Kereta api Argo Cheribon

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 28 September 2019 06.46 oleh Juendi (bicara | kontrib)


Kereta api Argo Cheribon (secara informal disebut Gocher atau Argo CN; bisa disebut juga Argo Cirebon) merupakan kereta api penumpang Kelas Eksekutif Argo dan Ekonomi AC Plus New Image (reguler/tambahan) maupun Kelas Eksekutif Satwa (tambahan/fakultatif) yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) dan Daerah Operasi III Cirebon yang akan melayani rute tersebut Tegal-Gambir dan rute Cirebon-Gambir dan sebaliknya

Kereta api Argo Cheribon
Berkas:New Papan Nama KA Argo Cheribon khas Daop 3.png
KA Argo Cheribon melintas langsung Stasiun Dawuan

Kereta api Argo Cheribon
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
StatusBeroperasi
Daerah operasi
Pendahulu
Mulai beroperasi
  • 16 Agustus 2019 (sebagai KA Argo Cheribon Reguler)
  • 14 September 2019 (sebagai KA Argo Cheribon Tambahan)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalTegal / Cirebon
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhir Gambir
Jarak tempuh214 km
Waktu tempuh rerata3-4 jam (rata-rata)
Frekuensi perjalananTiga kali perjalanan pulang pergi sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
Kelas
  • Eksekutif Argo dan Ekonomi AC Plus New Image (Reguler/Tambahan)
  • Eksekutif Satwa (Tambahan/Fakultatif)
Pengaturan tempat duduk50 (eksekutif) atau 80 (ekonomi) tempat duduk disusun 2-2
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, dan peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI

Kereta api Argo Cheribon akan beroperasi pada tanggal 16 Agustus 2019 akan dilepas oleh Vice President dan Humas Daop 3 maupun Kru dari PT Kereta Api Daerah Operasi III Cirebon.

Stamformasi

Berikut ini adalah rangkaian KA Argo Cheribon

  • KA Argo Cheribon (5 Eksekutif + 4 Ekonomi)
    • 1 Lokomotif CC 206 Dipo Induk CN
    • 1 Kereta Pembangkit (P CN)
    • 5 Kereta Eksekutif (K1 CN)
    • 1 Kereta Makan (M1 CN)
    • 4 Kereta Ekonomi AC New Image (K3 2016 CN)
  • KA Argo Cheribon (5 Eksekutif + 5 Ekonomi)
    • 1 Lokomotif CC 206 Dipo Induk CN
    • 1 Kereta Pembangkit (P CN)
    • 5 Kereta Eksekutif (K1 CN)
    • 1 Kereta Makan (M1 CN)
    • 5 Kereta Ekonomi AC New Image (K3 2016 CN)
  • KA Argo Cheribon (Tambahan) by: Daop 1 Jakarta
    • 1 Lokomotif CC 201/CC 203 Dipo Induk JNG
    • 1 Kereta Pembangkit (P SBI/SDT)
    • 4 Kereta Eksekutif (K1 SBI/SDT)
    • 1 Kereta Makan (KM1/M1 SBI/SDT)
    • 5 Kereta Eksekutif (K1 SBI/SDT)
  • KA Argo Cheribon (Fakultatif) by: Daop 1 Jakarta
    • 1 Lokomotif CC 201/CC 203/CC 206 Dipo Induk JNG
    • 4 Kereta Eksekutif (K1 2016 JAKK)
    • 1 Kereta Makan (M1 2016 JAKK)
    • 4 Kereta Eksekutif (K1 2016 JAKK)
    • 1 Kereta Pembangkit (P JAKK)(P 2016 JAKK)

Keterangan:

