Boeing Starliner
(Crew Space Transportation-100) adalah wahana antariksa untuk awak yang diproduksi oleh Boeing sebagai partisipasinya dalam program Pengembangan Kru Komersial (CCDev) NASA . Tujuan utama dikembangkannya wahana antariksa ini adalah untuk mengangkut awak menuju dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)[5] dan ke stasiun luar angkasa swasta seperti Stasiun Luar Angkasa Komersial yang saat ini direncanakan oleh Bigelow Aerospace.[6]
Produsen | Boeing |
---|---|
Negara asal | Amerika Serikat |
Operator | Boeing |
Aplikasi | Transportasi kargo dan awak ISS |
Spesifikasi | |
Tipe wahana antariksa | Kapsul berawak |
Usia pakai | |
Massa luncur | 13000 kg |
Kapasitas awak | Hingga 7 orang |
Dimensi | |
Volume | 11 m3 [4] |
Regime | Orbit rendah |
Produksi | |
Status | Dalam masa pengembangan dan uji coba |
Peluncuran pertama | 20 Desember 2019, 11:36:43 UTC (nirawak) |
Peluncuran terkini | 20 Desember 2019, 11:36:43 UTC (nirawak) |
Kapsul ini memiliki diameter 4,56 m, sedikit lebih besar dibandingkan command module Apollo namun lebih kecil dibandingkan kapsul Orion.[7] Boeing Starliner mampu mengangkut hingga tujuh orang awak astronaut dan dirancang untuk tetap dapat berada di orbit hingga tujuh bulan serta dapat digunakan kembali hingga sepuluh kali.[8] Wahana antariksa ini juga dirancang agar dapat diluncurkan oleh empat roket peluncur yakni Atlas V, Delta IV, Falcon 9, dan Vulcan.
Pada fase pertama program CCDev, NASA memberikan pendanaan kepada Boeing senilai US$18 juta pada tahun 2010 untuk pengembangan awal wahana antariksa.[9] Pada fase kedua, Boeing dianugerahi kontrak $93 juta pada tahun 2011 untuk pengembangan lebih lanjut wahana antariksa.[10] Pada 3 Agustus 2012, NASA memberikan pendanaan sebesar $460 juta kepada Boeing untuk melanjutkan pengerjaan CST-100 di bawah Program Commercial Crew Integrated Capability (CCiCap).[11] Pada 16 September 2014, NASA memilih wahana antariksa Boeing CST-100, bersama dengan wahana antariksa Crew Dragon milik SpaceX, untuk program Crew Transportation Capability (CCtCap), dengan nilai pendanaan sebesar $4,2 miliar.[12] Pada 30 Juli 2019, NASA tidak memiliki kepastian tanggal peluncuran dan menyatakan bahwa tanggal peluncuran sedang ditinjau sambil menunggu selesainya perubahan kepemimpinan.[13]
Misi Boeing Starliner Orbital Flight Test (uji terbang tanpa awak) diluncurkan menggunakan roket Atlas V N22,[14] pada 20 Desember 2019 dari SLC-41 di Cape Canaveral, Florida. Selama pengujian, Starliner mengalami anomali pada perangkat penghitung waktu hingga menyebabkannya gagal berlabuh dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional.[15][16] Pada 22 Desember 2019 pukul 12.58 UTC (dua hari pasca peluncuran), Starliner berhasil mendarat di White Sands Missile Range, New Mexico. Setelah pendaratan tersebut, kapsul Boeing Starliner Calypso menjadi wahana antariksa berkemampuan awak pertama yang melakukan pendaratan di daratan Amerika Serikat.[17]
Latar Belakang
Desain wahana antariksa ini mengacu pada pengalaman Boeing pada program-program NASA sebelumnya seperti Apollo, Pesawat Ulang-Alik dan ISS serta proyek Orbital Express yang disponsori oleh Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.[7] CST-100 bukanlah wahana antariksa yang teknologinya diturunkan dari wahana antariksa Orion, namun kadang sering tertukar dengan proposal Orion Lite milik Bigelow Aerospace yang membutuhkan bantuan teknis dari Lockheed Martin.[18] Wahana antariksa ini menggunakan NASA Docking System untuk proses berlabuh[19][20][21] dan Boeing Lightweight Ablator untuk perisai panasnya.[22] Sel surya Starliner mampu menyuplai tenaga listrik sebesar lebih dari 2.900 watt. Panel ini ditempatkan di atas pelindung puing mikro-meteoroid yang terletak di bagian bawah modul layanan pesawat ruang angkasa.[23]
Wahana antariksa ini dirancang agar kompatibel dengan kendaraan peluncur lainnya seperti Atlas V, Delta IV, dan Falcon 9, serta Vulcan yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.[24][25]
