Wikipedia:Daftar kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja

Revisi sejak 21 Agustus 2008 22.12 oleh Medelam (bicara | kontrib) (ralat)

Ini adalah beberapa kata-kata dalam bahasa Indonesia yang sering rancu, salah dieja, memiliki standar berlainan, berubah standar, dan sering salah kaprah yang dikategorikan untuk memudahkan pencarian.

Daftar ini disusun menurut urutan abjad. Kata pertama yang dicetak miring adalah kata baku dan dianjurkan digunakan, sedangkan kata-kata selanjutnya adalah variasi ejaan lain yang salah yang kadang-kadang juga digunakan.

Daftar ini belum lengkap dan sewaktu-waktu dapat ditambahi.

Kata majemuk

Ditulis serangkai

  • acapkali
  • adakalanya
  • akhirulkalam
  • alhamdulillah
  • astagfirullah
  • bagaimana
  • barangkali
  • bilamana
  • bismillah
  • beasiswa
  • belasungkawa
  • bumiputra
  • daripada
  • darmabakti
  • darmasiswa
  • dukacita
  • halalbihalal
  • hulubalang
  • kacamata
  • kasatmata
  • kepada
  • keratabasa
  • kilometer
  • kosakata
  • lokakarya
  • manakala
  • manasuka
  • mangkubumi
  • marabahaya
  • matahari
  • narasumber
  • narapidana
  • olahraga
  • padahal
  • paramasastra
  • pascasarjana
  • peribahasa
  • puspawarna
  • radioaktif
  • sastramarga
  • saputangan
  • saripati
  • sebagaimana
  • sediakala
  • segitiga
  • silaturahmi
  • sukacita
  • sukarela
  • sukaria
  • syahbandar
  • titimangsa
  • wasalam

Partikel 'pun'

Partikel 'pun' kadang dipisah kadang disambung. Untuk partikel yang berarti 'saja'/'juga', penulisan 'pun' dipisah (apa pun, saya pun). Sedangkan untuk beberapa kata tertentu (yang lazim dipakai), penulisannya digabung. Berikut daftar artikel 'pun' yang digabung (Daftar di bawah ada kemungkinannya tidak lengkap):

  • adapun
  • andaipun
  • apa pun
  • ataupun
  • bagaimanapun
  • biarpun
  • itu pun
  • kalaupun
  • kendatipun
  • mana pun
  • maupun
  • meskipun
  • sekalipun ('sekali pun' dapat bermakna ’satu kali juga’, atau ‘meski satu kali’, atau ‘walau satu kali’)
  • siapa pun
  • sungguhpun
  • walaupun

Bentuk terikat

Selain itu ada pula kategori 'bentuk terikat'. Kata "antar" adalah salah satu contoh bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Contoh bentuk terikat lain di antaranya:

  • eka-, dwi-, catur-, panca-, sapta-, dasa-, dan sebagainya[1]
  • adi-, manca-, swa-, nara-, mara-, maha-, pra-, pasca-, tuna-, pro-, anti-, non-, multi-, antar-, inter-, per-, dan sebagainya.
  • mala-: diserap dari bahasa Jawa Kuna yang kemudian diserap pula oleh bahasa Melayu. Bahasa Inggris juga memiliki awalan yang memiliki arti sama "mal-" namun bahasa Indonesia yang benar menggunakan awalan "mala-"[2]
    Contoh:
    • malpractice -> malapraktik, bukan malpraktik; malfunction -> malafungsi, bukan malfungsi; malabsorption -> malaserap; maladaption, maladjustment -> malasuai; maldistribution -> maladistribusi; malnutrition -> malagizi; malposition -> malasikap; dll

Ditulis terpisah

  • al Quran, alquran
  • di mana, dimana (lihat pula Preposisi)
  • ibu kota, ibukota
  • inti sari, intisari
  • juru selamat (atau Juru Selamat dalam konteks Kristiani)
  • orang tua, orangtua (orang yang lebih tua, atau dalam pengertian ayah-ibu)
  • rumah sakit, rumahsakit
  • sama sekali, samasekali
  • sepak bola, sepak bola
  • sering kali, seringkali (beda aturan dengan acapkali dan barangkali)
  • tanggung jawab, tanggungjawab
  • terima kasih, terimakasih
  • uji coba, ujicoba
  • wali kota, walikota

Selain itu ada pula 'bentuk terikat' yang dipisah penulisannya. Bentuk terikat akan dipisah penulisannya jika kata yang mengikuti bukan kata dasar (maha penyayang) atau berawalan huruf hidup (maha esa). Bentuk terikat akan dipisah penulisannya menggunakan tanda hubung (-) jika kata yang mengikuti berawalan huruf kapital (pro-Belanda).

