Stasiun Soka

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Soka (SOA) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di Kedawung, Pejagoan, Kebumen; pada ketinggian +22 meter; termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto. Nama "Soka" berasal dari dusun tempat stasiun ini berada.

Stasiun Soka
Tampak luar Stasiun Soka dari sisi timur, 2020
Lokasi
Koordinat7°40′39″S 109°38′37″E / 7.67750°S 109.64361°E / -7.67750; 109.64361
Ketinggian+22 m
Operator
Letak
Jumlah jalur2
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Ditutup14 Desember 2019
Nama sebelumnyaStation Sokka[3]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanElektrik tipe Westinghouse Rail Systems' Train Radio and Advanced Control (Westrace)[4]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bangunan Stasiun Soka beserta papan nama keluaran terbaru, 2020

Pada saat stasiun ini masih aktif, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Tepat di seberang emplasemen stasiun terdapat saluran irigasi untuk mengairi sawah. Selain itu, terdapat rumah dinas di sekitar stasiun, tetapi kini sudah rusak. Stasiun ini letaknya tidak jauh dari industri genteng Sokka.[butuh rujukan]

Setelah jalur ganda ruas Jembatan Renville (jembatan besar di sebelah barat laut Stasiun Kebumen) hingga Stasiun Karanganyar dioperasikan per 14 Desember 2019[5][6], stasiun ini dinonaktifkan karena tingkat okupansi yang rendah dan jaraknya terlalu dekat dengan Stasiun Kebumen. Jalur 3 yang merupakan sepur belok maupun perangkat persinyalan elektrik lama telah dibongkar. Saat ini, terdapat sinyal muka elektrik di sebelah barat bangunan stasiun ini yang dikendalikan langsung dari Stasiun Kebumen.

Insiden

Pada tanggal 22 Mei 2018, belasan perjalanan kereta api lintas selatan tertahan akibat miringnya pelat andas Jembatan Renville (BH 1751) di petak Soka–Kebumen. Akibatnya, kereta api Kahuripan tujuan Blitar tertahan di Stasiun Soka selama 2 jam 43 menit.[7]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1935. hlm. 80–82. 
  4. ^ Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 
  5. ^ Codingest (2019-12-10). "Jalur Rel Ganda Jombang-Cirebon Rampung Akhir 2020 - inilahkoran". Inilahkoran.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-15. 
  6. ^ "Jalur Ganda KA Jateng Selatan Ditarget Selesai April 2020". Republika Online. 2019-12-10. Diakses tanggal 2019-12-15. 
  7. ^ "Petani Sruweng Tewas Tertabrak KA Logawa". RADAR Banyumas. 2018-07-27. Diakses tanggal 2019-08-03. 

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Kroya–Kutoarjo".

7°40′45″S 109°38′23″E / 7.6791468°S 109.639593°E / -7.6791468; 109.639593{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman