Stasiun Solo Jebres

stasiun kereta api di Indonesia

7°33′43″S 110°50′21″E / 7.56194°S 110.83917°E / -7.56194; 110.83917

Stasiun Solo Jebres

Stasiun Solo Jebres
Lokasi
Koordinat7°33′28″S 110°50′13″E / 7.55778°S 110.83694°E / -7.55778; 110.83694{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Ketinggian+97 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang cukup tinggi, satu peron sisi yang cukup tinggi, dan satu peron pulau yang agak rendah)
Jumlah jalur7 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananBangunkarta, Sancaka Tambahan (jadwal sore, arah Surabaya), Wijayakusuma (arah Surabaya-Banyuwangi), Majapahit, Brantas (reguler dan tambahan), Matarmaja (reguler dan tambahan), Kahuripan (arah Bandung), dan Mantab
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitekturIndisch
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar C[2]
Sejarah
Dibuka24 Mei 1884
Nama sebelumnyaDjebres Solo, Solo Kasunanan
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Solo Jebres[a] (SK)[b] (Hanacaraka: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀‌ꦯꦭꦗꦺꦧꦿꦺꦱ꧀, Sêtasiyun Sala Jèbrès), atau yang dikenal masyarakat sebagai Stasiun Jebres, merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Purwodiningratan, Jebres, Surakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +97 m ini termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta.

Sebelum Stasiun Purwosari digunakan sebagai perhentian kereta api jarak jauh, semua kereta api kelas ekonomi yang melintasi jalur Yogyakarta-Solo, Semarang-Solo, dan Solo-Madiun berhenti di stasiun ini. Namun, sejak 1 Februari 2014 tidak ada lagi kereta api yang mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun ini. Semua perjalanan kereta api yang melayani stasiun ini dialihkan ke Stasiun Purwosari dan Solo Balapan, sedangkan Stasiun Solo Jebres dijadikan sebagai pemberhentian kereta api penumpang yang berjalan dari dan ke arah Semarang.[3]

Berikutnya, sejak 1 Oktober 2016, KA Bangunkarta juga berhenti normal di stasiun ini. Dengan demikian, stasiun ini digunakan untuk pemberhentian semua kereta api penumpang bagi warga Solo dan sekitarnya yang melakukan perjalanan dari dan menuju lintas Pantura melewati jalur kereta api Gundih-Solo Balapan.

Kereta api reguler lintas selatan yang diberhentikan di stasiun ini adalah KA Wijayakusuma (arah Surabaya-Banyuwangi) dan Kahuripan (arah Bandung).

Sejarah

 
Stasiun Jebres Solo tahun 1895-1906

Berbeda dengan stasiun lainnya yang berada pada jalur yang dimiliki oleh Staatsspoorwegen (SS), stasiun SS yang satu ini sebenarnya berada di atas bekas jalur milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), yang pembangunannya dilakukan bersamaan dengan jalur kereta api Samarang–Vorstenlanden. Tak banyak literatur membahas jalur yang berakhir di tepi Bengawan Solo ini; hanya peta tahun 1869 yang dapat membuktikan bahwa dahulu pernah ada jalur menuju sungai tersebut,[4] namun tidak pernah dibahas.

Jalur tersebut melintasi wilayah kekuasaan Kasunanan Surakarta. Pada tahun 1882–1884, SS kemudian melakukan pengembangan jalur ini, walaupun sejatinya pembangunannya dilakukan dari arah Surabaya menuju Kertosono, Madiun, hingga berakhir di Solo Balapan. Pada tanggal 24 Mei 1884, jalur bekas NIS ini kemudian digantikan dengan jalur baru oleh SS dan dibukalah Stasiun Solo Jebres di wilayah Kasunanan Surakarta.[5]

Bangunan dan tata letak

Awalnya stasiun ini memiliki tujuh jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Setelah jalur ganda pada segmen lintas stasiun ini hingga Stasiun Palur resmi dioperasikan per 20 Agustus 2019[6], jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda untuk arah Madiun saja dan juga sepur raya jalur tunggal dari dan ke arah Solo Balapan-Yogyakarta maupun Semarang, sedangkan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus baru untuk jalur ganda dari arah Madiun. Selain itu, ditambahkan pula kanopi baru serta perpanjangan maupun peninggian pada peron antara jalur 1 dan 2. Sistem persinyalannya juga telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.

Bangunan stasiun yang masih asli ini kini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surakarta berdasarkan SK Wali Kota Surakarta No. 646/1-2/1/2013[7] dan SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM. 57/PW.007/MKP/2010.[8]

Bangunan stasiun ini memiliki keunikan yang sama sekali tidak dapat dijumpai di stasiun-stasiun lainnya di jalur-jalur SS. Tampilan depan stasiun yang mewah ini dahulu ditujukan kepada pihak Keraton Kasunanan Surakarta. Secara garis besar, stasiun ini memiliki gaya Indische Empire, sama dengan stasiun SS lainnya yang dibangun tahun 1880–90-an, tetapi fasad bangunan utama stasiun kaya akan detail yang dipengaruhi dari gaya Neoklasik. Kesan art nouveau sangat ditekankan pada banyak elemen seperti jalusi, ornamen, serta terali di ventilasi yang berbentuk setengah lingkaran pada pintu keberangkatan. Moulding berbentuk cornice terdapat pada pintu-pintu selain pintu keberangkatan, memberi kesan megah pada bangunan.[8]

