Belerang dioksida
Belerang dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus SO2. Senyawa ini merupakan gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh gunung berapi dan beberapa pemrosesan industri. Karena batu bara dan minyak bumi juga mengandung senyawa belerang, hasil pembakarannya juga menghasilkan gas belerang dioksida walaupun senyawa belerangnya telah dipisahkan dulu sebelum dibakar. Oksidasi lanjut dari SO2, dibantu dengan katalis seperti NO2, akan membentuk H2SO4, sehingga akan membentuk hujan asam.[2]
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Belerang dioksida
| |
Nama lain
Belerang anhidrida
Sulfur(IV) oxide | |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
Referensi Beilstein | 3535237 |
ChEBI | |
ChEMBL | |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
Referensi Gmelin | 1443 |
KEGG | |
MeSH | Sulfur+dioxide |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
Nomor UN | 1079, 2037 |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
SO2 | |
Massa molar | 64.066 g mol−1 |
Penampilan | gas tak berwarna |
Densitas | 2.6288 kg m−3 |
Titik lebur | −72 °C; −98 °F; 201 K |
Titik didih | −10 °C (14 °F; 263 K) |
94 g dm−3[1] | |
Tekanan uap | 237.2 kPa |
Keasaman (pKa) | 1.81 |
Kebasaan (pKb) | 12.19 |
Viskositas | 0.403 cP (at 0 °C) |
Struktur | |
C2v | |
Digonal | |
Dihedral | |
1.62 D | |
Termokimia | |
Entropi molar standar (S |
248.223 J K−1 mol−1 |
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
-296.81 kJ mol−1 |
Bahaya | |
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
T |
Frasa-R | R23, R34, R50 |
Frasa-S | (S1/2), S9, S26, S36/37/39, S45 |
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |
LD50 (dosis median)
|
3000 ppm (30 min inhaled, mouse) |
Senyawa terkait | |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Produksi
Skala laboratorium
Belerang dioksida dapat disintesis di laboratorium dengan mereaksikan natrium sulfit (Na2SO3) dan asam sulfat. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Na2SO3 + H2SO4 → Na2SO4 + H2O + SO2
Belerang dioksida juga dapat disintesis melalui reaksi reduksi asam sulfat pekat panas menggunakan logam tembaga sesuai persamaan reaksi berikut:
Cu + 2 H2SO4 → CuSO4 + 2 H2O + SO2
Pembakaran belerang
Secara komersial, produksi belerang dioksida dapat dilakukan dengan pembakaran belerang. Belerang dapat terbakar di udara jika suhu mencapai 250 °C dan menghasilkan api berwarna biru. Kadar belerang dioksida yang dapat dihasilkan bervariasi tergantung pada kesetimbangan adiabatik suhu yang tercapai, antara 6,5% pada suhu 800 °C sampai 20% pada suhu 1750 °C
Persamaan reaksi yang terjadi: S + O2 → SO2
Pembakaran pirit
Mineral pirit (FeS2) ketika dibakar dapat menghasilkan gas belerang dioksida dan senyawa besi oksida. Kadar belerang oksida yang dapat dihasilkan melalui pembakaran pirit dapat mencapai 8%.
3 FeS2 + 8 O2 → Fe3O4 + 6 SO2
Reduksi gipsum
Daerah yang tidak terdapat sumber mineral pirit dan belerang dapat secara komersial memproduksi gas belerang dioksida dengan mereduksi gipsum (CaSO4) menggunakan karbon pada suhu 900 - 1200 °C. Tahapan reaksi yang terjadi mengikuti persamaan berikut:
4 CaSO4 + 2 C → CaS + 3 CaSO4 + 2 CO2
CaS + 3 CaSO4 → 4 CaS + 4 SO2
Referensi
- ^ Lide, David R., ed. (2006). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-87). Boca Raton, Florida: CRC Press. ISBN 0-8493-0487-3.
- ^ Holleman, A. F.; Wiberg, E. (2001), Inorganic Chemistry, San Diego: Academic Press, ISBN 0-12-352651-5
Pranala luar
- United States Environmental Protection Agency Sulfur Dioxide page
- International Chemical Safety Card 0074
- IARC Monographs. "Sulfur Dioxide and some Sulfites, Bisulfites and Metabisulfites" v54. 1992. p131.
- NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards
- CDC - Sulfure Dioxide - NIOSH Workplace Safety and Health Topic
- Sulfur Dioxide, Molecule of the Month