Formula E
Formula E atau nama resminya FIA Formula E Championship, adalah balap mobil kursi tunggal yang menggunakan energi listrik. Kejuaraan ini digagas pada tahun 2012, dan musim perdananya dimulai di Beijing pada bulan September 2014. Kejuaraan ini disetujui oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA). Alejandro Agag adalah pendiri dan CEO Formula E Holdings.[1]
Kategori | Kursi tunggal |
---|---|
Negara atau daerah | Internasional |
Musim pertama | 2014–15 |
Pembalap | 24 (2019-20) |
Tim | 12 (2019-20) |
Konstruktor | Spark-Dallara |
Pemasok ban | Michelin |
Juara pembalap | Jean-Éric Vergne (Techeetah) |
Juara tim | DS Techeetah |
Situs web | FIAFormulaE.com |
Musim saat ini |
Sejarah
Proposal untuk kejuaraan balap mobil listrik mobil kursi tunggal berbasis kota, disusun oleh Jean Todt, presiden dari badan pengatur balap motor dunia, Federasi Otomotif Internasional (FIA), dan dipresentasikan kepada politisi Alejandro Agag, Antonio Tajani dan aktor Italia Teo Teocoli saat makan malam di restoran Italia di Paris pada 3 Maret 2011.[2][3][4] Tajani berkonsentrasi pada elektrifikasi industri mobil, mengurangi emisi karbon dioksida dan memperkenalkan sistem hibrida dan listrik. Agag mendukung proposal Todt lalu membahas tender untuk mengatur kejuaraan. Agag mengatakan kepada Todt bahwa dia akan mengambil tugas itu karena pengalaman sebelumnya dalam menegosiasikan kontrak dengan stasiun televisi, sponsor dan pemasaran.[5]
Regulasi
Gambaran
Kejuaraan Formula E saat ini diperebutkan oleh sebelas tim dengan masing-masing dua pembalap.[6] Olahraga yang berkembang pesat ini menampilkan mobil balap bertenaga listrik yang memiliki kemiripan dengan mobil non-listrik Formula Satu. Balapan berlangsung di sirkuit jalan raya yang panjangnya 19 hingga 34 km (12 hingga 21 mi).[7]
Format balapan
Acara dimulai dengan dua sesi latihan di pagi hari, sesi pembukaan 45 menit lalu sesi berikutnya 30 menit. Pembalap awalnya menggunakan dua mobil,[8] walaupun akhirnya diubah menjadi satu mobil setelah pengenalan mobil Gen2 untuk musim 2018-19, dengan daya 250 kW (335bhp).
Sesi kualifikasi berlangsung di siang hari dan berlangsung sekitar satu jam. Para pembalap dibagi menjadi empat grup yang terdiri dari lima atau enam, dengan masing-masing grup memiliki enam menit untuk mencetak putaran terbaik mereka. Daya penuh 250 kW tersedia. Sejak musim kedua, enam pembalap tercepat keluar lagi satu per satu untuk memperebutkan Super Pole.[8]
Balapan sendiri berdurasi 45 menit dengan tambahan 1 putaran. Sampai musim keempat, pembalap wajib melakukan pit stop. Dua kru pit membantu pembalap untuk mengenakan sabuk pengaman dan untuk alasan keselamatan, ada waktu minimun yang diperlukan untuk setiap pit stop. Pergantian ban tidak diizinkan selama pit stop, kecuali rusak atau terkena hantaman. Pergantian ini normalnya tidak dilakukan karena Formula E menggunakan set ban untuk semua kondisi cuaca. Dalam balapan, daya maksimal dibatasi menjadi 200 kW (268bhp).
