Tin

Revisi sejak 7 Januari 2021 16.48 oleh Aicha Mahavikri (bicara | kontrib) (Penambahan Ïnformasi Kandungan Gizi Buah Tin)
Tin
Daun dan buah tin
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Subgenus:
Ficus
Spesies:
F. carica
Nama binomial
Ficus carica

Tin atau Ara (Ficus carica L.) adalah sejenis tumbuhan penghasil buah-buahan yang dapat dimakan dan berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama. Nama "Tin" diambil dari bahasa Arab, juga dikenal dengan nama "Ara" (buah ara / pohon ara) sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fig (common fig; "pohon ara umum"), sebenarnya masih termasuk kerabat pohon beringin dari dari genus yang sama, yaitu Ficus.

Pemerian

Tumbuh di daerah Asia Barat, mulai dari pantai Balkan hingga Afganistan. Sekarang dibudidayakan pula di Australia, Cile, Argentina, serta Amerika Serikat.

Habitus berupa pohon, besar dan dapat tumbuh hingga 10m dengan batang lunak berwarna abu-abu. Daunnya cukup besar dan berlekuk dalam, 3 atau 5 cuping.

Bunga tin tidak tampak karena terlindung oleh dasar bunga yang menutup sehingga dikira buah. Penyerbukan dilakukan oleh sejenis tawon khusus, sama seperti serangga yang menyerbuki jenis-jenis Ficus lainnya.

Yang disebut buah sebetulnya adalah dasar bunga yang membentuk bulatan. Tipe ini khas untuk semua anggota suku ara-araan (Moraceae). Buahnya berukuran panjang tiga hingga 5 cm, berwarna hijau. Beberapa kultivar berubah warna menjadi ungu jika masak. Getah yang dikeluarkan pohon ini dapat mengiritasi kulit.

Pemanfaatan

 
Buah tin yang belum ranum

Buah tin dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik harus segera dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama (mudah rusak). Di Bengali buah tin diolah sebagai sayuran.

Kaitan dengan literatur

Yahudi/Kristen

Pohon ara merupakan pohon ketiga yang disebutkan di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, setelah "pohon kehidupan" dan "pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat".[1] Adam dan Hawa menyemat daun pohon ara dan membuat cawat untuk menutupi tubuh mereka setelah mereka tahu, bahwa mereka telanjang.[2]

Buah ara juga termasuk daftar makanan yang ditemukan dalam Tanah Perjanjian menurut Taurat (Ulangan 8). Yesus Kristus mengutuk sebuah pohon ara karena tidak menghasilkan buah (Markus 11:12–14).

Islam

Pohon tin adalah salah satu dari dua pohon yang disebut manfaatnya baik dalam Islam. Di Al Qur'an, salah satu surat disebut dengan nama ini (QS Surah At-Tin ayat 1) karena Allah bersumpah atas nama buah/tumbuhan ini.

Kandungan Gizi

Kandungan nutrisi buah tin segar ukuran kecil dengan berat 40 gram terdiri dari;

  • Kalori: 30
  • Protein: 0 gr
  • Lemak: 0 gr
  • Karbohidrat: 8 gr
  • Fiber: 1 gr
  • Tembaga: 3% dari Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Magnesium: 2% dari AKG
  • Potasium: 2% dari AKG
  • Riboflavin: 2% dari AKG
  • Tiamina : 2% dari AKG
  • Vitamin B6: 3% dari AKG
  • Vitamin K: 2% dari AKG

Selain itu, buah tin juga mengandung tembaga dan vitamin B6 dalam jumlah tinggi. Kedua zat tersebut diperlukan untuk metabolisme tubuh, membentuk sel darah, membantu perkembangan sistem neurotransmiter otak, dan meningkatkan kesehatan otak.

Kalori buah tin berasal dari gula yang terkandung di dalamnya. Selama dikonsumsi dalam batas kewajaran, buah tin bisa menjadi makanan untuk program diet sehat.

Lihat pula

Biologi

Agamawi

Referensi