Geng: Pengembaraan Bermula

Film layar lebar animasi asal Malaysia

Geng: Pengembaraan Bermula (bahasa Inggris: Geng: The Adventure Begins, judul asli: Geng: Misteri Hantu Durian)[1] adalah film animasi 3D CGI pertama yang diproduksi di Malaysia. Film ini dibuat oleh Les' Copaque Production dan film ini di launching di bioskop seluruh Malaysia pada tanggal 12 Februari 2009.

Geng: Pengembaraan Bermula
Poster film
SutradaraMohd Nizam Abd Razak
ProduserLes' Copaque Production
Ditulis olehMuhammad Anas b Abdul Aziz
Pemeran(pengisi suara)
Amir Izwan Abdul Rahim
Kee Yong Pin
Nur Fathiah Diaz
Kannan Rajan
Balqis
Mohd Syafiq
Penata musikYuri Wong
Mohamed Azfaren Aznam
DistributorGrand Brilliance
Tanggal rilis
12 Februari 2009
Durasi90 menit
Negara Malaysia
BahasaBahasa Melayu

Film Geng: Pengembaraan Bermula pertama kali diluncurkan dalam sebuah acara peluncuran pada tanggal 11 September 2007 bersama dengan serial animasi pendek Upin & Ipin yang berhubungan dengan film tersebut. Dan pada tanggal 12 Februari 2009 film Geng: Pengembaraan Bermula sudah dilaunching di bioskop seluruh Malaysia yang di produksi oleh Les Copaque Production. Pembuatan film ini didukung oleh berbagai pihak seperti Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia dengan memberi bantuan berupa dana sebesar 1 juta ringgit malaysia. Selain itu, Kementerian Pariwisata Malaysia juga menyalurkan dana sebesar 200 ribu ringgit malaysia untuk mempromosikan Malaysia. Pembuatan film ini dimulai setelah LCP didirikan pada tanggal 13 Desember 2005 dan memakan waktu selama empat tahun untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan film animasi.

Ditayangkan untuk pertama kalinya selama tujuh minggu berturut-turut mulai dari 12 Februari 2009 di 56 bioskop di seluruh negara bagian Malaysia.[2] Dilaporkan bahwa film Geng: Pengembaraan Bermula berhasil mendapatkan 6.314.526 riggit malaysia dari hari pembukaan hingga 1 April 2010, yang dapat ditafsirkan sebagai kontribusi dari 813,604 penonton[3] dari sebanyak 55 buah bioskop, sekaligus menjadi film lokal yang paling banyak meraup penghasilan di Malaysia sepanjang tahun 2009[4] dan mengalahkan rekor pendapatan film Lagi Lagi Senario yang menghasilkan RM6,33 juta ketika ditayangkan pada tahun 2001. Film tersebut juga merupakan film ke-12 terlaris dalam sejarah perfilman Malaysia.

Dari keberhasilan tersebut, film Geng: Pengembaraan Bermula diedarkan ke beberapa negara lain, sementara DVD Geng Pengembaraan Bermula dipasarkan di Malaysia pada tanggal 7 September 2009. Film Geng: Pengembaraan Bermula juga disiarkan pertama kali di TV pada tiga stasiun TV yang berbeda yaitu (Disney Channel, MNCTV dan TV9) pada hari yang sama, yaitu pada tanggal 10 Desember 2009, sambutan penonton demikian antusias.[5]

Alur

Stasiun televisi LCTV menyiarkan langsung dari Kampung Durian Runtuh untuk meliput kejadian pencurian durian yang misterius. Tok Dalang muncul di layar kaca TV untuk menceritakan kasus "Hantu Durian" yang mengagetkan penduduk kampung. Di Kuala Lumpur, Badrol, cucu Tok Dalang, bersama kawannya Lim menonton perkataan kakeknya, kebetulan mereka berencana mengunjungi Tok Dalang keesokan harinya.

Pada keesokan harinya, Badrol dan Lim menuju ke Kampung Durian Runtuh dengan naik bus, tetapi bus rusak di tengah jalan, padahal tinggal 5 km lagi menuju kampung. Mereka berdua terpaksa berjalan kaki (Lim bahkan dibebani tas yang berat diisi barang-barang yang tidak penting) hingga truk Pak Mail dan Singh datang. Di dalam truk, Pak Mail menceritakan misteri Hantu Durian kepada kedua pemuda ini.

