Kereta api Lodaya

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 15 Mei 2020 11.44 oleh Yesaya David Liem (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 16939255 oleh Lord Yeager (bicara))

Kereta api Lodaya merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium (reguler) yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani lintas Solo Balapan-Bandung dan sebaliknya. Ia menawarkan perjalanan sebanyak dua kali (pagi dan malam) dalam satu perjalanan pulang pergi.

Kereta api Lodaya
Berkas:New Papan Nama KA Lodaya khas Daop 6.png
Kereta api Lodaya saat akan memasuki Stasiun Kutoarjo

Kereta api Lodaya
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api jarak jauh
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VI Yogyakarta (reguler)
PendahuluFajar Pajajaran
Senja Mataram
Mulai beroperasi11 Maret 1992
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian2.500 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSolo Balapan
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirBandung
Jarak tempuh448 km
Waktu tempuh rerata8 jam 55 menit hingga 9 jam 10 menit
Frekuensi perjalanandua kali dalam satu perjalanan pulang pergi
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan ekonomi premium (reguler)
Eksekutif dan bisnis (tambahan)
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 32 kursi ke arah depan dan 32 ke arah belakang (kelas ekonomi premium)
    kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal161-164 (reguler)
7009-7012 (tambahan)

Asal-usul nama

Nama "Lodaya" (dari bahasa Sunda: ᮜᮧᮓᮚ) berasal dari seekor macan putih (atau disebut Harimau Lodaya, maung dalam bahasa Sunda) jelmaan Prabu Siliwangi—salah satu raja yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh—ketika berhadapan dengan putranya, Raden Kian Santang.

Saat ini kata lodaya digunakan dalam bahasa Sunda modern untuk menyebut harimau, dan kata maung digunakan untuk menyebut "macan" (hewan dalam genus Panthera, kecuali singa) secara umum.

Sejarah

 
Logo asli kereta api Lodaya sejak 2000 hingga 2006.

Kereta api Lodaya beroperasi pertama kali pada tanggal 11 Maret 1992 melayani lintas Bandung-Yogyakarta dengan nama "Fajar Padjajaran" dan "Senja Mataram"—perjalanan kereta api Fajar Padjajaran dari Bandung menuju Yogyakarta beroperasi pada pagi hari, sementara perjalanan kereta api Senja Mataram dari arah sebaliknya beroperasi pada malam hari. Pada tanggal 1 September 1992, lintasan pelayanan kereta api tersebut diperpanjang hingga Stasiun Solo Balapan.

Pada tanggal 12 Mei 2000, kereta api Fajar Padjajaran dan Senja Mataram mengalami perubahan nama menjadi "Lodaya" serta layanannya diubah sehingga ia melayani kelas eksekutif dan bisnis. Selain itu, corak pada rangkaian kereta ini dibuat berbeda dengan kereta api lain di Indonesia—corak berwarna biru-putih dengan warna biru di ujung kanan dan kiri kereta serta putih di tengah, serta dilengkapi tulisan "Lodaya". Meskipun demikian, rangkaian kereta api saat itu sering kali bertukar.

Pada tahun 2003, kereta api "Lodaya 2" diluncurkan untuk melayani perjalanan dari Solo pada pagi hari dan dari Bandung pada malam hari.[1] Istilah "Lodaya 1" dan "Lodaya 2" memudar seiring waktu, dan masyarakat lebih mengenal perbedaannya dari waktu keberangkatannya—"Lodaya Pagi" dan "Lodaya Malam".

Kereta api Lodaya beroperasi menggunakan rangkaian kereta berbahan baja nirkarat sejak tahun 2018 dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium.

Data teknis

Lintasan pelayanan Solo Balapan - Bandung pp.
Lokomotif CC206
Susunan rangkaian kereta Kereta api reguler

1 kereta pembangkit (P 2018 SLO) + 4 kereta kelas eksekutif (K1 2018 SLO) + 1 kereta makan (M1 2018 SLO) + 4 kereta kelas ekonomi premium (K3 2018 SLO)


Catatan  : Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu

Jumlah tempat duduk 520 tempat duduk (reguler)

Jadwal perjalanan

Berikut ini adalah jadwal kereta api Lodaya per 1 Desember 2019 (sesuai Gapeka 2019).

Kereta api reguler jadwal pagi
KA 161 Lodaya
(Solo Balapan – Bandung)
KA 162 Lodaya
(Bandung – Solo Balapan)
Stasiun Tiba Berangkat Stasiun Tiba Berangkat
Solo Balapan - 07.20 Bandung - 07.05
Klaten 07.46 07.48 Kiaracondong 07.15 07.17
Yogyakarta 08.13 08.18 Cipeundeuy 09.02 09.12
Wates 08.44 08.46 Tasikmalaya 10.01 10.06
Kutoarjo 09.15 09.18 Ciamis 10.29 10.31
Kebumen 09.42 09.44 Banjar 10.57 11.15
Gombong 10.01 10.07 Sidareja 11.51 11.53
Kroya 10.34 10.37 Maos 12.35 12.37
Sidareja 11.30 11.32 Gombong 13.17 13.27
Cipari 11.40 11.46 Kebumen 13.44 13.46
Banjar 12.14 12.22 Kutoarjo 14.11 14.14
Ciamis 12.48 12.55 Wates 14.42 14.44
Tasikmalaya 13.18 13.22 Yogyakarta 15.11 15.15
Cipeundeuy 14.11 14.21 Klaten 15.39 15.41
Kiaracondong 16.06 16.08 Solo Balapan 16.07 -
Bandung 16.18 -
Kereta api reguler jadwal malam
KA 163 Lodaya
(Solo Balapan – Bandung)
KA 164 Lodaya
(Bandung – Solo Balapan)
Stasiun Tiba Berangkat Stasiun Tiba Berangkat
Solo Balapan - 19.00 Bandung - 19.10
Klaten 19.26 19.28 Kiaracondong 19.20 19.26
Yogyakarta 19.53 19.58 Cipeundeuy 21.10 21.20
Wates 20.24 20.26 Tasikmalaya 22.09 22.14
Kutoarjo 20.55 20.59 Ciamis 22.37 22.39
Kebumen 21.23 21.25 Banjar 23.05 23.15
Gombong 21.42 21.44 Sidareja 23.48 23.50
Kroya 22.09 22.12 Jeruklegi 00.17 00.23
Maos 22.26 22.28 Maos 00.40 00.42
Sidareja 23.10 23.12 Kroya 00.56 00.59
Banjar 23.58 00.05 Gombong 01.25 01.32
Ciamis 00.33 00.35 Kebumen 01.50 01.52
Tasikmalaya 00.58 01.05 Kutoarjo 02.18 02.22
Cipeundeuy 01.54 02.04 Wates 02.52 02.54
Kiaracondong 03.48 03.50 Yogyakarta 03.20 03.25
Bandung 04.00 - Klaten 03.50 03.52
Solo Balapan 04.17 -

Insiden

  • Pada tanggal 10 Oktober 2013, kereta api Lodaya menabrak batu yang diganjal di tengah rel pada km 440+0/1 di Karanganyar, Kebumen yang mengakibatkan kereta api ini harus berhenti luar biasa (BLB) di stasiun Gombong.[2]
  • Pada tanggal 5 Oktober 2015, kereta api Lodaya mengalami anjlok pada pukul 01.45 di km 244+5/6, tepatnya di wilayah Kampung Terung, Mekarsari, Kadipaten, Tasikmalaya yang mengakibatkan kereta api Pasundan dan kereta api Turangga jurusan mengalami keterlambatan pemberangkatan dari jadwal biasa.[3]
  • Pada tanggal 29 Mei 2019, kereta api Lodaya Lebaran (KA 7019) mengalami anjlok di km 193-192 petak Lebakjero-Nagreg pada pukul 16.30 WIB karena badan rel kereta turun.[4]

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "PT KAI Pangkas Sejumlah Perjalanan KA Ekonomi". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2003-09-05. Diakses tanggal 2020-01-06. 
  2. ^ Nugroho, Rento Ari (10 Oktober 2013). Prasetyo, Budi, ed. "KA Lodaya Tabrak Batu di Kebumen". Tribunnews.com. Diakses tanggal 29 Desember 2019. 
  3. ^ Rezkisari, Indira (5 Oktober 2015). "KA Lodaya Anjlok di Tasikmalaya". Republika. Diakses tanggal 29 Desember 2019. 
  4. ^ Putra, Wisma (29 Mei 2019). "Kereta Api Lodaya Tambahan Anjlok di Nagreg". detikNews. Diakses tanggal 29 Desember 2019. 

Pranala luar