Serangan Bandar Udara Internasional Bagdad 2020

Serangan udara AS terhadap konvoi Iran di Bandara Internasional Bagdad pada Januari 2020
Revisi sejak 3 Januari 2020 13.14 oleh 202.67.43.37 (bicara) (Update korban tewas)

Pada tanggal 3 Januari 2020, Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap konvoi kendaraan di dekat Bandar Udara Internasional Bagdad yang ditumpangi beberapa orang, antara lain Mayor Jenderal dan Komandan Pasukan Quds iran Qasem Soleimani dan Komandan Pasukan Mobilisasi Rakyat Irak Abu Mahdi al-Muhandis.

Serangan Bandar Udara Internasional Bagdad 2020
Bagian dari Intervensi pimpinan Amerika Serikat di Irak (Operasi Inherent Resolve) dan Krisis Teluk Persia 2019–2020
JenisSerangan udara atau roket
LokasiIrak
Sasaran Iran
Pasukan Mobilisasi Rakyat
Tanggal3 Januari 2020 (2020-01-03)
Pelaksana Amerika Serikat
HasilQasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis meninggal
KorbanSedikitnya 8 orang[1] tewas

Latar belakang

Amerika Serikat campur tangan di Irak pada 2014 sebagai bagian dari Operasi Inherent Resolve (OIR), misi yang dipimpin Amerika Serikat untuk menurunkan dan memerangi Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), dan telah berlatih dan beroperasi bersama pasukan Irak sebagai bagian dari koalisi anti-ISIS. ISIS sebagian besar dipukul mundur dari Irak pada tahun 2017 saat Perang Saudara Irak, dengan bantuan milisi Syiah yang didukung Iran dan Angkatan Bersenjata Irak yang didukung Amerika Serikat. Iran diketahui mendukung milisi Syiah Irak, beberapa di antaranya relatif memusuhi kehadiran AS di Irak dan kelompok Syiah yang memimpin pemerintah Irak.[2]

Ketegangan meningkat antara Iran dan Amerika Serikat pada tahun 2018 ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir tahun 2015 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.[3] Dalam Krisis Teluk Persia 2019-2020 yang terjadi kemudian, serangan terhadap beberapa kapal tanker minyak Barat dianggap oleh negara Barat sebagai salah satu reaksi Iran terhadap sanksi, meskipun Iran menolak bertanggung jawab.

Serangan

 
Qasem Soleimani (kiri) dan Abu Mahdi al-Muhandis (kanan) menjadi korban jiwa.

Mayor Jenderal dan Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran, Qasem Soleimani, bersama Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan udara Amerika Serikat tanggal 3 Januari 2020 di tengah perjalanan dekat Bandar Udara Internasional Bagdad.[4][5] Beberapa rudal kabarnya menyasar konvoi kendaraan yang ditumpangi mereka. Sedikitnya lima orang tewas.[6]

Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan resmi bahwa serangan ini dilaksanakan "atas perintah presiden" dan menegaskan Soleimani berencana menyerang diplomat dan personel militer Amerika Serikat dan menyetujui serangan kedutaan besar Amerika Serikat di Bagdad.[7][8][9]

Jenazah Soleimani diketahui dari cincin yang dikenakan di jarinya. Pemeriksaan DNA korban masih berlangsung. Seorang pejabat tinggi Pentagon mengatakan Soleimani "kemungkinan besar" teridentifikasi sebagai salah satu korban tewas.[10][11]

Dampak

Kematian Soleimani mempertegang hubungan antara Amerika Serikat dan Iran. Juru bicara pemerintah Iran mengatakan badan keamanan nasionalnya langsung mengadakan rapat darurat untuk membahas "tindak kejahatan" ini.[6]

Harga minyak dunia naik lebih dari 4% usai serangan ini.[6][12] Selain itu, indeks berjangka AS dan saham Asia berbalik melemah, dan investor bergerak membeli aset safe haven seperti emas, obligasi, dan Yen Jepang.[13] Akibat dari serangan ini, Perang Dunia III menjadi topik populer di Twitter.[14]

