Stasiun Medan

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 15 Juni 2020 16.05 oleh Gaudi Renanda (bicara | kontrib) (KA Dolok Martimbang berhenti beroperasi)

Stasiun Medan (MDN) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di perbatasan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu (Medan Timur). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 meter ini merupakan stasiun kereta api terbesar yang berada dalam pengelolaan PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh; setiap harinya melayani ribuan penumpang ke berbagai wilayah di Sumatra Utara.

Stasiun Medan

Stasiun Medan, 2016
Lokasi
Koordinat3°35′27.16″N 98°40′47.07″E / 3.5908778°N 98.6797417°E / 3.5908778; 98.6797417
Ketinggian+22 m
Operator
Letak
km 0+000 lintas Medan–...:
Jumlah peron4 (dua peron sisi (stasiun utama dan stasiun ARS) dan dua peron pulau yang sama-sama tinggi)
Jumlah jalur7
  • jalur 1: sepur lurus arah Binjai
  • jalur 2: sepur lurus arah Pulu Brayan–Belawan
  • Sepur lurus arah Tebing Tinggi, berakhir di sepur badug di timur jalur 2
LayananSribilah, Tanjung Balai Ekspres, Dolok Martimbang, Putri Deli, Siantar Ekspres, Sri Lelawangsa, dan ARS Bandara Kualanamu
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Akses difabelYa
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka1886; 137 tahun lalu (1886)
Dibangun kembali2013
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel Layanan pelanggan Musala Toilet Area merokok Ruang menyusui Pos kesehatan VIP Galeri ATM Pertokoan/area komersial 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Letaknya sangat strategis di pusat kota Medan, tepatnya di depan Lapangan Merdeka dan dekat dengan bangunan-bangunan bersejarah lainnya seperti Kantor Pos Besar Medan, Balai Kota (sekarang Hotel Grand Aston), Hotel Dharma Deli, Bank Indonesia, dan Gedung London Sumatra.

Stasiun ini mempunyai city check-in untuk calon penumpang di Bandar Udara Internasional Kualanamu. Layanan ini juga adalah yang pertama di seluruh Indonesia. Pada tanggal 8 Mei 2007, stasiun ini mendapat Penghargaan Prima Utama dari Kemenhub untuk pelayanan unit transportasi publik.[4]

Sejarah

 
Stasiun Medan sekitar tahun 1920. Kini bentuk bangunannya sudah dirombak total.

Stasiun Medan diresmikan pembukaannya pada 25 Juli 1886 oleh Deli Spoorweg Maatschappij. Kala itu terdapat jalur yang menghubungkan Stasiun Medan dan Stasiun Labuhan sepanjang 16,7 kilometer.[5] Jalur tersebut menghubungkan pusat Kota Medan ke arah Pelabuhan Belawan. Jalur rel dilanjutkan dari Stasiun Labuhan hingga Stasiun Belawan yang diresmikan pada 16 Februari 1888.[6][7]

Arsitektur Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya. Hingga kini stasiun ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Renovasi besar terakhir dilakukan pada tahun 2013 dengan dibangunnya gedung baru untuk kereta api bandara serta perombakan desain gedung eksisting untuk layanan kereta regional. Hal yang tersisa dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam di bagian muka stasiun, keberadaan dipo lokomotif yang masih berarsitektur Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung ("Titi Gantung") di ujung sebelah selatan stasiun. Stasiun ini juga memiliki jalur layang (arah Pulu Brayan dan Bandar Khalipah) yang pembangunannya dimulai pada tahun 2016.[8]

Bangunan dan tata letak

 
Stasiun Medan terlihat dari Jembatan Titi Gantung
 
Peron Stasiun Medan terlihat dari jembatan penyebrangan menuju Stasiun KA Bandara
 
Peron jalur layang Stasiun Medan

Ada tiga pintu masuk/keluar, yaitu sisi Lapangan Merdeka merupakan pintu masuk/keluar untuk layanan kereta api non bandara. Pintu lainnya yakni sisi Lapangan Merdeka merupakan pintu masuk/keluar untuk layanan kereta bandara. Sisi ketiga, sisi Jalan Jawa/Mall Centre Point merupakan pintu keluar untuk layanan kereta bandara.

Stasiun ini awalnya memiliki sembilan jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Binjai, sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Pulu Brayan-Belawan. Ketika dibangunnya rel layang baru yang memakan jalur 6 dan 7, otomatis jumlah jalur stasiun kereta api ini berkurang menjadi tujuh. Begitu proyek rel layang baru ini selesai, jumlah jalurnya kembali menjadi sembilan. Selain itu, sistem persinyalan elektrik yang lama (tipe GL1) sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.

Di samping bangunan stasiun terdapat monumen lokomotif uap bertipe 2-6-4T buatan Hartmann (kemudian bernama Sächsische Maschinenfabrik) di Chemnitz, Jerman tahun 1914. Stasiun ini memiliki dipo lokomotif yang merawat lokomotif besar jenis diesel elektrik maupun hidraulis dan juga dipo kereta api.

