Jean de Lattre de Tassigny

Revisi sejak 8 Desember 2019 01.22 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Jean Joseph Marie Gabriel de Lattre de Tassigny, (bahasa Prancis: [ʒɑ̃ latʁ tasiɲi]; 2 Februari 1889 – 11 Januari 1952) adalah seorang jenderal Prancis selama Perang Dunia II dan Perang Indocina Pertama. Dia secara anumerta diangkat menjadi Marshal Prancis.

Jean de Lattre de Tassigny
Général de Lattre in 1946
Vice-President of the Superior War Council
Masa jabatan
16 December 1948[1] – 1950
Informasi pribadi
Lahir(1889-02-02)2 Februari 1889
Mouilleron-en-Pareds, Vendée, Republik Prancis
Meninggal11 Januari 1952(1952-01-11) (umur 62)
Paris, Republik Prancis
KebangsaanPrancis
Suami/istriSimonne Calary de Lamazière
AnakBernard de Lattre de Tassigny
Orang tua
  • Roger de Lattre de Tassigny (ayah)
  • Anne Marie Louise Hénault (ibu)
AlmamaterLycée privé Sainte-Geneviève
École Spéciale Militaire
Cavalry School
Karier militer
PihakPrancis Prancis Vichy Republik Prancis Ketiga
Prancis Prancis Vichy
Pasukan Kemerdekaan Prancis Pasukan Kemerdekaan Prancis
Prancis Republik Prancis Keempat
Pertempuran/perang

Find a Grave: 115349551 Modifica els identificadors a Wikidata


House de Lattre de Tassigny
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ia dilahirkan di Mouilleron-en-Pareds, Vendée, di desa yang sama dengan pemimpin Perang Dunia I Georges Clemenceau, dalam keluarga aristokrat.[2]

Pada tahun 1951, karena sakit ia terpaksa kembali ke Paris, dan tidak lama kemudian ia meninggal karena kanker.

Dia dimakamkan dengan upacara kenegaraan yang berlangsung selama lima hari, majalah Life menulis "pemakaman militer terbesar yang pernah dilihat Prancis sejak kematian Marshal Foch pada tahun 1929".[3]

Referensi

  1. ^ Government of the French Republic (15 December 1948). "Décret portant nomination des membres du conseil supérieur de la guerre" (dalam bahasa French). Diakses tanggal 29 October 2019. 
  2. ^ Douglas Johnson (12 June 2003). "Obituary: Simonne de Lattre de Tassigny". The Guardian. 
  3. ^ Destiny is too hard, Life 28 January 1952, page 20