Pada 2 Januari 2020 (waktu AS, 3 Januari waktu Irak), sejumlah pesawat berawak berangkat dari beberapa pangkalan udara di pesisir timur Amerika Serikat.[15] Menurut situs pelacak udara, rombongan pesawat ini terbang ke timur dan sejumlah Boeing KC-135 Stratotanker lepas landas dari RAF Mildenhall di Britania Raya.[16]

Reaksi

Iran

Irak

  • Perdana Menteri Irak Adil Abdul-Mahdi mengutuk serangan itu, menyatakan bahwa itu adalah tindakan agresi dan pelanggaran kedaulatan Irak yang akan menyebabkan perang di Irak.[20]
  • Pemimpin Gerakan Sadri dan Saraya al-Salam Muqtada al-Sadr, berduka atas pembunuhan komandan Pasukan Quds Iran Qassem Soleimani dan para pemimpin milisi Irak dalam serangan udara AS di Bagdad dan memerintahkan pengikutnya untuk "bersiap membela Irak".[21][22]

Amerika Serikat

  • Presiden Donald Trump mengepos gambar bendera Amerika Serikat tidak lama setelah pemerintah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.[23]
  • Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengepos video warga Irak merayakan kematian Soleimani di Baghdad.[8]
  • Mantan Wakil Presiden Joe Biden mengingatkan potensi eskalasi lebih lanjut dan mengatakan Trump "sedang bermain-main dengan api".[24]
  • Senator Bernie Sanders mengingatkan "aksi Trump akan memicu perang di Timur Tengah yang akan memakan banyak korban jiwa dan triliunan dolar."[24]
  • Malcolm Hoenlein, wakil ketua eksekutif Konferensi Presiden Organisasi Yahudi Amerika, membuat pernyataan yang mengatakan "Saya pikir itu akan sama dengan pembunuhan Osama bin Laden. Soleimani ... bertanggung jawab atas kematian banyak orang Amerika dan banyak orang lainnya."[25]
  • Mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton membuat tweet yang menyebut serangan udara itu "sebuah pukulan telak terhadap aktivitas-aktivitas Pasukan Quds Iran yang merugikan di seluruh dunia ... Semoga ini adalah langkah pertama untuk perubahan rezim di Teheran."[26]

Negara lain

  •   Tiongkok: Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang mendesak pihak-pihak terkait, terutama Amerika Serikat, untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari ketegangan yang semakin meningkat.[27]
  •   Rusia: Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa tewasnya Soleimani akan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.[28]
    • Senator Rusia Konstantin Kosachev menyebut pembunuhan Solemani "skenario terburuk," dan mengatakan dia percaya bahwa pembalasan Iran "tidak akan lama."[29]
  •   Suriah: Kementerian Luar Negeri Suriah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan itu, menyebut mereka "agresi kriminal Amerika yang berbahaya" dan "eskalasi berbahaya" di kawasan itu.[30]
  •   Prancis:
    • Sekretaris Negara Prancis untuk Urusan Eropa Amelie de Montchalin mengatakan bahwa pejabat tinggi Prancis akan melakukan hubungan tingkat tinggi dengan para pemain senior di kawasan itu untuk menghindari ketegangan lebih lanjut.[31]
    • Kedutaan besar Prancis di Teheran mendesak warganya untuk menjauh dari pertemuan publik dan untuk berperilaku bijaksana dan bijaksana serta tidak mengambil gambar di ruang publik.[32]
  •   Britania Raya: Menteri Luar Negeri Britania Raya Dominic Raab mendukung serangan AS, mengatakan bahwa Britania Raya selalu mengakui ancaman agresif yang ditimbulkan oleh pasukan Quds Iran yang dipimpin oleh Qasem Soleimani. Britania Raya juga meminta semua pihak untuk mengurangi situasi saat ini.[33]

Referensi

  1. ^ "Iran's General Soleimani Killed in Airstrike at Baghdad Airport". Associated Press. 2 Januari 2020. Diakses tanggal 2 Januari 2020. 
  2. ^ "Iraq Condemns US Air Strikes as Unacceptable and Dangerous". Asharq Al-Awsat. 30 Desember 2019. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  3. ^ Crowley, Michael; Hassan, Falih; Schmitt, Eric (2 Januari 2020). "Top Iranian General Qassim Suleimani Is Killed on Trumps's Orders. Officials Say". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  4. ^ Lawler, Dave (2 Januari 2020). "U.S. kills top Iranian commander Qasem Soleimani". Axios. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  5. ^ a b c "Top Iranian general killed by US in Iraq". BBC (dalam bahasa Inggris). 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  6. ^ "Statement by the Department of Defense". United States Department of Defense. 2 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 January 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  7. ^ a b Borger, Julian; Chulov, Martin (3 Januari 2020). "Iran general Qassem Suleimani killed in Baghdad drone strike ordered by Trump". The Guardian. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  8. ^ "Top Iranian general killed in US airstrike in Baghdad, Pentagon confirms". CNBC. 2 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  9. ^ Campbell, Barbara (2 Januari 2020). "Pentagon Says Top Iranian Military Leader Killed In Airstrikes On Iraqi Airport". NPR. Diakses tanggal 2 Januari 2020. 
  10. ^ Tom O'Connor; James LaPorta (2 Januari 2020). "Trump orders U.S. drone strike killing Iranian general who had "plans to attack" American diplomats and military". Newsweek (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  11. ^ "Oil Prices Surge After Iranian General Qasem Soleimani's Assassination". Time (dalam bahasa Inggris). 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  12. ^ Renat Sofie Andriani (3 Januari 2020). "Jenderal Iran Tewas, Pasar Saham Global Seketika Terjungkal". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  13. ^ Chatterjee, Pramit (3 Januari 2020). "US Airstrike Kills Top Iranian Commander, Twitter Reacts With World War 3 Jokes". Mashable India. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  14. ^ "Aircraft Carrying US Troops Take Off From East Coast Bases After Drone Strike Kills Top Iranian General". Newsweek. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  15. ^ "Screenshot of Plane Tracking Software". Twitter. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  16. ^ Abdul Qassim-Zahra; Zeina Karam (2 January 2020). "US kills Iran's most powerful general in Baghdad airstrike". Associated Press. 
  17. ^ "Top Iranian Commander Killed in U.S. Airstrike on Trump Orders". Bloomberg. 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  18. ^ a b "Reactions to the killing of Iranian general in a U.S. air strike". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  19. ^ "Iraqi PM condemns US killing of Iran's Soleimani". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  20. ^ "Iraq's Sadr mourns Soleimani, says followers ready to defend Iraq: statement". Reuters (dalam bahasa Inggris). 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  21. ^ "Shia Leader al-Sadr Orders His Followers to Prepare to Defend Iraq". Sputnik (dalam bahasa Inggris). 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  22. ^ Perper, Rosie (3 Januari 2020). "Trump tweeted a photo of the American flag minutes before the Pentagon claimed the US killed Iran's top military general in an airstrike". Business Insider. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  23. ^ a b Choi, Matthew (3 Januari 2020). "2020 Dems warn of escalation in Middle East after Soleimani killing". Politico (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  24. ^ "Jewish and pro-Israel groups, US politicians react to death of IRGC Quds Force general Soleimani". Jewish News Syndicate. 3 Januari 2020. 
  25. ^ "John Bolton congratulates those involved in 'decisive' airstrike that killed Iranian general". Fox News. 3 Januari 2020. 
  26. ^ "China urges 'calm and restraint' after US kills Iran general". Al-Arabiya English. Reuters. 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  27. ^ "U.S. killing of Iranian commander will raise Middle East tension - Russia". Reuters. 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  28. ^ "Russian Senator Calls U.S. Killing of Top Iranian General 'Worst Case Scenario,' Expects New U.S.-Iran Clashes". The Moscow Times. 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  29. ^ "A 'declaration of war' and an 'escalation' - the world reacts to Soleimani killing". Euronews. Associated Press. 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  30. ^ "France to work for Middle East stability after U.S. strike - minister". Reuters. 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  31. ^ "French embassy in Iran tells citizens to avoid public gatherings after Soleimani killing". Reuters. 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  32. ^ "Iran: UK responds to US airstrike on military commander in". gov.uk. 3 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020.