Sriwijaya Air Penerbangan 182

penerbangan domestik terjadwal yang hilang pada 9 Januari 2021
Revisi sejak 11 Januari 2021 08.44 oleh Marcocon (bicara | kontrib) (simplified)
Seluruh peristiwa menggunakan acuan Waktu Indonesia Barat (UTC+7)

Sriwijaya Air Penerbangan 182 (SJ182/SJY182) adalah penerbangan penumpang dalam negeri berjadwal di Indonesia yang dioperasikan oleh Sriwijaya Air dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta ke Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Pada 9 Januari 2021, pesawat tersebut menghilang empat menit setelah keberangkatan dan dilaporkan hilang kontak dan jatuh ke perairan Kepulauan Seribu.[4][5]

Sriwijaya Air 182
PK-CLC, pesawat yang mengalami kecelakaan. Foto ini dipotret pada Desember 2017 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Ringkasan kecelakaan
Tanggal9 Januari 2021 (2021-01-09)
RingkasanJatuh; masih dalam penyelidikan
LokasiSekitar Kepulauan Seribu, di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang[1] 05°57′36″S 106°34′30″E / 5.96000°S 106.57500°E / -5.96000; 106.57500
Occupant62[2][3]
Penumpang50
Awak12
Hilang62
Jenis pesawatBoeing 737-500
Nama pesawatCitra
OperatorSriwijaya Air
RegistrasiPK-CLC
AsalBandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, Jakarta, Indonesia
TujuanBandar Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Pesawat

Pesawat yang dipakai dalam penerbangan ini adalah Boeing 737-500 yang telah berusia 26 tahun dengan kode registrasi PK-CLC (MSN 27323).[6] Pesawat ini dibuat pada tahun 1994 dan mulai digunakan oleh Continental Airlines pada tahun yang sama. Pesawat ini kemudian digunakan oleh United Airlines mulai 1 Oktober 2010 dengan nomor registrasi N27610 sebelum akhirnya bergabung dengan armada Sriwijaya Air pada tahun 2012.[7][8] Sriwijaya Air menamai pesawat ini "Citra".[9]

 
Pesawat yang mengalami kecelakaan. Foto ini dipotret saat pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Udara Internasional Atlanta Hartsfield–Jackson ketika masih dioperasikan oleh Continental Airlines pada tahun 2008 dan memiliki nomor registrasi N27610.

Penumpang dan awak

Pesawat tercatat membawa 62 orang yang terdiri dari 50 orang penumpang (termasuk 7 anak-anak dan 3 bayi), 6 orang awak yang bertugas (termasuk pilot dan kopilot), dan 6 orang awak yang sedang tidak bertugas.[2][3][10] Di antara penumpang tersebut adalah Mulyadi P. Tamsir, mantan Ketum PB HMI dan politikus Partai Hanura.[11] Pesawat dipiloti oleh Kapten Afwan, mantan penerbang di TNI Angkatan Udara.[12][13]

Berat bagasi dilaporkan sebesar 500 kilogram.[7]

Detail penerbangan

 
Grafik kecepatan dan ketinggian Sriwijaya Air Penerbangan 182
 
Rute Sriwijaya Air Penerbangan 182

Pesawat dijadwalkan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pukul 13.25 WIB (06.25 UTC) dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat pada pukul 15.00 WIB (08.00 UTC). Meskipun demikian, penerbangan sempat ditunda dan pesawat baru lepas landas pukul 14.14 WIB.[14]

Menurut AirNav Radarbox, pesawat mengalami penurunan ketinggian yang cepat selama fase pendakian dari 10.900 kaki menjadi 7.650 kaki pada pukul 14.40 WIB (07.40 UTC).[7] Flightradar24 melaporkan bahwa empat menit setelah lepas landas, pesawat turun 10 ribu kaki dalam satu menit.[15] Kontak terakhirnya dengan pemandu lalu lintas udara adalah pada pukul 14.40 WIB. Pesawat dilaporkan menukik ke Laut Jawa.[7]

Pencarian dan penyelamatan

Rekaman dari KOPASKA menunjukkan upaya pencarian sisa-sisa pesawat Sriwijaya Air Penerbangan 182.