Rel yang terdapat di stasiun ini membujur dari utara ke selatan. Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke Tebing Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai, Siantar, dan Rantau Prapat, sedangkan rel yang mengarah ke utara yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun merupakan arah perjalanan ke Belawan, Binjai, dan Besitang. Dari Stasiun Medan, dahulu terdapat percabangan rel ke Pancur Batu dan Batu, Yang kini sudah nonaktif.

Layanan kereta api

Kelas eksekutif

Sribilah Eksekutif, dari dan tujuan Rantau Prapat

Kelas campuran eksekutif-bisnis

Kelas ekonomi AC premium

Sribilah Premium, dari dan tujuan Rantau Prapat

Kelas ekonomi AC

Komuter ekonomi AC

Sri Lelawangsa, dari dan tujuan Binjai

Kereta api bandara

ARS Kualanamu, dari dan tujuan Bandara Kualanamu (dilayani via jalur atas/layang)

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Medan per 1 Desember 2019 (sesuai Gapeka 2019).

  • KA reguler
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
U51 Sribilah Eksekutif Medan (MDN) Eksekutif Satwa 03.38 -
U64 Putri Deli Tanjungbalai (TNB) Ekonomi AC - 07.00
U54 Sribilah Utama Rantau Prapat (RAP) Eksekutif & Bisnis - 07.50
U62 Sribilah Premium Rantau Prapat (RAP) Ekonomi AC Premium - 10.30
U69 Siantar Ekspres Medan (MDN) Ekonomi AC 11.20 -
U57F Tanjung Balai Ekspres Eksekutif & Bisnis 11.59 -
U63 Putri Deli Ekonomi AC 12.47 -
U66 Tanjungbalai (TNB) - 12.50
U53 Sribilah Utama Medan (MDN) Eksekutif & Bisnis 13.27 -
U70 Siantar Ekspres Siantar (SIR) Ekonomi AC - 13.40
U52 Sribilah Eksekutif Rantau Prapat (RAP) Eksekutif Satwa - 15.00
U65 Putri Deli Medan (MDN) Ekonomi AC 17.18 -
U58F Tanjung Balai Ekspres Tanjungbalai (TNB) Eksekutif & Bisnis - 17.20
U68 Putri Deli Ekonomi AC - 19.00
U55 Sribilah Utama Medan (MDN) Eksekutif & Bisnis 20.47 -
U56 Sribilah Utama Rantau Prapat (RAP) Eksekutif & Bisnis - 22.20
U61 Sribilah Premium Medan (MDN) Ekonomi AC Premium 23.05 -
U67 Putri Deli Ekonomi AC 23.58 -

Keterangan: *) = berjalan setiap hari Minggu

  • KA lokal/komuter ekonomi AC
Sri Lelawangsa (Medan–Binjai pp)
No. KA Berangkat No. KA Tiba
U72 04.55 U71 06.12
U74 06.25 U73 07.42
U76 08.00 U75 09.17
U78 09.30 U77 10.47
U80 11.00 U79 12.17
U82 12.30 U81 13.47
U84 14.00 U83 15.17
U86 15.30 U85 17.02
U88 17.15 U87 18.32
U90 18.45 U89 20.02
U92 20.15 U91 21.32
U94 21.45 U93 23.02
  • KA bandara
KA ARS Bandara Kualanamu (Medan–Kualanamu pp)
No. KA Berangkat No. KA Tiba
U2 04.00 U1 06.28
U4 05.00 U3 07.18
U6 06.00 U5 07.48
U8 06.50 U7 08.28
U10 07.35 U9 08.48
U12 08.10 U11 09.23
U14 08.50 U13 09.58
U16 09.10 U15 10.28
U18 09.40 U17 10.58
U20 10.10 U19 11.38
U22 10.50 U21 12.23
U24 11.30 U23 12.58
U26 12.00 U25 13.38
U28 12.40 U27 14.13
U30 13.25 U29 14.48
U32 14.00 U31 15.28
U34 14.35 U33 16.08
U36 15.20 U35 16.48
U38 15.50 U37 17.38
U40 16.30 U39 18.13
U42 17.40 U41 19.03
U44 18.20 U43 19.43
U46 18.50 U45 20.28
U48 19.20 U47 21.23
U50 20.15 U49 23.13

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ <asep.muhamad[at]torche.co.id>, Asep Muhamad. "TUJUH UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN TRANSPORTASI RAIH PENGHARGAAN PRIMA UTAMA". dephub.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-09. 
  5. ^ "Wajah Perkeretaapian Medan", Kompas, 7 Mei 2015
  6. ^ Sinar, Tengku Luckman (1996). The History of Medan in the Olden Times. Medan: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu. 
  7. ^ Anonim (1916). Yearbook of the Netherlands East Indies. Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel. hlm. 195. 
  8. ^ "Jokowi Resmikan Pengerjaan Jalur Layang Stasiun Medan-Bandar Khalipah Hari Ini", JPNN.com, 2 Maret 2016

Pranala luar

Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Terminus Templat:KAI lines
via jalur atas/layang
Templat:KAI lines
via jalur bawah
Templat:KAI lines
Templat:KAI lines
Terminus Templat:KAI lines