Setibanya di kampung, mereka bertemu dengan Muthu untuk bertanya jalan menuju rumah Tok Dalang. Muthu menyuruh si kembar Upin dan Ipin yang asyik mengganggunya untuk menemani Badrul dan Lim ke sana dengan dibantu oleh Ros, kakak dari Upin dan Ipin. Sesampainya di rumah Tok Dalang, setelah beristirahat sejenak, motor yang ada di kawasan rumah Tok Dalang mereka kendarai. Tingkah mereka meramaikan suasana sepanjang jalan kampung hingga mereka bertemu dengan Rajoo dan Sapy. Ketika radio Rajoo terjatuh ke dalam air, Rajoo mengancam untuk meminta ganti dari radio yang rusak itu, Lim terpaksa berjanji untuk menyerahkan CDnya ke Rajoo pada keesokan hari.

Pada malam hari, Tok Dalang kembali menceritakan misteri Hantu Durian kepada Badrol dan Lim. Sebelum tidur, Lim hendak ke toilet namun tidak jadi karena perasaan takutnya akan letak toilet yang jauh di luar rumah

 
Para penduduk kampung menyanyikan lagu "Damai".

Bergantinya hari yang baru, Tok Dalang menyuruh Rajoo agar membawa Badrol dan Lim ke kebunnya dengan naik kereta sapi yang ditarik oleh Sapy; sapi milik Muthu, ayah Rajoo. Dalam perjalanan, Rajoo menunjukan bakatnya berbicara dengan hewan; Upin dan Ipin ikut naik sambil diawasi Ros, dan seluruh kampung menyanyi dan menari sebagai bentuk kedamaian masyarakat. Sesampainya di kebun, Badrol dan Lim menunggu jatuhnya buah durian. Namun ketika terdengar durian jatuh, buah itu dicuri dan telah dimakan dalam sekejap.

Ketika Badrol dan Lim menyelidiki fenomena ini, Upin, Ipin, dan Rajoo mengikuti juga. Di dalam hutan mereka bertemu dengan seekor makhluk kecil berbulu merah putih yang misterius dan seakan-akan dapat berbicara dengan manusia. Mereka mengejar mahkluk itu jauh ke dalam hutan yang tidak mereka bayangkan, sambil menjaga diri mereka. Rajoo menerjemahkan bahasa makhluk itu dan dari itulah diketahui namanya "Oopet". Badrol, Lim, dan Ros sempat mencari mereka, tetapi akibatnya mereka semuanya tersesat di hutan.

Ketika hari sudah senja, orang tua di kampung mulai khawatir dengan anak masing-masing. Maka Tok Dalang, Mak Uda dan Muthu merencanakan pencarian. Sementara itu enam sekawan tersebut kelihatan terpaksa bermalam di tengah hutan. Lim sakit perut lagi, dan terpaksa berpisah dari anak-anak kampung untuk buang air sambil ditemani Badrul. Tiba-tiba muncul dua ekor raksasa berkepala tengkorak kerbau mengejar mereka berenam, menyebabkan dia terpisah dari lainnya.

 
Geng diancam lintah raksasa

Oopet membawa Ros, Rajoo, Upin dan Ipin ke dalam area gelap untuk berteduh, tetapi diancam pula oleh seekor ular raksasa dan sekawanan lintah raksasa. Ketika mereka bersembunyi lagi, Oopet mendapat ruang untuk menceritakan asal usulnya. Dalam ceritanya, Oopet dan ibunya tinggal di sebuah dunia berbeda yang penuh warna-warni. Ketika mengejar serangga yang mirip kupu-kupu, Oopet dalam gerbang ke dunia kita lalu bertemu dengan raksasa tengkorak dalam suasana yang kelam dan menakutkan. Ibunya datang untuk melindunginya tetapi diculik oleh raksasa tersebut.

Tak lama kemudian, mereka berempat menyadari selama ini Badrol dan Lim diculik oleh raksasa tengkorak tersebut, yang rupanya adalah Singh yang menyamar. Singh membantu Pak Mail menyimpan rahasia yakni makhluk besar luar biasa yaitu ibu Oopet untuk dijual. Karena itu, anak-anak kampung bergotong royong untuk menyelamatkan Badrol dan Lim dan juga ibu Oopet. Ketika Pak Mail menyadari hal ini, timbullah huru-hara apabila dia dan teman-temannya Singh dan Sally bertarung dengan Oopet dan keenam bocah itu.

Di tengah argumentasi, ibu Oopet menyaksikan anaknya pingsan lalu berubah menjadi raksasa dan galak menyerang siapa pun di pekarangan rumah Pak Mail. Di samping bertarung dengan Pak Mail dan teman-temannya, ibu Oopet juga bertemu dengan ular raksasa. Dalam saat-saat genting, Oopet kembali sadar lalu bergegas untuk memberi dorongan kepada ibunya dan mengembalikan keadaan. Ular itu berhasil dikalahkan.

Sudah tiba masanya Oopet bepisah dengan teman manusianya karena ibunya melarang manusia untuk datang ke dunia asal dua makhluk beranak ini. Akhirnya keenam anak itu ditemukan orang tua mereka, dan mulai saat itu, enam sekawan membuat diri mereka menjadi satu "geng".

Pak Mail dan Singh juga masuk ke dalam alam Oopet. Awalnya mereka mengira diri mereka bernasib baik karena banyaknya hasil buruan, tetapi mereka tidak diundang oleh penduduk alam ini.

Tokoh

Utama

Badrol (Amir Izwan Abdul Rahim[6])
Seorang bocah yang hidup bersahaja dan gemar bersenang-senang dan selalu mengikuti kata hatinya. Badrol pun juga sering berlagak macho dan berani. Sewaktu kecil ia tinggal dengan kakeknya di kampung sebelum menyusul orangtuanya yang ada di kota. Setelah lama tinggal di kota, ia semakin lupa akan suasana hidup di kampung. Gara-gara suatu pengalaman mengerikan yang tidak diketahui sejak dahulu kala, Badrol merahasiakan rasa takutnya terhadap katak.
Lim (Kee Yong Pin[6])
Bocah yang paling pintar dalam geng dan lebih banyak membuat pertimbangan dan perencanaan dibandingkan yang lain. Ia menyukai saat persiapan setiap kali pergi liburan, tetapi karena sifatnya yang paranoid, dia kerap membawa peralatan yang tidak perlu. Hal ini juga yang menjadikan Lim tidak dapat dipisahkan dari ranselnya.
Rajoo (Kannan a/l Rajan[7])
Bocah kecil yang cerdas, periang, romantis dan jujur. Ia paling suka berjalan-jalan bersama lembu kesayangannya yang bernama Sapy. Ia juga gemar menyanyi dan menari mengikuti irama lagu. Rajoo mengaku bahwa dirinya dapat berbicara dengan hewan, meskipun teman-temannya tidak mempercayainya.
Ros (Balqis Fadhullah Lee[6])
Ia yang dikabarkan sebagai gadis paling cantik di kampung tetapi dia tidak seperti yang disangka orang. Ia juga harus membantu neneknya menjual makanan ringan sambil mengawasi adik-adiknya yang sering membuat masalah. Karena perilaku adik-adiknya yang nakal, ia sering memarahi mereka. Ia juga gemar menonton drama Melayu lama serta sering bergaya menjadi salah seorang tokoh pada drama tersebut.
Upin dan Ipin (Nur Fathiah Diaz)[8]
Kakak beradik kembar berkepala botak ini sangat suka berkeliaran dengan kaki telanjang sambil mencari kesenangan dan kegirangan di mana saja. Karena perilaku mereka tersebut, mereka sering dimarahi kakak mereka sendiri, Ros. Mereka berdua gemar menonton film laga dan ke mana pun mereka pergi mereka tak lupa membawa pistol mainan. Upinlah yang lebih tua dan ada sehelai rambut pada kepalanya yang menjadikan dirinya bangga karena lebih tua dibandingkan Ipin. Meskipun begitu, Upin ternyata tidak bisa menyebut bunyi huruf "s".

Tambahan

Mak Uda (Ainon Ariff)
merupakan nenek Ros, Upin dan Ipin. Ia baik hati dan selalu menjaga cucu-cucunya dengan memberi nasihat-nasihat kepada mereka.
Tok Dalang (Abu Shafian Abdul Hamid)
Nama aslinya sebenarnya adalah Senin bin Khamis. Ialah kakek Badrol dan ketua kampung Durian Runtuh. Ia juga adalah mantan dalang wayang kulit dan kini memiliki kebun durian.
Muthu (Mohd Shafiq Mohd Isa[6])
Seorang penjaga pintu masuk Kampung Durian Runtuh dan ayah Rajoo. Karena sikap ramahnya membuat Muthu digemari penduduk kampung. Setelah menyadari Badrol dan kelima temannya yang lain tidak pulang (karena mengikuti Oopet ke dalam hutan), Tok Dalang melakukan operasi mencari dan menemukan sepanjang malam sampai berhasil.
Pak Mail (Mohd Shafiq Mohd Isa)
Seorang pemburu yang menjumpai seekor makhluk aneh dan hendak menawarkan makhluk tersebut untuk tujuan untung. Dialah yang membawa Badrol dan Lim ke Kampung Durian Runtuh di awal film.
Singh (Mohd Shafiq Mohd Isa)
Pembantu dan teman Pak Mail. Di awal film, dia menyupir truk yang mengangkut Badrol dan Lim ke Kampung Durian Runtuh. Di tengah film juga, rupa-rupanya dia menyamar sebagai seekor raksasa ganas yang menculik Badrol dan Lim untuk menyimpan rahasia Pak Mail.
Salleh @ Sally (Ros Hasrol Ahmad)
Seorang yang menonjol kelembutannya di Kampung Durian Runtuh. Tanpa disadari ternyata ia ikut Pak Mail yang terjebak di dalam kegiatan buruknya.
Ah Tong (Mohd Shafiq Mohd Isa)
Seorang kakek yang beretnik Tionghoa yang selalu tidak mempercayai apa yang digosipkan oleh para tetangganya di kampung, termasuk Misteri Hantu Durian; tetapi setelah menghilangnya enam karakter utama, dia turut membantu mencari mereka (walaupun tidak ada kerabatnya yang terlibat) semua dengan perlengkapan senapan sebagai alat berjaga-jaga dengan 'Hantu' tersebut.

Makhluk misterius

Oopet
Dialah seekor makhluk dari dunia lain yang ditemui di dusun Tok Dalang. Ia berasal dari suatu dimensi lain yang dapat dimasuki melalui sebuah gerbang ajaib. Dia berada di dunia kita karena ingin mencari ibunya dan selalu mencuri durian yang menyerupai buah kegemarannya di dunia asalnya. Karena itu Oopet sering disebut "Hantu Durian" oleh penduduk kampung. Ternyata ibunya ditangkap oleh Pak Mail yang hendak menjual makhluk aneh tersebut, oleh karena itu ia bersama Badrol, Lim, Rajoo, Ros, Upin dan Ipin berusaha menyelamatkan ibunya.

Di samping itu, geng berenam tersebut juga harus bertarung dengan seekor ular kobra yang besar dan sekawanan lintah di bawah tanah. Mereka juga harus bertarung dengan dua ekor "raksasa" berupa tengkorak yang berduri, yang ternyata adalah teman-teman Pak Mail yang sedang menyamar. Oleh karena itu, "Hantu Durian" yang ditakuti penduduk Kampung Durian Runtuh ini sebenarnya merupakan manifestasi lebih dari satu oknum: potongan durian yang halus itu sebenarnya merupakan hasil kerja Oopet, sementara wajah "mengerikan" yang diceritakan Tok Dalang mungkin antara raksasa-raksasa lain atau teman-teman Pak Mail yang sedang menyamar, yang diperlihatkan sepanjang film.

Pembuatan

Film Geng ini memakan waktu dua tahun, menghabiskan biaya sebanyak RM 4.7 juta[9] dan 40 orang animator lokal yang disiapkan. Sutradara Mohd Nizam Abdul Razak membandingkan pengeluaran film ini dengan film animasi Barat yang mengeluarkan "biaya sekitar RM15 juta hingga RM40 juta" dan "kurang lebih 130 hingga 150 animator". Katanya, "Meskipun biaya tidak sebanyak film animasi barat, film animasi Geng tetap mempunyai kekuatannya dari segi persaingan elemen horor, thriller (suspen), dramatis, dan komedi yang semuanya dapat dirasakan melalui efek bunyi dan suara yang bagus. Dukungan para penonton lokal sangat diperlukan karena film ini dihasilkan dengan daya kreativitas karyawan muda tanah air. Melalui film animasi dihasilkan ini, kami berharap film ini dapat menarik minat lebih banyak investor untuk membayar biaya pembuatan film animasi lokal pada masa depan."[10]

Direktur Utama Les'Copaque Production, Burhanuddin Md Radzi, menceritakan bahwa pelaksanaan untuk pembuatan film itu berawal ketika Mohd Nizam dan dua rekannya yaitu Muhammad Usamah Zaid and Mohd Safwan Ab Karim[9] bertemu dengannya dan menyatakan impian mereka untuk menghasilkannya. Mengenai strategi penghematan biaya, katanya, "Semua peralatan seperti komputer hanya dibeli di Plaza Low Yat dan mereka (karyawan muda) juga mengubahnya menjadi sistem sendiri. Selain itu, pihak kami mendapat bantuan dan dukungan MDeC, Mimos Bhd dan MOSTI".[10] Pembuatan film ini menggunakan dua perangkat lunak termasuk Maya dan MentalRay selain proses animasi pertama yang menggunakan teknik perkomputeran grid yang diberikan oleh MIMOS. Kata Nizam, “Peralatan berjuta-juta ringgit oleh Mimos memberi peluang kepada kami melakukan teknik render yang mengurangi masa pembuatan animasi 3D karena biasanya ia menghabiskan waktu lebih dari setahun. Namun, melalui perkomputeran grid, periode waktu tersebut berhasil dikurangi ke enam hingga delapan bulan saja yang secara tidak langsung menghemat biaya operasi.”[11]

Film Geng sebenarnya disiapkan pada Agustus 2008 berdurasi 108 menit panjangnya, lalu ditayangkan secara khusus kepada penonton undangan yang terdiri dari pihak MDeC, Finas, Mimos, RTM, Media Prima, Astro dan para wartawan, tetapi dikurangi hingga 90 menit untuk tontonan umum atas nasihat FINAS demi kepuasan pihak bioskop. Pada waktu yang sama, para staf mencoba untuk menyiapkan serial baru Upin & Ipin tepat mengikuti jadwal yang ditetapkan, maka sedikit menjejaskan perancangan untuk film Geng.[12] Pihak Les' Copaque menyediakan lima kaset film Geng yang asli, tiga di antaranya dibawa ke perusahaan Kantana Group di Bangkok, Thailand untuk menjalani proses pengisian suara. Kaset pertama yang dipulangkan dari Kantana hanya memberikan pengolahan audio kasar, dan dibawa ke Lembaga Penyensoran Film untuk diperiksa kontennya.[13] Pada akhir bulan November 2008, pihak Les' Copaque memberitahukan mereka sudah menerima kelulusan dari LPF tanpa pemotongan dan diberi izin untuk menayangkan film ini oleh FINAS.[14]

Pencapaian

Sambutan

Pihak Les' Copaque mengadakan satu lagi pratonton khusus untuk wartawan pada 13 Januari 2009.[21] Mereka melaporkan sambutan meriah dari para penonton yang diwakili dengan "berdiri dan bertepuk tangan sebanyak 3 kali di pertengahan film karena (dikatakan) menyangka film telah usai."[22]

Film Geng awalnya ditayangkan pada 12 Februari 2009 di 56 buah bioskop seluruh negara.[2] Les' Copaque dilaporkan menetapkan sasaran keuntungan antara RM5 juta[10] hingga RM10 juta, atau sebesar RM100 juta untuk penjualan ke luar negeri[23].