  • Stanformasi ini dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti peminatan pasar, ketersediaan sarana, dan hal lainnya
  • Rangkaian Kereta Tersebut Menggunakan Rangkaian Kereta api Kelas Eksekutif K1 2017 (12 kereta dari Argo Lawu Fakultatif sudah termasuk kereta makan + kereta pembangkit) dan K1 2016 (2 kereta dari KA Sembrani + 11 kereta dari Argo Lawu sudah termasuk kereta makan dan kereta pembangkit) bekas dari Dipo Kereta Jakarta Kota (JAKK) dan Kereta Solo Balapan (SLO) akan dimutasi ke Dipo Kereta Cirebon (CN) sedangkan Kereta api Kelas Ekonomi New Image K3 2016 bekas dari Bandung (BD) akan dimutasi Ke Dipo Kereta Cirebon (CN) yang akan digunakan untuk Memenuhi Rangkaian Kereta api Argo Cheribon (K1 2016/2017 ada 20 kereta) (K3 2016 ada 16 kereta + 4 kereta Cadangan).
  • Rangkaian Kereta api Eksekutif K1 1978 s.d K1 1985 serta K1 2010 (K1 0 10 05 dan K1 0 10 06) dari Dipo Kereta Cirebon (CN) telah dimutasi Ke Jakarta Kota (JAKK) untuk memenuhi rangkaian yang membutuhkan seperti KA Gumarang maupun KA Argo Lawu/Dwipangga Fakultatif, Sedangkan Kereta api Eksekutif K1 2010 (K1 0 10 01 - K1 0 10 04) masih berada di Dipo Kereta Cirebon (CN).
  • Rangkaian Kereta api Eksekutif K1 2018 Dipo Induk Cirebon (CN) milik KA Argo Jati (K1 0 18 123 - K1 0 18 132) telah dimutasi ke Dipo Kereta Solo (SLO) untuk digunakan sebagai rangkaian KA Argo Lawu / Argo Dwipangga.

Sejarah

Nama Argo, sebagaimana disebutkan dalam kelas pelayanan PT KAI, merupakan sebuah brand image layanan kelas tertinggi. Sementara Cheribon sendiri berasal dari penamaan Kota Cirebon yang dahulu disahkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Nama ini sempat digunakan oleh PT KAI dalam salah satu rangkaian kereta eksekutif milik Daop III, yaitu "d'Cheribon Express". Layanan ini merupakan penggabungan dari tiga layanan KA naungan Daop III yang memiliki layanan rute dari dan ke Jakarta, yaitu Argo Jati (Layanan KA sekarang dioperasikan oleh Daerah Operasi I Jakarta), Cirebon Ekspres, dan Tegal Bahari.

Sejarah KA Argo Jati

Awal pengoperasian (2007-2010)

Sebelum KA Argo Jati diluncurkan, di jalur Jakarta - Cirebon terdapat dua KA yang beroperasi, yaitu KA Cirebon Ekspres kelas eksekutif-bisnis sebanyak 3 kali PP dan KA Cirebon Ekspres Utama kelas eksekutif sebanyak 2 kali pergi pulang. Kedua kereta mengawali dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Gambir.

Peluncuran KA Argo untuk jalur ini pun sudah mulai diwacanakan mengingat adanya permintaan kelas argo dan turunnya pamor KA Cirebon Ekspres Utama. Maka, Daop III Cirebon meluncurkan KA Argo Jati pada tanggal 12 April 2007, berangkat pukul 14.00. KA ini menggunakan rangkaian bekas KA Argo Gede yang diproduksi pada tahun 1995 dan dengan diluncurkannya KA ini, lokomotif CC203 01 05 (CC 203 35) pun dikirim ke Cirebon sebagai penarik utama KA Argo Jati.[1]

Peluncuran kembali (2010-sekarang)

Peluncuran ulang kereta api Argo Jati dengan nama "New Argo Jati" pada saat itu dilaksanakan pada tanggal 3 November 2010 sebagai pengganti rangkaian kereta api Argo Jati layanan lama yang merupakan hasil improvisasi/peningkatan dari kereta api Cirebon Ekspres yang diresmikan tanggal 13 Mei 2005, sebagai cikal bakal kereta api Argo Jati. Animo masyarakat kota Cirebon dan sekitarnya terhadap layanan kereta api kelas eksekutif yang semakin meningkat, sehingga PT KAI berupaya meningkatkan layanan kelas eksekutif argo dengan jurusan Stasiun Gambir dan Stasiun Cirebon.