Huruf-huruf yang hampir sama bunyinya

Huruf a menjadi e

  • akta, akte
  • esai, esei
  • frasa, frase
  • kendaraan, kenderaan
  • saksama, seksama
  • sekadar, sekedar

Huruf e menjadi a

  • aritmetika, aritmatika
  • metode, metoda
  • kategori, katagori

Huruf e/i

  • antre, antri
  • apotek, apotik (apoteker, bukan apotiker)
  • atlet, atlit (atletik, bukan atlitik)
  • atmosfer, atmosfir (dan akhiran -ir yang lain)
  • desain, disain
  • deskripsi, diskripsi
  • kredit, kridit
  • monitor, monetor
  • nasihat, nasehat
  • praktik, praktek (praktikum, bukan praktekum)
  • risiko, resiko
  • ritsleting', retsleting
  • Senin, Senen
  • teoretis, teoritis (diserap dari bahasa Inggris theoretical)

Akhiran em/im

  • eksem, eksim
  • ekstrem, ekstrim
  • sistem, sistim (menurut [3] yang benar adalah system)

Akhiran et/it

Huruf f menjadi p/v

  • aktif, aktip, aktiv (lihat pula akhiran -iti/-itas)
  • foto, photo
  • Februari, Pebruari
  • negatif, negatip, negativ
  • objektif, objektip, obyektip, obyektif
  • pasif, pasip, pasiv
  • positif, positip, positiv
  • subjektif, subjektip, subyektip, subyektif
  • tarif, tarip
  • transitif, transitip, transitiv

Huruf j menjadi y

  • objek, obyek
  • objektif, obyektif/p
  • subjek, subyek
  • subjektif, subyektif/p

Huruf p menjadi f

  • paham, faham
  • pikir, fikir
  • telepon, telefon, telfon, telpon, tilpon

Huruf s menjadi z

  • asas, azas

Huruf u menjadi w

  • frekuensi, frekwensi
  • kualifikasi, kwalifikasi
  • kualitas, kwalitas, kwalitet
  • kuantitas, kwantitas
  • kuantum, kwantum
  • kuitansi, kwitansi

Huruf v menjadi f/p

  • November, Nopember
  • pikir, fikir
  • provinsi, propinsi

Huruf w menjadi u

  • jadwal, jadual (diserap dari bahasa Arab jadwaal)

Huruf y menjadi j

  • proyek, projek

Huruf z menjadi j

  • izin, ijin
  • zaman, jaman

Huruf z menjadi s

  • ijazah, ijasah

Diftong ie

Diftong ini hanya diucapkan seperti "i" dengan huruf "e" yang pelan, jadi orang kadang menafsirkan bahwa penulisannya menggunakan "i":

  • hierarki, hirarki
  • karier, karir

Klausa -er-

Bagian kata -er- sering kali mengalami salah tulis. Meskipun dalam pengucapannya huruf "e" dalam "-er-" hanya dieja dengan pelan, namun beberapa kata penulisannya menggunakan "-er-" dan beberapa kata lainnya hanya "-r-" saja. Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-er-":

  • indera, indra
  • jenderal, jendral
  • menteri, mentri
  • terampil, trampil

Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-r-":

  • indragiri, inderagiri
  • istri, isteri
  • putra, putera
  • putri, puteri
  • Prancis, Perancis
  • samudra, samudera
  • Sumatra, Sumatera

Konsonan ganda kh

Bagian kata -kh- hanya diucapkan seperti "k" dengan huruf "h" yang pelan, jadi orang kadang salah menulis menggunakan "k" atau "h" saja:

  • khawatir, kuatir
  • khotbah, kotbah
  • makhluk, makluk, mahluk, mahkluk (salah satu yang paling sering salah)
  • nakhoda, nahkoda, nakoda

Beberapa kata juga sering ditulis menggunakan "-kh-" padahal yang benar hanya "k" atau "h" saja:

  • ahli, akhli
  • karisma, kharisma
  • maksud, mahsud, makhsud
  • tahta, takhta
  • teknik, tekhnik, tehnik
  • teknologi, tehnologi

Konsonan ganda ks menjadi x

  • eksport, expor
  • kompleks, komplek
  • taksi, taxi

Konsonan ganda t menjadi th

  • batin, bathin
  • katolik, katholik
  • patogen, pathogen
  • ortografi, orthografi

Akhiran -is/-a

Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ize":

  • analisis, analisa
  • diagnosis, diagnosa
  • sintesis, sintesa

Akhiran -iti/-itas

Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ity", beberapa menjadi akhiran "-iti", dan beberapa menjadi "-itas". Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-iti" (lihat [6]):

  • komoditi, komoditas
  • sekuriti, sekuritas

Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-as":

  • aktivitas, aktifitas[7] (tapi aktif, bukan aktiv. Aturan untuk kata serapan utuh ini juga berlaku untuk kata yang diserap dari kata bahasa Inggris berakhiran -ivity seperti efektivitas, sportivitas, kreativitas, produktivitas)
  • komunitas, komuniti
  • realitas, realita
  • selebritas, selebriti
  • universitas, universiti


Awalan di- / kata depan di

  • Di sini, disini
  • Di sana, disana

Awalan ke- / kata depan ke

  1. Untuk menunjuk preposisi (ke mana, kemana), lihat pula preposisi. Penulisan preposisi ke- yang ditulis serangkai hanyalah untuk
    1. kepada
    2. keluar
    3. kemari
  2. Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan 'ke-' (kedua anak ini, kelima buku itu)
  3. Untuk menunjuk pada suatu bilangan kardinal, gunakan kata depan 'ke' (anak ke dua, buku ke lima)

Salah imbuhan

Imbuhan dalam bahasa Indonesia kadang membingungkan bagi sebagian orang. Berikut kata-kata yang sering salah bentukan berimbuhannya:

  • diubah, dirubah
  • mengubah, merubah
  • memperbarui, memperbaharui
  • pelepasan, penglepasan
  • penglihatan, pelihatan; pengelihatan
  • permukiman, pemukiman
  • perumahan, pengrumahan; baik untuk arti housing maupun PHK

Huruf kapital

  • Anda, anda (seperti kata "saya" dalam bahasa Inggris selalu menggunakan kapital "I")
  • Internet, internet (lihat pula Internet)

Ditambah satu huruf

  • embus, hembus
  • gladi, geladi
  • imbau, himbau
  • kanker, kangker
  • Katolik, Katholik
  • kongres, konggres
  • saraf, syaraf
  • silakan, silahkan (Ingat!)
  • standar, standard
  • teologi, theologi (namun S.Th. untuk Sarjana T[h]eologi)

Ditambah tanda petik tunggal

  • Jumat, Jum'at
  • maaf, ma'af

Dikurang satu huruf

  • besok, esok
  • standardisasi, standarisasi[8]

Sama namun beda (homofon)

Berikut beberapa pasang kata yang bunyinya sama (homofon) atau hampir sama, namuna artinya jauh berbeda. Hati-hati dalam memilih kata-kata berikut:

  • analisis (verba), analitis (adjektifa)
  • hipnosis (=sugesti, nomina), menghipnosis (verba), hipnotis (adjektiva)
  • ialah (=ia adalah), adalah (=yaitu)
  • pernyataan (=menyatakan sesuatu), pertanyaan (=bertanya sesuatu)
  • sangsi (=ragu-ragu), sanksi (=konsekuensi atas perilaku yang tidak benar, salah)
  • sarat (=penuh), syarat (=kondisi yang harus dipenuhi)
  • tolok (=imbangan), tolak (=dorong) dalam frasa 'tolok ukur'
  • ubah (=mengganti), rubah (=serigala) -- sepertinya kedua-duanya berlaku

Anomali / belum dikategorikan

  • azan, adzan
  • bolpoin, bolpen, pulpen
  • bus, bis
  • cabe, cabai
  • hadis, hadits
  • kukuh, kokoh
  • kuno, kuna
  • lembab, lembap
  • magrib, maghrib
  • masyhur, mahsyur
  • mazhab, mahzab
  • mungkir, pungkir
  • nekat, nekad
  • otomotif, automotif
  • pasca, paska
  • persen, prosen
  • Rabu, Rebo
  • Ramadan, Ramadhan, Ramadlan
  • roboh, rubuh
  • salat, shalat, sholat
  • sekretaris, seketaris, sekertaris
  • Sabtu, Saptu
  • sorga, surga, syurga
  • Yogyakarta, Jogjakarta

Lihat pula

  • Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P&K Nomor 158/1987, Nomor 0543b/U/1987 tentang Pedoman Transliterasi Arab Latin.

Catatan kaki

  1. ^ Pusatbahasa: Sapta Pesona atau Saptapesona?
  2. ^ Pusatbahasa: Malpraktik atau Malapraktik?
  3. ^ http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Edukasi&id=88572
  4. ^ Pusatbahasa: Debit atau Debet?
  5. ^ Pusatbahasa: Kabinet dan dekret
  6. ^ http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/09/khazanah/wisatabahasa.htm
  7. ^ Pusatbahasa: Aktivitas atau aktifitas?
  8. ^ Pusatbahasa: Mengapa standardisasi, bukan standarisasi?