Kabupaten Bogor

kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Kabupaten Bogor (aksara Sunda: ᮊᮘᮥᮕᮒᮦᮔ᮪ ᮘᮧᮍᮁᮧ) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Pusat pemerintahannya adalah Kecamatan Cibinong. Kabupaten Bogor berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi di utara; Kabupaten Karawang di timur, Kabupaten Cianjur di tenggara, Kabupaten Sukabumi di selatan dan mengelilingi wilayah Kota Bogor.

Kabupaten Bogor
Daerah tingkat II
Motto: 
Prayoga Tohaga Sayaga Kuta Udaya Wangsa
ᮕᮢᮚᮧᮍ ᮒᮧᮠᮍ ᮞᮚᮍ ᮊᮥᮒ ᮅᮓᮚ ᮝᮀᮞ
Peta
Peta
Kabupaten Bogor di Jawa
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor
Peta
Kabupaten Bogor di Indonesia
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor (Indonesia)
Koordinat: 6°19′S 106°10′E / 6.32°S 106.17°E / -6.32; 106.17
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri3 Juni 1482; 538 tahun yang lalu
Ibu kotaCibinong
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 40
  • Kelurahan: 410 Desa
    16 Kelurahan
    1.896 Dusun
Pemerintahan
 • BupatiAde Yasin
 • Wakil BupatiIwan Setiawan[1]
Luas
 • Total2.071,21 km2 (79,970 sq mi)
Populasi
 (2020)
 • Total6.915.402
 • Kepadatan2,120/km2 (5,500/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam (96,4%)
Kristen (3,55 %)
Katolik (0,03 %)
Hindu dan Buddha (0,01 %)
Konghucu (0,001 %)
Aliran Kepercayaan (0,001 %)
Lainnya (0,098 %)
 • BahasaBahasa Indonesia
Bahasa Jawa
Bahasa Sunda
Bahasa Betawi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3201 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon021 dan 0251
Kode Kemendagri32.01 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 2.867.770.112.500.-
Situs webwww.bogorkab.go.id


Pemandangan Desa di Daerah Bogor Pada Tahun 1880-an, Dengan Latar Belakang Gunung Salak.

Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecamatan, yang dibagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor terletak di Kecamatan Cibinong, yang berada di sebelah utara Kota Bogor.[2]

Sejarah

Pada tahun 1745, cikal bakal masyarakat Bogor semula berasal dari 9 kelompok pemukiman digabungkan oleh Gubernur Baron van Inhof menjadi inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor.

Pada waktu itu, Bupati Demang Wartawangsa berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat yang berbasis pertanian dengan menggali terusan dari Sungai Ciliwung ke Cimahpar dan dari Nanggewer sampai ke Kalimulya.[3]

Terdapat berbagai pendapat tentang lahirnya nama Bogor itu sendiri. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Bogor berasal dari bahasa arab yaitu Baqar yang berarti sapi dengan alasan terdapat bukti berupa patung sapi di Kebun Raya Bogor. Pendapat lainnya menyebutkan bahwa nama Bogor berasal dari kata Bokor yang berarti tunggul pohon enau. Pendapat di atas memiliki dasar dan alasan tersendiri diyakini kebenarannya oleh setiap ahlinya.

Namun berdasarkan catatan sejarah, pada tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis Hoofd van de Negorij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor. Pada dokumen tersebut diketahui juga bahwa kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya itu sendiri yang mulai dibangun pada tahun 1817.

Perjalanan sejarah Kabupaten Bogor memiliki keterkaitan yang erat dengan zaman kerajaan yang pernah memerintah di wilayah tersebut. Pada 4 abad sebelumnya, Sri Baduga Maharaja dikenal sebagai raja yang mengawali zaman Kerajaan Pajajaran, raja tersebut terkenal dengan ajaran dari leluhur yang dijunjung tinggi yang mengejar kesejahteraan. Sejak saat itu secara berturut-turut tercatat dalam sejarah adanya kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, yaitu:

  • Kerajaan Tarumanegara, diperintah oleh 12 orang raja. Berkuasa sejak tahun 358 sampai dengan tahun 669.
  • Kerajaan Galuh, diperintah oleh 14 raja. Berkuasa sejak 516 hingga tahun 852.
  • Kerajaan Sunda, diperintah oleh 28 raja. Bertahta sejak tahun 669 sampai dengan tahun 1333.
  • Kerajaan Kawali, diperintah oleh 6 orang raja. Berkuasa sejak tahun 1333 hingga 1482.
  • Kerajaan Pajajaran, berkuasa sejak tahun 1482 hingga tahun 1579. Pelantikan raja yang terkenal sebagai Sri Baduga Maharaja, menjadi satu perhatian khusus. Pada waktu itu terkenal dengan Upacara Kuwedabhakti, dilangsungkan tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itulah kiranya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

Pada tahun 1975, Pemerintah Pusat menginstruksikan bahwa Kabupaten Bogor harus memiliki Pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri. Atas dasar tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengadakan penelitian di beberapa wilayah Kabupaten Bogor untuk dijadikan calon ibukota sekaligus berperan sebagai pusat pemerintahan. Alternatif lokasi yang akan dipilih diantaranya adalah wilayah Kecamatan Ciawi, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Parung, dan Kecamatan Cibinong.

Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa yang diajukan ke Pemerintah Pusat untuk mendapat persetujuan sebagai calon ibukota adalah Desa Rancamaya wilayah Kecamatan Ciawi. Akan tetapi Pemerintah Pusat menilai bahwa Rancamaya masih relatif dekat letaknya dengan Pusat Pemerintahan Kota Bogor dan dikhawatirkan akan masuk ke dalam rencana perluasan dan pengembangan wilayah Kota Bogor.

Oleh karena itu atas petunjuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengambil salah satu alternatif wilayah dari hasil penelitian lainnya. Dalam sidang Pleno DPRD Kabupaten Bogor tahun 1980, ditetapkan bahwa calon ibukota Kabupaten Bogor terletak di Desa Tengah, Kecamatan Cibinong.

Penetapan calon ibukota ini diusulkan kembali ke pemerintah Pusat dan mendapat persetujuan serta dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, yang menegaskan bahwa ibukota Pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor berkedudukan di Desa Tengah, Kecamatan Cibinong.

Sejak saat itu, dimulailah rencana persiapan pembangunan Pusat Pemerintahan ibukota Kabupaten Bogor dan pada tanggal 5 Oktober 1985 dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Bupati Kabupaten Bogor saat itu.

Pemerintahan

Daftar Bupati

Berikut merupakan daftar Bupati Bogor.

No. Potret Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Wakil Bupati Periode Referensi
1   Ipik Gandamana 1948 1949 Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia   N/A 1 [ket. 1]
2   Abdoellah Natadipoera 1950 1958 Non Partai   N/A 2
3   Raden Kahfi 1958 1960 Majelis Syuro Muslimin Indonesia   N/A 3
1960 1961 4
4   Suprayogi 1961 1969   N/A 5
5   Wissatya Sasemita 1969 1973   N/A 6
6   Raden Mochamad Muchlis 1973 1976   N/A 7
7   Ayib Rughby 1976 1978 Militer   N/A
1978 30 Desember 1983 8 [ket. 2]
8   Soedardjat Nataatmadja 30 Desember 1983 30 Desember 1988   N/A 9
9 Eddie Yoso Martadipura 30 Desember 1988 30 Desember 1993   Moh. Masduki
(1994–?)
10
30 Desember 1993 30 Desember 1998 11
10   Agus Utara Effendi 30 Desember 1998 30 Desember 2003   N/A 12 [ket. 3]
30 Desember 2003 30 Desember 2008   Laode Albert Pribadi 13
(2003)
11   Rahmat Yasin 30 Desember 2008 30 Desember 2013 Partai Persatuan Pembangunan   Karyawan Faturahman 14
(2008)
30 Desember 2013 25 November 2014   Nurhayanti 15
(2013)
12   Nurhayanti 16 Maret 2015 30 Desember 2018 Non Partai   N/A [ket. 4]
13   Ade Yasin 30 Desember 2018 28 April 2022 Partai Persatuan Pembangunan   Iwan Setiawan 16
(2018)
[ket. 5]
14   Iwan Setiawan 28 April 2022 30 Desember 2023 Partai Gerakan Indonesia Raya   N/A [5]
  Non Partai

Dewan Perwakilan

Anggota DPRD Kabupaten Bogor tahun 2019-2022 dipilih berdasarkan hasil kesepakatan Pemilihan Umum Legislatif tahun 2019 yang berjumlah 54 anggota.