CST-100 normalnya akan melakukan pendaratan di darat dengan bantuan bantalan udara, bukan ke dalam air seperti kebanyakan wahana antariksa AS lainnya. Lima area pendaratan disiapkan di Amerika Serikat Barat yang akan memberi CST-100 sekitar 450 kesempatan pendaratan setiap tahun.[26]
CST-100 memiliki satu kursi untuk wisatawan antariksa, dan kontrak Boeing dengan NASA memungkinkan Boeing untuk menjual tumpangan ke orbit Bumi rendah menggunakan kursi itu.[27]
Pengembangan
Nama CST-100 pertama kali dikemukakan ketika kapsul itu diumumkan kepada publik oleh CEO Bigelow Aerospace Robert Bigelow pada Juni 2010.[28] Kepanjangan dari CST adalah Crew Space Transport.[29] Meskipun sempat dilaporkan bahwa angka 100 pada nama wahana antariksa tersebut berarti "100 km" atau ketinggian garis Kármán yang merupakan salah satu dari beberapa definisi batas luar angkasa,[30][31] angka itu sebenarnya hanyalah angka yang diciptakan oleh kantor perusahaan.[butuh rujukan]Mesin Rocketdyne RS-88 akan digunakan untuk sistem pembatalan peluncurannya.[32]
Agar dapat menerima pembayaran dengan harga penuh untuk Fase 1 CCDev Space Act Agreement, beberapa tonggak tertentu harus dipenuhi di tahun 2010:[33]
- Studi pemilihan desain sistem pembatalan peluncuran antara tipe pusher dan tipe traktor
- Peninjauan definisi sistem
- Uji Coba Perangkat Keras Sistem Pembatalan Peluncuran
- Demonstrasi Fabrikasi Perisai Panas
- Demonstrasi Fasilitas Integrasi Sistem Avionik
- Demonstrasi Fabrikasi Bagian Shell Tekanan CM
- Demonstrasi Sistem Pendaratan (uji jatuh dan uji coba di air)
- Demonstrasi Revitalisasi Udara dalam Sistem Pendukung Kehidupan
- Demonstrasi perangkat keras/perangkat lunak Autonomous Rendezvous dan Docking (AR&D)
- Demonstrasi Purnarupa Modul Awak
Pada bulan Juli 2010, Boeing menyatakan bahwa kapsul tersebut dapat beroperasi pada tahun 2015 apabila mendapat persetujuan dan pendanaan jangka pendek yang memadai. Meskipun demikian, mereka juga mengindikasikan bahwa mereka hanya akan melanjutkan pengembangan CST-100 jika NASA menerapkan inisiatif transportasi program awak komersial yang diumumkan oleh pemerintahan Obama dalam permintaan anggaran FY2011. Eksekutif Boeing Roger Krone menyatakan bahwa investasi dari NASA memungkinkan Boeing untuk menutup kasus bisnis yang sementara ini sangat sulit dilakukan tanpa bantuan dari lembaga antariksa tersebut. Selain itu, tujuan utama Starliner kedua selain ISS akan diperlukan untuk menutup kasus bisnis dan Krone menyatakan bahwa kerja sama dengan Bigelow sangat krusial untuk mendukung hal ini.[7]
Boeing dianugerahi kontrak senilai $92,3 juta oleh NASA pada bulan April 2011 untuk dapat terus mengembangkan kapsul CST-100 dalam fase kedua program CCDev.[34] Pada 3 Agustus 2012, NASA memberi penghargaan sebesar $460 juta kepada Boeing untuk melanjutkan pekerjaan pada CST-100 bawah Program Commercial Crew Integrated Capability (CCiCap).[11]
Pada 31 Oktober 2011, NASA mengumumkan bahwa melalui kemitraan mereka dengan Space Florida, Orbiter Processing Facility-3 di Kennedy Space Center akan disewakan kepada Boeing untuk nantinya digunakan sebagai fasilitas pembuatan dan pengujian wahana antariksa CST-100.[35]
Pada 16 September 2014, NASA memilih Boeing (CST-100) dan SpaceX (Crew Dragon) sebagai dua perusahaan yang akan didanai untuk mengembangkan sistem untuk mengangkut astronaut Amerika Serikat menuju dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Boeing memenangkan kontrak senilai $4,2 miliar untuk menyelesaikan pengembangan dan proses sertifikasi wahana antariksa CST-100 pada tahun 2017, sementara SpaceX memenangkan kontrak senilai $2,6 miliar untuk menyelesaikan pengembangan dan proses sertifikasi wahana antariksa Crew Dragon mereka. Kontrak tersebut mencakup setidaknya satu uji penerbangan berawak dengan melibatkan setidaknya satu astronot NASA. Setelah Starliner mendapatkan sertifikasi dari NASA, kontrak tersebut mengharuskan Boeing untuk melakukan setidaknya dua, atau paling banyak enam, misi berawak ke stasiun luar angkasa.[36] William H. Gerstenmaier dari NASA menganggap proposal CST-100 lebih kuat dibandingkan dua proposal lainnya.[37]
