Stasiun Lampegan

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Lampegan (LP) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Cimenteng, Campaka, Cianjur. Stasiun yang terletak pada ketinggian +439 meter (sebelumnya +652 m) ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dan merupakan stasiun yang lokasinya paling barat di Kabupaten Cianjur.

Stasiun Lampegan

Pintu masuk dan keluar Stasiun Lampegan, 2020.
Lokasi
Koordinat6°56′59.917″S 107°3′41.576″E / 6.94997694°S 107.06154889°E / -6.94997694; 107.06154889
Ketinggian+439 m
Operator
Letak
km 73+252 lintas BogorBandung
BanjarKutoarjoYogyakarta[1]
Jumlah peronSatu peron sisi
Jumlah jalur1
LayananSiliwangi
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske manual
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini dibangun pada tahun 1879-1882, digunakan untuk merawat dan mengawasi Terowongan Lampegan yang berada di dekatnya. Awalnya stasiun ini memiliki dua jalur dengan jalur 2 sebagai sepur lurus ditambah bekas sepur badug di sebelah barat, tetapi kini jalur 1 dan weselnya sudah dibongkar karena peristiwa anjloknya KA Siliwangi di wesel dekat mulut terowongan (lihat di bagian Insiden) dan saat ini tidak ada lagi persilangan maupun persusulan antarkereta api di stasiun ini. Bangunan stasiun ini kini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.

Stasiun ini dahulu melayani kereta api Cianjuran untuk mengisi slot rute Bandung–Bogor pp. Akan tetapi, kereta api ini dihentikan operasinya pada tahun 2013 karena ketersediaan suku cadang untuk lokomotif diesel hidraulis sudah langka dan usianya yang sudah cukup tua untuk dijalankan, serta ketidaktersediaan subsidi PSO dari Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Stasiun ini sempat vakum.[3] Stasiun ini mulai melayani penumpang lagi dengan diluncurkannya kereta api Siliwangi pada tanggal 8 Februari 2014 dengan rute Sukabumi–Cianjur pp.[4]

Stasiun ini hanya berjarak sekitar 8 km dari Situs Megalitikum Gunung Padang, suatu cagar budaya nasional. Letaknya yang demikian ini diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata di Kabupaten Cianjur.[5][6]

Terowongan

Berkas:47 960.jpg
Stasiun Lampegan tempoh doeloe, dengan Terowongan Lampegan di kejauhan.

Nama Lampegan yang disandang oleh stasiun dan terowongan ini berasal dari kejadian saat Terowongan Lampegan dibangun. Yaitu pada saat dibangun terjadi dialog antara para pekerja terowongan, "Lamp pegang" atau "Lamp aan" yang berarti: "nyalakan/pegang lampunya."[7] Namun, ada beberapa yang menyebut bahwa kata lampegan berasal dari kata bahasa Sunda yang merujuk pada tumbuh-tumbuhan kecil.[8]

Pada tahun 2001, Terowongan Lampegan tertutup mulutnya oleh tanah longsor. Setelah kejadian itu, stasiun ini sempat diperbaiki kembali, tetapi belum sempat dilintasi kembali, longsor kembali terjadi pada tahun 2006 di petak Cibeber-Lampegan sehingga perjalanan kereta dari arah Stasiun Padalarang hanya sampai Stasiun Cianjur. Renovasi stasiun dan terowongan dilakukan setelah kejadian ini dan stasiun berfungsi kembali pada tahun 2010.[9]

Layanan kereta api

Siliwangi, tujuan Sukabumi dan tujuan Cianjur-Ciranjang (lokal ekonomi)

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Lampegan per 1 Desember 2019 (sesuai Gapeka 2019).

No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
498 Siliwangi Ciranjang (CRJ) Lokal Ekonomi 06.20 06.21
497 Sukabumi (SI) 09.45 09.46
500 Ciranjang (CRJ) 11.30 11.31
499 Sukabumi (SI) 15.05 15.06
502 Ciranjang (CRJ) 16.50 16.51
501 Sukabumi (SI) 20.15 20.16

Insiden

Pada tanggal 10 Febuari 2014, Kereta api Siliwangi dari Stasiun Cianjur tujuan Stasiun Sukabumi anjlok di mulut Terowongan Lampegan. Beberapa jadwal kereta api terpaksa dibatalkan.[10]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "KA Bandung-Cianjur Berhenti Beroperasi Karena Kekurangan Subsidi Pemerintah". 11 April 2013. Diakses tanggal 13 Agustus 2017. 
  4. ^ "Besok, KA Siliwangi Sukabumi-Cianjur Beroperasi". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-07-30. 
  5. ^ Lilia, Brigida Emi. "Petualangan ke Situs Gunung Padang". detikTravel. Diakses tanggal 2019-07-30. 
  6. ^ Widayati, Rully (2017-05-08). "Naik Kereta ke Situs Meghalitik Gunung Padang, Tidak Lama Lagi". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-30. 
  7. ^ Suganda, Her (2007). Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 
  8. ^ "Terowongan Lampegan dan Misteri Hilangnya Penari Ronggeng". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2019-07-30. 
  9. ^ "Wisata Sejarah Stasiun dan Terowongan Lampegan Cianjur". Pikiran Rakyat. 2011-05-07. Diakses tanggal 2018-01-14. 
  10. ^ A, Sita Planasari. "Dua Hari Beroperasi, KA Siliwangi Anjlok". Tempo. Diakses tanggal 2018-01-14. 
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines

6°57′00″S 107°03′42″E / 6.9499774°S 107.0615485°E / -6.9499774; 107.0615485{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman