Lengger

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 18 Oktober 2019 05.33 oleh Masihterjaga (bicara | kontrib) (Ciri khas: referensi tidak relevan (mengarah ke situs wallpaper))

Lengger atau disebut juga ronggeng adalah kesenian asli Banyumas berupa tari tradisional yang dimainkan oleh 2 sampai 4 orang serupa wanita yang didandani dengan pakaian khas. Kesenian lengger Banyumasan ini diiringi oleh musik calung, gamelan yang terbuat dari bambu. Nama tarian ini pernah disebut dalam novel trilogi Ronggeng dukuh Paruk karya sastrawan Ahmad Tohari.[1][2][3][4]

Tarian Lengger Banyumasan

Ciri khas

Untuk dandanan rambut dibuat model kode yang dihias dengan bunga melati dan kanthil dan beberapa hiasan berwarna perak atau emas di ujung atas yang akan ikut bergoyang seiring gerakan sang lenger. Tubuh sang penari lengger dibalut dengan kemben yang terbuat dari jarit (kain batik) dan stagen dibagian tinggang serta dilengkapi pula dengan sampur (selendang yang dipakai lengger untuk menari). Sampur biasanya digunakan penari lengger untuk menarik salah seorang penonton. Penonton yang mendapat kalungan sampur ini mendapat kesempatan untuk menari bersama sang penari lengger. Gerakan tari lengger didominasi oleh gerakan pinggul sehingga terlihat menggemaskan mengikuti irama khas Banyumasan yang lincah dan dinamis.

Kesenian lengger Banyumasan ini diiringi oleh music gamelan tradisional yang disebut dengan calung. Alat musik utama gamelan calung terbuat dari bambu wulung (ungu kehitaman), kenong, gambang, gong, kedang dan beberapa alat musik tradisional lainnya. Sementara sinden yang bertugas sebagai penyanyi menyanyi lagu dengan merdu dari sisi dimana gamelan ditempatkan. Saat ini pertunjukkan lengger Banyumasan sudah jarang dijumpai. Bahkan beberapa agen wisata membuat sebuah trip tema budaya Mencari jejak lengger terakhir. Untuk waktu-waktu tertentu lokawisata Baturraden masih menggelar pertunjukan tari lengger.[5][6]

Lihat pula

Referensi