Dalam perjanjiannya dengan NASA, Boeing diperbolehkan untuk menjual kursi untuk turis. Rencana Boeing adalah menjual satu kursi untuk wisatawan luar angkasa dengan harga yang dapat bersaing dengan tawaran serupa oleh agensi luar angkasa Rusia, Roscosmos.[38]
Pada 4 September 2015, Boeing mengumumkan bahwa CST-100 secara resmi akan disebut CST-100 Starliner, nama yang mengikuti konvensi 787 Dreamliner yang diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes.[39] Pada November 2015, NASA mengumumkan bahwa mereka telah menggugurkan Boeing dari tahap kedua kontrak Commercial Resupply Services bernilai miliaran dolar untuk menerbangkan kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.[40]
Pada Mei 2016, Boeing menunda peluncuran CST-100 dari jadwal pertamanya di tahun 2017 hingga awal 2018.[41] Kemudian pada bulan Oktober 2016, Boeing menunda lagi programnya selama enam bulan, dari awal 2018 hingga akhir 2018, setelah adanya masalah dengan pihak pemasok dan masalah produksi pada kapsul kedua CST-100. Pada 2016, mereka berharap untuk dapat menerbangkan astronot NASA ke ISS pada Desember 2018.[42][43]
Pada bulan April 2018, NASA menyatakan bahwa penerbangan pertama CST-100 Starliner dengan dua awak astronaut yang awalnya dijadwalkan pada November 2018, kemungkinan baru akan terjadi pada 2019 atau 2020. Jika penundaan terus berlanjut, mereka akan dapat membawa satu anggota awak tambahan dan persediaan tambahan. Alih-alih tinggal selama dua minggu seperti yang direncanakan semula, NASA mengatakan awak yang diangkut bisa tinggal di stasiun selama enam bulan sebagai rotasi awak normal.[44]
Pengujian
Berbagai tes validasi telah dilakukan menggunakan artikel uji sejak 2011.
Pada September 2011, Boeing mengumumkan selesainya serangkaian uji jatuh untuk memvalidasi desain sistem bantalan udara (airbag). Airbag terletak di bawah pelindung panas CST-100 yang dirancang untuk dipisahkan dari kapsul saat berada di ketinggian 5.000 kaki (1.500 m). Airbag pada Starliner bekerja dengan cara diisi oleh campuran nitrogen dan gas oksigen terkompresi, bukan dengan campuran piro-eksplosif yang digunakan dalam airbag otomotif. Pengujian dilakukan di Gurun Mojave, California tenggara, dengan kecepatan antara 10 dan 30 mil per jam (16 dan 48 km/h) untuk mensimulasikan kondisi angin di saat pendaratan. Bigelow Aerospace ditugaskan membangun artikel tes dan melakukan rangkaian tes ini.[29]
Pada bulan April 2012, Boeing menjatuhkan tiruan kapsul CST-100 miliknya di atas gurun Nevada di Delamar Dry Lake dekat Alamo, Nevada. Melalui cara ini, mereka berhasil menguji tiga parasut pendaratan utama wahana antariksa itu dari ketinggian 11.000 kaki (3.400 m).[45]
Pada Agustus 2013, Boeing mengumumkan bahwa dua astronaut NASA telah mengevaluasi aspek komunikasi, ergonomi, dan antarmuka awak wahana antariksa CST-100. Evaluasi tersebut meninjau bagaimana astronaut masa depan akan beroperasi di wahana antariksa tersebut saat mengangkut mereka ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau tujuan orbit Bumi rendah lainnya.[46]
Boeing melaporkan pada Mei 2016 bahwa jadwal pengujiannya mengalami penundaan selama delapan bulan untuk mengurangi massa keseluruhan wahana antariksa dan masalah aerodinamika yang diperkirakan terjadi selama peluncuran oleh roket Atlas V.[47] Misi Orbital Flight Test dijadwalkan pada musim semi 2019. Pendorong roket Atlas V N22 untuk Orbital Flight Test saat itu sedang dirakit di fasilitas ULA di Decatur, Alabama.[48] Penerbangan berawak pertama (Boe-CFT) dijadwalkan pada musim panas 2019, tergantung pada hasil tes dari Boe-OFT. Misi CFT rencananya akan berlangsung selama 14 hari dan membawa satu astronot NASA dan satu pilot uji Boeing ke ISS.[49] NASA telah menunjuk empat calon astronaut Commercial Crew pertama yang terdiri atas astronaut veteran yang nantinya akan bekerja dengan SpaceX dan Boeing: Robert Behnken, Eric Boe, Sunita Williams, dan Douglas Hurley.[50] Pada Juli 2018, Boeing mengumumkan penugasan mantan astronaut NASA Christopher Ferguson untuk misi Boe-CFT.
Pada Juli 2018, sebuah anomali dilaporkan ketika terjadi sebuah kebocoran propelan hipergolik akibat beberapa katup sistem pembatalan peluncuran yang rusak. Konsekuensinya, misi uji coba orbital nirawak pertama ditunda hingga April 2019, dan peluncuran kru pertama dijadwal ulang hingga Agustus 2019.[51][52] Pada bulan Maret 2019, Reuters melaporkan bahwa penerbangan uji ini telah tertunda hingga setidaknya tiga bulan,[53] hingga akhirnya pada bulan April 2019 Boeing mengumumkan bahwa misi orbital nirawak pertama dijadwalkan pada Agustus 2019.[54]
Pada bulan Mei 2019, semua uji hot-fire, termasuk pengujian pendorong sistem pembatalan peluncuran di ketinggian rendah, terselesaikan menggunakan artikel uji modul layanan penuh yang mirip dengan aslinya. Hal itu berarti artikel uji modul layanan yang digunakan pada saat uji coba memiliki tangki bahan bakar dan helium, sistem kontrol reaksi, manuver orbital, dan pendorong kontrol orientasi, sistem pembatalan, dan semua saluran bahan bakar serta avionik yang nantinya juga akan dikenakan pada modul saat misi orbitalnya. Tuntasnya rangkaian uji coba ini memungkinkan Boeing untuk melakukan tes pad abort serta penerbangan tanpa dan dengan awak selanjutnya.[55]
Tes pad abort dilakukan pada 4 November 2019.[56] Kapsul berakselerasi menjauh dari landasannya, namun salah satu dari tiga parasut gagal dikembangkan dan kapsul mendarat hanya dengan dua parasut.[57][58] Meskipun demikian, pendaratan dianggap aman dan pengujiannya berhasil. Boeing memperkirakan bahwa kerusakan satu parasut tidak akan memengaruhi jadwal pengembangan Starliner.[59]
Tes penerbangan orbital pertama
Misi Orbital Flight Test (OFT) diluncurkan pada tanggal 20 Desember 2019. Namun setelah Starliner dilepaskan dari roket, terjadi anomali pergeseran waktu jam misi sebesar 11 jam yang menyebabkan Starliner menganggap bahwa dirinya sudah berada di orbit, padahal sebenarnya belum. Hal ini menyebabkan mesin pengontrol orientasi mengonsumsi lebih banyak bahan bakar daripada yang direncanakan. Hal itu menyebabkan tidak cukupnya bahan bakar untuk dapat berlabuh dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional sehingga misi berlabuh dengan ISS dibatalkan.[15][16] Wahana antariksa mendarat di White Sands Missile Range, New Mexico, dua hari setelah peluncuran.[60] Setelah pendaratan yang sukses, wahana antariksa itu diberi nama Calypso (terinspirasi oleh kapal penelitian RV Calypso untuk peneliti oseanografi Jacques-Yves Cousteau) oleh komandan misi USCV-2, astronot NASA Sunita Williams.[61]
Dua galat pada perangkat lunak terdeteksi selama pengujian, salah satu galat yang terdeteksi dapat mencegah proses berlabuh yang direncanakan dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional, galat yang lain bahkan bisa menyebabkan kehancuran wahana antariksa seandainya tidak terdeteksi dan diperbaiki tepat waktu, ungkap NASA pada 7 Februari 2020. Sebuah tim investigasi gabungan NASA-Boeing "menemukan dua kecacatan pada perangkat lunak kritis yang tidak terdeteksi sebelum penerbangan meskipun telah dipasang beberapa perlindungan", menurut pernyataan agensi antariksa tersebut. "Intervensi darat mencegah hancurnya wahana antariksa dalam kedua kasus". Sebelum memasuki kembali atmosfer Bumi, para insinyur menemukan kesalahan perangkat lunak lain yang memengaruhi nyala dari pendorong yang diperlukan untuk membuang modul layanan Starliner dengan aman. Kedua galat itu bisa menyebabkan "hilangnya wahana antariksa".[62]
Tes penerbangan orbital kedua
Pejabat Boeing mengatakan pada 6 April 2020 bahwa kapsul Starliner akan terbang untuk kedua kalinya tanpa awak setelah masalah perangkat lunak dan masalah lain mengganggu penerbangan uji pertama pada 20 Desember 2019. Boeing membenarkan bahwa pihaknya akan menerbangkan misi demonstrasi tanpa awak kedua — misi Orbital Flight Test lagi — sebelum para astronaut dapat mengendarai Starliner ke orbit pada tahun 2021. NASA mengatakan pihaknya menerima rekomendasi dari Boeing untuk menerbangkan misi tanpa awak kedua. Washington Post melaporkan bahwa misi Orbital Flight Test kedua akan memiliki tujuan yang hampir sama dengan misi pertama. Misi ini akan diluncurkan dari Cape Canaveral "sekitar bulan Oktober atau November 2020". Boeing mengatakan akan membiayai sendiri penerbangan uji ini "tanpa biaya yang dibebankan pada pembayar pajak". Boeing mengatakan kepada investor awal tahun ini bahwa pihaknya membutuhkan biaya $410 juta yang diambil dari pendapatannya untuk menutupi biaya penerbangan uji coba kedua ini.[63]
Daftar wahana antariksa
Pada Januari 2020, Boeing berencana untuk memiliki tiga wahana antariksa Boeing Starliner untuk memenuhi kebutuhan Program Commercial Crew dengan setiap wahana antariksanya diharapkan mampu digunakan kembali hingga sepuluh kali dengan waktu perbaikan enam bulan.[64][65] Pada Mei 2020, Boeing berencana untuk memiliki dua wahana antariksa Starliner dalam pelayanan.
