Stasiun Saradan

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Saradan (SRD) (Hanacaraka: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦱꦫꦢꦤ꧀, Sêtasiyun Saradan) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sugihwaras, Saradan, Madiun. Stasiun yang terletak +107 m ini termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun dan merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling timur di Kabupaten Madiun. Stasiun ini terletak agak masuk ke utara dari Jalan Raya Caruban-Nganjuk; dihubungkan dengan Jalan Stasiun di dekat Pasar Saradan.

Stasiun Saradan

Bangunan baru Stasiun Saradan yang beroperasi setelah jalur ganda segmen Babadan–Nganjuk selesai
Lokasi
Koordinat7°32′59″S 111°43′48″E / 7.54972°S 111.73000°E / -7.54972; 111.73000
Ketinggian+107 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk persusulan antarkereta api
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 eksisting merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda pada segmen lintas Nganjuk-Babadan resmi dioperasikan per 30 April 2019[3], jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 1 eksisting diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus hanya untuk arah Kertosono, jalur 2 eksisting diubah menjadi jalur 3 yang baru sebagai sepur lurus untuk arah Madiun saja, dan jalur 3 eksisting diubah menjadi jalur 4. Bangunan stasiun yang lama peninggalan Staatsspoorwegen sudah dirobohkan karena terkena pembangunan jalur belok baru sebagai jalur 1 yang baru dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.

Ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Bagor, terdapat Stasiun Wilangan yang sudah dinonaktifkan sejak jalur ganda di lintas tersebut dioperasikan.

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api.

Insiden

Pada tanggal 29 Juni 2010, kereta api Logawa mengalami anjlok di tikungan km 133+1/5 petak jalan antara Saradan–Wilangan sehingga tiga unit gerbong (kereta ekonomi 9, 10, dan 11) terguling. Enam orang penumpang tewas dalam kejadian tersebut.[4]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Stevani, Louis Rika (2019-04-30). "Jalur ganda kereta api Nganjuk-Babadan resmi beroperasi". AntaraJatim. Diakses tanggal 2020-05-13. 
  4. ^ Media, Kompas Cyber. "Kereta Logawa Terguling di Saradan, Enam Orang Tewas - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-02-02. 
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines

7°32′51″S 111°43′56″E / 7.5476077°S 111.7320997°E / -7.5476077; 111.7320997{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman