Dr. Ir. Hammam Riza M.Sc, IPU, lahir di Medan 08 Agustus 1962 adalah Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang dikenal dengan taglinenya Solid, Smart, Speed yang menggambarkan  eksistensi BPPT dalam membangun daya saing dan kemandirian nasional.  Ia memperoleh gelar Sarjana (S1) Teknik Elektro di ITB, dan selama 4 tahun mendapat beasiswa program Habibie untuk gelar S2 Master of Science bidang  Computer Science di University of Kentucky USA dan gelar Doktor (S3)  di ITB lulus dengan nilai Cumlaude, setelah ia melaksanakan riset Artificial Intelligence (AI)  di University of Illionis at Chicago dan New Mexico State University, USA.

Dr. Ir.
Hammam Riza
M.Sc.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Ke-10
Mulai menjabat
30 Januari 2019
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini


Sebelum menjabat sebagai kepala BPPT pada 30 Januari 2019  Hammam Riza diberi amanah memegang beberapa jabatan diantaranya; Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT,  Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) BPPT, Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT, Chief Information Officer, dan Kepala IPTEKnet BPPT (Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi BPPT).


Hammam Riza dikenal sebagai pakar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT) memulai karirnya di BPPT pada 1987. Dengan memiliki banyak pengalaman mulai dari tahap penelitian, perekayasaan hingga operasionalisasi sistem IT di berbagai organisasi baik pelayanan publik (pemerintah) maupun korporasi membawanya menjadi Chief Information Officer di berbagai organisasi termasuk BPPT.


Ia sangat piawai membangun kompetensi dalam Artificial Intelligence (AI) dengan spesialisasi pada teknologi pemrosesan bahasa alami (natural language processing) yang sekarang sudah banyak digunakan pada berbagai aplikasi seperti Google Translate, Siri dan akan terus berkembang sejalan dengan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan cyber physical system, internet of things (IOT), big data dan AI.


Hammam menekuni Cybersecurity dan keamanan informasi dengan menjadi anggota Komite Ahli dari Desk Ketahanan Informasi dan Keamanan Cyber Nasional (DK2ICN) di Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Pertahanan. Belakangan telah lahir Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang merupakan hasil cetak biru BPPT pada pembangunan Sisfohanneg di Kemenhan pada tahun 2012.


Selain itu ia juga ikut aktif di berbagai organisasi profesi dan merupakan tenaga ahli satu-satunya yang menjadi wakil Indonesia di Asian Federation of NLP (AFNLP), ASEAN CIO Association (ACIOA), O-COCOSDA, U-STAR (Universal Speech Translation Advanced Research), PAN-localization, dan ASEAN-MT (Machine Translation). Untuk itu ia mendapat 2 penghargaan di tingkat ASEAN yaitu Honorary Fellow Engineer dan ASEAN Engineer Register dari AFEO. Hammam juga memiliki sertifikasi dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sebagai Insinyur Profesional Utama (IPU).


Sebagai seorang ilmuwan yang bekerja di lembaga litbangjirap menjadikan sosok pekerja keras ini terus berupaya mendorong penguasaan Iptek dan Inovasi sebagai penghela pembangunan ekonomi nasional . Dibuktikannya dengan membawa sinergi kelembagaan bernama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) yang dipimpin oleh BPPT.


Berbagai produk inovasi karya anak bangsa pun telah dihasilkan dari sinergi ini yang juga diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo, secara virtual dari Istana Presiden. Beberapa produk inovasi COVID-19 milik BPPT, diantaranya RDT Kit, PCR Test Kit, Artificial Intelligences untuk deteksi COVID-19, Mobile Lab Bio Safety Lab lvl.2, dan Emergency Ventilator yang merupakan Pengembangan BPPT bersama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Untuk Penanganan COVID-19.


Prof. Dr. Ing- BJ Habibie adalah salah satu tokoh panutannya dalam berkarya. Nasehat-nasehat Habibie selalui diingatnya  bahwa teknologi dan sumber daya manusia yang tangguh adalah kunci dari kemajuan dan kejayaan sebuah bangsa. Melihat apa yang menjadi tantangan kita ke depan, seperti Digital Disruption, Digital Economy tidak lepas dari kemampuan anak bangsa menguasai teknologi. Baik itu dimulai dari invensi maupun hasil inovasi yang menumbuhkan industri nasional yang berdaya saing.


== Catatan kaki

1 : BPPT Kebut Proses Riset dan Inovasi untuk Produksi Alkes Penanganan Covid-19 https://www.inews.id/finance/makro/bppt-kebut-proses-riset-dan-inovasi-untuk-produksi-alkes-penanganan-covid-19 == 2