Kumbang sagu

Revisi sejak 1 Juli 2020 15.32 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Kumbang sagu
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
R. ferrugineus
Nama binomial
Rhynchophorus ferrugineus
(Olivier, 1790)

Kumbang sagu[1] (Lat.: Rhynchophorus ferrugineus, larvanya disebut ulat sagu) adalah jenis kumbang yang tersebar luas dari India sampai Sauwa, mengikuti penyebaran inangnya.[1] Tubuh berwarna coklat kemerahan atau hitam,sebesar kenari.[1] Moncong panjang meruncing kemuka dan kebelakang.[1] Larva sebesar ibu jari tangan, kadang - kadang lebih besar.[1] Kepala kecil berwarna coklat kehitaman, kulit berkerut.[1] Larva dan kumbang dewasa makan empulur batang sagu yang membusuk.[1] Kepompong panjang sebesar biji durian, berwarna putih kekuningan, terbungkus anyaman serat batang sagu.[1] Kumbang ini di temui pula pada batang kelapa, aren, salak dan kirai, kerenannya sering di namakan kumbang kelapa.[1] Di beberapa tempat di Indonesia, larva kumbang sagu dikenal sebagai makanan lezat.[1] Kumbang Sagu merupakan salah satu serangga hama pada tanaman kelapa.[2] Hama ini berada di pucuk tanaman kelapa mulai dari telur sampai dewasa.[2] Masyarakat Maluku dan Suku Kamoro dari Papua biasa mengkonsumsi ulat ini dengan cara dibakar seperti sate atau dimakan mentah (hidup-hidup).[2] Mereka meyakini bahwa ulat sagu banyak mengandung protein dan vitamin sehingga semakin banyak mereka mengkonsumsinya maka tubuh akan menjadi sehat dan perkasa.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-4. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects.
  2. ^ a b c d (Indonesia) "Sate Ulat Kumbang Sagu". Kumbang sagu. Diakses tanggal 24 Juni 2014.