Minanga

Ibukota Kerajaan Melayu
Revisi sejak 12 Desember 2019 16.13 oleh Swarna bumi (bicara | kontrib)

Minanga merupakan pusat Kerajaan Melayu yang telah ada pada tahun 645 kemudian ditaklukan oleh sriwijaya tahun 682 ( prasasti kedukan bukit) . Berita tentang keberadaannya didapat dari buku T'ang-Hui-Yao yang disusun oleh Wang p'u pada tahun 961 masa Dinasti Tang, di mana Minanga mengirimkan utusan ke Tiongkok pada tahun 645 untuk pertama kalinya[1]. Selain itu nama Minanga juga muncul pada Prasasti Kedukan Bukit yang bertarikh 682. Minanga selanjutnya tetap menjadi daerah Kerajaan Melayu setelah ibu kotanya telah berpindah.

Minanga

Malayu
645–682
Ibu kotaMinanga
Bahasa yang umum digunakanMelayu Kuno, Sanskerta
PemerintahanMonarki
Maharaja 
Sejarah 
• Utusan ke Tiongkok
645
• Ditaklukan Sriwijaya/ invasi Sriwijaya
682
Mata uangKoin emas dan perak
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Koying
krjKerajaan
Jambi
Dharmasraya
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Asal Usul

Dari Prasasti Kedukan Bukit, disebutkan bahwa Dapunta Hyang pendiri Sriwijaya bertolak dari Minanga, dengan membawa puluhan ribu tentara lengkap dengan perbekalan[2]. Berita tentang Kerajaan Melayu ini juga disebut dalam catatan perjalanan Pendeta I-tsing atau I Ching (義淨; pinyin Yì Jìng) (634-713) identik dengan kerajaan ini[3].

Selain dari berita buku T'ang-Hui-Yao, dari buku Tse-fu-yuan-kuei pada masa Dinasti Song yang dibuat atas dasar sejarah lama oleh Wang-ch'in-jo dan Yang I antara tahun 1005 dan 1013, juga menceritakan adanya utusan dari Kerajaan Melayu datang ke Tiongkok antara tahun 644 dan 645.

Sumber Tiongkok

Pada masa Dinasti Yuan dan Dinasti Ming, kata Ma-La-Yu disebutkan sering (dalam sejarah Tiongkok) untuk merujuk kepada suatu bangsa dari laut selatan dengan ejaan yang berbeda akibat perubahan dinasti.

   * (Tionghoa: 木 剌 由)- Bok-la-yu, Mok-la-yu
   * (Tionghoa: 麻 里 予 儿) - Ma-li-yu-er
   * (Tionghoa: 巫 来由) - Oo-lai-yu (dijiplak dari sumber tertulis biarawan Xuan Zang)
   * (Tionghoa: 无 来由) - Wu-lai-yu

Sebagian ekstrak dari kronikel asli Mongol Yuan (dalam bahasa Tionghoa): Chronicle of Mongol Yuan

   "以 暹 人 与 麻 里 予 儿 旧 相 仇杀, 至 是 皆 归顺, 有 旨 谕 暹 人" 勿 伤 麻 里 予 儿, 以 践 尔 言 ".

Lokasi

Ada beberapa pendapat sejarawan mengenai lokasi Minanga. Poerbatjaraka dan Soekmono berpendapat bahwa Minanga terletak di hulu Sungai Kampar, tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.[4] Poerbatjaraka juga mengatakan bahwa kata Minangatamwan merupakan nama lama dari Minangkabau.[5] Dr. Buchari mengemukakan bahwa Minanga berada di hulu Batang Kuantan.[6] Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu Sungai Batanghari.

Pendirian Sriwijaya

Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang marlapas dari Minanga Tamwan dengan membawa 20.000 tentara lalu dan 200 koli rampasan mendirikan Kembali ke ibukota kerajaan Sriwijaya. Ekspedisi Sriwijaya 683 ini bertujuan untuk menaklukan Melayu dan memperluas wilayah kerajaan Sriwijaya

Referensi

  1. ^ Slamet Muljana, 2006, Sriwijaya, Yogyakarta: LKIS.
  2. ^ George Cœdès, 1930, Les inscriptions malaises de Çrivijaya, BEFEO.
  3. ^ Gabriel Ferrand, 1922, L’Empire Sumatranais de Crivijaya, Imprimerie Nationale, Paris, “Textes Chinois”.
  4. ^ R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius
  5. ^ R. Ng. Poerbatjaraka, Riwajat Indonesia. Djilid I, 1952, Jakarta: Yayasan Pembangunan
  6. ^ Dr. Boechari, An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung). In Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, 1979, Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional

Lihat Juga