Mutiara Cinta

seri televisi Indonesia tahun 1995

Mutiara Cinta merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di RCTI sejak 13 Oktober 1995 hingga selesai tahun 1996. Sinetron ini merupakan sinetron pertama yang diproduksi oleh Kharisma Starvision Plus setelah didirikan pada tahun yang sama.

Mutiara Cinta
PembuatKharisma Starvision Plus
Ditulis olehSofia Fifi Mansoor
SutradaraJopi Burnama
PemeranIra Wibowo
drg.Fadly
Bella Esperance
Rudy Wowor
Yati Octavia
Anjasmara
Penggubah lagu temaDwiki Dharmawan
Lagu pembukaPitta Lopies - Mutiara Cinta
Negara asalIndonesia
Jmlh. episode26
Produksi
Produser eksekutifRaj Indra Singh
ProduserChand Parwez Servia
Shankar RS
Lokasi produksiJakarta
Durasi1 Jam
Rilis asli
JaringanRCTI
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1
Rilis13 Oktober 1995 –
1996

Mulanya, sinetron ini diproduksi sebanyak 10 episode dengan konsep alur cerita telenovela. Namun seiring dengan berjalannya waktu, sinetron ini diproduksi menjadi 26 episode.[1]

Sinopsis

Sinetron ini berkisah tentang ketabahan, kesetiaan dan pengorbanan seorang wanita berhati emas. Rima, wanita berhati emas itu, tengah hamil muda ketika diculik Handoyo. Handoyo adalah musuh besar Rahmat, suami Rima. Kehamilan Rima yang sudah lama ditunggu-tunggu itu belum diketahui suaminya ketika penculikan terjadi.

Sebulan kemudian, setelah bebas dari Handoyo, Rima mencoba kembali kepada suaminya. Tetapi usahanya sia-sia karena Rahmat telah menikah dengan Vera, atas anjuran Tami, adik Rahmat, yang memang sejak mula tak menyetujui pernikahan Rahmat dengan Rima karena perbedaan status sosial. Bahkan Tami juga yang terus-menerus memfitnah Rima dan meracuni hati abangnya agar percaya bahwa Rima telah lari dengan laki-laki lain, bukan diculik.

Selanjutnya Rima berupaya menghidupi dirinya dengan bekerja di sebuah perusahaan. Ketika Rima melahirkan, Rima menghadapi kesulitan keuangan. Dengan berat hati Rima terpaksa meminta bantuan Handoyo, musuh mantan suaminya. Hutang itu terus bertambah ketika Arry, anaknya itu, sakit dan harus dioperasi. Pinjaman uang dari Handoyo dicicilnya bertahun-tahun, tanpa mau tunduk pada kemauan Handoyo yang mau menikahinya.

Kisah berlanjut dengan beragam konflik. Percintaan Arry dengan Monika, persaingan Arry dan Romi yang bersepupu, penyelewengan Vera dengan Surya, keterlibatan Siska dengan narkotika, balas dendam Romi atas kematian Siska dan sebagainya.

Pada akhirnya, Rahmat sadar bahwa dia telah menjadi korban keculasan Tami dan Vera. Dia menyadari bahwa Rima tidak bersalah dan Arry memang anaknya, dia telah menyia-nyiakan istrinya yang setia dan berhati mulia. Tapi usaha untuk kembali pada Rima, ternyata tidak mudah. Arry tak mau menerimanya, bahkan membencinya. Siska, anaknya dari Vera, mencoba menghalanginya dibantu oleh Romi.

Cerita menjadi semakin mencekam ketika serangkaian tindak kekerasan terjadi beruntun. Siska yang berusaha melepaskan diri dari pengaruh narkotika, menjadi korban kekejaman Freddy - anak Handoyo. Romi menuntut balas dengan membunuh Freddy, tetapi akibatnya dia harus mendekam di penjara. Handoyo balik balas dendam, dan memperalat Surya - kekasih gelap Vera - untuk membunuh Romi.

Kekerasan demi kekerasan, intrik-intrik, persekongkolan dan pembalasan dendam semakin memuncak. Namun, akhirnya, kejahatan selalu mendapat balasan yang setimpal. Tami, Vera, Handoyo, Romi dan Surya satu per satu menjadi korban, sedangkan Rima, Rahmat dan Arry kembali sebagai keluarga yang utuh, dilengkapi dengan Monika kekasih Arry.[2]

Peran Pemain

Referensi

  1. ^ Harian Bernas Jogja. Edisi 29 September 1995 Halaman 6: Mutiara Cinta Siap Gantikan "SAR" di RCTI
  2. ^ http://www.thebestmoviereview.com/movie/tv-series/indonesian/6647/mutiara-cinta - Sinopsis

Pranala luar