Komando Daerah Militer III/Siliwangi
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Komando Daerah Militer III/Siliwangi (sering disingkat Kodam III/Siliwangi) (Aksara Sunda Baku: ᮊᮧᮙᮔ᮪ᮓᮧ ᮓᮈᮛᮂ ᮙᮤᮜᮤᮦᮒᮁ ᮳/ᮞᮤᮜᮤᮝᮍᮤ, Komando Daérah Militer III/Siliwangi), merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Banten (kecuali Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) dan Jawa Barat (kecuali Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi). Markas Komando berada di Jl. Aceh No. 69 Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pangdam III/Siliwangi yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, S.I.P., M.M.
Komando Daerah Militer III/Siliwangi | |
---|---|
Aktif | 20 Mei 1946 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Komando Daerah Militer |
Bagian dari | Tentara Nasional Indonesia |
Markas | Bandung, Jawa Barat |
Moto | Esa Hilang Dua Terbilang |
Situs web | siliwangi.mil.id |
Tokoh | |
Panglima | Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, S.I.P., M.M. |
Kepala Staf | Brigadir Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, S.IP. |
Inspektorat | Brigadir Jenderal TNI Asep Syaripudin |
Kepala Kelompok Staf Ahli | Brigadir Jenderal TNI Agus Supriyo Winarno |
Sejarah
Lima hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 22 Agustus 1945, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai wadah perjuangan. Seiring dengan ancaman yang kian meningkat, pada 5 Oktober 1945, BKR kemudian diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Jawa Barat kebagian membentuk Komandemen-I TKR yang membawahkan 3 divisi. Divisi-I meliputi Keresidenan Banten dan Bogor (bermarkas di Serang), Divisi-II meliputi Keresidenan Jakarta dan Cirebon (bermarkas di Linggarjati, dan Divisi-III meliputi Keresidenan Priangan (bermarkas di Bandung).
Tanggal 20 Mei 1946, ketiga divisi tersebut disatukan menjadi "Divisi Siliwangi" dan bermarkas di Tasikmalaya. Nama Siliwangi terus dipertahankan, walaupun nama kesatuan berubah menjadi Tentara & Teritorium (T & T) III Siliwangi, 24 Juli 1950. Kemudian menjadi Kodam VI/Siliwangi, 24 Oktober 1959 dan menjadi Kodam III/Siliwangi, 2 Februari 1985. Momentum pemilihan nama "Siliwangi" pertama kali, 20 Mei menjadi hari jadi Kodam III/Siliwangi.
Lambang Badge
Logo Siliwangi/Badge Siliwangi yang dipakai oleh setiap prajurit Siliwangi di seragam dinasnya merupakan hasil karya dari seorang pelukis terkenal bernama Barli. Sejarahnya bermula ketika pecah perang Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945-1950. Dimana pada saat itu Panglima Divisi Siliwangi Kolonel A.H. Nasution memerintahkan Mayor Lubis untuk mencari seorang pelukis guna mendesain Logo Siliwangi/Badge Siliwangi.[1]
Pada saat itu di Tasikmalaya terdapat beberapa nama pelukis antara lain ; Barli, Achmid, Sudjana Kerton, Hendra Gunawan dan Kustiwa yang masuk dalam Organisasi Pemuda Republik Indonesia, seperti pelukis-pelukis dari Jakarta yang hijrah ke Yogyakarta (akibat pindahnya Ibu kota Republik ke Yogyakarta) mereka menjadi " pelukis-pelukis perang". Pada waktu itu Barli mendapat tugas dari Kolonel A.H. Nasution yang memimpin pasukan Jawa Barat untuk mendesain logo pasukannya. Kemudian oleh Barli dibuatlah 3 buah sketsa dan sketsa terakhir yang dipilih untuk dijadikan logo Siliwangi yaitu gambar kepala macan dengan dasar kuning tampak depan di atas terdapat tanda bintang, dibawahnya terdapat tulisan "SLW" dengan warna merah dan logo berbentuk lingkaran, kemudian Logo Siliwangi dijahit oleh penjahit keturunan tionghoa yang bernama bapak Emay pemilik "Emay Tailor" di Jalan Stasiun No. 29 Tasikmalaya.
-
Proposal Lambang Awal Divisi Siliwangi
Adapun logo dan arti lambang Komando Daerah Militer III/Siliwangi adalah sebagai berikut:
1. Kerut-kerut dahi dan empat taring merupakan refleksi dari arti Teritotium III divisi IV.
2. Dua puluh bintik-bintik melambangkan kelahiran Kodam III/Siliwangi.
3. Lima helai kumis menunjukan bulan mei.
4. Empat puluh enam jambrong menunjukan tahun 1946.
5. Warna dasar hijau memiliki arti sebagai warna lapangan tempat bertugas, harapan sebagai pelindung negara dan bangsa serta kesuburan bumi tempat berpijak.
6. Warna macan kuning memiliki arti sebagai lambang kebesaran prabu siliwangi sebagai kiasan dari kekerasan hati dan kebulatan tekad.
Daftar Panglima
Era perang Kemerdekaan:
- Kolonel Inf. A.H. Nasution (1946 - 1948) Divisi I/Siliwangi
- Kolonel CKM Moestopo (1948) KRU-Z
- Letnan Kolonel Inf. Daan Jahja (1948) KRU-Z
- Letnan Kolonel Inf. Abimanju (1948 - 1949) KRU-Z
- Kolonel Inf. Sadikin (1949) KRU-Z
Saat bernama T&T III/Siliwangi:
- Kolonel Inf. Sadikin (1950)
- Kolonel Inf. Alex Evert Kawilarang (10 November 1951)
- Kolonel Inf. Dadang Suprajogi (14 Agustus 1956)
Saat bernama Kodam VI/Siliwangi:
- Kolonel Inf. R.A. Kosasih (27 Maret 1957)
- Mayor Jenderal TNI Ibrahim Adjie (16 Agustus 1960)
- Mayor Jenderal TNI H.R. Dharsono (20 Juli 1966)
- Mayor Jenderal TNI A.J. Witono Sarsanto (19 April 1969)
- Mayor Jenderal TNI Wahju Hagono (16 September 1972)
- Mayor Jenderal TNI Aang Kunaefi Kartawirja (14 Januari 1974)
- Mayor Jenderal TNI R. Himawan Soetanto (15 Januari 1975)
- Mayor Jenderal TNI Yogie S. Memet (21 Oktober 1978)
- Mayor Jenderal TNI Edi Sudrajat (1983 - 1985)
Saat bernama Kodam III/Siliwangi:
- Mayor Jenderal TNI Raja Inal Siregar (1985 - 1988)
- Mayor Jenderal TNI Arie Sudewo (1988 - 1991)
- Mayor Jenderal TNI Nuriana (1991 - 1993)
- Mayor Jenderal TNI Muzani Syukur (1993 - 1995)
- Mayor Jenderal TNI Tayo Tarmadi (1995 - 1997)
- Mayor Jenderal TNI Djamari Chaniago (1997 - 1998)
- Mayor Jenderal TNI Purwadi, S.Ip. (1998 - 1999)
- Mayor Jenderal TNI Slamet Supriyadi, S.Ip., M.Sc. (1999 - 2000)
- Mayor Jenderal TNI Zainuri Hasyim (2000 - 2001)
- Mayor Jenderal TNI Darsono (2001 - 2002)
- Mayor Jenderal TNI Iwan Ridwan Sulandjana (2002 - 2005)
- Mayor Jenderal TNI Sriyanto Muntasram (2002 - 2006)
- Mayor Jenderal TNI George Toisutta (2006 - 2007)
- Mayor Jenderal TNI Suroyo Gino (2007 - 2008)
- Mayor Jenderal TNI Rasyid Qurnuen Aquary (2008 - 2009)
- Mayor Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (2009 - 2010)
- Mayor Jenderal TNI Moeldoko (2010 - 2011)
- Mayor Jenderal TNI Muhammad Munir (2011 - 2012)
- Mayor Jenderal TNI Sonny Widjaja (2012 - 2013)
- Mayor Jenderal TNI Dedi Kusnadi Thamim (2013 - 2015)
- Mayor Jenderal TNI Hadi Prasojo (2015 - 2016)
- Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra (2016 - 2017)
- Mayor Jenderal TNI Doni Monardo (2017 - 2018)
- Mayor Jenderal TNI Besar Harto Karyawan, S.H., M.Tr.(Han) (2018)
- Mayor Jenderal TNI Tri Soewandono (2018 - 2019)
- Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, S.I.P., M.M. (2019 - Sekarang)
Selain mereka, ada pula Letjen Kemal Idris dan Solihin G. P. yang sebenarnya tidak pernah menjadi Panglima Siliwangi. Kemal Idris adalah Pangkostrad terakhir di Siliwangi menjabat Danrem Cirebon dan Solihin G.P. adalah Panglima Kodam XIV/Hasanuddin terakhir di Siliwangi menjabat Assisten II operasi.
Satuan
Satuan Teritorial
Satuan Tempur dan Bantuan Tempur
- Yonif Raider 300/Brajawijaya
- Yon Arhanud 14/Pratiti Wira Yudha
- Yon Armed 5/Pancagiri
- Yon Armed 4/Parahiyangan
- Yon Kav 4/Kijang Cakti
- Yon Zipur 3/Yudha Wyoghra
- Yon Arhanud 3/Yudha Bhuana Yakca
- Kikav 4/Tarantula Hitam Cakti
Satuan Pendidikan
- Sekolah Calon Tamtama
- Sekolah Calon Bintara
- Depo Pendidikan Latihan Tempur
- Depo Pendidikan Kejuruan
- Depo Pendidikan Bela Negara
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi