Aktuaris

Profesi
Revisi sejak 13 Juni 2020 23.19 oleh HaEr48 (bicara | kontrib) (tambahkan)


Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan ini umumnya menyangkut analisis kejadian masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.

Secara umum, aktuaris bekerja di bidang: konsultasi, perusahaan asuransi jiwa, pensiun, dan investasi. Aktuaris juga sedang merambah di bidang-bidang lainnya, dimana kemampuan analitis diperlukan.

Tugas

Keterampilan utama para aktuaris berada di bidang matematika, terutama statistika matematika serta perhitungan peluang berdasarkan kalkulus. Selain itu, aktuaris juga menggunakan ilmu ekonomi, komputer, keuangan, dan usaha. Para aktuaris mengumpulkan dan menganalisis data untuk memperkirakan peluang terjadinya peristiwa-peristiwa seperti kematian, penyakit, cedera, difabel, atau kerusakan harta benda, beserta biaya yang ditimbulkan peristiwa-peristiwa tersebut. Aktuaris juga menganalisa perihal keuangan yang terkait, misalnya menghitung iuran yang harus dibayarkan untuk menghasilkan dana yang cukup untuk uang pensiun. Contoh lain adalah memberi saran investasi untuk perusahaan agar memaksimalkan kemungkinan hasil investasi di bawah kondisi risiko yang diketahui. Pengetahuan seorang aktuaris juga dapat digunakan untuk merancang dan menetapkan premi atau harga dari polis asuransi, paket pensiun, dan paket-paket keuangan lain yang membutuhkan strategi keuangan yang tepat. Alhasil, kemampuan para aktuaris banyak dibutuhkan dalam industri asuransi dan reasuransi, baik sebagai anggota staf ataupun sebagai konsultan, dan dalam lembaga-lembaga pemerintah seperti Government Actuary's Department (Departemen Aktuaris Pemerintah) di Britania Raya atau Social Security Administration (Administrasi Jaminan Sosial) di Amerika Serikat.[1][2]

Bidang ilmu

Secara tradisional, ilmu aktuaria biasanya dibagi dua yaitu aktuaria jiwa dan aktuaria umum (bukan jiwa).

Ilmu aktuaria jiwa berkaitan dengan kesehatan dan dana pensiun, dan faktor utamanya adalah risiko kematian, risiko morbiditas (kesakitan), dan risiko investasi. Di antara produk-produk utama di bidang ini adalah asuransi jiwa, anuitas, paket pensiun, asuransi cacat tetap dan sementara, asuransi kesehatan, rekening simpanan kesehatan, serta asuransi perawatan jangka panjang.[1] Selain memperhitungkan faktor risiko matematis, program jaminan sosial juga dipengaruhi opini publik, politik, batasan anggaran negara, perubahan demografi, serta mempertimbangkan teknologi medis, inflasi, dan perubahan biaya hidup.[3][4]

Ilmu aktuaria umum atau bukan jiwa berkaitan dengan risiko-risiko terkait penghidupan dan harta benda manusia. Di antara produk-produk terkait bidang ini adalah asuransi kendaraan bermotor, asuransi rumah, asuransi properti komersial, kompensasi pekerja, asuransi malapraktik, asuransi pertanggungjawaban produk, asuransi pelayaran, asuransi terorisme, dan berbagai asuransi tanggung wajib.[5]

Keahlian para aktuaris juga digunakan dalam manajemen risiko korporasi,[1] yang dapat mencakup berbagai hal termasuk analisis keuangan dinamis, uji stres, merumuskan kebijakan risiko perusahaan, serta mendirikan dan mengelola departemen risiko dalam perusahaan.[6] Para aktuaris juga terlibat dalam bidang-bidang lain di industri layanan keuangan, termasuk menganalisis penawaran efek atau riset pasar.[1]

Profesi tradisional

Dalam bidang asuransi jiwa maupun umum, fungsi klasik dari seorang aktuari adalah menghitung premium dan cadangan dana yang dibutuhkan untuk polis-polis asuransi yang terkait berbagai risiko.[7] Dalam asuransi kerugian, analisis ini melibatkan perhitungan peluang peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kerugian (frekuensi) serta besarnya kerugian yang ditimbulkan (severitas). Jangka waktu sebelum terjadinya peristiwa kerugian juga dipertimbangkan karena penyedia asuransi tidak harus membayar sebelum peristiwa ini terjadi. Dalam asuransi jiwa, analisis yang dilakukan terkait dengan kemungkinan nilai sejumlah dana atau suatu kewajiban keuangan dalam berbagai waktu di masa depan. Analisis-analisis ini semuanya melibatkan ketidakpastian, sehingga model-model stokastik sering digunakan untuk memperkirakan distribusi frekuensi serta severitas dan untuk mengetahui parameter dari fungsi distribusi tersebut. Perkiraan tingkat suku bunga dan pergerakan valuta juga menjadi faktor untuk memperhitungkan biaya-biaya yang akan ditanggung di masa depan.[8]

Aktuaris juga merancang dan mengelola berbagai produk dan sistem. Para aktuaris terlibat dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan, terutama menyangkut aktiva dan pasiva. Profesi aktuaris juga membutuhkan kemampuan menjelaskan konsep-konsep rumit kepada klien yang belum mendalami konsep tersebut. Komunikasi dan hasil kerja aktuaris diatur oleh kode etik profesi.[9]

Di luar profesi tradisional

Tugas seorang aktuaris sering meluas di luar bidang tradisionalnya, yaitu di bidang manajemen risiko dan manajemen risiko korporasi, baik untuk perusahaan yang bergerak di bidang keuangan maupun yang bukan.[10] Secara tradisional, aktuaris mempelajari dan menggunakan teknik-teknik dan data yang berada di ranah ilmu keuangan.[11] Persetujuan Basel II untuk lembaga keuangan mengharuskan lembaga-lembaga tersebut untuk mengukur risiko operasional secara terpisah, selain risiko kredit, cadangan dana, aset, dan insolvensi. Keahlian seorang aktuaris dapat digunakan karena pendidikannya melibatkan analisis berbagai jenis risiko serta penilaian potensi positif dan negatif dari risiko-risiko ini.[10]

Aktuaris juga dapat terlibat dalam memberi saran dan mengelola aset investasi, misalnya dalam posisi manajer usaha atau direktur keuangan.[12], [13] Para aktuaris menganalisis peluang usaha dengan mengukur nilai arus kas masa depan serta memotong nilai arus-arus kas yang berisiko, dan menggadaptasi ilmu tradisional dari asuransi ke bidang-bidang usaha lain. Misalnya, sekuritisasi asuransi membutuhkan ilmu aktuaria maupun keuangan.[14] Aktuaris juga dapat dipanggil sebagai saksi ahli di pengadilan untuk mengukur nilai kerugian dalam sebuah kasus, misalnya hilangnya keuntungan atau hilangnya gaji.[15]

Profesi Aktuaris di Indonesia

Gelar aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) diberikan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) setelah seorang individu menempuh 10 mata ujian yang diujikan.

Pada umumnya aktuaris di Indonesia memiliki latar belakang pendidikan dari FMIPA Matematika maupun Statistika. Tetapi ada sedikit yang berasal dari disiplin lain.

Aktuaris di Indonesia banyak bekerja di perusahaan asuransi jiwa, sedangkan sisanya bekerja di dana pensiun, konsultan aktuaria, dan saat ini merambah ke dunia investasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003 BAB III Pasal 16, perusahaan asuransi jiwa harus mengangkat seorang aktuaris sebagai aktuaris perusahaan yang memiliki kualifikasi sebagai aktuaris dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) atau asosiasi sejenis dari luar negeri yang terdaftar sebagai anggota penuh International Association of Actuaries.

Lingkup Pekerjaan

  • Asuransi Jiwa
  • Asuransi Umum/Kerugian
  • Kesehatan
  • Pensiun
  • Manfaat Karyawan
  • Kebijakan Sosial
  • Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko

Pranala luar

  1. ^ a b c d Bureau of Labor Statistics 2015.
  2. ^ Government Actuary's Department 2015.
  3. ^ GAO 1980.
  4. ^ GAO 2008.
  5. ^ AIA 2014.
  6. ^ Institute and Faculty of Actuaries 2011b.
  7. ^ Institute and Faculty of Actuaries 2014, hlm. 12–14.
  8. ^ Tolley, Hickman & Lew 2012.
  9. ^ ASB 2013.
  10. ^ a b D'Arcy 2005.
  11. ^ Feldblum 2001, hlm. 8.
  12. ^ Mungan 2002.
  13. ^ Stefan 2010.
  14. ^ Krutov 2006.
  15. ^ Wagner 2006.