43)
Ayat 15
sunting- "Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"[5]
Perumpamaan tentang pekerja di kebun anggur ini mengajarkan bahwa perihal memasuki Kerajaan Allah adalah soal hak istimewa, bukan soal jasa. Di sini Kristus memperingatkan akan tiga sikap yang salah:
- 1) Jangan merasa diri lebih unggul karena memiliki kedudukan atau tugas yang menguntungkan.
- 2) Jangan lupa untuk turut merasakan kepedulian Allah yang ingin menawarkan kasih karunia-Nya kepada sekalian orang.
- 3) Janganlah iri hati terhadap berkat rohani yang diterima oleh orang lain.[6]
Ayat 28
sunting- [Yesus berkata:] "Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."[7]
Tebusan berarti suatu harga yang dibayar untuk memperoleh kebebasan seorang. Dalam karya penebusan Kristus, kematian-Nya merupakan harga yang dibayar untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa. Orang percaya dibebaskan dari hukuman (Roma 3:25–26), dosa (Efesus 1:7) dan kematian (Roma 8:2). Istilah "banyak orang" dipakai dengan pengertian "semua orang" (1 Timotius 2:5–6).[6]
Referensi
sunting- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
- ^ Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981
- ^ Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975
- ^ Matius 20:15
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Matius 20:28
Lihat pula
suntingPranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Matius 20 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Matius 20
- (Indonesia) Referensi silang Matius 20
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Matius 20
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Matius 20