Gambar | Designasi | Nama | Status | Jumlah penerbangan | Waktu terbang | Catatan | Cat. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Berkas:Boeing CST-100 Starliner Pad Abort Test Preparations KSC-20191031-PH-BOE01 0001 orig (cropped).jpg | Spacecraft 1 | Belum diberi nama | Pensiun | 1 | 1m, 19s | Kendaraan yang digunakan pada misi Boeing Pad Abort Test.[66][67][68] | ||
Berkas:CST-100 Starliner at Boeing's spacecraft test facilities in El Segundo, California (cropped).png | Spacecraft 2 | None | Aktif | 0 | Belum pernah terbang | Sempat direncanakan sebagai kendaraan pertama yang mengangkut awak astronaut. Saat ini dijadwalkan untuk bertugas sebagai kapsul misi OFT-2.[68] | ||
Spacecraft 3 | Calypso | Aktif | 1 | 2d, 1h, 22m, 10s | Dinamai dari nama kapal penelitian Jacques Cousteau yang bernama Calypso.[67] Starliner pertama yang terbang ke luar angkasa.[67][68] |
Artikel tes Kendaraan operasional |
Daftar penerbangan
Hanya menampilkan daftar misi yang diselesaikan atau dimanifestasikan hingga saat ini. Tanggal peluncuran tercantum dalam UTC.
Misi | Kendaraan | Tanggal peluncuran
(UTC) |
Awak | Keterangan | Durasi | Hasil |
---|---|---|---|---|---|---|
Boe-PAT | Spacecraft 1 | 4 November 2019, 14:15:00 | — | Pad abort test, White Sands Missile Range, New Mexico. One of three parachutes failed to open due to being rigged incorrectly before launch, but parachute system functioned adequately.[59] | 95 detik | Sukses |
Boe-OFT | Calypso | 20 Desember 2019, 11:36:43 | — | First uncrewed orbital test flight of Starliner. The mission's main objective of ISS rendezvous was aborted due to software incorrectly keeping mission time, leading to a late orbital insertion burn with excessive fuel expenditure. Starliner landed in New Mexico two days after launch.[69][70][71][60] | 2 hari | Templat:Partial failure due to a MET anomaly. |
Boe-OFT 2 | Spacecraft 2 | Pertengahan November 2020 [72] | — | Second uncrewed orbital test flight of Starliner added due to partial failure of previous test flight. Will attempt to dock with the ISS.[73] | 8 hari | Direncanakan |
Boe-CFT | Belum diketahui | April 2021[74] | Christopher Ferguson Mike Fincke Nicole Mann |
Penerbangan uji berawak pertama bagi Starliner | Direncanakan | |
Boeing Starliner-1[75] | Calypso | NET 2021[76] | Sunita Williams Josh Cassada Thomas Pesquet TBA |
Penerbangan operasional pertama Boeing Starliner. Misi ini akan menggunakan kembali kapsul Calypso yang dinamai oleh Komandan Misi USCV-2 Sunita Williams setelah pendaratan.[77] | Direncanakan |
Awak
Pada 3 Agustus 2018, NASA mengumumkan para astronaut yang akan berpartisipasi dalam penerbangan uji coba Starliner pertama.[78][79] Eric Boe adalah salah satu asatronaut yang awalnya dipilih, tetapi digantikan oleh Michael Fincke pada Januari 2019 karena "alasan medis pribadi".[80]
- Awak misi uji pertama - Boe-CFT : Michael Fincke, Christopher Ferguson, Nicole Aunapu Mann
- Awak misi pertama - USCV-2 : Sunita Williams, Josh Cassada, Thomas Pesquet, Andrei Borisenko
Mitra teknologi
- Aerojet Rocketdyne
- Airborne Systems
- Alliant Techsystems
- Bigelow Aerospace
- Samsung
- Spincraft
Lihat juga
- Daftar pesawat ruang angkasa awak
- Orion (pesawat ruang angkasa)
- Dragon 2, sebuah wahana antariksa yang dikembangkan oleh SpaceX
- Dream Chaser, sebuah pesawat manusia untuk awak astronaut yang sedang dikembangkan
- Orel, sebuah pesawat ruang angkasa dengan peringkat manusia sedang dikembangkan di Rusia
- New Shepard
- Penerbangan luar angkasa swasta
Referensi
- ^ a b Reiley, Keith; Burghardt, Michael; Wood, Michael; Ingham, Jay; Lembeck, Michael (2011). Design Considerations for a Commercial Crew Transportation System (PDF). AIAA SPACE 2011 Conference & Exposition. September 27–29, 2011. Long Beach, California. doi:10.2514/6.2011-7101. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 May 2013. Diakses tanggal 9 May 2014.
- ^ Carreau, Mark (July 24, 2013). "Boeing Refines CST-100 Commercial Crew Capsule Approach". Aviation Week. Diakses tanggal May 8, 2014.
- ^ a b Burghardt, Mike (August 2011). "Boeing CST-100: Commercial Crew Transportation System" (PDF). Boeing. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 May 2013. Diakses tanggal 8 May 2014.
- ^ Krebs, Gunther (April 2017). "Starliner (CST-100)". Gunthers Space Page. Diakses tanggal April 11, 2017.
- ^ "Boeing Submits Proposal for NASA Commercial Crew Transport System" (Siaran pers). Boeing.
- ^ "Orbital Complex Construction". Bigelow Aerospace. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 10, 2010. Diakses tanggal July 15, 2010.
- ^ a b c Clark, Stephen (July 21, 2010). "Boeing space capsule could be operational by 2015". Spaceflight Now. Diakses tanggal September 18, 2011.
- ^ "Boeing: Crew Space Transportation (CST) System". Boeing. Diakses tanggal January 25, 2016.
- ^ "NASA Selects Boeing for American Recovery and Reinvestment Act Award to Study Crew Capsule-based Design" (Siaran pers). Boeing.
- ^ Morring, Jr., Frank (April 25, 2011). "Five Vehicles Vie For Future Of U.S. Human Spaceflight". Aviation Week. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 9, 2014.
the CCDev-2 awards... went to Blue Origin, Boeing, Sierra Nevada Corp. and Space Exploration Technologies Inc. (SpaceX)
- ^ a b "Boeing, SpaceX and Sierra Nevada Win CCiCAP Awards". SpaceNews. August 3, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2013.
- ^ "Boeing and SpaceX Selected to Build America's New Crew Space Transportation System". NASA. September 16, 2014. Diakses tanggal April 6, 2015. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
- ^ "Flight Test Dates Under Review". NASA. July 30, 2019. Diakses tanggal August 18, 2019. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
- ^ "Boeing Selects Atlas V Rocket for Initial Commercial Crew Launches" (Siaran pers). Boeing.
- ^ a b "Starliner suffers "off-nominal" orbital insertion after launch". Space News. 20 Desember 2019. Diakses tanggal 20 Desember 2019. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b Sheetz, Michael (20 Desember 2019). "Boeing Starliner fails mission, can't reach space station after flying into wrong orbit". CNBC. Diakses tanggal 20 Desember 2019. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":2" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Malik 2019-12-22T14:49:52Z, Tariq. "Boeing's 1st Starliner Spacecraft Lands in New Mexico After Shortened Test Flight". Space.com. Diakses tanggal 2019-12-29.
- ^ Klamper, Amy (August 14, 2009). "Company pitches 'lite' spaceship to NASA". NBC News. Diakses tanggal September 7, 2009.
- ^ Grondin, Yves-A. (August 5, 2013). "NASA Outlines its Plans for Commercial Crew Certification". NASA Spaceflight.
- ^ Grondin, Yves-A. (5 August 2013). "NASA Outlines its Plans for Commercial Crew Certification". NASA Spaceflight.
- ^ Messier, Doug (March 23, 2011). "Update on Boeing CST-100 Crew Program". Parabolic Arc.
- ^ Latrell, Joe (July 28, 2015). "Boeing's CST-100 takes shape at former NASA facility". Spaceflight Insider. Diakses tanggal August 3, 2018.
- ^ "Spectrolab Solar Cells to Power Boeing's Starliner Spacecraft". November 17, 2016.
- ^ Lindenmoyer, Alan (2010). Commercial Crew and Cargo Program (PDF). 13th Annual FAA Commercial Space Transportation Conference. February 10–11, 2010. Arlington, Virginia. Diarsipkan dari sumber asli (PDF) pada 5 Maret 2010.
- ^ Crew Dragon and Starliner: A Look at the Upcoming Astronaut Taxis. Mike Wall, Space.com. August 3, 2018
- ^ Clark, Stephen (September 22, 2015). "Boeing identifies CST-100 prime landing sites". Spaceflight Now. Diakses tanggal August 5, 2018.
- ^ "Boeing space taxi has tourist seat". Canadian Broadcasting Company. Thomson Reuters. September 18, 2014. Diakses tanggal January 7, 2017.
- ^ (Siaran pers). Commercial Spaceflight Federation. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ a b Memi, Edmund G. (September 12, 2011). "Space capsule tests aim to ensure safe landings". Boeing. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 24, 2011. Diakses tanggal September 18, 2011.
- ^ (Siaran pers). Boeing. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Chow, Denise (July 19, 2010). "New Spaceship Could Fly People to Private Space Stations". Space.com.
- ^ Weitering, Hanneke (April 24, 2019). "The Emergency Launch Abort Systems of SpaceX and Boeing Explained". Space.com. Diakses tanggal February 6, 2020.
- ^ "Space Act Agreement Between National Aeronautics and Space Administration and The Boeing Company for Commercial Crew Development (CCDev)" (PDF). NASA. February 2010. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
- ^ Dean, James (April 18, 2011). "NASA awards $270 million for commercial crew efforts". Florida Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 19, 2011.
- ^ (Siaran pers). NASA. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik. - ^ Schierholz, Stephanie; Martin, Stephanie (September 16, 2014). "NASA Chooses American Companies to Transport U.S. Astronauts to International Space Station". NASA. Diakses tanggal September 18, 2014. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
- ^ Norris, Guy (October 11, 2014). "Why NASA Rejected Sierra Nevada's Commercial Crew Vehicle". Aviation Week. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 13, 2014. Diakses tanggal October 13, 2014.
- ^ Klotz, Irene (September 17, 2014). "Boeing's 'space taxi' includes seat for a tourist". Reuters. Diakses tanggal August 6, 2015.
- ^ Clark, Stephen (September 4, 2015). "Enter the Starliner: Boeing names its commercial spaceship". Spaceflight Now. Diakses tanggal September 4, 2015.
- ^ Rhian, Jason (November 6, 2015). "NASA delays CRS 2 awards again, drops Boeing from consideration". Spaceflight Insider. Diakses tanggal November 21, 2015.
- ^ Berger, Eric (May 11, 2016). "Boeing's first crewed Starliner launch slips to 2018". Ars Technica. Diakses tanggal April 6, 2018.
- ^ Berger, Eric (October 11, 2016). "Boeing delays Starliner again, casting doubt on commercial flights in 2018". Ars Technica. Diakses tanggal April 6, 2018.
- ^ Norris, Guy (October 10, 2016). "Boeing Delays CST-100, Still Targets 2018 ISS Mission". Aviation Week & Space Technology. Diakses tanggal October 11, 2016.
- ^ Pasztor, Andy (April 5, 2018). "NASA, Boeing Signal Regular Missions to Space Station to Be Delayed". The Wall Street Journal. Diakses tanggal April 6, 2018.
- ^ Clark, Stephen (April 3, 2012). "Parachutes for Boeing crew capsule tested over Nevada". Spaceflight Now. Diakses tanggal April 3, 2012.
- ^ "Boeing Space Capsule One Step Closer to Orbit". NYSE Big Stage. August 19, 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 4, 2013.
- ^ Foust, Jeff (May 12, 2016). "Boeing delays first crewed CST-100 flight to 2018". SpaceNews.
- ^ Rhian, Jason (January 4, 2018). "Boeing CST-100 Starliner one step closer to flight with completion of DCR". Spaceflight Insider. Diakses tanggal April 8, 2018.
- ^ Bergin, Chris (November 27, 2017). "Boeing Starliner trio preparing for test flights". NASASpaceFlight.com. Diakses tanggal April 8, 2018.
- ^ Pearlman, Robert Z. (July 9, 2015). "NASA assigns 4 astronauts to commercial Boeing, SpaceX test flights". CollectSpace. Diakses tanggal December 31, 2016.
- ^ "NASA's Commercial Crew Program Target Test Flight Dates". October 4, 2018. Diakses tanggal October 5, 2018. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
- ^ "February 6, 2019 – Commercial Crew Program". blogs.nasa.gov. Diakses tanggal February 6, 2019. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
- ^ Eric M. Johnson (March 20, 2019). "Boeing delays by months test flights for U.S. human space program: sources". Reuters. Diakses tanggal March 22, 2019.
- ^ Clark, Stephen (April 2, 2019). "Boeing delays first Starliner test flight to August, NASA extends duration of first crew mission". Spaceflight Now. Diakses tanggal April 3, 2019.
- ^ "Boeing's Starliner crew capsule completes major propulsion test – Spaceflight Now".
- ^ "Boeing tests crew capsule escape system – Spaceflight Now". spaceflightnow.com. Diakses tanggal November 4, 2019.
- ^ "Starliner flies for the first time, but one of its parachutes failed to deploy". November 4, 2019.
- ^ "Boeing statement regarding CST-100 Starliner pad abort test". November 4, 2019. Diakses tanggal November 4, 2019.
- ^ a b https://spaceflightnow.com/2019/11/04/boeing-starliner-pad-abort/
- ^ a b Amos, Jonathan (December 20, 2019). "Boeing astronaut ship stalls in orbit". BBC News.
- ^ Lewis, Marie (December 22, 2019). "Tune in for Starliner Postlanding News Conference". NASA Commercial Crew Program.
- ^ https://spaceflightnow.com/2020/02/07/investigators-fault-boeing-for-potentially-catastrophic-software-errors-in-starliner-test-flight/ - 7 February 2020
- ^ https://spaceflightnow.com/2020/04/06/after-problem-plagued-test-flight-boeing-will-refly-crew-capsule-without-astronauts/ - 7 April 2020
- ^ "Starliner (CST-100)". Gunter's Space Page.
- ^ "CST-100 Starliner". Boeing.
- ^ Siceloff, Steven (April 6, 2017). "Boeing Powers On Starliner Spacecraft For First Time". Commercial Crew Program. NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 9, 2020. Diakses tanggal March 9, 2020.
Once completed, Spacecraft 1 will be launched without a crew on a flight test to demonstrate its capability to abort a mission from the launch pad in the unlikely event of an emergency
Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik. - ^ a b c Clark, Stephen (December 22, 2019). "Boeing's first commercial crew capsule christened 'Calypso'". SpaceflightNow. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 9, 2020. Diakses tanggal March 9, 2020.
The Starliner vehicle that landed Sunday in New Mexico, designated Spacecraft 3 [...] Spacecraft 1 was built for Boeing's pad abort test and is not intended to fly in space. [...] she has named the Starliner vehicle that returned Sunday "Calypso" in an ode to the research vessel used by French explorer Jacques Cousteau
- ^ a b c "Reporter's Starliner Notebook" (PDF). Boeing. 2019. hlm. 9. Diakses tanggal March 9, 2020.
Spacecraft 1 was used for testing the launch abort system during the program's Pad Abort Test in New Mexico. Spacecraft 2 [is] being prepared to fly the first people on Starliner's Crew Flight Test. Spacecraft 3 [is] slated for the uncrewed Orbital Flight Test...
- ^ Halaschak, Zachary. "Boeing Starliner spacecraft goes off course and fails mission". Washington Examiner. Diakses tanggal December 20, 2019.
- ^ Bridenstine, Jim [@JimBridenstine] (December 20, 2019). "Update: #Starliner had a Mission Elapsed Time (MET) anomaly causing the spacecraft to believe that it was in an orbital insertion burn, when it was not" (Tweet). Diakses tanggal December 20, 2019 – via Twitter.
- ^ Gebhardt, Chris. "Starliner suffers mission-shortening failure after successful launch". NASASpaceflight.com. Diakses tanggal December 20, 2019.
- ^ https://sputniknews.com/science/202005311079471288-boeings-starliner-to-go-to-iss-without-crew-in-november-crewed-flight-set-for-next-year---source/ - 1 June 2020
- ^ Davenport, Christian (6 April 2020). "After botched test flight, Boeing will refly its Starliner spacecraft for NASA". The Washington Post. Diakses tanggal 7 April 2020.
- ^ https://sputniknews.com/science/202005311079471288-boeings-starliner-to-go-to-iss-without-crew-in-november-crewed-flight-set-for-next-year---source/ - 1 June 2020
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaCCP - Press Kit
- ^ "Boeing provides update, path forward for Starliner". 28 February 2020.
- ^ Williams, Sunita [@Astro_Suni] (December 22, 2019). "A couple of the awesome people who brought Calypso home! Thank you Steve and Kayva!" (Tweet). Diakses tanggal December 22, 2019 – via Twitter.
- ^ Chavers, Alex (January 9, 2017). "NASA Picks SpaceX and Boeing's First Crew". News Ledge. Diakses tanggal August 3, 2018.
- ^ "NASA Assigns Crews to First Test Flights, Missions on Commercial Spacecraft". NASA. August 3, 2018. Diakses tanggal August 3, 2018. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
- ^ Gebhardt, Chris (January 22, 2019). "NASA announces test flight crew change for Boeing's Starliner". NASASpaceFlight.com. Diakses tanggal January 23, 2019.
Pranala luar
- CST-100 Starliner di Boeing.com
- Boeing/Bigelow Crew Space Transport Vehicle di YouTube oleh Boeing (2010)
- Boeing Unveils America's First Space Taxi, Unlocks Possibilities for Future di YouTube oleh Boeing (2014)