Bangunan stasiun yang simetris ini memiliki pola ruang yang disusun secara linier dari timur ke barat. Pintu masuk stasiun berada tepat di tengah bangunan menghadap Jalan Ledoksari dengan atap yang lebih tinggi daripada sayap kiri maupun kanan bangunan. Ruangan di dalam stasiun masing-masing berbentuk persegi panjang yang disusun secara linier sehingga karakter horizontal dari stasiun ini semakin kuat.[9]

Di seberang stasiun ini terdapat terminal peti kemas yang kini tidak lagi aktif. Pernah ada isu untuk mengaktifkan lagi terminal tersebut, tetapi tak pernah terealisasi.[10] Di lapangan bongkar-muat peti kemas tersebut, terdapat tumpukan tiang-tiang yang diduga adalah tiang kabel listrik aliran atas (LAA) untuk rencana operasional KRL lintas Yogyakarta–Solo. Belum ada progres pemancangan tiang tersebut untuk kabel LAA.[11]

Layanan kereta api

Penumpang

Kelas eksekutif

Bangunkarta, tujuan Jakarta via Semarang-Cirebon dan tujuan Surabaya via Madiun-Jombang

Kelas campuran

Kelas bisnis

Mantab, tujuan Jakarta via Semarang dan tujuan Madiun

Kelas ekonomi AC plus

Majapahit, tujuan Jakarta via Semarang-Cirebon dan tujuan Malang via Madiun-Blitar (terkadang ditambahkan kelas eksekutif)

Kelas ekonomi AC

Persilangan, papasan, dan persusulan

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Solo Jebres per 1 September 2019 (revisi Gapeka 2017).

  • KA Reguler
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
172 Matarmaja Malang Kotabaru (ML) Ekonomi AC 00.44 01.12
141 Majapahit Jakarta Pasar Senen (PSE) (Eksekutif & )Ekonomi AC Plus 00.57 01.10
176 Brantas Blitar (BL) Eksekutif & Ekonomi AC 02.47 03.08
142 Majapahit Malang Kotabaru (ML) (Eksekutif & )Ekonomi AC Plus 03.16 03.30
181 Kahuripan Bandung Kiaracondong (KAC) Ekonomi AC 16.50 16.57
175 Brantas Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi AC 18.11 18.35
7092/7093 Wijayakusuma Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Banyuwangi Baru (BW) Eksekutif & Ekonomi AC Premium 19.22 19.28
55 Bangunkarta Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Satwa 20.00 20.05
56 Surabaya Gubeng (SGU) 23.32 23.37
171 Matarmaja Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 23.58 00.10
  • KA Tambahan (beroperasi pada masa lebaran dan natal-tahun baru; terkadang juga pada hari libur nasional atau akhir pekan tertentu)
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
7033A Matarmaja Tambahan Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 01.15 01.25
7032A Brantas Tambahan Blitar (BL) Bisnis/Ekonomi AC 03.46 04.01
7034A Matarmaja Tambahan Malang Kotabaru (ML) Ekonomi AC 04.20 04.40
12855 Mantab Jakarta Pasar Senen (PSE) Bisnis 16.20 16.27
7031A Brantas Tambahan Bisnis/Ekonomi AC 18.46 19.00
7024C Sancaka Tambahan Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif/Bisnis/Ekonomi AC Plus 19.06 19.13
12948 Mantab Madiun (MN) Bisnis 21.42 21.54

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Koridor/trayek Tujuan Keterangan
Batik Solo Trans[12] 1 Bandara Adisumarmo–Palur Turun di Halte Jebres di Jalan Urip Soemohardjo dan berjalan kaki menuju stasiun
3 Kartasura–Palur via Pasar Klewer
5 Mojosongo–Solo Baru

Galeri

Catatan kaki

  1. ^ Penulisan Solo Jebres untuk stasiun ini bersifat baku. Namun stasiun ini lebih sering ditulis sebagai Solojebres, bukannya Solo Jebres, karena dalam catatan DKA 1950 menuliskan Solojebres.
  2. ^ Singkatan dari Solo Kasunanan, nama awal stasiun ini tetapi setelah diresmikan, namanya diganti menjadi Solo Jebres.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Tak Lagi Berangkatkan KA, Stasiun Jebres Jadi Kawasan Wisata Bersejarah". Tribun Jateng. 2014-02-01. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  4. ^ "Dutch Colonial maps - Leiden University Libraries". maps.library.leiden.edu. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  5. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  6. ^ Isnanto, Bayu Ardi. "Jalur Ganda Stasiun Palur-Kedungbanteng Resmi Beroperasi". detiknews. Diakses tanggal 2019-03-06. 
  7. ^ Media, Solopos Digital. "INFO SOLO : Ini Daftar 172 Cagar Budaya di Solo". Solopos.com. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  8. ^ a b "Heritage - Kereta Api Indonesia". heritage.kai.id. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  9. ^ Ceria, A.P.; Antariksa; Suryasari, N. (2015). Karakter Spasial Bangunan Stasiun Kereta Api Solo Jebres (Laporan). Malang: Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. 
  10. ^ Sunaryo, Arie. "Stasiun Jebres Solo akan difungsikan sebagai Terminal Peti Kemas". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-29. 
  11. ^ "KRL Solo-Jogja Belum Terealisasi Tiang LAA Mangkrak, Inilah Penjelasan PT KAI". Tribun Jateng. 2018-03-30. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  12. ^ "Liburan di Solo Naik Bus Batik Solo Trans (BST) Saja. Ini Rute Lengkapnya". Tribun Jateng. 2017-06-28. Diakses tanggal 2019-01-29. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api tahun 2017/18

Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines