Silmy Karim

Revisi sejak 28 Mei 2020 13.53 oleh 139.194.123.15 (bicara) (pengantar diperbaiki)

Silmy Karim (lahir 19 November 1974), adalah Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak diangkat melalui RUPSLB pada tanggal 6 September 2018. Ia awalnya dikenal sebagai seorang profesional muda yang berkecimpung dalam bidang pertahanan dan industri pertahanan. Setelah berhasil menangani beberapa BUMN yang sedang bermasalah, kemudian ia dijuluki sebagai Dirut spesialis BUMN sakit.

Silmy Karim
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Mulai menjabat
6 September 2018
Direktur Utama
Informasi pribadi
Lahir19 November 1974 (umur 49)
Indonesia Tegal, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
AnakRaska Emir, Keisha Samira, Siarra Kalila, Salma Safina
Alma materUniversitas Trisakti
Universitas Indonesia
Georgetown University
George C. Marshall European Center for Security Studies
NATO School
Harvard University
Naval Postgraduate School
Situs webwww.silmykarim.com
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Terakhir ia sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Salah satu restrukturisasi yang dilakukan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah dalam hal restrukturisasi hutang. Proses restrukturisasi ini memakan waktu lebih dari 1 tahun dan sukses dengan ditandatanganinya perjanjian restrukturisasi pada tanggal 12 Januari 2020 antara PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan 10 krediturnya. Saat dilakukan restrukturisasi, Hutang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar 2.2 milyar USD (35 triliun rupiah), jumlahnya yang sangat besar ini sehingga disebut juga restrukturisasi hutang perusahaan terbesar di Indonesia. Krakatau Steel berhemat sebesar $685 juta US (11 triliun rupiah) dari program restrukturisasi ini.

Penugasan lain yang tak kalah penting adalah ketika ditunjuk sebagai Direktur Utama PT. Pindad (Persero), Silmy berhasil mengangkat nama dan peran strategis industri pertahanan dalam negeri. Saat itu popularitas Pindad nampak sekali terangkat dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, apalagi saat itu (tahun 2015) kontingen Indonesia berhasil memenangkan lomba menembak militer di Australia (AASAM-Australian Army Skills at Arms Meeting). Kemenangan Indonesia saat itu sempat heboh karena senjata produksi Pindad yang digunakan kontingen Indonesia akan dibongkar karena begitu baik performance-nya. Indonesia kala itu menyabet 30 medali emas dari 50 yang dipertandingkan, artinya Indonesia memperoleh lebih dari separuh medali emas yang tersedia, mengalahkan kontingen dari Amerika Serikat, Australia, Perancis, Inggris, dll.

Silmy juga pernah bertugas diberbagai institusi pemerintah seperti di Kementerian Pertahanan RI, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Penugasan dari berbagai institusi negara ini merupakan kesempatan yang sangat langka, hal ini menunjukan kepercayaan negara kepadanya begitu besar. Dan Pengalaman penugasan dan organisasi yang beragam membuatnya memiliki kemampuan leadership yang kuat dan jaringan yang luas, hal ini memudahkannya dalam menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan dalam penugasan.

Karier

Setelah sukses membenahi dan meningkatkan kinerja PT Pindad (Persero) dalam waktu 1 tahun 7 bulan, Silmy Karim diberikan kepercayaan yang lebih besar untuk memperbaiki BUMN lainnya yaitu PT. Barata Indonesia (Persero). Ia dilantik di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada hari Senin, 7 Agustus 2014. Setelah membenahi PT. Barata Indonesia (Persero) selama 2 tahun 1 bulan, Menteri BUMN memberi tugas untuk membenahi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 6 September 2018.

Sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero), ia menjabat sejak 22 Desember 2014 - 3 Agustus 2016. Saat itu Silmy Karim menggantikan posisi Sudirman Said yang diangkat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada Kabinet Kerja.

Silmy Karim bukanlah orang baru di industri pertahanan dalam negeri. Perkenalan Silmy dengan dunia militer dimulai pada tahun 2007. Awalnya, dengan latar belakang pendidikan serta pengalamannya di bidang ekonomi dan dunia usaha, ia diminta untuk menata bisnis yang dimiliki TNI dengan menjadi anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis (TSTB) TNI pada 2007-2008. Saat itu, TNI memiliki bisnis-bisnis yang berada di bawah yayasan dan koperasi.

