Ngantang, Malang
Ngantang adalah nama salah satu kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Ngantang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Malang | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | ? | ||||
Populasi | |||||
• Total | ? jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 35.07.27 | ||||
Kode BPS | 3507320 | ||||
Desa/kelurahan | 13 | ||||
|
Asal usul nama Ngantang berasal dari sebuah Prasasti yang diberikan oleh Raja Jayabaya kepada penduduk desa yang telah setia kepada Kerajaan Panjalu ( Kediri ) selama perang melawan Kerajaan Jenggala, yaitu Prasasti Hantang ( Ngantang ).
Prasasti Hantang mempunyai keistimewaan, yaitu ada tulisan dengan huruf kuadrat yang besar melintang di tengah cap kerajaan berupa Narasingha yang berbunyi panjalu jayati ( Panjalu menang ). Prasasti ini memperingati pemberian anugerah Raja Jayabaya kepada Desa Hantang dengan 12 desa yang masuk dalam wilayahnya berupa prasasti batu yang memuat pemberian hak-hak istimewa kepada penduduk Desa Hantang beserta wilayahnya.
Pemberian Prasasti ini karena Penduduk Desa Hantang dengan 12 desa yang masuk dalam wilayahnya datang menghadap raja dengan perantara Mpu Naiyayikarsana dengan permohonan agar prasasti yang ada pada mereka sebagai anugerah raja yang di-dharma-kan di Gajapada dan di Nagapuspa yang ditulis di atas daun lontar (ripta) dipindahkan ke atas batu (linggapala), dan ditambah dengan anugerah Raja Jayabaya sendiri.
Akhirnya Permohonan itu dikabulkan oleh Jayabaya, mengingat bahwa penduduk Hantang telah memperlihatkan kebaktiannya yang sungguh-sungguh terhadap raja dengan bukti bahwa mereka telah menyerahkan cancu tan pamusuh dan cancu ragadaha dan bahwa pada waktu ada usaha memisahkan diri (perang perebutan tahta) mereka tetap setia memihak kepada Raja Jayabaya.
Selanjutnya prasasti itu berisi perincian anugerah yang pernah diterima penduduk Hantang dari yang telah dicandikan di Gajapada dan di Nagapuspa, dan anugerah tambahan dari Raja Jayabaya, semuanya berupa macam-macam hak istimewa.
Prasasti ini dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah untuk penduduk Desa Hantang atau Ngantang yang setia pada Kediri selama perang melawan Jenggala. Dari prasasti tersebut dapat diketahui kalau Jayabaya adalah raja yang berhasil mengalahkan Jenggala dan mempersatukannya kembali dengan Kediri.
Kecamatan Ngantang mempunyai wilayah yang sangat strategis dengan suasana yang mendukung. Di kelilingi Gunung Kelud Dan Kawi. Membuat suasana di sekitar Kabupaten Ngantang menjadi dingin dan menjadi lahan subur. Di Ngantang ada salah satu wisata yang bernama Waduk Selorejo yang di bangun oleh tentara koloni Jepang, Dulunya sebelum di bangun Waduk, tempat ini hanya sebuah perkampungan.
Kini Waduk Selorejo dimanfaatkan sebagai tempat wisata dengan berbagai fasilitas baik itu penginapan atau tempat olahraga. Ketika PON menjadi tuan rumah di wilayah Jawa Timur, Waduk Selorejo digunakan untuk lomba ski air. Tempat tersebut sangat ramai, terutama ketika hari libur dan akhir pekan, tempat ini sangat cocok bagi para pemancing dan pencinta alam. Di tengah waduk terdapat sebuah villa dan kebun jambu yang cukup luas. Di bagian barat waduk, terbentang Bukit Selokurung yang membentang dari utara ke selatan.
Kecamatan Ngantang sendiri berbatasan langsung dengan Kecamatan Kasembon, Kecamatan Pujon, Kota Batu, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Blitar. Bagian yang berbatasan dengan Kecamatan Kasembon ditandai oleh Bukit Selokurung, lokasi makam Trunojoyo, seorang pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia. Bagian yang berbatasan dengan Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, ditandai oleh Gunung Kawi.
Jalan utama di kecamatan ngantang dihubungkan oleh Desa Jombok, Waturejo, Kaumrejo,Sumberagung, dan Mulyorejo. Jalur utama Kediri-Malang/Jombang-Malang.
Penduduk setempat bergantung hidup pada hasil bumi atau bercocok tanam dan beternak hewan. Bawang merah menjadi Produktivitas terbaik yang di unggulkan di salah satu Daerah di Indonesia saat ini. Hasil bumi lain yang di hasilkan juga termasuk banyak. Diantaranya Padi, Cabai, Tomat, Kubis, Kentang Dll.
Tradisi kesenian penduduk di Kecamatan Ngantang meliputi Seni Kuda Lumping, Tayub, Pencak Dor dan budaya daerah jawa timur. Acara kesenian ini biasanya di adakan pada hari hari tertentu, seperti Selamatan Desa (Bersih Desa), tanggapan dari warga yang mempunyai hajat dan Hari Raya Kemerdekan Negara Republik Indonesia yang jatuh pada Tanggal 17 Agustus 1945.