Epyardi Asda

politisi Indonesia

Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar. (lahir 11 Maret 1962) adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia. Ia duduk di kursi DPR-RI dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Epyardi Asda
Bupati Solok
(Terpilh)
Mulai menjabat
Belum Diketahui
PresidenJoko Widodo
GubernurMahyeldi Ansharullah (Terpilih)
[[Wakil Bupati Solok
(Terpilh)|Wakil]]
Jon Firman Pandu (Terpilih)
Sebelum
Pendahulu
Gusmal
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir11 Maret 1962 (umur 62)
Indonesia Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politik
Suami/istriEmiko
Anak
  • Athari Gauthi Ardi
  • Arina Saufi Ardi
  • Atika Salsabila Ardi
  • Ashila Haura Ardi
  • Aliyah Khairunnisa Ardi
  • Aisyah Thalita Ardi
Orang tua
  • Asfar Panduko Sutan (ayah)
  • Rosida (ibu)
Almamater
Pekerjaan
Instagram: captainasda Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pada 2014, ia mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PPP, tetapi di tengah pencalonannya, ia mengundurkan diri karena melihat kondisi partai yang terus menerus dirundung konflik.[1]

Biografi

Epyardi Asda lahir dengan nama Efiyardi di Singkarak, Solok, 11 Maret 1962. Ayahnya bernama Asfar Panduko Sutan dan Ibunya bernama Rosida. Ia menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri Solok (1979-1982).[2]

Setamat SMA, ia menempuh pendidikan kepelautan. Ia masuk Pendidikan Perwira Pelayaran Besar (P3B) Semarang (1982-1985) dan lulus pendidikan sertifikasi kepelautan ahli nautika tingkat (ANT) 3. Setelah lulus, ia langsung bekerja sebagai kapten kapal di Singapore Shipping Company hingga tahun 1996.[2]

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) Jakarta (1990-1991) dan lulus ANT 2. Setelah tidak lagi menjadi kapten kapal, ia menjadi Komisaris Utama PT Kaluku Maritima Utama (1997-2004) yang juga bergerak di bidang kepelautan.[2]

Selanjutnya, ia merampungkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta (2003-2004) dan lulus ANT 1 atau setingkat S1. Di kampus yang sama, ia menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar S2 Master Mariner (M.Mar) pada tahun 2005.[2][3]

Anggota DPR

Epyardi menjabat sebagai anggota DPR selama tiga periode, yaitu periode 2004-2009, periode 2009-2014, dan periode 2014-2019. Ia dipilih dari daerah pemilihan (dapil) Sumatra Barat I yang meliputi beberapa daerah tingkat II, yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kota Sawah Lunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar.[4]

Pada periode 2009-2014, Epyardi duduk di Komisi V yang mengurusi permasalahan Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal.[5] Pada periode 2014-2019, ia ditempatkan di Komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi dan kepemiluan pada masa periode jabatan 2014-2018.[6]

Saat duduk di DPR, terjadi perpecahan fraksi PPP antara kubu yang diketuai Hasrul Azwar dengan yang diketuai Epyardi Asda. Di tengah tarik ulur pembahasan alat kelengkapan dewan, Epyardi menyatakan dirinya adalah Ketua Fraksi PPP yang sah. Epyardi menyebut bahwa Hasrul Azwar adalah ketua fraksi sementara karena hanya ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi dan Sekjen Romahurmuziy saja. Sementara itu, Surat Keputusan DPP PPP yang mengutus dirinya ditandatangani oleh Ketua Umum Suryadharma Ali dan Wasekjen Ahmad Gozali Harahap.[7]

Pada 2018, Epyardi memutuskan pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN). Posisinya di DPR diganti oleh Hasanuddin melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).[8] Ia kembali maju di pemilu 2019 daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri.[9]

Calon Ketua umum PPP

Epyardi mencalonkan diri menjadi calon Ketua Umum PPP pada Muktamar ke-VIII di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Tetapi di tengah pencalonannya, ia mengundurkan diri karena melihat kondisi partai yang terus menerus dirundung konflik. "Alasannya melihat partai yang seperti ini, silakan yang nafsu ambil, saya enggak tega ambil," ujar Epyardi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (31/10/2014).[10]

Kegiatan lain

Sebelum menjadi anggota dewan, Epyardi adalah seorang pengusaha yang mendirikan beberapa perusahaan, diantaranya:

  • PT Kaluku Maritima Utama
  • PT Tree Elang Maritim
  • PT Anugrah Tetap Cemerlang

Video viral

Epyardi Asda sempat viral karena sebuah potongan video di media sosial. Dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar Sumatra Barat, ia membagikan sembako kepada masyarakat. Ia terlihat memarahi petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Solok yang berada di lokasi. Peristiwa itu diketahui terjadi di Jorong Gantiang, Nagari Sirukam, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, 30 April 2020.[11]

Ia mengaku pembagian sembako itu adalah kegiatan rutinnya setiap tahun untuk membayarkan zakat kepada masyarakat. Saat itu ia terbawa emosi karena ia merasa tidak melanggar aturan. Ia menambahkan hari itu adalah hari kesebelas pembagian sementara hari-hari sebelumnya tidak ada pelarangan bahkan dihadiri oleh wakil bupati, kapolsek, dan wali nagari serta mematuhi protokol kesehatan.[12] Atas hal yang telah terjadi, ia mengklarifikasi dan meminta maaf.[13]

Referensi

Pranala luar