Poin
Poin diberikan kepada 10 pembalap yang finismenggunakan sistem standar FIA (25-18-15-12-10-8-6-4-2-1). Tiga poin juga diberikan kepada pembalap yang berhasil meraih pole position, sedangkan pembalap yang mencetak putaran tercepat (jika mereka berhasil finis 10 besar) mendapatkan satu poin.[8]
Fanboost
Untuk setiap balapan, penggemar dapat memilih pembalap favorit mereka lewat berbagai media sosial untuk memberikan pembalap daya tambahan. Pemungutan suara dimulai 6 hari sebelum acara dan ditutup setelah 15 menit balapan dimulai. Lima pembalap dengan suara terbanyak mendapatkan daya tambahan yang digunakan pada paruh kedua balapan.[8]
Attack mode
Pada musim kelima, kejuaraan ini memperkenalkan sistem yang dinamai "mode serang" (attack mode) dengan setiap pembalap mendapat tenaga tambahan sebesar 25 kW yang bisa dipakai melalu area yang didesain bukan di jalur balap. Durasi dan jumlah tenaga tambahan yang tersedia ditentukan sesaat sebelum setiap balapan oleh FIA untuk mengantisipasi tim menggunakannya dan menyatukannya ke strategi balapan mereka.[9]
Mobil
Spark-Renault SRT_01E
Untuk empat musim pertama, Formula E menggunakan mobil balap listrik yang dibuat oleh Spark Racing Technology dan dinamakan Spark-Renault SRT 01E. Sasis didesain oleh Dallara, sistem baterai dibuat oleh Williams Advanced Engineering dan girboks dibuat oleh Hewland. Michelin adalah pemasok ban resmi untuk kejuaraan ini.[10][11][12] Untuk musim pertama, kejuaraan ini memesan 42 mobil listrik, dengan empat mobil tersedia untuk setiap tim dan dua lainnya untuk kepentingan tes.[13]
Mobil Formula E pertama ini memiliki kekuatan sekitar 250 tenaga kuda (190 kW). Mobil ini mampu berakselerasi dari 0–100 km/h (0–62 mph) dalam 3 detik, dengan kecepatan maksimum 225 km/h (140 mph).[14] Generator yang digunakan untuk mengisi ulang baterai ditenagai oleh gliserol, produk sampingan dari produksi bio-diesel.
Spark SRT05e (Gen2)
Musim 2018-19 menampilkan mobil Formula E generasi kedua dengan kemajuan teknologi yang signifikan dari sasis Spark-Renault SRT_01E sebelumnya – baterai 54 kWh dan tenaga naik dari 200 kW menjadi 250 kW dan kecepatan tertinggi naik sekitar 280 km/h (174 mph). Kedatangan Gen2 juga mengakhiri pergantian mobil saat balapan.[15] Mobil ini dilengkapi dengan sistem pengereman Brembo, dipilih oleh Spark Racing Technology sebagai pemasok tunggal.[16][17] Mobil baru ini juga dilengkapi dengan Halo, untuk melindungi kepala pembalap saat tabrakan atau dari benda yang terbang.[18] Michelin tetap menjadi pemasok utama ban.
Daftar juara
Musim | Kejuaraan Pembalap | Kejuaraan Tim | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Pembalap | Tim | No. | Sasis-Rangkaian tenaga | Tim | Sasis-Rangkaian tenaga | ||
2014–15 | Nelson Piquet Jr. | NEXTEV Team China Racing | 99 | Spark-Renault SRT 01E | Renault e.dams | Spark-Renault SRT 01E | |
2015–16 | Sébastien Buemi | Renault e.dams | 9 | Spark-Renault Z.E 15 | Renault e.dams | Spark-Renault Z.E 15 | |
2016–17 | Lucas di Grassi | ABT Schaeffler Audi Sport | 11 | Spark-ABT Schaeffler FE02 | Renault e.dams | Spark-Renault Z.E 16 | |
2017–18 | Jean-Éric Vergne | Techeetah | 25 | Spark-Renault Z.E 17 | Audi Sport Abt Schaeffler | Spark-Audi e-tron FE04 | |
2018–19 | Jean-Éric Vergne | DS Techeetah | 25 | Spark-DS E-Tense FE 19 | DS Techeetah | Spark-DS E-Tense FE 19 |
Media
Formula E memberikan liputan langsung televisi secara komprehensif yang ditayangkan melalui penyiaran besar di seluruh dunia (Fox Sports, BBC, CCTV-5, Eurosport, Canal+, J Sports, Ziggo Sport Totaal[19]).[20][21] Produksi ini dilakukan oleh Aurora Media Worldwide.[22] Formula E juga menayangkan siaran langsung untuk semua sesi di situs Youtube. Untuk negara yang telah mendapatkan hak siar di televisi, kanal Formula E hanya menayangkan siaran langsung sesi latihan pertama dan kedua.[23]
Di Indonesia, Formula E saat ini disiarkan oleh tvOne, saluran televisi berbayar Fox Sports Asia, dan layanan multiplatform premium Mola TV. Sebelumnya disiarkan di TVRI (2019-20), tvOne (2018-19), RTV (2017-18), Kompas TV (2014-15) dan Vidio (2016-2019).
Jack Nicholls menjadi komentator utama pada ajang ini dengan Dario Franchitti dan Bob Varsha sebagai komentator pendamping. Nicki Shields dan Vernon Kay bertindak sebagai reporter pit.
Referensi
- ^ "Championship Overview". fiaformula.com. Diakses tanggal 2018-06-01.
- ^ Carp, Sam (2 February 2018). "Electrified: Alejandro Agag on Formula E's path to the podium". SportsPro. Diakses tanggal 9 March 2018.
- ^ Sam, Mallinson (13 April 2017). "From Dream to Reality: Formula E was born in Paris". FIA Formula E Championship. Diakses tanggal 9 March 2018.
- ^ Chowdhury, Saj (10 September 2014). "Formula E: Does it have a future in a world dominated by F1?". BBC Sport. Diakses tanggal 9 March 2018.
- ^ Kingham, Ben (13 May 2016). "On the subject of Power". Current E. hlm. 40–59. Diakses tanggal 9 March 2018.
- ^ "Teams and Drivers". Formula E. Diakses tanggal 23 December 2018.
- ^ "FIA Formula E Championship circuit maps". Formula-e.org. Diakses tanggal 23 December 2018.
- ^ a b c d "Guide – Rules & Regulations". fiaformulae.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2015. Diakses tanggal 12 December 2015.
- ^ Herrero, Daniel (8 June 2018). "Formula E confirms details of unique boost mode". Speedcafe.com. Diakses tanggal 12 August 2018.
- ^ "Michelin confirmed as official tyre supplier for FIA Formula E Championship". Formula E Operations. FIA Formula E Championship. 28 March 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 April 2013.
- ^ "Renault signs with Spark Racing Technology and Formula E Holdings as Technical Partner in the FIA Formula E Championship" (PDF). Formula E Operations. FIA Formula E Championship. 15 May 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 June 2013.
- ^ "Williams partners with Spark Racing Technology to provide battery expertise for the FIA Formula E Championship". WilliamsF1.com. Williams F1. 11 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 October 2014.
- ^ "Formula E buys 42 electric racers for 2014 circuit". green.Autoblog.com. 18 November 2012.
- ^ "Guide to – Car – Specifications". Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2015. Diakses tanggal 24 November 2015.
- ^ "Formula E presents Gen2 car for 2018/19 season". www.motorsport.com. Motorsport.com. 6 March 2018.
- ^ "The New Tech Headache Formula E Teams Must Solve" (dalam bahasa Inggris). InsideEvs. 21 October 2018.
- ^ "Next generation Formula E Car breaks cover in Geneva". FiaFormulaE. 6 March 2018.
- ^ Stewart, Jack (24 February 2018). "Formula 1's New 'Halos' Could Save Drivers' Heads—And Give Engineers Headaches". Diakses tanggal 21 March 2019 – via www.wired.com.
- ^ FIA Formula E. "Television".
- ^ "Formula E goes free-to-air in China". Current E : Your guide to Formula E.
- ^ FIA Formula E. "CANAL to televise Formula E live for three seasons – Official FIA Formula E Championship".
- ^ "FIA Formula E Championship". fia.com.
- ^ "Ways to watch". FIA Formula E (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-03.
Pranala luar
Penghargaan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Nissan GT Academy |
Autosport Pioneering and Innovation Award 2014 |
Diteruskan oleh: McLaren Applied Technologies |