Laporan pertama kecelakaan pesawat di Kepulauan Seribu dilaporkan pada pukul 14.30 WIB, ketika seorang nelayan melaporkan bahwa sebuah pesawat jatuh dan meledak di laut.[16] Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menyebut pesawat jatuh di Pulau Laki.[17] Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan segera mengerahkan personel ke lokasi jatuhnya pesawat, sedangkan Polri mendirikan pusat krisis di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.[18][19] Kementerian Perhubungan membuka pusat krisis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.[20]

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Bagus Puruhito, melaporkan puing ditemukan 11 mil laut (20 km) dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.[21] Personel dari kapal Kementerian Perhubungan melaporkan penemuan bagian tubuh, serpihan pakaian, barang elektronik, serta puing-puing di perairan Kepulauan Seribu. Bahan bakar pesawat juga dilaporkan di sekitar lokasi.[22] Perairan di dekat tempat kecelakaan diperkirakan memiliki kedalaman 15 hingga 16 meter.[23]

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan bahwa mereka mengirimkan kapal MV Baruna Jaya untuk membantu operasi pencarian. Kapal tersebut sebelumnya pernah digunakan untuk beberapa operasi pencarian dan penyelamatan kecelakaan pesawat di Indonesia, termasuk kecelakaan Lion Air Penerbangan 610 dan Indonesia AirAsia Penerbangan 8501.[24] Sementara itu, TNI Angkatan Laut mengerahkan tujuh kapal, dua Sea Rider, dua kapal tunda, dan para penyelam dari Koarmada I dan Lantamal III menuju lokasi jatuhnya pesawat untuk membantu proses pencarian bangkai pesawat.[25]

BASARNAS belum menemukan sinyal dari pemancar Emergency Locator Transmitter pada pesawat yang jatuh.[26] Mereka tetap melanjutkan pencarian pada malam hari untuk menemukan lokasi pasti jatuhnya pesawat.[27] Setelah titik jatuh pesawat diketahui, KNKT kemudian melakukan pengamatan kondisi laut di lokasi tersebut untuk menentukan langkah selanjutnya.[28]

Palang Merah Indonesia menugaskan 50 relawan dan menyiapkan sekitar 100 kantong jenazah untuk korban kecelakaan.[29] Dilakukan pula pengambilan sampel DNA dan informasi ante mortem dari keluarga korban supaya nantinya dapat segera dianalisis oleh tim Disaster Victims Identification di Rumah Sakit Kramat Jati.[30] Biaya akomodasi untuk keluarga korban ditanggung oleh Sriwijaya Air.[31]

Pada sabtu malam, personel pencarian menemukan seluncur darurat pesawat di perairan dekat Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.[32] Personel pencarian juga terus menemukan puing-puing kecil pesawat di sekitar titik jatuhnya pesawat. BASARNAS menyatakan bahwa kendala yang dialami oleh tim pencari adalah rendahnya visibilitas di lokasi pencarian.[33]

Pada 10 Januari 2021, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Panglima TNI Hadi Tjahtanto mengawasi jalannya pencarian dari atas KRI John Lie 358.[34] Pada hari itu, Hadi Tjahtanto mengumumkan bahwa TNI berhasil mendeteksi sinyal keberadaan pesawat.[35] TNI Angkatan Laut juga mengumumkan koordinat titik jatuhnya pesawat.[36] Komando Pasukan Katak (Kopaska) akan menerjunkan empat tim penyelam,[37] sementara TNI Angkatan Laut akan mengerahkan 150 personel dan helikopter menuju lokasi pencarian.[38] Pihak kepolisian turut membantu pencarian dengan mengirimkan 4 helikopter, 8 perahu, dan 50 penyelam menuju lokasi pencarian. Sebuah pesawat yang dilengkapi dengan perangkat Vinger Locater, pelacak kotak hitam pesawat, juga dikerahkan ke lokasi. Total terdapat 192 personel dari kepolisian yang membantu operasi pencarian.[39] Hingga 10 Januari, lebih dari sepuluh kapal telah ditugaskan untuk mencari pesawat yang jatuh.[40]

Pukul 03.00 WIB, tim penyelam dari Kopaska mulai menyelam di laut untuk mencari puing-puing pesawat.[41] Pukul 08:00 WIB, polisi mulai menerima kantong jenazah berisi bagian tubuh untuk dikirim menuju Rumah Sakit Kramat Jati. Selain bagian tubuh, tim pencarian juga menemukan jaket pelampung dari pesawat yang jatuh.[41] Pada siang harinya, kantong-kantong jenazah berisi bagian tubuh dan puing pesawat terus ditemukan dan dibawa dari lokasi pencarian.[42] Tim pencarian juga berhasil menemukan puing dari badan, velg roda, sistem hidraulik, nomor kursi, dan nomor registrasi pesawat Boeing 737 yang jatuh.[43] Sebagian besar puing ditemukan pada kedalaman 17-23 meter di bawah permukaan laut.[44]

TNI Angkatan Laut mengumumkan bahwa mereka menggunakan tiga metode yang berbeda dalam operasi pencarian ini.[45] Mereka kemudian melaporkan bahwa menurut pengamatan kontras air laut, beberapa puing terdeteksi berada dekat Pulau Laju Selatan. Kontras air laut juga menunjukkan bukti kuat tentang keberadaan bahan bakar pesawat di lokasi.[46] Fokus TNI saat ini adalah mencari badan utama pesawat.[47]

Investigasi

Personel dari KNKT, dibantu oleh BASARNAS, akan mulai mencari rekaman penerbangan pada 10 Januari 2021.[48]

Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, melaporkan bahwa pesawat sempat mengalami sebuah kondisi tidak normal selama penerbangan. Pesawat tersebut meninggalkan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sesuai prosedur. Pesawat kemudian diizinkan untuk terbang pada ketinggian 29,000 ft. Selama fase pendakian, jalur Penerbangan 182 melenceng menuju arah barat laut. Pemandu lalu lintas udara kemudian menanyakan kondisi tersebut kepada para awak, tetapi pesawat tersebut hilang dari pantauan radar beberapa detik kemudian.[49][50]

Direktur utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, menyatakan bahwa pesawat yang terlibat berstatus laik terbang, meskipun usianya cukup tua.[51] Ia juga menyatakan bahwa penundaan selama 30 menit yang terjadi pada penerbangan tersebut disebabkan oleh cuaca buruk, khususnya hujan lebat, dan bukan kerusakan mekanis. Menanggapi hal tersebut, KNKT menyatakan akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca di wilayah Jakarta.[52]

Reaksi

Sejumlah ucapan belasungkawa disampaikan oleh beberapa perwakilan negara, seperti Malaysia,[53] Rusia,[54] Arab Saudi,[55] Turki,[56] Bahrain,[57] Yordania,[58] India,[59] dan Pakistan.[60]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Ramadhan, Ardito (9 Januari 2021). "Basarnas: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak di Antara Pulau Laki dan Pulau Lancang". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  2. ^ a b antaranews.com (2021-01-09). "Sriwijaya Air SJ 182 bawa 50 penumpang dan 12 awak kabin". Antara News. Diakses tanggal 2021-01-09. 
  3. ^ a b "Menhub: Sriwijaya Angkut 62 Orang, 50 Penumpang dan 12 Kru". CNN Indonesia. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  4. ^ Ramdhani, Jabbar (9 Januari 2021). "Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak Hilang Kontak". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  5. ^ "Menhub Pastikan Sriwijaya Air SJY-182 Jatuh di Dekat Pulau Laki". Detik. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  6. ^ "Sriwijaya Air flight #SJ182 lost more than 10.000 feet of altitude in less than one minute, about 4 minutes after departure from Jakarta". Flightradar24. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  7. ^ a b c d AIRLIVE (2021-01-09). "BREAKING Sriwijaya Air SJ182 Boeing 737 menghilang dari radar setelah lepas landas". AIRLIVE (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-09. 
  8. ^ "PK-CLC Sriwijaya Air Boeing 737-524 (WL)". www.planespotters.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-09. 
  9. ^ "PK-CLC Sriwijaya Air Boeing 737-524(WL)". Planespotters.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  10. ^ Liputan6.com (2021-01-09). "Manifest Sriwijaya Air SJ-182: 50 Penumpang, 6 Kru Aktif dan 6 Ekstra Kru". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-01-10. 
  11. ^ "Kader Hanura Turut Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak". Berita Satu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  12. ^ Media, Kompas Cyber. "Pilot Sriwijaya Air yang Hilang Kontak Merupakan Mantan Penerbang TNI AU". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-01-10. 
  13. ^ "Pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang Hilang Kontak Berasal dari Sungai Jambu Tanah Datar". Padangkita.com. 2021-01-10. Diakses tanggal 2021-01-10. 
  14. ^ "Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jakarta-Pontianak Hilang Kontak Berisi 56 Penumpang". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-09. 
  15. ^ "FlightRadar24: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak 4 Menit Setelah Lepas Landas". detiknews. 9 Januari 2021. 
  16. ^ "Bupati soal Sriwijaya Air Hilang Kontak : Infonya Ada Pesawat Jatuh dan Meledak". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  17. ^ Nafi'an, Muhammad Ilman (9 Januari 2021). "Bupati soal Sriwijaya Air Hilang Kontak: Infonya Ada Pesawat Jatuh dan Meledak". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  18. ^ "Basarnas Cari Pesawat Sriwijaya yang Hilang Kontak di Kepulauan Seribu". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  19. ^ "Sriwijaya Air Hilang Kontak, Polisi Siapkan Posko Kemanusiaan di JICT II". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  20. ^ "Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak, Kemenhub Buka Posko di Bandara Soekarno-Hatta". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  21. ^ Velarosdela, Rindi Nuris. "Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak Pukul 14.55, Basarnas: Lokasinya 11 Mil dari Bandara Soetta". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  22. ^ "Bagian Tubuh Manusia Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  23. ^ "Crash: Sriwijaya B735 at Jakarta on Jan 9th 2021, lost height and impacted Java Sea". The Aviation Herald. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  24. ^ "Kapal Khusus Baruna Jaya Disiapkan Cari Sriwijaya Air SJ182". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  25. ^ Indonesia, C. N. N. "TNI AL Kerahkan KRI Bantu Pencarian Pesawat Sriwijaya Jatuh". nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  26. ^ "Basarnas : Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pancarkan Sinyal ELT Saat Hilang Kontak". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  27. ^ "Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Basarnas Fokus Cari Lokasi Pastinya". Suara. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  28. ^ "KNKT : Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Diketahui". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  29. ^ "PMI Siapkan 100 Kantong Jenazah Untuk Korban Sriwijaya Air SJ 182". Liputan6. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  30. ^ "Keluarga Penumpang Sriwijaya Air Diharap Bawa Data Antemortem ke Posko DVI". Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  31. ^ "Sriwijaya Air Sediakan Penginapan Untuk Keluarga Penumpang Pesawat SJY 182". Suara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  32. ^ "Benda Diduga Seluncur Darurat Sriwijaya Air SJ182 yang Jatuh Ditemukan". Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  33. ^ "Basarnas: Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 yang Diduga Jatuh Terhalang Visibilitas". Liputan6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  34. ^ "Naik KRI John Lie, Menhub-Panglima Cek Titik Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  35. ^ "Panglima TNI: Sinyal Diduga dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  36. ^ "TNI AL Temukan Titik Koordinat Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  37. ^ "Kopaska Bagi 4 Tim Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Jatuh". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  38. ^ "Ikut Cari Sriwijaya Air SJ182, TNI AU Terjunkan 150 Personel dan Heli Super Puma". Liputan6. Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  39. ^ "8 Kapal dan 4 Helikopter Polri Dikerahkan Bantu Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182". Kompas. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  40. ^ "Indonesia Boeing 737 passenger plane crash site found, navy says". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2021-01-10. Diakses tanggal 2021-01-10. 
  41. ^ a b "Kronologi & Update Terkini Pencarian Sriwijaya Air SJ 182". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-10. 
  42. ^ "Polisi Sebut 2 Kantong Diduga Berisi Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air Ada di RS Polri". Liputan6. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  43. ^ "Tim SAR Temukan Serpihan Mesin dan Hidrolik Kabin Pesawat Sriwijaya Air". Kompas. Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  44. ^ "Velg Roda Pesawat Diduga Bagian Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan". Liputan6. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  45. ^ "Basarnas Gunakan 3 Metode Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ182". Liputan6. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  46. ^ "Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, TNI AU Temukan Barang yang Mencurigakan". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  47. ^ "TNI AU Mulai Cari Potongan Besar Pesawat Sriwijaya Air SJ182". Detik. Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  48. ^ "Minggu, KNKT Cari Black Box Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh di Kepulauan Seribu". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  49. ^ "Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sempat Keluar Jalur Menuju Arah Barat Laut". Kompas. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  50. ^ "Begini Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182: Sempat Lost Contact". Detik. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  51. ^ "Direktur Utama: Sriwijaya Air SJ182 Laik Terbang". Medcom. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  52. ^ "Direktur Utama: Sriwijaya Air SJ182 Laik Terbang". Medcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2021. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  53. ^ Yulianingsih, Tanti (10 Januari 2021). "Menlu Malaysia: Turut Berdukacita Atas Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh". Liputan6. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  54. ^ "Putin offers condolences to Indonesian President following jet crash - Kremlin". TASS. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  55. ^ "Raja Salman dan Putra Mahkota Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Sriwijaya Air". Tempo. 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  56. ^ Kazanci, Handan (9 Januari 2021). "Turkey extends condolences over Indonesia plane crash". Anadolu Agency. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  57. ^ "Bahrain condoles with Indonesia over the plane crash victims". Bahrain News Agency. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  58. ^ "Jordan expresses condolences over victims of Indonesia plane crash". MENAFN. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  59. ^ "PM Modi extends condolences to families of Indonesian plane crash victims". The Times of India. 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  60. ^ "Pakistan expresses condolences over loss of lives in Indonesian plane crash". The Nation (Pakistan). 10 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Januari 2021.