Sejak tahun 2013, lokomotif CC 206 resmi menggantikan lokomotif CC 203 35 yang biasa menarik kereta api Argo Jati. Selain itu, kereta api ini sempat mengalami beberapa kali pergantian rangkaian hingga akhirnya mendapatkan satu set rangkaian terbaru di tahun 2018.

Rangkaian

Pada masa-masa awal beroperasi, kereta api ini menggunakan rangkaian kereta eksekutif keluaran tahun 1995 yang sebelumnya digunakan oleh kereta api Argo Gede bernomor K1 0 95 05, K1 0 95 11, K1 0 95 15, K1 0 95 16, K1 0 95 17, K1 0 95 19 dan K1 0 95 22. Pada tahun 2010, bersamaan dengan peluncuran layanan baru yang bernama "New Argo Jati", maka kereta api ini pun kembali mendapatkan kereta eksekutif terbaru keluaran tahun 2010 dari PT INKA Madiun dengan nomor K1 0 10 01 - K1 0 10 06. Sedangkan K1 buatan tahun 1995 ex-Argo Gede digunakan sebagai rangkaian KA Cirebon Ekspres dan rangkaian cadangan KA Argo Jati.

Pada tahun 2016, kereta api Argo Jati sempat menggunakan rangkaian kereta kelas bisnis yang dimodifikasi oleh Balai Yasa Gubeng pada tahun 2015. Sedangkan rangkaiannya yang buatan tahun 2010 sempat dihibahkan ke kereta api Purwojaya yang saat itu naik kelas menjadi kelas eksekutif seluruhnya (sebelumnya eksekutif-bisnis) hingga 23 Februari 2017.

Mulai 25 Februari 2017 rangkaian KA Argo Jati sudah kembali menggunakan kereta eksekutif buatan tahun 2010 dari Kereta api Purwojaya, karena KA Purwojaya sudah mendapatkan hibah K1 buatan tahun 2009 (K1 0 09 01 - K1 0 09 10 dan M1 0 09 01) yang sebelumnya merupakan milik Kereta api Gajayana.

Mulai 29 Oktober 2018, KA Argo Jati mendapatkan rangkaian baru tahun 2018 trainset 21 (K1 0 18 123 - K1 0 18 132, M1 0 18 21 dan P 0 18 21), sedangkan rangkaian lama KA Argo Jati buatan tahun 2010 dihibahkan ke KA Ranggajati.

Sejarah KA Cirebon Ekspres

Kereta api Cirebon Ekspres pertama kali diresmikan pada 29 November 1989. Pada awalnya, kereta api ini menawarkan layanan kelas bisnis saja, dengan menggunakan armada KRD seri MCW 302 (KD2), meskipun setelah beberapa tahun beroperasi kereta ini pada akhirnya diganti dengan kereta bisnis (K2) karena rangkaian KRD sering mengalami gangguan.

Sejak itulah, kereta api Cirebon Ekspres menawarkan layanan kelas bisnis dan eksekutif dengan alternatif jadwal perjalanan sebanyak 3 (tiga) kereta api per hari dari arah stasiun Cirebon menuju stasiun Gambir dan sebaliknya.

Pada tahun 2005, kereta api Cirebon Ekspres memiliki layanan baru, yaitu Cirebon Ekspres Utama yang merupakan kelas eksekutif satwa. Kereta api ini hanya bertahan dua tahun karena digantikan oleh kereta api Argo Jati sejak 12 April 2007.

Sejak 25 Juli 2007, satu rangkaian Cirebon Ekspres diperpanjang rutenya sampai Tegal. Dengan okupansi Cirebon Ekspres Tegal yang memuaskan, membuat satu rangkaian lagi direncanakan pula untuk diperpanjang rutenya sampai Ciledug di petak Cirebon-Purwokerto. Walaupun sempat dibuat jadwalnya (bahkan sempat dipampangkan di Stasiun Ciledug), tetapi kemudian perpanjangan rute ini dibatalkan.

Mulai tahun 2009, kereta api Cirebon Ekspres ini yang biasa melayani rute Cirebon-Jakarta pergi pulang, dilanjutkan hingga sampai stasiun Tegal. Dari 5 kali jadwal pemberangkatan, 2 kali di antaranya melayani perjalanan dari Tegal ataupun Jakarta. Mulai hari Sabtu, 4 Oktober 2014, KA Cirebon Ekspres Tegal diganti dengan nama baru, KA Tegal Bahari dengan jadwal, kelas dan nomor KA yang sama seperti sebelumnya.

Mulai 18 Oktober 2016, kereta kelas bisnis dari kereta api Cirebon Ekspres dan juga Tegal Bahari saling bertukar dengan kereta api eks Ekonomi AC Plus New Image 2016 seperti Fajar Utama Yogya, dikarenakan kereta kelas ekonomi AC Plus New Image yang terlalu sempit untuk perjalanan jauh.

Perjalanan kereta api ini hampir sama seperti pelayanan Kereta api Tegal Bahari, yakni 3 kali pulang pergi (terdiri dari 2 kali perjalanan reguler dan 1 kali perjalanan fakultatif). Perlu diingat bahwa perjalanan fakultatif hanya dijalankan pada hari Sabtu, Minggu, ataupun hari libur.

Rangkaian

Pada awalnya, kereta api Cirebon Ekspres menggunakan KRD buatan Nippon Sharyo yang cukup umum di Indonesia, yaitu KRD MCW 302. Karena rangkaian KRD ini seringkali mengalami gangguan, maka rangkaiannya diganti dengan kereta kelas bisnis biasa yang ditarik lokomotif (K2). Seiring waktu, kereta api ini ditambahkan dengan kelas eksekutif (K1). Awalnya, dalam satu rangkaian jumlah kereta bisnis lebih banyak dari kelas eksekutif, tetapi seiring waktu, kereta eksekutifnya kini lebih banyak.

Pada tanggal 18 Februari 2015, diluncurkanlah rangkaian baru kereta api Cirebon Ekspres new image "d'Cheribon Express" yang menggunakan rangkaian dengan livery "Kesepakatan" yang memiliki desain seperti pada kereta api Jayabaya. Kereta eksekutifnya memiliki kaca seperti pesawat dan merupakan hasil modifikasi kereta kelas bisnis menjadi kelas eksekutif oleh Balai Yasa Manggarai, sementara kereta kelas bisnisnya masih merupakan kereta yang selama ini digunakan namun interiornya dipercantik dengan ornamen batik.

Rangkaian baru ini dikenali dari tulisan "d'Cheribon Express" yang dipasang di salah satu kereta. Selain itu, gerbong bagasinya pun merupakan kereta bagasi "Cargo" baru buatan PT INKA tahun 2014 dan tetap menggunakan kereta makan batik.

Mulai 18 Oktober 2016, kereta kelas bisnis milik Cirebon Ekspres ditukar dengan kelas Ekonomi AC Plus New Image 2016 (K3 2016) dari rangkaian Kereta Api Fajar Utama dan Senja Utama Yogya yang terkendala masalah kenyamanan dikarenakan kursi yang terlalu sempit untuk jarak jauh.

Sejarah KA Tegal Bahari

Awalnya, kereta api Tegal Bahari merupakan kereta api Cirebon Ekspres Tegal, yang merupakan perpanjangan rute dari Cirebon Ekspres reguler sejak tahun 2007. Namun untuk lebih membedakan kereta api tujuan Cirebon dan Tegal, maka PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi III Cirebon meluncurkan nama baru untuk kereta api ini, yaitu Tegal Bahari. Peluncuran kereta api Tegal Bahari juga diiringi dengan peluncuran kereta makan dengan motif batik.

