Gus

Revisi sejak 5 Desember 2020 02.56 oleh Almarko (bicara | kontrib) (Penambahan Konten dan Perbaikan)

Gus, adalah Gelar Jawa yang populer dikalangan Santri di Pesantren. Gelar depan ini bermakna "Bagus". Variannya bisa menjadi Agus untuk gelar putra atau keluarga laki-laki dari seorang Kyai yang belum cukup untuk disebut Kyai atau sebagai panggilan keakraban dan bentuk penghormatan[1]. Selain kepada putra kandung, gus juga bisa disematkan kepada anak laki-laki mantu Kyai. Mantu Kyai akan dipanggil Gus meskipun tidak memiliki garis keturunan kyai[2].

Untuk masyarakat Madura lebih sering menggunakan nama gelar Lora atau Bendara atau Ra[1]. Untuk perempuan, masyarakat Pesantren menyebutnya Ning.

Pengaruh

Seorang putra Kyai selalu dianggap siap meneruskan institusi Pesantren jika ayahnya telah wafat atau tidak lagi menjadi pengasuh. Namun belakangan tidak hanya putra, menantu atau seorang santri dari seorang Kyai yang cerdas dan alim saja yang dapat dipanggil Gus. Hari ini banyak juga penggunaan yang kurang tepat terhadap nama gelar ini[3].

Gus Terkenal

Referensi

  1. ^ a b Madura, Mata (2020-04-28). ""Gus" dan "Raden"". MATA MADURA (dalam bahasa English). Diakses tanggal 2020-12-05. 
  2. ^ "Habib dan Gus, Apa Arti serta Perbedaannya?". www.suara.com. 2020-11-14. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  3. ^ Bayu, Yon (4 Desember 2018 10:07). "Salah kaprah Muhaimin soal sebutan Gus". Kompasiana. Diakses tanggal 5 Desember 2020.