Pada tahun 2008, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI, Silmy Karim ditunjuk menjadi anggota tim ini untuk masa bhakti 2008-2010. Salah satu tugas tim tersebut adalah melakukan pengalihan aktivitas bisnis TNI sesuai Pasal 76 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, karena TNI tidak diperbolehkan untuk berbisnis. Setelah sukses menjalankan tugas berat tersebut, Silmy Karim pada tahun 2009 diminta oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) RI Sjafrie Sjamsoeddin ketika itu untuk bertugas di Kementerian Pertahanan RI (Saat ini disebut Departemen Pertahanan RI).

Walaupun awalnya Silmy Karim tidak punya latar belakang pendidikan di bidang militer dan pertahanan, setelah resmi bertugas di Kementerian Pertahanan, ia mendapat kesempatan menempuh pendidikan kemiliteran dan pertahanan atas prakarsa Sekjen Departemen Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin. Silmy Karim mengenyam pendidikan militer dan Pertahanan mulai dari NATO School di Oberammergau (Jerman) hingga ke Harvard University di Cambridge dan Naval Postgraduate School (Amerika Serikat). Berbekal pengetahuan dari hasil pendidikan tersebut, Silmy Karim sering diminta menjadi pembicara di sejumlah forum, baik di dalam maupun luar negeri, terutama terkait kebijakan dan isu-isu di bidang pertahanan.

Di Kementerian Pertahanan RI, tugas yang diamanatkan ke Silmy pertama kali adalah sebagai Penasihat Menteri Pertahanan. Jabatan ini dimulai semenjak ia ditempatkan sebagai anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan RI hingga tahun 2014. Atas jasanya di Kementerian Pertahanan, Silmy Karim mendapatkan bintang jasa Dharma Pertahanan Republik Indonesia pada tahun 2014.

Di bidang industri pertahanan, sejak 2010, Silmy masuk sebagai staf ahli di Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Ia pun ikut merancang Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Jabatan terakhirnya di KKIP adalah Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar Lembaga. Selain itu, Silmy Karim yang telah mendapatkan pendidikan intelijen di Jerman juga pernah bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN) menjadi Anggota Dewan Analis Strategis (BIN).

Selain di dalam pemerintahan, Silmy Karim juga pernah tercatat menduduki jabatan strategis di sejumlah perusahaan milik negara. Contohnya, sejak 2011-2014, ia menduduki jabatan Komisaris PT PAL (Persero), perusahaan BUMN yang membuat kapal perang dan kapal selam. Bahkan, Silmy sebelumnya juga pernah berkarier di perusahaan publik dengan menjadi Komisaris Independen PT Bentoel International Investama Tbk. (RMBA), dan PT Alfa Retailindo Tbk. (ARI). Karena reputasi profesionalisme yang dimilikinya membuat ia dipercaya oleh perusahaan global untuk duduk sebagai Komisaris Utama PT. MAN Diesel & Turbo Indonesia serta sebagai Komisaris PT. GE Power Solutions Indonesia.

Selain itu, ia dikenal aktif dalam sejumlah organisasi kepemudaan dan sosial seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), serta Yayasan Paramadina.

Riwayat Singkat Jabatan

  • Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (September 2018-Sekarang)
  • Direktur Utama PT. Barata Indonesia (Persero) (Agustus 2016-September 2018)
  • Direktur Utama PT. Pindad (Persero) (Desember 2014-Agustus 2016)
  • Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar lembaga, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) (2010-Sekarang)
  • Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara (BIN) (2013-2015)
  • Komisaris PT. PAL Indonesia (Persero) (2011-2014)
  • Anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan RI (2010-2014)
  • Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI (2010-2011)
  • Anggota Tim Pengendali Aktivitas Bisnis TNI (2010-2011)
  • Anggota Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009)
  • Anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis TNI (2007-2008)

Pendidikan

Penghargaan

Bintang Dharma Pertahanan dari Menteri Pertahanan (2014)

Buku

Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia

http://www.penerbitkpg.com/bukubaru/detil/901140883/Membangun-Kemandirian-Industri-Pertahanan-Indonesia

http://www.silmykarim.com/buku/

Kompas, 15 Februari 2015, hlm. 28, Ninok Leksono, Resensi Buku: "Membangun Kekuatan di Saat Tipe Perang Berubah"

Referensi