Kapsaisin
Kapsaisin (bahasa Inggris: Capsaicin, /kæpˈseɪ.ɪsɪn/ (INN); 8-methyl-N-vanillyl-6-nonenamide) adalah komponen aktif dari cabai, yang merupakan tanaman dari genus Capsicum. Zat ini menyebabkan iritasi pada mamalia, termasuk manusia, dan menghasilkan sensasi terbakar (pedas) di jaringan mana pun yang bersentuhan dengannya. Kapsaisin dan beberapa senyawa terkait yang disebut kapsaikinoida dan diproduksi sebagai metabolit sekunder oleh cabai. Produksi zat ini mungkin bertujuan sebagai bentuk adaptasi tumbuhan untuk menghambat mamalia dan jamur tertentu.[3]
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC (preferensi)
(6E)-N-[(4-Hydroxy-3-methoxyphenyl)methyl]-8-methylnon-6-enamide | |
Nama lain
(E)-N-(4-Hydroxy-3-methoxybenzyl)-8-methylnon-6-enamide
8-Methyl-N-vanillyl-trans-6-nonenamide trans-8-Methyl-N-vanillylnon-6-enamide (E)-Capsaicin Capsicine Capsicin CPS | |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChEMBL | |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
KEGG | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C18H27NO3 | |
Massa molar | 305,42 g·mol−1 |
Penampilan | kristal bubuk putih[1] |
Bau | sangat mudah menguap dan menyengat |
Titik lebur | 62 hingga 65 °C (144 hingga 149 °F; 335 hingga 338 K) |
Titik didih | 210 hingga 220 °C (410 hingga 428 °F; 483 hingga 493 K) 0.01 Torr |
0.0013 g/100 mL | |
Kelarutan | larut dalam alkohol, eter, benzena agak larut dalam CS2 (karbon disulfida), HCl, dan minyak |
Tekanan uap | 1,32×10−8 mm Hg at 25 °C[2] |
λmaks | 280 nm |
Struktur | |
monoklinik | |
Farmakologi | |
Kode ATC | M02 N01BX04 |
Licence data | |
Bahaya | |
Bahaya utama | Toxic (T) |
Lembar data keselamatan | Capsaicin, Natural MSDS |
Frasa-R | R24/25 |
Frasa-S | S26, S36/37/39, S45 |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Kapsaisin | |
---|---|
Tingkat kepedasan | Diatas nilai tertinggi |
Skala Scoville | 15,000,000–16,000,000 SHU |
Skala Kapsaisin
Rasa pedas ini diukur dengan skala yang disebut Scoville. Kapsaisin murni mengandung 15 juta Scoville. Menurut Guinness Book of Records, cabai paling pedas adalah jenis Red savina habanero dengan ukuran 577 ribu unit Scoville. Tetapi ada klaim sejenis cabai di India, Naga jolokia yang mencapai 855 ribu Scoville.[butuh rujukan]
Kapsaisinoid
Kapsaisin adalah kapsaisinoid yang utama di dalam cabai yang diikuti oleh dihidrokapsaisin. Dua campuran ini juga adalah kapsaisinoid yang dua kali lebih panas dari nordihidrokapsaisin, homodihidrokapsaisin, dan homokapsaisin.
Jenis kapsaisinoid | Singk. | Persentase kandungan rata-rata |
Skala Scoville |
Struktur Kimia |
---|---|---|---|---|
Kapsaisin | C | 69% | 15.000.000 | |
Dihidrokapsaisin | DHC | 22% | 15.000.000 | |
Nordihidrokapsaisin | NDHC | 7% | 9.100.000 | |
Homodihidrokapsaisin | HDHC | 1% | 8.600.000 | |
Homokapsaisin | HC | 1% | 8.600.000 |
Tidak larut dalam air
Kapsaisin adalah zat nonpolar, tidak bisa dicampur air, persis seperti minyak. Jadi jika terasa pedas tidak akan sembuh dengan meminum air karena kapsaisin tidak larut, bahkan dengan air kapsaisin bisa merata di dalam rongga mulut.[4]
Cara terbaik menghilangkan pedas adalah dengan lemak atau minyak. Kedua zat itu melarutkan kapsaisin sehingga mudah lenyap dari dalam mulut. Kapsaisin juga memiliki efek antikoagulan. Susu juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa pedas. Kasein dalam susu memilki kemampuan menyerap dan menggumpalkan kapsaisin yang ada di lidah.[5]
Lihat pula
Referensi
- ^ ChemSpider – Capsaicin
- ^ [1]
- ^ What Made Chili Peppers So Spicy? Talk of the Nation, 15 August 2008.
- ^ "jurnal.unpad.ac.id" (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-06-06.
- ^ "jurnal.poltekba.ac.id" (PDF). Diakses tanggal 2020-06-06.