Sambutan penonton bioskop Malaysia terhadap film Geng amat meriah. Pada empat hari pertama tayangannya, film ini dilaporkan meraih RM1.75 juta[15][16],sekaligus berada di posisi teratas tangga film di bioskop seluruh Malaysia, mengalahkan dua film pemenang Oscar yaitu Slumdog Millionaire dan The Curious Case of Benjamin Button yang juga mulai ditayangkan pada penghujung minggu yang sama dengan film Geng.[24]. Film Geng berada di tangga teratas kutipan bioskop negara selama dua penghujung minggu berturut-turut.[25] Pada akhir tayangannya sekitar 1 April, film Geng mendapatkan keuntungan sebesar RM 6.2 juta[4] selama penayangannya di bioskop-bioskop, yang dapat ditafsirkan sebagai kontribusi dari 813,604 penonton.[3]

Tanggapan

Tanggapan pengkritik film juga tidak kalah hebatnya. Tanggapan di halaman web gua.com.my (15 Januari, dari pratinjau koran) memuji "jalan ceritanya berlapis dan berisi meskipun menghibur pada permukaannya", "karakter mudah dikenali dan bermacam-macam", "pengarahan dan persembahan dialog yang cukup nyata sekali dengan barisan pemeran bersuara kecil" dan "jelas usaha gigih serta dedikasi terhadap keunikan pengisahan dan penggambaran Les' Copaque Production...menampilkan hasil karya yang sangat terperinci dan tidak ada kesalahan yang dibiarkan begitu saja".[26] Tanggapan dalam sekjen Z! Berita Harian (14 Februari) menyanjung film ini karena "mempunyai jati diri, terutama dalam menampilkan budaya ketimuran", di samping "berhasil menyajikan kualitas yang diharapkan," meskipun biaya pengeluaran lebih rendah dibandingkan film animasi Barat.[27]

Pihak Les' Copaque mencoba berunding dengan pihak bioskop untuk melanjutkan penayangan Geng serta memastikan ruang tayangan yang cukup, setelah mengetahui bahwa waktu penayangan film ini dikurangi begitu banyak diikuti habisnya waktu Syarat Wajib Tayang untuk film lokal. Akhirnya, penayangan Geng dilanjutkan hingga delapan minggu, termasuk satu musim libur sekolah.

DVD dan tayangan TV

Geng: Pengembaraan Bermula dikeluarkan dalam bentuk DVD "Edisi Istimewa" pada masa lebaran di bulan September 2009. DVD edaran perusahaan Music Valley ini disertakan teks bahasa Inggris dan Cina dan dijual dengan harga RM 35.90. Fase pertama penjualan DVD Geng yang dimulai dua minggu sebelum Idul Fitri dilaporkan berhasil menjual 60,000 keping.[28][29] Meskipun demikian, DVD Geng tidak terlepas dari ancaman pembajakan yang agresif. Telah diumumkan bahwa pembajak menyamarkan salinan bajakan film ini dalam bungkusan yang tak bisa dibedakan dengan bungkus asli sehingga sulit dibedakan oleh pembeli, di samping pemasarannya dengan harga sedikit lebih rendah.[28] (Walaupun, perbedaannya terdapat pada hologram KDNK yang dipakai, tidak adanya sertifikat LPF dan tidak adanya juga poster tambahan yang disertakan dalam edisi istimewa.) Sehubungan itu, pihak Les Copaque telah melaporkan kepada polisi dan Cyber Security Malaysia mengenai kegiatan pengunduhan film Geng secara ilegal di Internet.[30]

Geng: Pengembaraan Bermula disiarkan di televisi untuk pertama kalinya oleh dua saluran pada hari yang sama yaitu 10 Desember 2009, dimulai dengan Disney Channel pada jam 7.30 malam[31], diikuti TV9 pada jam 8.30 malam[32]. Menurut kajian penelitian AGB Nielsen, penyiaran Geng di TV9 ditonton oleh sekitar 2,45 juta penonton, menjadikannya acara TV yang paling banyak penontonnya di saluran ini sepanjang tahun 2009.[5]

Pemasaran internasional

Brunei Darussalam menjadi pasaran luar pertama yang menayangkan film Geng di bioskop sekitar bulan Juni tetapi menurut Nizam Razak sambutannya "kurang meriah".[33]

Sejauh ini, Nizam sebagai pihak Les' Copaque Production mengkonfirmasi film Geng dijadwalkan akan ditayangkan di sekitar 50 buah bioskop Indonesia mulai 16 September 2009 di samping mengharapkan film ini turut ditayangkan di bioskop Singapura.[18] Film ini sebenarnya akan ditayangkan perdana di Bioskop Blitzmegaplex berkat Festival Film Anak-Anak Internasional, Indonesia, di mana film ini berhasil meraih Anugerah Pilihan Penonton.[34]

Sehubungan itu, hasil kerja sama dengan perusahaan KEN Films dan Indiatales, film Geng kemudian ditayangkan di India pada 27 Agustus 2010[35], setelah melakukan penayangan tertutup khusus untuk produsen, distributor dan wartawan di negara itu pada 26 Juni.[36][37], dalam bentuk pengalihan suara dalam beberapa bahasa lokal termasuk Hindi dan Tamil.[38] Inilah film Malaysia pertama yang menjadi tontonan umum di bioskop India.[39] Versi bahasa Hindi mengalami beberapa perubahan nama karakter, yaitu Badrol menjadi Badru, Lim menjadi Chetan, dan Kampung Durian Runtuh menjadi Balipur.

Pihak LCP pun mengaku menerima tawaran dari Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menerjemahkan bahasa dan menayangkan film ini di negara masing-masing.[17]

Penghargaan

2009
  • Festival Film Anak-Anak Internasional, Indonesia[34]
    • Anugerah Pilihan Penonton
  • Festival Film Malaysia ke-22[40]
    • 2 Penghargaan Pilihan Juri (film box office, film animasi panjang dengan tokoh kreatif yang tersendiri)
  • Anugerah Industri Kre8tif! MSC Malaysia[41]
    • Penyunting Terbaik (Mohd Faiz Hanafiah)
    • Musik/Penilaian Terbaik (Yuri Wong)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Pratonton: Geng: Misteri Hantu Durian". 
  2. ^ a b Nurulhisham Abdul Latiff (2009-02-25). "Upin, Ipin semakin popular". Berita Harian. Diakses tanggal 2009-03-03. 
  3. ^ a b "GENG: JELAJAH MALAYSIA ....HABIS". Les' Copaque. 2009-04-06. Diakses tanggal 2009-04-16. 
  4. ^ a b c [http://www.finas.gov.my/index.php?mod=industry&sub=cereka&p=Filem2009 Tayangan Film Cereka Tempatan 2009, FINAS, diakses pada tanggalv2 Januari 2010.
  5. ^ a b Poster "Geng: Pengembaraan Bermula dan Upin & Ipin made TV history!", dimulai pada 2 Januari 2010.
  6. ^ a b c d Geng: Di Sebalik Tabir (video)
  7. ^ "Voice Cast : Rajoo - Kannan". Les' Copaque Community Forum. Diakses tanggal 2008-09-02. 
  8. ^ "Voice Cast: Upin & Ipin - Fathiah". Les' Copaque Community Forum. Diakses tanggal 2008-09-02. 
  9. ^ a b Yam Phui Yee (2009-02-18). "Daring adventures". R.AGE (the Star). Diakses tanggal 2009-02-21. 
  10. ^ a b c Ramlah Zainal (2009-02-02). "Film animasi Geng sasar RM5 juta". Harian Metro. Diakses tanggal 2009-02-14. 
  11. ^ Afiq Hanif (2009-01-14). "Animasi 3D pertama telan RM4j". Harian Metro. Diakses tanggal 2009-02-18. 
  12. ^ ""GENG:THE ADVENTURE BEGINS" STATUS QUO". Les' Copaque Production. 2008-10-05. Diakses tanggal 2009-02-18. 
  13. ^ "Geng in Film Reel". Les' Copaque Production. 2008-11-14. Diakses tanggal 2009-02-18. 
  14. ^ ""GENG:PENGEMBARAAN BERMULA" IS COMING TO TOWN". Les' Copaque Production. 2008-11-26. Diakses tanggal 2009-02-18. 
  15. ^ a b Zul Husni Abdul Hamid (2009-02-19). "Sambutan Geng luar biasa". Berita Harian. Diakses tanggal 2009-02-21. 
  16. ^ a b Lee Zhiang Yang, Ezekiel (2009-02-18). ""Geng" takes RM1.75mil". Cinema Online. Diakses tanggal 2009-02-21. 
  17. ^ a b "Kutipan cecah RM2.3 juta". Cinema Malaysia. 
  18. ^ a b Siti Azira Abd. Aziz (2009-02-25). "Geng: Pengembaraan Bermula bakal kutip RM4 juta selepas dua minggu". mSTAR. Diakses tanggal 2009-03-01. 
  19. ^ "Animasi Geng cecah RM6.011 juta". Harian Metro. 2009-03-18. Diakses tanggal 2009-03-21. 
  20. ^ "Geng: RM6.28 juta dan masih lagi mengira". Tupai. 2009-03-26. Diakses tanggal 2009-03-30. 
  21. ^ "Geng Press Preview Part1". Les' Copaque Production. 2009-01-14. Diakses tanggal 2009-02-18. 
  22. ^ "Geng Press Preview Part2". Les' Copaque Production. 2009-01-14. Diakses tanggal 2009-02-18. 
  23. ^ Nurulhisham Abdul Latiff (2008-08-25). "Geng sasar kutipan RM100 juta". Utusan Malaysia. Diakses tanggal 2009-02-18. 
  24. ^ [http://www.cinema.com.my/charts/charts.aspx?date=2/15/2009 "Week of 12 February 2009-18 February 2009"] Periksa nilai |url= (bantuan). Cinema Online. 2009-01-14. Diakses tanggal 7 Mac 2011. 
  25. ^ http://www.cinema.com.my/charts/charts.aspx?date=2/22/2009 Week of 26 February 2009-04 March 2009], Cinema Online, 22 Februari 2009. Diambil 7 Maret 2011.
  26. ^ Izuan Shah (2009-01-15). "'Geng' Film Animasi Gempak". gua.com.my. Diakses tanggal 2009-02-19. 
  27. ^ Rozdan Mazalan (2009-02-14). "Telatah Upin, Ipin tak membosankan". Berita Harian. Diakses tanggal 2009-02-19. 
  28. ^ a b Abd. Aziz Itar (7 Oktober 2009). "Samseng mungkin dalangi cetak rompak Geng?". Utusan Malaysia. Diakses tanggal 16 Oktober 2009. 
  29. ^ Esme Johari Wahab (6 Oktober 2009). "Lanun pangkah DVD Geng". Harian Metro. Diakses tanggal 16 Oktober 2009. 
  30. ^ "Berita IT: Les' Copaque kesan laman muat turun haram". Harian Metro. 7 Oktober 2009. Diakses tanggal 16 Oktober 2009. 
  31. ^ Disney Channel Asia: Geng: The Movie, dimulai pada 10 Desember 2009.
  32. ^ "'Geng: Pengembaraan Bermula' Di TV9". gua.com.my. 7 Desember 2009. Diakses tanggal 8 Disember 2009. 
  33. ^ Wahiduzzaman (24 Juli 2009). ""GENG" teruskan kembara". Diakses tanggal 11 Agustus 2009. 
  34. ^ a b Rozdan Mazalan (11 Agustus 2009). "Upin & Ipin dapat penghargaan lagi". Berita Harian. Diakses tanggal 11 Agustus 2009. 
  35. ^ Geng – The Adventure Begins, Koimoi, 17 Agustus 2010. Dicapai pada 24 Agustus 2010.
  36. ^ Rozdan Mazalan (19 Juli 2010). "Upin & Ipin dicetak rompak". Diakses tanggal 21 Julai 2010. 
  37. ^ Ken Films to Host a Private Screening of Geng, World PRWire's Blog, 21 Juni 2010. Dicapai pada 25 Juli 2010.
  38. ^ Lee Wei Lian (2 Mei 2009). "Jobless four years ago, three young filmmakers shake up box office". The Malaysian Insider. Diakses tanggal 30 Mei 2009. 
  39. ^ "'Geng-The Adventure Begins' in Hindi". News Bollywood. 23 Agustus 2010. Diakses tanggal 24 Ogos 2010. After smashing box office records in Malaysia, 3D animation film “Geng” will become the first Malaysian movie to get a commercial theatrical release in India when it opens here in the last week of August. 
  40. ^ Festival Film Malaysia ke-22 – Pencalonan. Diakses pada 2 Januari 2010.
  41. ^ "MSC Malaysia Kre-8tif! Industry Awards Winners". The Malay Mail. 28 Disember 2009. Diakses tanggal 2 Januari 2010. 

Pranala luar