Rangkaian

Sejak awal peluncurannya pada tahun 2014, kereta api Tegal Bahari menggunakan rangkaian yang sama dengan kereta api Cirebon Ekspres, tetapi kereta makannya menggunakan kereta makan dengan motif batik.

Pada tanggal 18 Februari 2015, diluncurkanlah rangkaian baru kereta api Cirebon Ekspres new image "d'Cheribon Express" yang menggunakan rangkaian dengan livery "Kesepakatan" yang memiliki desain seperti pada kereta api Jayabaya, dan rangkaiannya juga digunakan untuk kereta api Tegal Bahari. Kereta eksekutifnya memiliki kaca seperti pesawat dan merupakan hasil modifikasi kereta kelas bisnis menjadi kelas eksekutif oleh Balai Yasa Manggarai, sementara kereta kelas bisnisnya masih merupakan kereta yang selama ini digunakan namun interiornya dipercantik dengan ornamen batik.

Rangkaian baru ini dikenali dari tulisan "d'Cheribon Express" yang dipasang di salah satu kereta. Selain itu, gerbong bagasinya pun merupakan kereta bagasi "Cargo" baru buatan PT INKA tahun 2014 dan tetap menggunakan kereta makan batik.[2] Meskipun demikian, saat ini kereta retrofit dan biasa sudah seringkali tercampur. Selain itu, ada juga kereta eksekutif hasil modifikasi dari kelas bisnis oleh Balai Yasa Gubeng tahun 2015 yang seringkali ikut dalam rangkaian kereta.

Kontroversi

Penyatuan tiga menjadi satu layanan sebagai Argo Cheribon dinilai telah menuai kontroversi di kalangan budayawan Cirebon. Di satu sisi sebagai "penyederhanaan" atas layanan-layanan terdahulu seperti Cirebon Ekspres, Argo Jati, maupun Cirebon Ekspres Tegal/Tegal Bahari, branding kereta api ini dianggap kontroversial karena mengusung nama Cheribon, yaitu pengejaan Belanda terhadap wilayah ini.[3] Nama kereta api ini dianggap "mencederai" kearifan lokal; termasuk keberadaan buah ceri untuk logo promosi Argo Cheribon (GoCher) versi Daop III Cirebon. (Ceri sama sekali tidak ada hubungannya dengan Cirebon!) Bagi mereka, penamaan Argo Cheribon dianggap "tidak memiliki korelasi apa pun terhadap bahasa, budaya, dan intelektualitas rakyat Cirebon". Bahkan, mereka meyakini kalau seandainya kereta api ini melibatkan budayawan Cirebon, tidak mungkin nama Cheribon digunakan; penamaan ini mirip dengan promosi Cirebon Ekspres pada tahun 2015 dengan nama d'Cheribon Express yang penamaannya di-Indonesiakan lagi dengan nama Cirebon Ekspres.[4][5]

Akan tetapi, di situs resmi KAI, iklan resmi Argo Cheribon tidak mengusung logo promosi tersebut, tetapi motif batik Megamendung.[6]

Jadwal Perjalanan

Berikut ini Jadwal Perjalanan KA Argo Cheribon (Reguler/Tambahan/Fakultatif) Mulai 14 September 2019 (revisi 1 April 2017)

