Persetubuhan

tindakan yang dilakukan demi reproduksi, kenikmatan seksual, atau keduanya

Persetubuhan atau Hubungan Seksual artinya secara prinsip adalah tindakan sanggama yang dilakukan oleh manusia, tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk pada tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih dari sekadar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin lelaki dan perempuan.

Persetubuhan mungkin didahului dengan percumbuan yang menyebabkan gairah pada pasangan, menyebabkan penis mengalami ereksi, dan pelumasan alami pada vagina.

Untuk memulai sebuah persetubuhan, penis yang telah ereksi dimasukkan ke dalam vagina dan salah satu pasangan atau keduanya menggerakkan pahanya untuk membuat penis bergerak maju dan mundur di dalam vagina dan menghasilkan gesekan, tanpa sama sekali mengeluarkan penis secara penuh. Dengan demikian, mereka merangsang diri sendiri maupun pasangannya hingga orgasme dan ejakulasi diperoleh. Penetrasi dengan penis juga dikenal dengan "intromission" atau dengan nama Latin "immissio penis".

Istilah "penetrasi" digunakan untuk menggambarkan kondisi dimana alat kelamin pria dimasukkan ke dalam vagina. Hal ini tidak selamanya menjadi ritual yang wajib untuk mencapai kesenangan dan kenikmatan dalam berhubungan seks. Aktivitas seksual tanpa melakukan penetrasi biasanya dilakoni oleh kaum remaja dengan cara masturbasi.

Reproduksi seksual

Persetubuhan adalah metode dasar reproduksi manusia. Selama ejakulasi, yang umumnya disertai dengan orgasme pada pria, terjadi serangkaian kontraksi otot yang mengirimkan air mani berisi gamet pria yang dikenal sebagai sel sperma atau spermatozoa ke dalam ruang vagina.

Rute yang dilalui sel sperma adalah dari ruang vagina melalui cervix menuju rahim dan kemudian menuju ke tuba fallopi. Jutaan sperma terdapat dalam setiap ejakulasi, untuk meningkatkan kemungkinan sebuah pembuahan dengan sel telur atau ovum. Sel sperma dapat bertahan hingga sembilan hari dalam tubuh wanita. Ketika sebuah sel telur yang subur dari wanita terdapat dalam tuba fallopi, gamet pria bergabung dengan ovum menghasilkan pembuahan dan pembentukan sebuah embrio baru. Ketika sebuah ovum yang telah terbuahi mencapai rahim, ia akan tertanam pada dinding uterus, yang dikenal dengan endometrium. Proses tertanamnya ovum yang telah dibuahi ini ke dalam rahim disebut sebagai implantasi dan mulai dari fase inilah proses kehamilan dimulai.

Persetubuhan di berbagai negera

Luar Negeri

  • Persetubuhan boleh dilakukan oleh semua umur, baik orang dewasa, remaja, maupun anak-anak
  • Persetubuhan dilakukan terhadap anak di bawah umur, hal itu bertujuan agar pasangan persetubuhan tidak hamil
  • Persetubuhan harus dimulai dengan memancing gairah lawan main.
  • Persetubuhan boleh dilakukan dengan lawan jenis. Dengan demikian homoseksual (persetubuhan antara pasangan manusia berjenis kelamin sama, sama-sama perempuan ataupun sama-sama laki-laki) dibenarkan dalam agama.
  • Persetubuhan hanya dibenarkan jika anda benar" kebelet sange.
  • Persetubuhan boleh di pertontonkan kepada orang lain.
  • Persetubuhan boleh dilakukan pada saat seorang istri sedang haid.
  • Persetubuhan tidak hanya melalui vagina, tetapi juga melalui anus seks anal.
  • Persetubuhan tidak hanya dilakukan dengan cara penetrasi penis ke dalam vagina, benda lain juga bisa dimasukkan ke dalam vagina.
  • Persetubuhan adalah jenis kegiatan yang bertujuan memuaskan nafsu duniawi
  • Persetubuhan adalah satu-satunya metode memperbanyak blue film

Sedangkan di indonesia

  • Persetubuhan hanya dilakukan oleh sepasang suami-istri yang sah secara hukum Gereja, meski tidak secara Sakramen[1]
  • Persetubuhan hanya dilakukan dengan lawan jenis. Sebab homoseksualitas melawan hukum kodrat. Akan tetapi manusia yang memiliki dorongan homoseksualitas dipandang Gereja mengalami cobaan yang berat dan perlu dilayani dengan adil, bukan dengan memojokkan atau mengadili.[1]
  • Persetubuhan dilakukan sebagai perwujudan cinta kasih, bukan pemenuhan nafsu belaka.[1]
  • Persetubuhan selalu diarahkan pada kelahiran manusia baru ("bahwa tiap persetubuhan harus tetap diarahkan kepada kelahiran kehidupan manusia" (Humanae Vitae 11) ). Oleh sebab itu upaya kontrasepsi buatan (kondom, spiral, suntik, dll) dipandang sebagai persetubuhan yang tidak mengarah pada kelahiran, dan dilarang oleh Gereja. Dalam pandangan yang sama, perbuatan seksual selain penetrasi penis melalui vagina tidak dibenarkan.[1]
  • Inses, persetubuhan antar sanak saudara atau ipar, juga kepada anak muda pedofilia, tidak dibenarkan oleh Gereja.[1]

Bentuk lain

Seks oral

Seks oral terdiri dari semua aktivitas seksual yang melibatkan penggunaan mulut dan lidah.

Seks anal

Seks anal adalah persetubuhan dengan penis yang ereksi dimasukkan ke rektum melalui anus. Selain itu penetrasi anus dengan dildo, butt plug, vibrator, lidah, dan benda lainnya juga disebut anal seks. Anal seks dapat dilakukan oleh orang heteroseksual maupun homoseksual.

Seks anal tidak hanya dilakukan oleh pria kepada wanita (heteroseksual) ataupun pria kepada pria (homoseksual), tetapi pada implementasinya, seks anal juga dilakukan oleh wanita kepada pria, dan hal ini lah yang pada umumnya dilakukan dengan bantuan alat-alat peraga seks (sex toys) seperti dildo dan yang lainnya.

Gangbang

Gangbang adalah persetubuhan dengan jumlah pemain lebih dari 2

Referensi

  1. ^ a b c d e [1], Katekismus Gereja Katolik

Lihat pula

Pranala luar