Hipomagnesemia
Hipomagnesemia adalah salah satu bentuk gangguan elektrolit yang ditandai dengan penurunan kadar magnesium dalam darah.[1][2][3]
Hipomagnesemia | |
---|---|
Magnesium | |
Informasi umum | |
Nama lain | Hipomagnesia, defesiensi magnesium |
Spesialisasi | Endokrinologi |
Penyebab | Alkoholisme, kelaparan, diare, peningkatan volume urine, penyerapan usus yang kurang baik, beberapa jenis obat |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Tremor, gangguan koordinasi, nistagmus, kejang |
Komplikasi | Kejang, henti jantung (torsade de pointes), hipokalemia |
Diagnosis | Kadar magnesium dalam darah yang < 0.6 mmol/L (1.46 mg/dL) |
Perawatan | Preparat magnesium |
Prevalensi | Lazim terjadi pada pasien rawat inap di rumah sakit |
Tanda dan gejala dari kondisi ini dapat berupa gambaran gangguan neuromuskuler seperti tremor, kejang dan nistagmus dan gambaran gangguan kardiovasular mulai dari perubahan gambaran EKG, fibrilasi atrial hingga henti jantung.
Hipomagnesemia disebabkan oleh alkoholisme, kelaparan, penggunaan beberapa jenis obat, serta gangguan pada saluran pencernaan (diare, pankreatitis) dan atau ginjal (sindrom Gitelman, sindrom Bartter).
Diagnosis hipomagnesemia dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan elektrolit darah yaitu kadar magnesium kurang dari 1,46 mg/dl (nilai normalnya 1,46-2,68 mg/dl). Penatalaksanaan hipomagnesemia tergantung kepada gejala klinis yang timbul, fungsi ginjal, dan stabilitas hemodinamika penderita. Untuk gejala yang ringan dapat diberikan preparat magnesium oral dan untuk hipomagnesemia yang gejalanya berat, diberikan magnesium sulfat intravena.
Gejala
Tanda dan gejala
Penyebab
Patofisiologi
Diagnosis
Penatalaksanaan
Referensi
- ^ "Hypomagnesemia - What You Need to Know". Drugs.com. Diakses tanggal 24 April 2020.
- ^ "Hypomagnesemia: What to know about low magnesium". www.medicalnewstoday.com. Diakses tanggal 24 April 2020.
- ^ "Hypomagnesemia - Endocrine and Metabolic Disorders". Merck Manuals Professional Edition. Diakses tanggal 24 April 2020.