Kecamatan

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 40 tahun 2003 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2002 saat ini wilayah Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan, 410 desa dan 16 kelurahan.

Penduduk

Saat ini populasi penduduk di Kabupaten Bogor mencapai hampir 5.000.000 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, membuat Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten dengan penduduk terbanyak di Indonesia.

Sejak masa Orde Baru banyak pendatang yang memilih Kabupaten Bogor karena lokasinya yang tak jauh dari Jakarta kebanyakan pendatang dari Suku Jawa, bahkan di Kecamatan Cibinong populasi orang Jawa mencapai 32% dan di Kecamatan Gunung Putri 30%. Sementara di Kecamatan Sukamakmur dan Kecamatan Tanjungsari populasi orang Jawa dibawah 3%.

Suku Bangsa

Bahasa

Bahasa Sunda mayoritas diturutkan penduduk di kecamatan bagian selatan kabupaten Bogor. Sementara Bahasa Betawi yang hampir seluruh kecamatan yang berbatasan dengan Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang menggunakan bahasa ini.

Transportasi

Kabupaten Bogor dilintasi Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Jalan tol ini adalah jalur wisata utama dari Jakarta menuju Bandung. Jalur ini melewati rute Jalan Tol Jagorawi-Puncak-Cianjur-Bandung. Jalur Ciawi-Puncak merupakan salah satu yang terpadat pada musim libur, karena kawasan tersebut merupakan tempat berlibur warga Jakarta dan sekitarnya.[6]

Apabila jalur wisata utama tersebut macet, yang biasanya terjadi pada hari-hari libur, maka dapat menggunakan rute alternatif melewati Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cariu-Cianjur-Bandung.

Untuk angkutan kereta api, terdapat jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta-Bogor yang jalur kereta apinya berlanjut hingga ke Stasiun Sukabumi, dan Stasiun Cianjur dengan menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD). Dan jalur akhir berhenti di Stasiun Padalarang.

Untuk angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), biasanya terdapat di Terminal Cileungsi. Ada beberapa PO Bus AKAP diantaranya:

  • PO. Sumber Alam
  • PO. Rosalia Indah
  • PO. Ramayana
  • PO. Santoso
  • PO. Maju Lancar
  • PO. Sinar Jaya
  • PO. Harapan Jaya
  • PO. New Shantika
  • PO. Haryanto
  • PO. Bejeu
  • PO. Kramat Jati
  • PO. Rukun Jaya
  • PO. Dedi Jaya
  • PO. Dewi Sri
  • PO. Agra Mas
  • PO. Gunung Harta

Dan untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Cileungsi ada beberapa PO Bus, diantaranya:

Sarana transportasi lain di wilayah Kabupaten Bogor adalah Angkutan Kota (Angkot), Angkutan Pedesaan (Angkudes), Ojek Motor, Becak Kayuh dan Delman.

Trayek Angkutan Kota:

  • 06: Parung-Merdeka PP
  • 06A: Merdeka-Bantar Kambing- Ciampea PP
  • 07: Pasar Anyar-Bojong Gede PP
  • 08: Citeureup-Pasar Anyar PP
  • 11: Leuwiliang-Ciampea PP
  • 12: Ciampea-Bojong Gede PP
  • 17: Laladon-Kampus Dalam PP
  • 18: Laladon-Neglasari PP
  • 19: Laladon-Cibeureum Petir PP
  • 23: Ciampea-Putat Nutug PP
  • 25: Parung-Rumpin PP
  • 26: Simpang Parung-Pasar Prumpung-Simpang Ciseeng PP
  • 27: Simpang Parung-BSD PP
  • 28: Parung-Kuripan PP
  • 29: Parung-Ciputat PP
  • 31: Bojong Gede-Jembatan Hitam, Ciluar PP
  • 32: Cibinong-Taman Pagelaran PP
  • 34: Bambu Kuning-Cibinong City Mall PP
  • 35: Cibinong-Bambu Kuning PP
  • 38: Citeureup-Simpang Nagrak PP
  • 40: Cileungsi-Serang PP
  • 40A: Cileungsi-Griya Alam Sentosa PP
  • 41: Gandaria-Cibinong PP
  • 42: Cileungsi-Situsari PP
  • 43: Citeureup-Sukamakmur PP
  • 44: Citeureup-Babakan Madang PP
  • 45: Cileungsi-Perumahan Graha Prima PP
  • 49: Cileungsi-Bojong Kulur PP
  • 50: Laladon-Tenjolaya Tumaritis PP
  • 53: Laladon-Segog PP
  • 54: Leuwiliang-Parabakti PP
  • 55: Leuwiliang-Segog PP
  • 56: Leuwiliang-Nanggung PP
  • 57: Leuwiliang-Puraseda PP
  • 59: Leuwiliang-Gunung Bunder PP
  • 60: Cileungsi-Pasir Tanjung PP
  • 64: Cibinong-Jonggol PP
  • 66: Citeureup RS Anissa-Perum Gunung Putri PP
  • D68: Leuwinanggung-Cibinong PP
  • 71: Cibinong-Kampung Bulak PP
  • 72: Cibinong-Kampung Sawah PP
  • 73: Citeureup-Lulut PP
  • 74: Citeureup-Nambo PP
  • 83: Stasiun Parung Panjang-Perumahan Griya Parung Panjang PP
  • 90: Leuwiliang-Hamaro PP
  • 90A: Leuwiliang-Cisaranten PP
  • 92: Cileungsi-Bantar Gebang PP
  • 106: Parung-Bandar Udara Pondok Cabe-Lebak Bulus PP
  • 111: Stasiun Citayam-Parung PP
  • 117: Pasar Parung-Komplek Inkopad-Bojong Gede PP
  • 121: Cileungsi-Kampung Rambutan PP
  • 121A: Ciangsana-Bojong Kulur-Kampung Rambutan PP
  • D03: Depok-Sawangan-Parung PP
  • D05: Depok-Citayam-Bojong Gede PP
  • K56: Cileungsi-Universitas Kristen Indonesia (UKI) PP
  • P01: Cileungsi-Cisalak PP
  • T02: Cileungsi-Ciawi PP
  • T02A: Ciawi-Citeureup PP
  • T05: Cileungsi-Laladon PP

Trayek Angkutan Pedesaan:

  • 01: Baranangsiang-Ciawi PP
  • 02: Sukasari-Cicurug PP
  • 02A: Sukasari-Cisarua PP
  • 02B: Sukasari-Cibedug PP
  • 02C: Pasir Muncang-Ciawi PP
  • 03: Bogor Trade Mall-Ciapus PP
  • 04: Bogor Trade Mall-Cihideung PP
  • 05: Cipanas gajrug-jasinga-
  Leuwiliang-bubulak/Laladon PP

Stasiun Kereta Api Aktif

Stasiun Kereta Api Non Aktif

Pariwisata

Objek Wisata:

Referensi

  1. ^ https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/08/11/pdb2l9330-ade-yasin-resmi-jadi-bupati-bogor-20182023
  2. ^ Profil Daerah Kabupaten Bogor regionalinvestment.bkpm.go.id
  3. ^ Sejarah Kabupaten Bogor kemendagri.go.id
  4. ^ "Ade Yasin Resmi Jadi Bupati Bogor". www.republika.co.id. 
  5. ^ Mahendra, Rizky Adha (4 September 2023url=https://news.detik.com/berita/d-6911786/iwan-setiawan-resmi-dilantik-jadi-bupati-bogor-gantikan-ade-yasin). "Iwan Setiawan Resmi Dilantik Jadi Bupati Bogor Gantikan Ade Yasin". news.detik.com. 
  6. ^ Jalur Puncak Macet tempo.co

Pranala Luar


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "ket.", tapi tidak ditemukan tag <references group="ket."/> yang berkaitan