Kabupaten Soppeng

kabupaten di Indonesia, di pulau Sulawesi
Revisi sejak 23 Oktober 2019 15.09 oleh Argo Carpathians (bicara | kontrib) (←Suntingan Asscalibur (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Wagino Bot)

4°20′55″S 119°52′57″E / 4.34861°S 119.88250°E / -4.34861; 119.88250

Kabupaten Soppeng
ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨔᨚᨄᨙ
Daerah tingkat II
Julukan: 
Bandoeng van Celebes
Motto: 
-
Peta
Kabupaten Soppeng ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨔᨚᨄᨙ di Sulawesi
Kabupaten Soppeng ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨔᨚᨄᨙ
Kabupaten Soppeng
ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨔᨚᨄᨙ
Peta
Kabupaten Soppeng ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨔᨚᨄᨙ di Indonesia
Kabupaten Soppeng ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨔᨚᨄᨙ
Kabupaten Soppeng
ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨔᨚᨄᨙ
Kabupaten Soppeng
ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨔᨚᨄᨙ (Indonesia)
Koordinat: 4°20′55″S 119°52′57″E / 4.3486°S 119.8825°E / -4.3486; 119.8825
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 29 Tahun 1959
Ibu kotaWatansoppeng
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 8
  • Kelurahan: 70
Pemerintahan
 • BupatiH. Andi Kaswadi Razak, SE
Luas
 • Total1.500 km2 (600 sq mi)
Populasi
 ((2010))
 • Total223.826
 • Kepadatan164,65/km2 (426,4/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7312 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0484
Kode Kemendagri73.12 Edit nilai pada Wikidata
APBD-
DAURp. 517.805.122.000.-
Semboyan daerah-
Flora resmi-
Fauna resmiKakatua Jambul Kuning
Situs webhttp://www.soppengkab.go.id/


Kabupaten Soppeng adalah salah satu Kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Watansoppeng. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.500,00 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 223.826 jiwa (2010).

Sejarah Soppeng

Soppeng adalah sebuah kota kecil di mana dalam buku-buku lontara terdapat catatan tentang raja-raja yang pernah memerintah sampai berakhirnya status daerah Swapraja, satu hal menarik sekali dalam lontara tersebut bahwa jauh sebelum terbentuknya kerajaan Soppeng, telah ada kekuasaan yg mengatur daerah Soppeng, yaitu sebuah pemerintahan berbentuk demokrasi karena berdasar atas kesepakatan 60 pemukan masyarakat, tetapi saat itu Soppeng masih merupakan daerah yang terpecah-pecah sebagai suatu kerajaan-kerajaan kecil. Hal ini dapat dilihat dari jumlah Arung,Sulewatang, dan Paddanreng serta Pabbicara yang mempunyai kekuasaan tersendiri. Setelah kerajaan Soppeng terbentuk maka dikoordinir oleh Lili-lili yang kemudian disebut Distrikvdi Zaman Pemerintahan Belanda.

Literatur yang ditulis tentang sejarah Soppeng masih sangat sedikit. Sebagaimana tentang daerah-daerah di Limae Ajattappareng, juga Mandar dan Toraja, Soppeng hanyalah daerah “kecil” dan mungkin “kurang signifikan” untuk diperebutkan oleh dominasi dua kekuatan di Sulawesi Selatan yakni Luwu dan Siang sebelum abad ke-16. Namun, seperti disebutkan oleh sebuah kronik Soppeng, dulunya Soppeng bersama Wajo, sangat bergantung kepada kerajaan Luwu.

Seiring menguatnya kekuatan persekutuan Goa-Tallo di Makassar; untuk mengimbanginya, Bone sempat mengajak Wajo dan Soppeng membentuk persekutuan Tellumpocco pada perjanjian Timurung tahun 1582. Akan tetapi, masuknya Islam di Sulawesi Selatan di paruh akhir abad ke-16, ditandai dengan masuknya Karaeng Tallo I Mallingkang yang lebih dikenal sebagai Karaeng Matoaya serta penguasa Goa I Manga’rangi yang kemudian bergelar Sultan Alauddin, telah mengubah peta politik di Sulawesi Selatan. Untuk sementara, kekuatan Bugis Makassar menjadi satu kekuatan baru untuk melawan orang kafir ketika Soppeng dan Sidenreng memeluk Islam tahun 1609, Wajo 1610 dan akhirnya Bone pada tahun 1611.

Perkembangan berikutnya sepanjang abad ke-17, menempatkan Soppeng pada beberapa perubahan keputusan politik ketika persaingan Bone dan Goa semakin menguat. Jauh sebelum perjanjian Timurung yang melahirkan persekutuan Tellumpocco, sebenarnya Soppeng sudah berada di pihak kerajaan Goa dan terikat dengan perjanjian Lamogo antara Goa dan Soppeng. Persekutuan Tellumpocco sendiri lahir atas “restu” Goa. Namun, ketika terjadi gejolak politik antara Bugis dan Makassar disebabkan oleh gerakan yang dipelopori oleh Arung Palakka dari Bone, Soppeng sempat terpecah dua ketika Datu Soppeng, Arung Mampu, dan Arung Bila bersekutu dengan Bone pada tahun 1660 sementara sebagian besar bangsawan Soppeng yang lain menolak perjanjian di atas rakit di Atappang itu.

Geografi

 
Jembatan di atas sungai Walanae dekat Watansoppeng (tahun 1925-1927)

Soppeng terletak pada depresiasi sungai Walanae yang terdiri dari daratan dan perbukitan dengan luas daratan ± 700 km² serta berada pada ketinggian rata-rata antara 100-200 m di atas permukaan laut.

Batas wilayah

Batas wilayah kabupaten ini adalah sebagai berikut:[1]

Utara Kabupaten Sidenreng Rappang
Timur Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone
Selatan Kabupaten Bone
Barat Kabupaten Barru

Topografi

Luas daerah perbukitan Soppeng kurang lebih 800 km² dan berada pada ketinggian rata-rata 200 m di atas permukaan laut. Ibu kota Kabupaten Soppeng adalah kota Watansoppeng yang berada pada ketinggian 120 m di atas permukaan laut. Kabupaten Soppeng tidak memiliki wilayah pantai. Wilayah perairan hanya sebagian dari Danau Tempe. Gunung-gunung yang ada di wilayah Kabupaten Soppeng menurut ketinggiannya adalah sebagai berikut:

Kabupaten Soppeng memiliki tempat-tempat wisata berupa permandian air panas alami yang bernama "LEJJA", permandian mata air "OMPO" dan permandian alam "CITTA". Lejja berjarak ± 40 Kilometer dari pusat kota, terletak di desa Batu-batu, Kecamatan Marioriawa.

Pemerintahan

Daftar Bupati

  Bupati Soppeng  
No. Potret Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Politik / Fraksi Wakil Bupati Periode Ref.
1   Andi Wana
(?–?)
1957 1960 N/A 1 [2]
2   Andi Machmud 1960 1964 N/A 2
3   Andi Made Alie 1965 1979 ABRIAngkatan Darat N/A 3
4   Djamaluddin Muhammadong 1979 1984 ABRIAngkatan Darat N/A 4
5   Umar Lakunnu 1984 1990 Golkar N/A 5
6   Abbas Sabbi
(?–2013)
1990 1995 N/A 6
7   Andi Paeruddin Saisal
(?–2020)
1995 2000 Muhammad Arsyad Kale
(1996–2000)
7
8   Andi Harta Sanjaya 2000 2005 Golkar Syarifuddin Rauf 8
9   Andi Soetomo
(1948–)
2005 2010 Andi Sarimin Saransi 9
(2005)
16 Oktober 2010 16 Oktober 2015 Aris Muhammadia 10 [3]
10   Andi Kaswadi Razak
(1967–)
17 Februari 2016 17 Februari 2021 Golkar Supriansa 11
26 Februari 2021 Petahana Lutfi Halide 12
(2020)
Legenda
  Non-Partisan/Penugasan Pemerintah
  ABRI

Pelaksana tugas Bupati

Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.

Potret Pelaksana tugas Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Bupati Definitif
  Andi Muhammad Amin Daeng Situru
(Penjabat)
1964 1965 Transisi
  Tautoto Tana Ranggina Sarongallo
(Penjabat)
17 Oktober 2015 17 Februari 2016 [4] Transisi
  Andi Tenri Sessu
(Penjabat)
17 Februari 2021 26 Februari 2021 Transisi


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Soppeng sejak pembentukannya pada tahun 1959.[5][6]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Soppeng dalam dua periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019 2019–2024
PKB   1   1
Gerindra   8   3
PDI-P   4   5
Golkar   7   12
NasDem (baru) 1   5
PKS   1   0
PPP   3   1
PAN   2   0
Demokrat   2   3
PBB   1   0
Jumlah Anggota   30   30
Jumlah Partai   10   7

Kecamatan

Wilayah Kabupaten Soppeng dibagi menjadi 8 kecamatan, yaitu:

  1. Citta
  2. Donri-Donri
  3. Ganra
  4. Lalabata
  5. Lili Riaja
  6. Lili Rilau
  7. Mario Riawa
  8. Mario Riwawo

Referensi

  1. ^ Kompas., Penerbit Buku (2001-<2005>). Profil daerah kabupaten dan kota (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797092011. OCLC 50024929. 
  2. ^ "Bupati dan Wakil Bupati Soppeng dari Masa Ke Masa". Website Resmi Pemerintah Kabupaten Soppeng. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-12. Diakses tanggal 12 Januari 2018. 
  3. ^ "Sekprov: Bupati Soppeng Dilantik 16 Oktober 2010". antarasulsel.com. 13 Oktober 2010. Diakses tanggal 2 Februari 2017. 
  4. ^ "Kadispenda Jabat Plt Bupati Soppeng, Warga Minta Netral di Pilkada Soppeng". bugiswarta.com. Diakses tanggal 2 Februari 2017. 
  5. ^ Perolehan Kursi DPRD Soppeng 2014-2019
  6. ^ Perolehan Kursi DPRD Soppeng 2019-2024
  7. ^ Pemerintahan Republik Indonesia (1959). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Pemerintahan Republik Indonesia. 
  8. ^ Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Sulawesi Selatan Dalam Angka 1981 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Ujung Pandang: Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan. hlm. 24. 
  9. ^ Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1982). Sulawesi Selatan Dalam Angka 1982 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Ujung Pandang: Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan. hlm. 35. 
  10. ^ Lembaga Pemilihan Umum RI (1988). Pemilihan Umum 1987 (Volume 5) (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Lembaga Pemilihan Umum. hlm. 218. 
  11. ^ Lembaga Pemilihan Umum RI (1994). Pemilihan Umum 1992 Dari Daerah Ke Daerah (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Lembaga Pemilihan Umum. hlm. 448. 
  12. ^ Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (2002). Sulawesi Selatan Dalam Angka 2002 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 22. 
  13. ^ Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (2004). Sulawesi Selatan Dalam Angka 2004-2005 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 23–27. 
  14. ^ Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng (2011). Kabupaten Soppeng Dalam Angka 2011 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Soppeng: Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng. hlm. 15. 

Pranala luar