Stasiun KA 67A KA 61A KA 69A KA 17 KA 63 KA 71F KA 65 KA 7005
Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat
Tegal - 06.50 - 14.50 - 17.00
Brebes 07.02 07.06 15.02 15.04 17.12 17.16
Tanjung 07.23 07.25 15.21 15.23 ls
Losari 07.32 07.34 ls ls
Babakan 07.43 07.45 ls 17.47 17.49
Cirebon - 05.50 - 07.25 08.08 08.30 - 13.50 15.56 16.05 - 16.45 18.12 18.30 - 21.15
Arjawinangun ls 07.40 07.42 ls. ls ls ls ls ls
Jatibarang 06.20 06.22 ls 09.01 09.03 14.20 14.22 16.35 16.37 17.17 17.20 19.01 19.03 21.45 21.47
Terisi 06.37 06.39 ls 09.18 09.20 ls ls. ls ls ls
Haurgeulis 06.57 06.59 ls 09.38 09.40 ls 17.08 17.10 17.51 17.54 ls ls
Cikampek 07.39 07.41 ls ls. ls ls. ls ls ls
Bekasi 08.27 08.29 09.53 09.55 11.02 11.04 16.15 16.17 18.36 18.38 19.20 19.22 20.58 21.00 23.36 23.38
Jatinegara 08.46 08.48 10.11 10.13 11.20 11.22 16.33 16.35 18.54 18.56 19.38 19.40 21.17 21.19 23.54 23.56
Gambir 09.05 - 10.29 - 11.38 - 16.49 - 19.12 - 19.55 - 21.35 - 00.10 -
Stasiun KA 7006 KA 62 KA 64 KA 68A KA 18 KA 66A KA 72F-A KA 70
Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat
Gambir - 00.40 - 09.40 - 11.00 - 12.10 - 17.20 - 19.45 - 20.30 - 22.20
Bekasi ls 10.10 10.12 11.30 11.32 12.40 12.42 17.50 17.52 20.15 20.17 21.03 21.05 22.53 22.55
Cikampek ls ls ls ls ls 21.04 21.06 ls ls
Haurgeulis ls 11.38 11.40 12.58 13.00 14.08 14.10 ls 21.47 21.49 22.35 22.37 00.22 00.24
Terisi ls ls ls 14.29 14.31 ls ls ls ls
Jatibarang 02.58 03.00 12.11 12.13 13.31 13.33 14.46 14.48 19.44 19.46 22.20 22.22 23.08 23.10 00.55 00.57
Arjawinangun ls ls ls 15.06 15.08 ls ls ls ls
Cirebon 03.30 - 12.44 12.54 14.04 14.26 15.25 - 20.16 - 22.55 - 23.38 23.44 01.27 -
Cirebon Prujakan ls ls 23.49 23.53
Babakan 13.16 13.18 14.49 14.51 00.13 00.15
Losari 13.27 13.29 15.01 15.03 00.23 00.25
Tanjung 13.37 13.39 15.12 15.14 00.32 00.34
Brebes 13.56 13.58 15.32 15.35 00.50 00.52
Tegal 14.10 - 15.47 - 01.03 -
Stasiun Tiba Berangkat
KA 12853 Argo Cheribon Tambahan
Cirebon - 17.20
Jatibarang 17.52 17.54
Bekasi 19.48 19.50
Jatinegara 20.07 20.10
Gambir 20.25 -
Stasiun KA 12944 Argo Cheribon Tambahan
Gambir - 13.20
Bekasi 13.51 13.53
Jatibarang 15.47 15.50
Cirebon 16.22 -

Referensi

  1. ^ Majalah KA Edisi Mei 2014
  2. ^ Majalah KA Edisi Maret 2015
  3. ^ "Rebranding, PT KAI Luncurkan KA Argo Cheribon Jelang HUT RI – Info Kereta Api". Diakses tanggal 2019-08-12. 
  4. ^ "Polemik Argo Cheribon, PT KAI Tak Bergeming, Single Service Gocher Tetap Lanjut". radarcirebon.com. 2019-08-10. Diakses tanggal 2019-08-12. 
  5. ^ "Penolakan atas Penamaan Baru KA Argojati, Kurang Sensitif dan Kemunduran". radarcirebon.com. 2019-08-09. Diakses tanggal 2019-08-12. 
  6. ^ "Promo". penumpang.kai.id. Diakses tanggal 2019-08-12.